Senjata Makan Tuan

Hotel Mawar

Karin baru saja bangun dari tidurnya, kepala wanita itu sedikit pusing dan matanya masih mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk. Karin menoleh ke samping, menyadari seseorang tertidur di sampingnya. Karin tidak mengenali  pria itu, wajahnya memerah menyadari rencananya gagal.

"Apa-apaan ini?" gumannya pelan tetapi penuh kemarahan.

Karin bangkit dari tidurnya, mendekati pria itu dan menarik selimut dengan kasar. Sontak pria itu langsung membuat mata dan terbangun.

"Kau siapa?" tanya Karin dengan nada dingin, matanya memancarkan kebencian mendalam. "Kenapa kau yang ada disini? Harusnya aku bersama kekasihku."

Pria itu terkekeh mendengar ucapan Karin. Dengan cepat wajah Karin di cengkraman erat olehnya. "Kekasih? Sejak kapan Tuan Anjar memiliki kekasih seperti mu? Wanita berhati kotor, penuh iri dengki dan suka memaksakan kehendak."

Karin terkejut sambil meringis kesakitan. "Kau tahu Anjar? Jangan bilang kau orang suruhannya?"

"Tentu saja, aku memang orang suruhannya. Meniduri wanita yang sudah berani memasukkan obat perangsang di minuman Tuan Anjar. Untung saja kami cepat bertindak, jika tidak kasihan sekali tuanku harus merasakan barang bekas seperti mu." jawab pria itu lalu mendorong tubuh Karin ke kasur.

"Brengsek, apa maksud hah? Kau harusnya bangga bisa merasakan tubuhku dengan gratis. Aku ini wanita terhormat, banyak pria yang ingin bersamaku." ujar Karin tidak terima.

Pria itu tersenyum sinis. "Wanita terhormat apa? Kau itu sudah tidak perawan, aku yakin sudah banyak pria mencicipi tubuhmu. Kau hanya wanita kotor yang tidak tahu malu, Nona Karin!"

"Kau... Kua harus mati." Karin mengambil gelas yang ada di meja, berniat melakukan sesuatu pada pria itu namun dengan sigap pria itu berhasil mengambil gelas ditangan Karin dan mencekal tangannya.

"Jangan harap bisa melukai aku. Aku peringatkan padamu, jangan mengusik Tuan Anjar lagi, pria itu tidak pantas denganmu. Kejadian semalam adalah puncak nya. Aku pastikan setelah ini hidup mu makin tersiksa nona." Setelah berkata seperti itu, dia pergi meninggalkan Karin yang masih syok.

"Kurang ajar, dia mengancam ku. Anjar, pria itu lolos dari genggaman ku." Karin berteriak histeris, tidak terima rencananya gagal.

Semalam Karin pergi ke sebuah club malam dan tidak sengaja melihat Anjar di ruang VVIP. Mengingat upayanya mendekati pria itu selalu gagal, kini dia akan menggunakan cara kotor saja. Dia akan menjebak Anjar dan yakin akan berhasil.

Melihat seorang pelayan akan mengantarkan makanan ke ruangan tempat Anjar berada, Karin membayar pelayan itu melakukan sesuatu untuk nya.

"Pastikan pria di tengah ini meminumnya sampai habis." pinta Karin lalu memberikan uang pada pelayan itu.

Tidak lama menunggu akhirnya Karin melihat Anjar keluar ruangan sendirian. Keadaan pria itu terlihat kepayahan, menahan sesuatu pada tubuhnya. Segera Karin menjalankan rencana selanjutnya, membawa Anjar ke kemar yang sudah dia pesan.

"Anjar, ada apa denganmu? Apakah membutuhkan bantuan?" tanya Karin mendekati pria itu.

Anjar mengangguk, "Tubuhku terasa panas, sepertinya seseorang melakukan sesuatu padaku."

Mendengar itu Karin tersenyum senang, obatnya sudah bereaksi. Segera dia menawarkan bantuan membawa Anjar pergi istirahat.

Sampai di kamar yang cukup luas, Karin segera mendekati pria itu namun belum sempat melakukan apapun dirinya pingsan tidak sadarkan diri dan saat bangun sudah bersama pria tadi.

"Apa sebenarnya Anjar sudah tahu dengan rencanaku? Ah soal, jika seperti itu maka usahaku untuk mendapatkan nya semakin sulit." ujar Karin dengan kesal.

Sementara di sebuah apartemen, Anjar baru saja menikmati sarapan bersama Rezan, asistennya. Wajah pria itu tampak segar dan ada gurat kesenangan padanya.

"Petrus sudah menjalankan misi sesuatu perintah mu bos. Saat ini Karin sedang mengamuk di kamar." Lapor Rezan setelah membaca pesan masuk di ponselnya.

"Sudah aku duga, wanita itu pasti marah sekali. Aku yakin setelah ini dia akan memikirkan cara lain lagi." kata Anjar sembari meminum kopinya.

***

"Sudah aku katakan, mendekati Anjar tidak mudah. Lebih baik kau mundur saja, Karin. Hal seperti ini sudah sangat memalukan, apa kau masih punya muka bertemu dengan pria itu?"

Saat ini Karin sudah berada di apartemen Alex, dia datang dengan raut wajah kesal dan langsung menceritakan apa yang sudah terjadi padanya.

"Tapi aku belum mau menyerah, lain waktu aku akan mencobanya kembali. Anjar harus menjadi milikku, Alex. Bagaimana pun caranya, dia harus menikah denganku."

Inilah Karin, si manusia bebal sulit diberitahu. Apa yang dia inginkan harus tercapai.

"Pria lain masih banyak, kau bisa mendapatkan yang lebih dari Anjar. Aku tahu kau hanya tidak rela ditolak mentah-mentah oleh nya, karena selama ini kau yang selalu menolak pria. Berawal dari itu kau semakin ingin mendapatkan Anjar, meskipun kau tahu konsekuensinya seperti apa." ucap Alex tidak tahu lagi menghadapi sepupunya ini dengan cara apa.

"Aku akui, awalnya aku memang tidak menyukainya. Aku marah saat orang tuaku membicarakan perjodohan. Kau tahu aku benci diatur, aku masih ingin hidup bebas. Namun saat kami bertemu, dia langsung menolak ku. Tentu aku merasa terhina, harga diriku jatuh begitu saja. Aku mencari tahu tentang nya, hingga saat tahu dia bukan pria sembarangan, aku tertantang untuk mendapatkan Anjar."

Penjelasan Karin membuat Alex menggelengkan kepala. "Setelah ditolak beberapa kali, dipermalukan di depan karyawan kantornya dan semalam kau malah tidur dengan anak buahnya, apa kau belum sadar juga, Karin? Anjar benar-benar tidak mau bersamamu. Sekeras apapun mencoba pria itu tidak menginginkan mu."

Karin terkekeh mendengar perkataan Alex, wanita itu berjalan mendekati Alex. "Kau terlalu berisik sayang, aku tidak akan menyerah. Aku yakin Anjar pasti akan melirik ku. Tidak ada satupun pria yang mampu menolak pesonaku." ucapnya penuh percaya diri. "Sudahlah lebih baik kau bantu aku bersihkan bekas pria rendahan tadi di tubuhku."

Tanpa malu kedua saudara itu melakukan hal tidak pantas. Ini adalah awal petaka yang akan mengubah seorang Karin menjadi sengsara.

Episodes
1 Kepergian Alin
2 Keberadaan Alin
3 Kedatangan Karin
4 Tentang Karin
5 Pesan Dari Alin
6 Pengkhianatan
7 Upaya Penyelamatan Kara
8 Senjata Makan Tuan
9 Hamil
10 Pertempuran di atas kapal
11 Membunuh Miyu
12 Rencana Karin
13 Kemarahan Alex
14 Mencari Keberadaan Alexander Linux
15 Madam Gii dan Alex
16 Nasib Alexander Linux
17 Markas Black Star
18 Nasib Madam Gii
19 Akhir Hidup Alexander Linux
20 Tentang Alin - Anjar
21 Happy Wedding
22 Asmara Rezan dan Bibit Pelakor
23 Menjadi Sekretaris Suaminya
24 Tentang Hagia
25 Mencari Masalah
26 Kebohongan Misya
27 Memecat Beberapa Karyawan
28 Pertemuan Hagia & Anjar
29 Makan Siang
30 Rezan Memutuskan Hubungan
31 Bertemu Gadis Asing
32 Rezan Tampak Bersemangat
33 Malam Malam Tidak Kondusif
34 Kabar Tak Terduga
35 Bertemu Gadis Asing Kemarin
36 Menjadi Rumit
37 Sikap Asli Hagia
38 Mulai Terpecahkan
39 Pergi Bersama
40 Mendapat Musibah
41 Penyelamatan Anjar dan Alfi
42 Mulai Membaik
43 Kesalahpahaman?
44 Cerita Masa Lalu Hagia
45 Akhir dari Hagia
46 Mulai Merasa Tenang
47 Mencari Keberadaan Biru
48 Tiba di Markas Kelompok Laut Lepas
49 Cerita Kelam Masa Lalu
50 Biru Ditemukan
51 Penangkapan Forje
52 Forje, tidak punyak hak apapun disini!
53 Ungkapan hati Forje
54 Ancaman Forje
55 Tindakan Rezan
56 Permintaan Maaf Baile
57 Memutuskan Kembali
58 Kembalinya Biru dan Bertemu Kakek
59 Pergi Berdua
60 Mendaftar Kuliah
61 Identitas Baru
62 Kehidupan Kampus
63 Mulai Berteman Baik
64 Mengunjungi Rumah Anjar & Alin
65 Kelahiran Ailen
66 Menjenguk ke Rumah Sakit
67 Ajakan Alaska
68 Rumor Tentang Biru dan Alaska
69 Keputusan Rezan
70 Novel Rila Terbit
71 Pernikahan Rezan dan Biru (SELESAI)
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Kepergian Alin
2
Keberadaan Alin
3
Kedatangan Karin
4
Tentang Karin
5
Pesan Dari Alin
6
Pengkhianatan
7
Upaya Penyelamatan Kara
8
Senjata Makan Tuan
9
Hamil
10
Pertempuran di atas kapal
11
Membunuh Miyu
12
Rencana Karin
13
Kemarahan Alex
14
Mencari Keberadaan Alexander Linux
15
Madam Gii dan Alex
16
Nasib Alexander Linux
17
Markas Black Star
18
Nasib Madam Gii
19
Akhir Hidup Alexander Linux
20
Tentang Alin - Anjar
21
Happy Wedding
22
Asmara Rezan dan Bibit Pelakor
23
Menjadi Sekretaris Suaminya
24
Tentang Hagia
25
Mencari Masalah
26
Kebohongan Misya
27
Memecat Beberapa Karyawan
28
Pertemuan Hagia & Anjar
29
Makan Siang
30
Rezan Memutuskan Hubungan
31
Bertemu Gadis Asing
32
Rezan Tampak Bersemangat
33
Malam Malam Tidak Kondusif
34
Kabar Tak Terduga
35
Bertemu Gadis Asing Kemarin
36
Menjadi Rumit
37
Sikap Asli Hagia
38
Mulai Terpecahkan
39
Pergi Bersama
40
Mendapat Musibah
41
Penyelamatan Anjar dan Alfi
42
Mulai Membaik
43
Kesalahpahaman?
44
Cerita Masa Lalu Hagia
45
Akhir dari Hagia
46
Mulai Merasa Tenang
47
Mencari Keberadaan Biru
48
Tiba di Markas Kelompok Laut Lepas
49
Cerita Kelam Masa Lalu
50
Biru Ditemukan
51
Penangkapan Forje
52
Forje, tidak punyak hak apapun disini!
53
Ungkapan hati Forje
54
Ancaman Forje
55
Tindakan Rezan
56
Permintaan Maaf Baile
57
Memutuskan Kembali
58
Kembalinya Biru dan Bertemu Kakek
59
Pergi Berdua
60
Mendaftar Kuliah
61
Identitas Baru
62
Kehidupan Kampus
63
Mulai Berteman Baik
64
Mengunjungi Rumah Anjar & Alin
65
Kelahiran Ailen
66
Menjenguk ke Rumah Sakit
67
Ajakan Alaska
68
Rumor Tentang Biru dan Alaska
69
Keputusan Rezan
70
Novel Rila Terbit
71
Pernikahan Rezan dan Biru (SELESAI)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!