Pengkhianatan

Alin melangkah cepat saat memasuki area terlarang ini, Markas IV Black Stars. Suasana terasa tegang dan udara terasa dingin karena ketua tim penyerangan baru saja melakukan rapat darurat dengan ketua tim lain serta keberadaan Alin disini tentu berhubungan dengan hal tersebut.

Kedatangan Alin di sambut hormat oleh anggota lain, mereka cukup kagum dengan wanita ini, tidak pernah gagal dalam menjalankan misi. Alin menjalani misi dengan tertutup, bergerak sendiri tanpa ada yang mendampingi. Hanya dalam keadaan mendesak saja dia akan memanggil anggotanya untuk bergabung.

"Alin seperti yang katakan, anggota kelompok ada yang berkhianat. Kami sudah mengamankannya sejak tadi, namun dia masih bungkam. Mungkin dia akan berbicara jika kau yang bergerak." Ramses, dia tangan kanan Alin. Memberikan laporan dengan kode tertentu.

Alin melihatnya dengan teliti, tangannya terkepal kuat. "Aku sudah menduga, kejadian beberapa tahun silam akhirnya terulang kembali. Kali ini jangan biarkan dia lolos. Aku tidak mau ada korban jiwa seperti dulu. Ayo antar aku pergi menemuinya."

Bibir Alin berdecih kesal melihat wajah pengkhianat di kelompok mereka. Eji, salah satu anggota kelompok yang paling Alin percayai memegang bagian tim keamanan. Sudah banyak misi Alin lakukan dengan pria ini sampai tidak menyangka kepercayaannya di hancurkan seperti ini. Wanita itu merasa pernah mengalami hal yang sama untuk kedua kalinya.

"Eji mengirimkan posisi mu pada musuh sehingga aku langsung meminta mu datang kesini. Jika tidak kau akan dalam bahaya." ucap Ramses menjelaskan.

Eji duduk di kursi besi, tangannya terikat sambil menundukkan kepala. Ada darah membasahi keningnya, sepertinya mereka sempat berkelahi sebelum berhasil meringkus Eji.

Alin mengangkat satu kakinya naik ke kursi, menatap wajah pria itu dengan tajam. Perasaan kecewa terus memenuhi hati Alin. "Eji, apa yang kau lakukan? Tidak mau menjelaskan sesuatu padaku?" tanya Alin penuh penekanan.

Eji mengangkat kepalanya, menatap sahabat baiknya dengan penuh penyesalan. "Alin, maaf aku terpaksa. Mereka.... menculik Kara." jawab Eji terlihat oenuh penyesalan dan kecemasan.

Alin mengerutkan keningnya. "Kara?" Tentu saja Alin tahu siapa Kara. Gadis yang dicinta Eji dan dijaga dengan baik. Kara adalah tunangan Eji, Gadis kecil itu baru lulus SMA dan sedang mengandung. Mereka berencana menikah dalam waktu dekat.

"Anak kami sudah tidak ada, mereka memaksa Kara menelan pil penggugur kandungan.Kondisi Kara sekarat, dia kehabisan banyak darah. Jika aku tidak menuruti mereka, maka Kara juga akan mereka bunuh."

Alin masih tidak berpaling dari Eji. Hatinya sakit mendengar pengakuan pria itu, tapi semua juga sakit. Kelompoknya merasa di khianati oleh rekan sendiri sedangkan Kara harus kehilangan calon bayi mereka, juga kekasihnya yang entah sekarang bagaimana keadaannya. "Kau harusnya bicara padaku, akan aku upayakan menyelamatkan Kara." ujar Alin terlihat sangat kesal. Bisa-bisanya Eji tidak berpikir cepat, otaknya seperti tidak bisa berfungsi dengan baik.

"Aku tahu... aku tahu aku salah."ujar Eji dengan putus asa. "Mereka mengawasi aku, memantau semua pergerakan ku, dan saat aku terlepas dari pantauan mereka, komunikasiku dengan Kara juga terputus. Mereka menyita gelang yang aku berikan pada Kara." kata Eji dengan rasa putus asa.

Ramses yang dari tadi hanya mendengarkan kini maju mendekati Eji. "Apa yang kau berikan pada mereka selain lokasi Alin?"

"Jumlah markas kita serta rencana kita untuk mengajukan damai dengan kelompok bersenjata Pulau Hitam." jawab Eji dengan jujur.

Alin menghirup nafas dalam-dalam, dia tahu ini semua bukan salah Eji sepenuhnya. Pria itu juga terjebak, Eji memikirkan 2 nyawa orang yang amat dia cintai. Hidup pria itu sepi tanpa keluarga membuat pria itu banyak diam, hingga saat bertemu dengan Kara pria itu berubah menjadi lebih ceria. Merawat Kara dari usia 5 tahun sampai gadis itu lulus sekolah. Keduanya jatuh cinta meskipun jarak usia mereka terpaut jauh. Saat tahu Kara hamil, Eji adalah orang yang paling bahagia, dia ikut membagikan berita itu pada kelompok mereka. Alin dan Ramses juga termasuk orang yang ikut bahagia mendengar kabar tersebut. Sungguh ini semua sangat menyakitkan untuk mereka semua.

"Kita akan mencari Kara, menyelamatkan gadis itu." kata Alin dengan nada tenang tapi tegas. "Tapi Eji, kau tahu bukan jika aturan kelompok kita tentang pengkhianatan seperti apa? Selepas menyelamatkan Kara, kau harus tetap menerima hukuman." ujar Alin mengingatkan.

"Aku tahu, aku siap menanggung konsekuensinya." saut Eji sambil mengangguk. Bagi pria itu di bantu menyelamatkan Kara sudah sangat berharga, dia tidak masalah jika harus membayar mahal semua itu termasuk nyawanya terpenting gadisnya selamat.

Rasa bersalah pada diri pria itu amat besar. Andai saja dia memberikan pengawasan khusus pada sang kekasih pasti Kara tidak akan diculik, dia tidak akan disiksa dan dipaksa menggugurkan kandungan.

Alin mengisyaratkan pada Ramses untuk segera menyusun tim penyelamatan, mengingat waktu mereka terbatas. Meskipun pengkhianatan adalah luka bagi anggota Black Star tapi mereka tidak akan membiarkan seorang gadis menjadi korban dalam permainan kotor musuh mereka. Ada harga yang harus dibayar tuntas oleh musuh.

"Kau harus semangat dan yakin jika Kara adalah gadis yang kuat. Aku pun yakin Kara masih bisa bertahan sampai kita tiba menyelamatkan nya." Alin menepuk bahu Eji, menguatkan pria itu supaya tidak terpuruk.

"Jika Kara tidak selamat, aku tidak tahu bagaimana hidupku kedepan. Selama ini aku kuat demi dia, kami berjanji untuk hidup bersama dalam suka maupun duka. Aku gagal menjaganya, Alin."

Alin melepaskan ikatan pada tubuh Eji, menarik pria itu agar sejajar dengannya. "Jangan lemah seperti ini, jika terjadi sesuatu pada Kara, kau sendiri yang harus memastikan mereka semua harus mendapatkan balasan yang setimpal."

Episodes
1 Kepergian Alin
2 Keberadaan Alin
3 Kedatangan Karin
4 Tentang Karin
5 Pesan Dari Alin
6 Pengkhianatan
7 Upaya Penyelamatan Kara
8 Senjata Makan Tuan
9 Hamil
10 Pertempuran di atas kapal
11 Membunuh Miyu
12 Rencana Karin
13 Kemarahan Alex
14 Mencari Keberadaan Alexander Linux
15 Madam Gii dan Alex
16 Nasib Alexander Linux
17 Markas Black Star
18 Nasib Madam Gii
19 Akhir Hidup Alexander Linux
20 Tentang Alin - Anjar
21 Happy Wedding
22 Asmara Rezan dan Bibit Pelakor
23 Menjadi Sekretaris Suaminya
24 Tentang Hagia
25 Mencari Masalah
26 Kebohongan Misya
27 Memecat Beberapa Karyawan
28 Pertemuan Hagia & Anjar
29 Makan Siang
30 Rezan Memutuskan Hubungan
31 Bertemu Gadis Asing
32 Rezan Tampak Bersemangat
33 Malam Malam Tidak Kondusif
34 Kabar Tak Terduga
35 Bertemu Gadis Asing Kemarin
36 Menjadi Rumit
37 Sikap Asli Hagia
38 Mulai Terpecahkan
39 Pergi Bersama
40 Mendapat Musibah
41 Penyelamatan Anjar dan Alfi
42 Mulai Membaik
43 Kesalahpahaman?
44 Cerita Masa Lalu Hagia
45 Akhir dari Hagia
46 Mulai Merasa Tenang
47 Mencari Keberadaan Biru
48 Tiba di Markas Kelompok Laut Lepas
49 Cerita Kelam Masa Lalu
50 Biru Ditemukan
51 Penangkapan Forje
52 Forje, tidak punyak hak apapun disini!
53 Ungkapan hati Forje
54 Ancaman Forje
55 Tindakan Rezan
56 Permintaan Maaf Baile
57 Memutuskan Kembali
58 Kembalinya Biru dan Bertemu Kakek
59 Pergi Berdua
60 Mendaftar Kuliah
61 Identitas Baru
62 Kehidupan Kampus
63 Mulai Berteman Baik
64 Mengunjungi Rumah Anjar & Alin
65 Kelahiran Ailen
66 Menjenguk ke Rumah Sakit
67 Ajakan Alaska
68 Rumor Tentang Biru dan Alaska
69 Keputusan Rezan
70 Novel Rila Terbit
71 Pernikahan Rezan dan Biru (SELESAI)
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Kepergian Alin
2
Keberadaan Alin
3
Kedatangan Karin
4
Tentang Karin
5
Pesan Dari Alin
6
Pengkhianatan
7
Upaya Penyelamatan Kara
8
Senjata Makan Tuan
9
Hamil
10
Pertempuran di atas kapal
11
Membunuh Miyu
12
Rencana Karin
13
Kemarahan Alex
14
Mencari Keberadaan Alexander Linux
15
Madam Gii dan Alex
16
Nasib Alexander Linux
17
Markas Black Star
18
Nasib Madam Gii
19
Akhir Hidup Alexander Linux
20
Tentang Alin - Anjar
21
Happy Wedding
22
Asmara Rezan dan Bibit Pelakor
23
Menjadi Sekretaris Suaminya
24
Tentang Hagia
25
Mencari Masalah
26
Kebohongan Misya
27
Memecat Beberapa Karyawan
28
Pertemuan Hagia & Anjar
29
Makan Siang
30
Rezan Memutuskan Hubungan
31
Bertemu Gadis Asing
32
Rezan Tampak Bersemangat
33
Malam Malam Tidak Kondusif
34
Kabar Tak Terduga
35
Bertemu Gadis Asing Kemarin
36
Menjadi Rumit
37
Sikap Asli Hagia
38
Mulai Terpecahkan
39
Pergi Bersama
40
Mendapat Musibah
41
Penyelamatan Anjar dan Alfi
42
Mulai Membaik
43
Kesalahpahaman?
44
Cerita Masa Lalu Hagia
45
Akhir dari Hagia
46
Mulai Merasa Tenang
47
Mencari Keberadaan Biru
48
Tiba di Markas Kelompok Laut Lepas
49
Cerita Kelam Masa Lalu
50
Biru Ditemukan
51
Penangkapan Forje
52
Forje, tidak punyak hak apapun disini!
53
Ungkapan hati Forje
54
Ancaman Forje
55
Tindakan Rezan
56
Permintaan Maaf Baile
57
Memutuskan Kembali
58
Kembalinya Biru dan Bertemu Kakek
59
Pergi Berdua
60
Mendaftar Kuliah
61
Identitas Baru
62
Kehidupan Kampus
63
Mulai Berteman Baik
64
Mengunjungi Rumah Anjar & Alin
65
Kelahiran Ailen
66
Menjenguk ke Rumah Sakit
67
Ajakan Alaska
68
Rumor Tentang Biru dan Alaska
69
Keputusan Rezan
70
Novel Rila Terbit
71
Pernikahan Rezan dan Biru (SELESAI)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!