Selesai sholat subuh, Seperti biasa Marsah melakukan Aktifitas nya yaitu membuatkan sarapan serta menyiapkan segala kebutuhan dari kedua Orang nya serta Adik adik nya,
Selesai sarapan Marsah bersiap pergi ke sekolah karena sebentar lagi Ia akan menghadapi ujian akhir semester.
Marsah bergegas berjalan keluar dari rumah menyusuri jalan setapak untuk menuruni tangga bukit, Agar bisa sampai ke jalan raya, Dengan berjalan kaki setengah berlari Marsah berhasil sampai di sekolah pada saat Apel pagi akan segera di mulai.
Tanpa harus menyimpan tas nya di dalam kelas, Marsah mengikuti Apel pagi bersama teman temannya seperti biasa.
Para siswa mendengar arahan dari kepala sekolah dengan penuh perhatian.
Khusus untuk mereka yang akan menghadapi dan mengikuti ujian akhir semester, Mereka di minta untuk fokus belajar selama mengikuti ujian.
Setelah mendengar arahan dari Kepala sekolah, kemudian Mereka di bubarkan untuk memasuki kelas yang sudah di siapkan untuk mereka mengikuti ujian akhir semester.
Marsah, Memasuki kelas sesuai dengan nomor ujian yang tertera pada Kartu Identitas Siswa nya.
Dengan tenang Marsah duduk dengan tenang, Sambil menunggu lembar kertas ujian yang akan di bagikan oleh guru pengawas.
Setelah itu. Marsah mulai membaca satu demi satu setiap dari pertanyaan yang ada di dalam lembar kertas ujian serta mulai mengisi nya sesuai dengan jawaban yang tepat.
Dalam hitungan menit, Marsah telah berhasil menyelesaikan semua lembar soal pada kertas ujian dengan mudah.
"Pak, Saya sudah selesai, Ujar Marsah mengangkat tangan nya.
"Kamu yakin ?? Tanya Guru pengawas.
"Iya Pak, Jawab Marsah penuh dengan keyakinan.
"Oke Kamu, Bisa keluar, Ujar Guru pengawas.
"Baik Pak, Jawab Marsah sembari berjalan keluar dari kelas.
Sambil menunggu ujian berikutnya Marsah berjalan menuju perpustakaan untuk membaca buku.
"Teng Teng Teng,
Terdengar suara bunyi bel yang menandakan telah tiba waktu nya umtuk jam istirahat.
Marsah masih tetap saja duduk di perpustakaan walaupun sudah mendengar suara bel, sampai ada Seseorang yang datang menghampiri nya dan menepuk pelan pundak nya.
"Aku cariin kemana mana,rupa nya Kamu ada di sini, Ujar Sarah Sambil duduk di hadapan Marsah
"Iya, jawab Marsah Sambil tersenyum manis kepada Sarah.
"Ehh tadi, Kamu di cari sama Bahri, Ujar Sarah.
"Ada apa ya?? Tanya Marsah penasaran.
** Bahri adalah salah satu teman sekelas Marsah dan juga Sarah, Sekaligus menjadi Ketua Osis di sekolah mereka.
Bahri sangat terkenal dengan ketampanannya memiliki tubuh yang tinggi dan atletis, dan Dia sangat menyukai Marsah begitu pun juga sebalik nya. Namun semua itu selalu di pendam oleh Marsah karena diri nya sangat takut akan di ketahui oleh orang tua nya kalau dirinya bukannya bersekolah tapi sibuk berpacaran,
Bisa jadi masalah besar lagi untuk diri nya.
Bisa-bisa diri nya akan di marahi serta akan di berhentikan dari sekolah.
Selama ini Marsah tidak mengerti dengan keinginan dari orang tuanya yang selalu menekan dan selalu melarang serta membatasi setiap ruang lingkup dan pergerakan Marsah Mulai dari membatasi diri nya untuk tidak berteman.
Bila perlu saat diri nya bernafas pun harus melalui ijin orang tua nya, Marsah tidak boleh melakukan sedikit pun kesalahan
Ada pun itu sampai terjadi, Maka mereka tidak segan segan akan memukuli diri nya hingga sampai di kurung di dalam kamar bahkan tidak akan di beri makan sama sekali.
Sempat Marsah berpikir,Untuk melarikan diri, Karena diri nya bingung menyikapi perlakuan dari orang tua nya serta Adik adik nya yang selalu menganggap diri nya seperti seorang pembantu.
Apakah Diri nya bukan anak kandung orang tuanya sampai mereka tega memperlakukan diri nya layak nya Anak tiri dan orang lain.
Di lihat dari cara orang tua nya yang selalu membedakan diri nya dan adik adik nya.
Bahkan semua keinginan adik adik nya akan di turuti tanpa ada bantahan atau pun larangan, Mereka semua di sayang dan di manja, Sekali pun mereka telah berbuat kesalahan.
Terkadang setiap malam Marsah akan menangis kalau memikirkan nasib nya yang tidak pernah merasakan kasih sayang layak nya seorang anak !!.
Marsah selalu di tuntut untuk bekerja lebih keras lagi hanya untuk memenuhi setiap kebutuhan sekolah nya sendiri.
Tanpa harus mengeluh atau pun meminta kepada orang tua nya,
karena percuma saja.
Jawaban yang akan di dapat dari orang tua nya adalah mereka tidak punya uang"
Sehingga membuat Marsah di minta untuk selalu mengalah dan menghemat dari setiap uang jajan yang di berikan oleh orang tuanya !!.
Begitu lah kehidupan Marsah setiap hari bersama dengan keluarga nya yang tidak pernah merasakan Arti dari nama nya kasih sayang dan kebahagiaan !!
🌽🌽🌽
"Heii, Kok malah melamun?? Ujar Sarah bertanya karena Marsah terlihat bengong.
"Ahh iya maaf, jawab Marsah yang tersadar dari lamunan nya.
"Kamu, Dengar ngak yang Aku katakan tadi ?? Ujar Sarah bertanya.
"Iya Aku mendengar nya.
" Memang nya ada apa Bahri sampai mencari Ku?? Tanya Marsah akhirnya.
"Ngak tahu, Coba kamu tanyakan sendiri, Ujar Sarah.
Meminta Marsah untuk menemui Bahri.
"Ahh Nanti saja, Aku masih mau baca buku dulu, jawab Marsah malas Sambil kembali fokus untuk melanjutkan bacaan pada buku yang ada di atas meja.
"Baik lah, Terserah Kamu saja, ujar Sarah, Karena diri nya tidak mau sampai memaksa Marsah untuk menemui Bahri.
Sampai tiba saat nya terdengar kembali suara bel berbunyi tanda waktu istirahat telah selesai,
Dan mereka berdua berjalan keluar dari perpustakaan setelah menyimpan buku yang mereka baca.
Pada saat Marsah dan Sarah akan memasuki kelas, Tiba-tiba saja Bahri mencegat Marsah sambil berkata pelan.
"Pulang sekolah nanti Aku tunggu kamu.?? Ujar Bahri berbisik.
Tanpa menjawab Marsah mencoba untuk menghindari tatapan dari Bahri dan melangkah masuk ke dalam kelas.
Melihat Marsah yang diam saja serta pergi meninggalkan diri nya membuat Bahri sedikit kecewa.
"Sabar kawan, Ujar Sarah sambil menepuk pelan pundak Bahri.
"Hmmm, jawab Bahri sambil mengajak Sarah untuk kembali ke ruangan mereka yang bersebelahan dengan ruangan Marsah, Karena Bahri dan Sarah berada di kelas yang sama.
Dengan cepat Marsah mengisi semua jawaban yang ada pada lembar kertas soal setelah di bagikan oleh guru pengawas.
Tanpa menunggu lama dan yakin akan jawabannya Marsah berjalan menuju meja pengawas untuk menyerahkan kertas lembaran soal dan jawabannya kepada Guru pengawas.
"Ya kamu boleh pulang, Ujar pengawas setelah memeriksa sebentar kertas lembaran soal milik Marsah.
"Makasih pak, Jawab Marsah berjalan keluar dari kelas.
Tanpa di duga oleh Marsah ternyata Bahri telah menunggu nya di depan kelas nya.
"Ka kamu, Sudah selesai?? Tanya Marsah terkejut saat melihat Bahri sedang berdiri menunggu nya.
"Iya, Karena Aku tahu dengan pasti kamu akan melarikan diri lagi dari aku, Ujar Bahri tanpa ekspresi di wajahnya.
"Maaf, Masalah nya Aku harus cepat pulang, Kamu tahu kan kalau sampai Aku terlambat. Bisa-bisa Aku akan di marahi, Ujar Marsah terlihat bersalah.
"Iya Aku tahu, Ayo kita pulang, Ajak Bahri sambil mengandeng tangan Marsah.
Mereka berdua berjalan beriringan menuju tempat Parkir di mana motor Bahri berada.
Di tempat Parkir mereka berpapasan dengan Husen serta Mudin yang sedang duduk di bawah pohon.
"Sudah mau pulang Syah?? Tanya Husen kepada Marsah.
"Iya, jawab Marsah Sambil bersiap naik ke atas boncengan motor nya Bahri.
"Hati-hati, Ujar Husen sambil tersenyum ke arah Marsah. Sementara Mudin hanya menatap diam ke arah Marsah.
"Iya makasih, Jawab Marsah sambil melambaikan tangan ke arah Husen dan Mudin.
Dan di balas oleh mereka berdua dengan anggukan kepala serta senyuman di bibir mereka.
Setelah yakin Marsah sudah duduk dengan aman dan nyaman, Bahri perlahan mulai menjalankan motornya sambil membunyikan klakson motornya untuk memberi tanda kepada Husen dan Mudin kalau mereka akan pergi.
...****************...
#Selamat membaca....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments