Chapter 4

Kepala Pelayan Anderson menepuk tangannya 2 kali, kemudian dengan sigap seluruh pelayan bergerak, ada yang menuang air putih, ada yang menuang anggur, ada yang membereskan daging, ada yang membereskan roti, mie, sayur dan lain sebagainya.

"Paman Anderson!" panggil Lady Ocha

"Ya, Nona??"

"Sebentar lagi ada tamu, segala olahan daging berikan untuk tamu, untuk kami berikan sesuatu selain daging." katanya "adik-adik mungkin masih trauma dengan sesuatu yang berhubungan dengan darah."

"Yes! Milady (baik nona)" Kepala Pelayan Anerson segera meninggalkan mereka.

Lady Ocha menghela napas "Kak Jyona akan datang."

Semua mata mendadak menoleh padanya "kita baru saja memenangkan kudeta ini bukan!?"

"Sigh!" Eugen tertawa a simetris "Kau benar! Hey! Dicky ayolah! Ini baru permulaan untuk kita bukan? Sebentar lagi kau akan jadi Kolonel, aku akan menjadi Mayor Jendral, Norah juga akan memimpin sebuah divisi Panzer. Ini hari bahagia untuk kita" katanya membangkitkan suasana.

Letkol Dicky Yudintsev tertawa kecil sambil mengambil gelas anggur "ya ya! Aku sedang berpikir bagaimana memegang tanggungjawab sebuah resimen dan cara mengembangkannya."

Dicky meminum anggurnya "Oh iya Sophia, kali ini walau pangkatmu tidak naik, aku berunding dengan kak Norah dan kak Ocha, kau akan menjadi komandan di Batalyonmu setelah kepindahanku."

Sophia menoleh "Batalyonku sendiri?"

"Em!!" Dicky mengangguk.

Mata Sophia mendadak berbinar-binar.

Disaat yang sama mereka berbincang-bincang, Datanglah seorang kurir melapor pada Lady Ocha, bahwah Pangeran Jyona datang bersama Kolonel Wilhelm, dan Lord Ingram.

Ocha mengatakan pada kurirnya jika dia mengundang mereka bertiga masuk, untuk sekalian ikut sarapan bersama. Dia juga mengatakan pada kurir itu untuk membawa Kapten Wilda ikut dalam acara ini.

Tanpa memperdulikan tawa-tawa yang ada di ruangan itu, Sang kurir langsung mengerjakan tugasnya.

"Hahahaha, membahagiakan melihat Sophia akhirnya mendapatkan Batalyonnya sendiri." tukas Eugen dengan tertawa lebar.

"Yaaa... Mungkin Dicky akan kehilangan kesempatan melihat tunangannya setiap hari." sahut Lady Ocha.

Dicky agak tersipu "aaaaah kalian ini, kami tidak pacaran, bagaimana mau bertunangan!?"

Norah tertawa cekikikan.

"Apa yang akan kau lakukan dengan Batalyonmu, Py?" tanya Dicky.

"Aku akan mendidik sebuah Batalyon penembak jitu yang menyamai kemampuanku."

Seseorang memasuki ruangan.

"Dan aku berharap sniper-snipermu itu dapat membantu ku mengamankan tahta dan mahkota ku saat aku yang naik tahta, Py" kata orang itu.

"Hey!!" sapa kelima orang itu bersamaan melihat pangeran Jyona datang

"Masuklah!"

Lord Ingram berbisik "Yang Mulia, mereka tidak menghormatimu."

Jyona mengangkat tangannya dan berbisk "inilah yang disebut keluarga, tidak ada formalitas di saat-saat tertentu."

Wilhelm mendekat dan duduk di kursi paling ujung, yang bertatapan langsung dengan Ocha.

"Wah wah kolonel kita juga datang" celetuk Eugen.

"Kelihatannya hanya kau yang tidak disambut Lord Ingram" Gurau Wilhelm.

"Kau!" katanya bingung, sebenarnya mereka datang untuk tujuan apa sih? Dan ada apa di antara kelima bocah ini dan Kolonel Wilhem, Pangeran Jyona, Juga Kapten Wilda? Pikirnya.

"Aku tidak melupakanmu Lord Ingram" Kata Ocha "duduklah mari makan bersama."

Lord Ingram hanya diam kebingungan ada apa sebenarnya ini.

Setelah kedatangan Kapten Wilda, makananpun siap, dan di acara itu, terjadi kecanggungan yang luarbiasa antara Wilda dan kelima bersaudara, juga antara Norah dan Wilhem yang duduk bersebelahan.

"Kedatanganku kemari adalah untuk membahas tentang adik Kolonel." Kata Pangeran Jyona memulai percakapan.

Lady Ocha tertawa kecil "aku mengerti tujuan kedatanganmu" Balas Ocha sambil mengaduk aduk sup jagungnya "aku membebaskannya, tapi maaf, aku tidak mengembalikan seluruh tim lengkap."

"Maksudmu?" tanya Wilhelm.

"Kami membunuh dua orang anggota kalian." sahut Lady Ocha

Wilda terpancing emosi "anda mengatakan seolah dua nyawa itu hal yang ringan" katanya dengan nada yang ketus.

Norah juga terpancing emosinya "dan kau tidak berbeda juga, bagaimana dengan benerapa anak buah ku yang tewas?" katanya sambil makan sup jangung "kau mengatakannya seolah 7 nyawa itu hal yang ringan." Jawab Norah menggunakan kata-kata Wilda, dengan nada yang ketus juga.

"Kau tidak lebih baik dariku dasar-"

"Sup jagung kali ini terasa lebih enak" Dicky menyela untuk mengalihkan pembicaraan "Kalian cobalah juga supnya!"

Dicky berdiri mengambil sup jagungung untuk ke empat tamu mereka itu.

"Makanlah dulu, perjalanan kalian akan jauh" sambungnya.

Kepala Pelayan Anderson menyambung "Jagung itu dipesan dari wilayah Eldia Tuan Muda, itu jagung berkualitas paling tinggi di 6 negara."

"Oh!? Dari Eldia?" Dicky mengobrol dengan Kepala Pelayan untuk menghentikan perdebatan.

"Benar"

"Oh iya, kalian berdua dari Eldia kan?" menunjuk Wilhelm dan Wilda.

"Kau benar." jawab Wilhelm sambil tertawa.

"Wah! Aku iri pada kalian, jagung kalian enak sampai akarnya."

Lady Ocha sangat mengerti sifat Letkol Dicky Yudintsev adiknya itu, jadi dia hanya tersenyum. Dia mengerti jelas kode dari Dicky jika itu bukan waktu yang tepat untuk berbicara tentang penarikan pasukan dan lain-lain. Dicky seolah berkata meja makan tempat untuk makan dan berbicara hal-hal ringan, bukan untuk hal hal berat seperti ini.

Begitupun Jyona, Wilhelm dan Wilda. Mereka cukup memgenal sifat Letkol yang satu ini. Selain dia memiliki daya ingat yang tajam, dan prestasinya di akademi, juga kemiliteran, Dicky sama seperti Lady Ocha, Eugen, Sophia dan Norah. Dia adalah sahabat masa kecil mereka bertiga.

Sebulan sebelum kudeta.

Sore itu di pelabuhan kota Undersea sangat sibuk. Seperti biasa banyak barang-barang yang dibongkar dan dimuat. Jagung, ikan, tekstil, buah dan sayur, daging, besi, minyak sebut sajalah mereka. Pelabuhan ini juga termasuk pelabuhan militer, jadi tidak heran jika aktifitas militer juga terlihat disana, mulai dari patroli militer, Kapal-kapal Destroyer, Misile Cruiser -kapal perang yang bisa dibilang cukup canggih saat itu- juga Super Aircraft Carier yang dapat membawa 8 pesawat Pembom Strategis yang ukurannya cukup besar sekaligus, juga terlihat Battleship-Battleship berukuran besar berjajar merapat ke dermaga.

Dermaga itu memang dermaga terbesar, dan termodern di 8 Negara besar di 3 benua, dan dermaga itu berada di Wilayah Kediaman Manstein.

Sementara Kekaisaran sendiri adalah Negara terluas dengan banyak Suku, namun wilayahnya masih dipimpin oleh Lord-Lord penguasa, dan terkadang saat berselisih paham, mereka tidak akan segan-segan untuk melakukan perang saudara, dan hal ini terkadang menjadikan Kaisar seolah tidak memiliki kuasa apapun.

Kecuali satu keluarga. Kediaman Manstein, yang selalu membawa masalah demi masalah untuk dirundingkan bersama Kaisar, dan Dewan Menteri, dan Kediaman ini adalah Klan terkuat diantara ke sembilan Klan Lord lainnya, dan bahkan Kaisar pun harus hormat pada klan ini. Identitas Klan ini sebenarnya adalah pemilik tahta Kekaisaran yang sah, namun Leluhur mereka menolak menerima tahta karena tidak ingin suatu hari nanti anak cucunya bertikai karena sebuah tahta Kekaisara, dan dia merelakan haknya pada saudaranya, kemudian memutuskan untuk menjadi Lord atau Bangsawan, dibawah saudaranya. Merka bersumpah untuk melindungi keturunan saudaranya dan tahtanya.

Lord-Lord bawahan pun tidak ada yang berani menetang Kediaman Manstein secara terang terangan jika keluarga ini sudah mulai bergerak, karena kekuatan militernya yang cukup memadai, dan banyak Perwira-Perwira Militer yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata perwira lainnya.

Dan sore ini, adalah hari kepulangan pasukan Kekaisaran dari misi menjaga perbatasan di daerah Theodora, sebuah Wilayah kekaisaran yang terletak di benua lainnya, dimana perjalanannya berjarak 2 hari perjalanan laut. Daerah Theodora ini setingkat Provinsi dibawah perintah Lord Otto, dan sempat disebu oleh kelompok kriminal bersenjata berkekuatan besar.

Kemudian dibentuklah armada gabunhan berkekuatan Divisi (15.000 orang) yang dipimpin oleh Laksamana Muda Otto, dan didampingi oleh Lady Ocha Von Manstein sebagai Wakil Komandan, merangkap Kepala Unit Infanteri, Kolonel muda Wilhelm Van Eldia sebagai Staff Strategi, Kolonel Muda Norah Uriel sebagai Komandan Unit lapis baja, Kolonel Muda Eugen Wegener sebagai Komandan Artileri, Kolonel Kleist sebagai Kepala Bidang Logistik, dan Letnan Kolonel Anger Oliver sebagai Kepala Bidang Komunikasi.

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

psngeran Jyona., 👏

2021-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10 Hacker Reunion
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Chapter 45
46 chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10 Hacker Reunion
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Chapter 45
46
chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!