Freunde Und Feinde/ Kawan Atau Lawan

Freunde Und Feinde/ Kawan Atau Lawan

Chapter 1

Jam telah menunjukkan pukul 23.55, lima menit menuju pukul 00.00. Malam itu cukup dingin, membuat semua orang memilih untuk menghangatkan diri di dalam rumah. Penjaga-penjaga rumah para Bangsawanpun sampai harus merokok dan menenggak bir, whiskey, dan minuman berakohol lainnya untuk membuat tubuh mereka tetap hangat.

Begitupun di kediaman Inti Keluarga Manstein, Sekompi penjaga yang berada di pos jaga utara juga mengalami hal serupa.

"Hufh... Dingin sekali." Kata seorang penjaga sambil bersendekap dan melompat lompat demi menghilangkan dingin dan kantuk yang menyergap.

"Hahaha, kau tidak merokok?" Tanya prajurit lainnya yang tertawa karena tingkahnya.

"Tidak."

"Kemarilah minum ini, hangatkan badanmu!"

"Maaf aku tidak biasa minum saat berjaga, Sersan."

"Hey kalian dengar!?, Schonburn tidak minum!" Ejek Sang Sersan bercanda, dan candaan garing itu mengundang gelak tawa pasukan yang sedang berjaga disana.

Dan tampaknya candaan itu cukup untuk sekedar mencairkan suasana yang sedikit agak sepi.

"Ey!! Kameraden!! (Ey! Kawan!)" Salah seorang yang lain yang ada di belakang senapan mesin memanggil. "Aku punya kopi panas di termosku!"

Nampaknya prajurit muda bernama Schonburn itu lebih tertarik pada secangkir kopi panas dari pada minuman keras, dengan wajah cukup gembira dia berlari menuju rekannya yang berada di belakang senapan mesin.

"Ini minumlah." Katanya setelah menuangkan kopi panasnya ke dalam gelas yang terbuat dari plat besi miliknya.

"Fuuh, danke (terimakasih)" Baru saja ia minum seseruput, suara bom serempak disusul senapan, gencar terdengar dari beberapa titik di seluruh kota, suaranya sangat keras dan kuat karena saat itu waktu menunjukkan pukul 00.00, dan suasananya sangat sepi.

"Suara apa itu?" Tanya serorang Letnan yang baru saja keluar dari dalam pos Jaga.

Tiba-tiba seseorang dari atas menara intai berteriak. "KOMANADAN!!! KAU HARUS MELIHAT INI!"

Letnan itu naik dan segera melihat melalui teropongnya.

Nampak kobaran api dari arah sebuah kediaman di barat laut, yang jaraknya sekitar 3KM dari sana, dan terlihat juga kilatan-kilatan cahaya yang nampaknya itu kilatan cahaya dari senapan-senapan pasukan yang sedang baku tembak.

"Itu, itu kediaman Lord Paulus."

"Letnan! Kontak radio dari kediaman Lord Boshinkov, mereka diserang oleh pasukan Letnan Kolonel Yudintsev, mereka memanggil bala bantuan!" Teriak seorang pasukan.

"Haah?" Sang Letnan malah menjadi lebih bingung saat tahu jika yang menyerang mereka berasal dari kesatuan mereka sendiri, terlebih lagi Letnan Kolonel Yudintsev, yang dikenal begitu setia pada Bangsawan Frederick Von Manstein, yang bahkan adalah Adik angkat Nona Ocha Von Manstein -putri pertama dari keluarga inti Manstein-

"Letnan Gawat!" Teriak radiomen tadi. "Markas Pusat Komando Bersenjata di duduki pemberontak yang dipimpin Kolonel Eugen Wegener, Markas Pusat Komando Strategis menyatakan mendukung pemberontakan Lady Ocha Von Manstein, dan mengirimkan Divisi-divisi dibawah komando Markas Besar Komando Strategis untuk membantu pemberontakan."

Terperanjat semua yang ada disana, mendadak wajah Sang Letnan berubah pucat pasih mendengar nama Lady Ocha Von Manstein, terlebih lagi mendengar Markas Besar Komando Strategis mendunkung Kudeta tersebut. Mendadak hilanglah kabut kebingungan yang meliputi mereka sekarang. Ini adalah sebuah kudeta besar dan terencana.

"Ini Kudeta!" Teriak Sersan yang tadi

"Jika begitu! Gawat! Tinggalkan pos! Amankan Tuan-"

Kabooommm....

Belum selesai Letnan itu bicara, sebuah bom meledak di dekat mereka, kemudian disusul suara tembakan serempak dari segala sisi, yang dengan cepat serangan itu menghabisi nyawa sebagian besar prajurit yang ada disana. Masalahnya ini terlalu cepat dan tidak adil, mereka bahkan belum bersiap dan masih terkaget-kaget, dan bahkan sebagian pasukan masih berusaha mencerna apa yang terjadi, bendera putih dikibarkan dengan cepat menghentikan serangan yang memang tidak akan bisa mereka tahan.

Semua prajurit yang tersisah hanya bisa di hitung dengan jari termasuk Sang Letnan yang beruntung karena berdiri tepat di belakang seorang pasukan penjaga di atas menara pandang.

Saat mereka di kumpulkan dia melihat bawahannya yang terbunuh, Sersan rekannya tewas dengan beberapa peluru yang bersarang di tubuhnya, dilihatnya juga mayat prajurit Schonburn yang menggelepar-gelepar bak ikan kehabisan air setelah sebutir peluru menerjang lehernya tadi.

"Nona, apa yang akan kita lakukan pada mereka?" Tanya seorang pasukan pemberontak.

"Kita tak punya banyak waktu!"

Letnan itu mengenali suaranya, itu suara atasannya sendiri -Adik angkat Nona Manstein- Kolonel Norah Uriel ternyata atasannya juga terlibat dalam kudeta ini.

"Letnan John?" Tegur sang Kolonel. "Oh ya Tuhan, aku berhadapan dengan bawahanku langsung!" Katanya dengan nada tak berdosa

"Kolonel!"

Dor! Sebuah tembakan segera melubangi kepala letnan John, disusul dengan yang lainnya.

Berita pembantaian itu dengan cepat tersebar ke seluruh Kekaisarsan, dan Bangsawan-bangsawan dari 8 Kediaman segera berkumpul menghadap Kaisar malam itu membahas tentang pembantaian ini.

Sungguh dibuat terkejut mereka bahwa yang melakukan pembantaian ini adalah Putri dari keluarga Manstein, dan yang lebih mengejutkan lagi tahu bahwa seluruh anggota Kesatria Ilahi, beserta Komando Strategisnya turut serta dalam pembantaian ini.

"Menurut berita, Lord Paulus, Lord Boshinkev, Sir Lothor, Sir Hamud, Sir Abner, Jendral Besar Kalenko, Jendral Sohkam, Letnan Jendral Micharel, Marsekal Lou, Laksamana Shibuya beserta keluarga semuanya tewas dalam pembantaian." Ujar Lord Lohengram dengan nada agak panik.

Kaisar hanya terdiam seolah tenggelam dalam fikirannya sendiri.

"Bagaimana dengan keluarga inti Manstein??" Tanya Sang Kaisar tiba-tiba.

"Belum ada kepastian. Mungkin pembantaian mereka belum sampai memasuki kediamam inti!"

"Ku perintahkan sebuah detasemen tempur berkekuatan Regu (13 orang) dibawah komando Kolonel Muda Wilhelm Eldia, dan pimpinan Kapten Wilda Eldia untuk menyelamatkan keluarga inti Manstein jika memungkinkan!"

Dan dengan sigapnya, seorang Ajudan langsung keluar untuk memberi kabar pada perwira terpilih.

"Tidak disangka Lady Ocha dan seluruh anggota Kesatria Ilahi mampu melakukan Kudeta besar besaran seperti ini." Sahut seorang Lord dari kediaman Oliver. "Bahkan usia mereka baru menginjak 20 tahunan"

"Lady Ocha adalah seorang dengan pemikirannya sendiri." Jawab Lord Eldia, ayah dari Wilhelm dan Wilda. "Dan anggota Kesatria Ilahi, mempunyai kemampuan di atas rata-rata Prajurit, bahkan perwira menengah ke atas pun akan kewalahan menghadapi mereka, tidak heran kudeta sebesar ini berjalan lancar tanpa hambatan."

Seluruh ruangan menjadi penuh dengan keluh kesah semua orang.

"Dan yang menarik perhatian ku adalah, nama-nama ini." Lord Eldia kembali berbicara "Mereka adalah orang-orang yang beberapa waktu lalu mendukung Pangeran Canyon untuk menjadi Putra Mahkota."

Lord Ingram angkat bicara. "Jika begitu, mungkin Kudeta dan pembantaian ini bertujuan untuk membawa suara bulat untuk Pangeran Jyona."

****

Sementara itu di Unit yang dipandu Kolonel Wilhelm yang bertugas menyelamatkan Keluarga Inti Manstein sudah bergerak menggunakan helikopter intai Cyclops dilindungi oleh sebuah helikopter serbu Dragonfly. Secara singkat Kapten Wilda menjelaskan tujuan misi itu pada anak buahnya, sementara Kolonel Wilhelm memandu pergerakan mereka dari markas pusat.

"Kali ini kita akan turun di hutan dekat wilayah dalam Manstein di LZ -Landing Zone/Zona Pendaratan- Alpha." Jelas Sang Kapten melalui Jam Hologram yang memunculkan peta tugas mereka. "Kita akan masuk sedikit jauh ke dalam wilayah hingga dekat kediaman inti, tugas kita adalah melakukan infiltrasi sedekat mungkin, dan menerobos masuk ke dalam rumah untuk menyelamatkan anggota Keluarga Inti Manstein, dan membawanya ke LZ Bravo." katanya dengan menunjuk nunjuk titik-titik tujuan.

"Kemungkinan kontak senjata?" Tanya Letnan Oliver.

"Sangat memungkinkan."

"Faktor penunda penjemputan?" Tanya Letnan Maura dengan melihat pada peta.

"LZ Bravo ditemukan, dan dikuasai lawan. Ada lagi?" Tanya Sang Kapten.

Semua diam.

"Baiklah kalau tidak ada, periksa level amunisi kalian, bawa extra granat dan extra magz kita akan mendarat di LZ Alpha dalam 0300 menit!"

Tiga menit berselang sampailah mereka di LZ Alpha, dan Helikopter menurunkan empat utas tali untuk menurunkan para personil militer yang bertugas. Satu persatu Komando Pasukan Elit Kekaisaran turun melalui tali itu. Setelah turun, mereka langsung menodongkan senapan mereka ke empat penjuru sembari berjongkok, menjaga teman-teman mereka yang turun dari segala kemungkinan penyergapan.

"Ruby six kau dengar?" Ujar Wilda melapor pada markas pusat setelah helikopter meninggalkan mereka.

"Roger Alpha One, conection clear (koneksi baik)!" Jawab Wilhelm memberi konfirmasi.

"Tim ku sudah memasuki LZ Alpha, kami siap bergerak."

"Ijin diberikan, God Speed! (Tuhan menjaga)"

Mereka dengan cepat memasuki hutan di belakang kediaman Inti Keluarga Manstein. Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk sampai disana.

"Wil!" Panggil Wilhelm pada adiknya melalui radio panggil. "Pemberontak kelihatannya sudah memasuki ruangan! aku melihat banyak warna orange di dalam ruangan (wilhelm menggunakan kamera thermal satelit)."

"Unit ku akan segera masuk kedalam."

"Berhati-hatilah! Lakukan se-senyap mungkin, dan segeralah pergi ke lantai atas! Aku melihat seseorang sedang menodongkan pistol pada yang lain, kalihatannya itu adalah Lord Frederic Manstein, dan Lady Ocha."

Tanpa komando lebih banyak, Sang Kapten memberi kode melalui gerakan tangan, dan segeralah mereka berpencar secara cepat setelah memasang suspensor (peredam suara) pada senapan masing-masing, dan sebagian memilih memakai pistol karena senapan mereka tidak dapat diberi suspensor.

Ada yang melalui pintu belakang, ada yang melalui pintu depan, ada yang melalui jendela. Mereka bergerak perlahan tapi pasti, Menghindari segala jebakan yang ada sekaligus menghindari segala kemungkinan yang membuat gagalnya misi mereka.

Tegang! Mungkin kata itulah yang dapat menggambarkan suasana saat itu, keringat dingin mengucur dari leher dan dahi para pasukan itu, tidak pernah mereka merasa setegang itu di misi-misi sebelumnya.

"Wil! Seorang menuju padamu! Dari pintu disebelahmu!" Kata Wilhelm mengomando Wilda yang masuk dari pintu depan.

Wilda tak menjawab, namun tak perlu sebuah jawaban bagi Wilhelm untuk konfirmasi. Ia tahu adiknya sudah memahami ucapannya.

Dan benar saja, dengan mudah dia melihat adiknya itu membereskan satu orang pemberontak lewat monitor.

Dibantu para staf-stafnya, Wilhelm bekerja keras mengurus strategi dan informasi bagi unit itu.

"Kolonel!, satu sandera dibebaskan" Itu suara Letnan Maura yang telah menyelesaikan tugas. "Lady Lilya telah di tangan kami."

"Bagus!"

"Tanggo down (lawan ditumbangkan) terdengar lagi suara dari radio, kali ini suara itu milik Letnan Oliver yang baru saja menumbangkan tiga penjaga. "Coming in (kami masuk)." Tentu saja mereka berbicara dengan pelan, bahkan terkesan berbisik supaya tak seorang pemberontak pun mendengar mereka.

Terpopuler

Comments

blackonix_29

blackonix_29

Wow keren kak ceritanya, aku suka banget, oh iya mampir juga ya ke ceritaku yg berjudul Fakenerds & Badboys kalo gk mampir juga gpp. Tapi jujur cerita ini suka banget, udh lama gk baca cerita bergenre yg seperti ini

2021-03-01

0

widiya tri

widiya tri

keren tor

2021-02-22

0

anggita

anggita

mpir slam kenal.

2021-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10 Hacker Reunion
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Chapter 45
46 chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10 Hacker Reunion
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Chapter 45
46
chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!