.・゜-: :-Chapters 13 : NOT GIVING UP-: :-゜・.

Javas berada di depan rumah saudaranya, mendapati suara rusuh di dalam sana. Ia langsung mengerti situasinya, lantas pemuda itu langsung menaiki kendaraannya lagi dan melaju dengan kecepatan tinggi mencari saudara perempuannya itu.

Sedangkan di tempat lain, Layla duduk terdiam di atas kursi dengan pipinya yang di kompres dengan air dingin. Pipinya memerah membengkak, yang terlihat warna saja, kalau masalah bengkak tidak terlihat, karena pipinya berisi dan menyamarkan bengkak di sana.

"Harusnya lo bilang sama gw, lo berantem lagi sama papa lo?"

Sebuah kejadian yang terkesan biasa saja, Fatma bahkan tahu akan hubungan ayah dan anak itu tidak pernah akur sepanjang hidup. Pria itu juga salah, dia sudah berumur tapi tidak mau mengalah dengan anak perempuannya yang di mana anak kandungnya sendiri. Fatma turut prihatin, maka dari itu ia akan selalu ada untuk Layla.

"Jangan liat gw kayak orang kasihan, gw gak apa-apa. Gw udah biasa di pukul-"

"Udah biasa apa maksud lo? Gw ikut sakit liatnya." Fatma memberikan kompres itu lagi saat suhunya mulai tinggi, ia akan mengobati luka-luka itu.

"Gw gak bisa liat lo gini terus, gw gak bisa... Gw ikutan sakit tau gak? Lo ngerti gak sih?"

"Kenapa jadi lo yang nangis si, ma?"

"Menurut lo apa?!" Fatma mendorong Layla, membuat gadis itu menatapnya.

Fatma menangis, membayangkan sendiri bahkan ia sering melihat sendiri jika Layla di perlakukan tidak baik oleh keluarganya sendiri. Mereka semua palsu, bahkan tidak ada satu pun yang benar-benar jujur di sana. Semuanya hanya sebuah kebohongan, ia hanya tidak membayangkan jika Layla seumur hidup terus berada di situasi kebohongan itu.

Ia tidak akan sanggup membayangkan semua itu, bagaimana bisa dunia sejahat ini? Ada sesuatu yang membuatnya tambah menangis adalah, luka sayatan yang ada di pergelangan tangan Layla, seperti luka baru.

"Gw gak apa-apa, lo gak perlu khawatir-"

"Gimana gw gak khawatir sama lo? Ngomong! Lo kenapa sih susah banget cerita sama gw? Gw temen lo kan? Lo kenapa selalu pendem sendirian?!"

Layla hanya diam, nada suara Fatma memang keras tapi dia menangis. Suaranya serak tidak bisa berbicara terlalu jelas karena itu, ia tidak bisa lagi melihat sahabatnya berada di situasi seperti ini. Lantas, Layla memeluk gadis itu dengan erat. Menenangkannya, dan bersikap seolah semuanya akan selalu baik-baik saja.

Terkadang ingin rasanya Layla pergi sejauh mungkin, sejauh yang dirinya bisa sampai di mana ia tidak akan di temukan oleh siapa pun lagi. Mungkin di saat itu juga ia akan merasa tenang.

...◇◇◇...

Setelah 3 jam berada di taman itu, ternyata hujan menerjang kota tersebut sampai tidak menyisakan satu pun tempat yang kering. Hujan itu juga menerjang dua gadis itu, tapi beruntung mereka berdua sudah sampai di rumah. Lebih tepatnya rumah kediaman Fatma, Layla memutuskan untuk menginap sebentar di sana selama hujan berlangsung, atau itu hanyalah alasan agar Layla tidak kembali ke rumah?

"Lo di sini aja, lagian ibu gw gak masalah kalau lo tinggal. Malah ya, dia seneng soalnya ada yang bantuin ngabisin makanannya,"

"Gw gak serakus itu ya, tapi apa gak masalah? Gw terlalu banyak ngerepotin lo sekarang."

Fatma mencoba meyakinkan Layla, sebenarnya pemikirannya itu tidak ada sama sekali. Apa yang dia pikirkan tidak seperti itu, maksudnya adalah semua orang justru merasa senang jika di anggap ada. Termasuk Fatma, gadis itu senang saat ia ada di saat Layla membutuhkan seorang. Berarti dirinya yang pertama.

"Kayak sama siapa aja, kita temenan dari kecil. Itung aja udah berapa lama kita kenal, jadi jangan sungkan ya-"

"Layla!"

Kedua gadis itu langsung menoleh ke arah suara yang terdengar, ternyata suara Javas. Pemuda itu berlari ke arahnya dan memeluknya dengan erat, kemudian dia memeriksa keadaan Layla yang mungkin sudah seperti apa yang ia pikirkan.

"Kenapa lo belum pulang? Lo kemana aja?"

"Gw... Gw gak apa-apa, gw main aja sama Fatma. Emangnya kenapa?" Javas hanya diam di sana tidak menjawab pertanyaan Layla. Ia cukup tahu soal semua ini, lantas ia menarik gadis itu untuk ikut dengannya. Namun, dia menoleh ajakan Javas secara langsung.

"Kenapa?"

"Gw gak mau pulang, gw masih mau di sini." Javas bahkan melihat raut wajah angkuh itu menolaknya mentah-mentah. Tapi pemuda itu sama sekali tidak marah.

"Siapa yang ngajak lo pulang? Lo nginep rumah gw, dia nyuruh gw bawa lo ke rumah buat tinggal. Sekarang hujan, kalau tiba-tiba lo asma gak ada tindakan. Gw gak mau lo kenapa-napa, ngerti?"

Penjelasan yang menunjukkan jika Javas tidak mau jika saudara perempuannya itu mengalami sebuah kesulitan lagi. Fatma memang sudah tahu jika Layla penderitaan asma akut, udara dingin bisa menghambat pernafasannya dan ia tidak bisa menangani semua itu walaupun dirinya tahu.

"Ikut aja, lagian yang tau semuanya itu Javas. Kalau ada apa-apa, lo bisa chat gw aja. Kalau gak punya kuota minta hotspot aja sama Javas, iya kan?"

Fatma tersenyum, membuat Layla sedikit luluh. Dia akhirnya mau ikut dengan sepupunya itu, dan ternyata ayah Javas membawa kendaraan beroda empat. Tujuannya tadi mencari Layla, tapi karena sudah ketemu itu akan lebih mudah. Layla sedikit ragu meninggalkan sahabatnya itu, tapi Javas menggandeng tangannya dengan erat.

"Ayo, lo harus istirahat lebih banyak."

Layla menatap ke arah sahabatnya lagi, tapi dia mengangguk dan meyakinkan lagi, jika semuanya akan baik-baik saja setelah ini. Layla menunduk, dan mengikuti langkah Javas yang masuk ke dalam mobil itu.

Kendaraan itu pun melaju meninggalkan rumah sederhana itu, dan meninggalkan Fatma di sana seorang diri. Terkadang ia berpikir, status sosialnya dengan Layla jauh sekali. Layla memiliki banyak hal, semua orang di sekitarnya sangat tercukupi. Tapi sedangkan dirinya? Ia harus berjuang sendirian, tapi apa bedanya dengan Layla yang memiliki segalanya tapi tidak dengan keluarganya.

"Gw kadang iri sama lo, La. Tapi lo selalu iri sama gw yang gak punya apa-apa."

...◇◇◇...

"Javas sudah cerita sama, pakde. Kamu tidur aja di rumah pakde buat beberapa hari, buat pakaian biar bude mu saja yang ambilkan dari rumah. Kamu jangan khawatir ya, kamu masih punya pakde, bude, sama Javas. Jangan ngerasa sendiri ya dhok, kita selalu di sini buat kamu."

Layla hanya diam di kursi tengah bersama Javas, pemuda itu mengobati luka yang sempat di obati tapi terkena air hujan. Javas begitu telaten membalut luka itu dengan perban, sudah di oles dengan obat merah dan salep. Mungkin itu akan membantu luka itu cepat kering.

"Tapi mama gimana pakde?"

"Biar pakde yang urus, kamu sekolah saja ya? Semua urusan ini orang tua yang mengurus, kamu fokus saja."

Tidak ada jawaban apa pun, tapi di dalam kepala gadis itu hanyalah wanita itu. Wanita yang merawatnya sejak kecil, bagaimana keadaannya sekarang? Layla rasa ikut dengan saudara bukan ide yang terlalu bagus, ia harus meninggalkan mamanya di rumah sendirian. Dia pasti menangis.

...◇◇◇...

Pulang sekolah, Layla seperti biasa sendirian karena Javas ada ekstrakurikuler yang harus dia ikuti. Di tengah ia berjalan ke gerbang utama sekolah dan akan kembali ke rumah pakdenya, ia mendongak dan melihat seseorang di sana berdiri. Dia berdiri di sana dengan percaya diri menggunakan seragam sekolah sebelah, yang biasanya sekolah itu tidak akan menginjakkan kaki mereka ke sekolah itu. Tetapi, dia tidak masuk. Hanya menunggu di depan gerbang seraya memainkan ponselnya.

Di satu sisi Guano mengejar langkah Layla dari belakang, dia bahkan merelakan waktu latihannya untuk mengejar Layla dan berusaha meminta maaf atas kejadian kemarin. Tetapi, ia rasa dirinya terlambat ketika melihat rivalnya berdiri di depan gerbang, dengan Layla yang berdiri tidak jauh darinya. Giano melangkah lebih cepat, dia baru saja akan meraih gadis itu. Namun, Arkan terlebih dahulu tersenyum dan menghampiri ke arah gadis itu.

Keadaannya hujan baru reda, udara memang sangat reda dan entah bagaimana bisa Arkan mengetahui tentang sesuatu yang bahkan tidak semua orang tahu akan itu, dia memberikan tisu ke arah Layla untuk membersihkan ingus yang keluar karena udara yang rendah itu.

"Lo pasti kedinginan ya? Gw sengaja beli, gw kepikiran lo bakal flu selama selesai hujan." Layla tidak menanggapi, dia melewati Arkan begitu saja bahkan tanpa menyentuh pemberiannya yang sengaja dia beli karena khawatir.

"Layla!" Gadis itu berhenti melangkah dan kemudian menoleh, menatap datar ke arah Arkan di tengah keramaian itu.

"Gw udah bilang, jauhi gw. Kita gak saling kenal, sama sekali-"

"Ayo kita saling mengenal, gw bakal lakuin apa aja biar lo terima gw di kehidupan lo."

Ucapan yang baru saja ia dengar, siapa yang tidak terkejut dengan kalimat yang keluar tanpa di duga sama sekali. Layla hanya diam di sana, dia kembali pergi tanpa menanggapi apa yang Arkan katakan. Semua orang lantas bertanya-tanya, Arkan tiba-tiba saja mengejar Layla yang padahal banyak orang tahu apa lagi murid satu angkatan dengan Layla, jika gadis itu sulit menerima orang asing terlebih lagi dengan laki-laki.

Tapi nampaknya Arkan tidak menyerah dengan itu, buktinya dia berlari mengejar Layla yang berjalan kaki. Arkan naik sepeda untuk ke sana, jadi dia membawa sepedanya dan tetap berlari menyusul Layla. Hal itu di lihat langsung oleh banyak orang, terutama Giano.

Episodes
1 .・゜-: :-PROLOGUE-: :-゜・.
2 .・゜-: :-Chapters 1 : MIMPI-: :-゜・.
3 .・゜-: :-Chapters 2 : JANGAN CEPAT DEWASA-: :-゜・.
4 .・゜-: :-Chapters 3: SAKIT PARAH-: :-゜・.
5 .・゜-: :-Chapters 4 : TOXIC FAMILY-: :-゜・.
6 .・゜-: :-Chapters 5 : SUDAH TERLALU KECEWA-: :-゜・.
7 .・゜-: :-Chapters 6 : HAUS KASIH SAYANG?-: :-゜・.
8 .・゜-: :-Chapters 7 : MIMPI YANG TERJADI-: :-゜・.
9 .・゜-: :-Chapters 8 : MELIHATNYA LAGI-: :-゜・.
10 .・゜-: :-Chapters 9 : PERCAYA ATAU TIDAK?-: :-゜・.
11 .・゜-: :-Chapters 10 : FEELING COMES-: :-゜・.
12 .・゜-: :-Chapters 11 : JUST BECAUSE-: :-゜・.
13 .・゜-: :-Chapters 12 : TIDAK SELALU BAIK-: :-゜・.
14 .・゜-: :-Chapters 13 : NOT GIVING UP-: :-゜・.
15 .・゜-: :-Chapters 14 : DEJAVU-: :-゜・.
16 .・゜-: :-Chapters 15 : SEPERTI DIRIKU DULU-: :-゜・.
17 .・゜-: :-Chapters 16 : PROBLEM-: :-゜・.
18 .・゜-: :-Chapters 17 : KESALAHAN ATAU KEBODOHAN?-: :-゜・.
19 .・゜-: :-Chapters 18 : LIKE YOU CRUSH-: :-゜・.
20 .・゜-: :-Chapters 19 : SNAKE FRIEND-: :-゜・.
21 .・゜-: :-Chapters 20 : WHO LIAM?-: :-゜・.
22 .・゜-: :-Chapters 21 : LELAH-: :-゜・.
23 .・゜-: :-Chapters 22 : KEMATIAN YANG BERGANTI-: :-゜・.
24 .・゜-: :-Chapters 23 : JANGAN PERGI LAGI-: :-゜・.
25 .・゜-: :-Chapters 24 : MEMBEKU-: :-゜・.
26 .・゜-: :-Chapters 25 : MEMBUATMU KEMBALI-: :-゜・.
27 .・゜-: :-Chapters 26 : KEABADIAN-: :-゜・.
28 .・゜-: :-Chapters 27 : LION-: :-゜・.
29 .・゜-: :-Chapters 28 : BERTAHAN TANPA KAKAK-: :-゜・.
30 .・゜-: :-Chapters 29 : KEABADIAN II-: :-゜・.
31 .・゜-: :-Chapters 30: SIA-SIA-: :-゜・.
Episodes

Updated 31 Episodes

1
.・゜-: :-PROLOGUE-: :-゜・.
2
.・゜-: :-Chapters 1 : MIMPI-: :-゜・.
3
.・゜-: :-Chapters 2 : JANGAN CEPAT DEWASA-: :-゜・.
4
.・゜-: :-Chapters 3: SAKIT PARAH-: :-゜・.
5
.・゜-: :-Chapters 4 : TOXIC FAMILY-: :-゜・.
6
.・゜-: :-Chapters 5 : SUDAH TERLALU KECEWA-: :-゜・.
7
.・゜-: :-Chapters 6 : HAUS KASIH SAYANG?-: :-゜・.
8
.・゜-: :-Chapters 7 : MIMPI YANG TERJADI-: :-゜・.
9
.・゜-: :-Chapters 8 : MELIHATNYA LAGI-: :-゜・.
10
.・゜-: :-Chapters 9 : PERCAYA ATAU TIDAK?-: :-゜・.
11
.・゜-: :-Chapters 10 : FEELING COMES-: :-゜・.
12
.・゜-: :-Chapters 11 : JUST BECAUSE-: :-゜・.
13
.・゜-: :-Chapters 12 : TIDAK SELALU BAIK-: :-゜・.
14
.・゜-: :-Chapters 13 : NOT GIVING UP-: :-゜・.
15
.・゜-: :-Chapters 14 : DEJAVU-: :-゜・.
16
.・゜-: :-Chapters 15 : SEPERTI DIRIKU DULU-: :-゜・.
17
.・゜-: :-Chapters 16 : PROBLEM-: :-゜・.
18
.・゜-: :-Chapters 17 : KESALAHAN ATAU KEBODOHAN?-: :-゜・.
19
.・゜-: :-Chapters 18 : LIKE YOU CRUSH-: :-゜・.
20
.・゜-: :-Chapters 19 : SNAKE FRIEND-: :-゜・.
21
.・゜-: :-Chapters 20 : WHO LIAM?-: :-゜・.
22
.・゜-: :-Chapters 21 : LELAH-: :-゜・.
23
.・゜-: :-Chapters 22 : KEMATIAN YANG BERGANTI-: :-゜・.
24
.・゜-: :-Chapters 23 : JANGAN PERGI LAGI-: :-゜・.
25
.・゜-: :-Chapters 24 : MEMBEKU-: :-゜・.
26
.・゜-: :-Chapters 25 : MEMBUATMU KEMBALI-: :-゜・.
27
.・゜-: :-Chapters 26 : KEABADIAN-: :-゜・.
28
.・゜-: :-Chapters 27 : LION-: :-゜・.
29
.・゜-: :-Chapters 28 : BERTAHAN TANPA KAKAK-: :-゜・.
30
.・゜-: :-Chapters 29 : KEABADIAN II-: :-゜・.
31
.・゜-: :-Chapters 30: SIA-SIA-: :-゜・.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!