.・゜-: :-Chapters 5 : SUDAH TERLALU KECEWA-: :-゜・.

Naura mengejar Layla yang berjalan mendahuluinya, ia baru saja melihat sesuatu. Tetapi, gadis itu selalu saja mengelak dan menyuruh Naura agar melupakan apa yang sudah dia lihat.

"Lo yakin baik-baik aja kan? Lo bohong apa gimana, La?"

"Emangnya gw kenapa?" Naura membuang nafas panjang, ia sebenarnya tidak bisa marah dengan Layla. Wajah pucat itu selalu membuatnya merasa khawatir setiap saat.

"Lo sakit? Ngomong sama gw, lo sakitkan?"

"Lo ngomong apa sih-"

"Mimisan tiap hari itu gak wajar, Layla. Lo sembunyiin sesuatu dari gw?" Layla hanya diam, ia bingung harus menanggapi dengan reaksi apa.

Gadis itu hanya tertawa miris, ia menatap lurus ke arah Naura dengan tatapan sendunya. Naura tidak habis pikir dengan apa yang Layla lakukan selama ini, memang bukan kejahatan. Tapi apakah dia harus menyembunyikan segalanya? Teman memang tidak harus tahu segalanya, tapi setidaknya tahu akan keadaan temannya saja, apakah itu salah?

"Ketara banget ya?"

"La... Lo goblok!" Naura memukul bahu gadis itu yang menatapnya dengan tatapan mirisnya, ia tidak tahu akan apa yang terjadi. Kehidupan Layla, cukup tahu baginya. Tapi akan sampai sejauh ini?

"Kenapa lo diem aja? Lo anggep gw apa, La?" Naura nyaris menangis hanya karena mendapatkan kabar ini, ia tidak tahu rasa sakit sebesar apa yang temannya rasakan selama ini. Cukup, tidak bisa dan bahkan tidak pernah sanggup ia bayangkan.

"Gw gak mau ngerepotin orang lain-"

"Ngerepotin apa maksud lo? Gw udah bilangkan? Kalau ada sesuatu lo bisa cerita sama gw, tapi kenapa lo cuma diem aja kayak gini? Gw kecewa sama lo... Kecewa... "

"Maaf..."

Hanya satu kata yang bisa ia ucapkan, sampai di mana Naura menangis di depannya dengan tersedu-sedu. Layla sering berpikir, yang sakit adalah dirinya tapi kenapa selalu orang lain yang menangis? Bukannya harusnya Layla yang menangis sekarang, karena ia tahu hidupnya bahkan tidak tahu akan berhenti di waktu apa.

Setelah Naura tahu, mungkin ia tidak bisa lagi menyembunyikan perasaanya yang sudah benar-benar hancur sekarang. Tidak ada yang tahu, hanya Naura dan dirinya saja yang mengetahui akan semua ini. Semuanya, tidak akan pernah tahu akan kesulitannya.

...◇◇◇...

Layla menatap kertas hasil tesnya hari ini, hasilnya masih sama saja. Permintaannya untuk di ulang lagi tes kesehatannya, ternyata tidak membuahkan hasil apa pun. Hasilnya sudah positif, tidak bisa di rubah dan sudah jelas. Gadis itu menaruh hasil tesnya itu di atas meja, mengabaikan segala suara yang ada di dalam kepalanya.

Apakah takdir bisa ia rubah? Ia ingin hidup dengan tenang tanpa ada masalah berat, Layla merasa ini sudah terlalu berlebihan. Sejak ia kecil, sampai detik ini tidak ada yang berubah. Rasa sakit di dalam hatinya tidak bisa sembuh dengan berjalannya waktu, bahkan rasa sakit yang kian bertambah menimpanya. Seperti tidak ada bedanya.

Layla menoleh ke arah gambarnya, yang ia buat di dalam layar tabletnya. Gambar seseorang yang mungkin akan ia berikan nantinya, pada akhirnya orang-orang akan mengetahui perasaanya. Cepat atau lambat, gadis itu menunduk dan tersenyum.

Seandainya saja pria itu tahu, jika kehadirannya yang membuat Layla merasa hidup ini tidak begitu terlalu menderita ketika dia ada. Kehadirannya berpengaruh baginya, seandainya saja pria itu juga tahu. Layla tidak ada niatan menyakiti siapa pun, ia tidak punya pikiran akan itu. Ia hanya menaruh perasaan selama bertahun-tahun ini, menyimpan dengan rapat-rapat. Sampai mungkin Layla akan hampa sendiri.

"Mau sampai kapan pun, gw gak akan bisa duduk berdua sama lo... Atau mungkin bersandar di bahu lo saat gw udah gak ada nanti, apakah masih perlu?"

Tanpa sadar air mata itu jatuh, mungkin ia terlalu berharap akan perasaanya yang akan di balas olehnya. Padahal Layla juga sadar, jika perasaannya sekarang ini tidak akan pernah bisa terbalas.

Sekarang ia bisa apa jika tidak dengan menunggu dengan diam saja, diam dan berharap. Sebuah perjuangan yang menguji kesabaran baginya, tapi Layla betah melakukannya karena menurutnya. Ia tidak perlu bergerak, ia hanya memandang, itu saja sudah lebih dari cukup.

Memandang dari kejauhan dan mengaguminya, apa lagi? Tidak ada kata mengejar, karena Layla berharap saja sudah cukup lelah. Apa lagi, Layla tidak mau tertimpa masalah, dan Layla tidak mau jika pria itu tertimpa aib karena dia di cintai oleh seorang anak perempuan yang kacau seperti dirinya.

...◇◇◇...

"Kamu apa gak kangen sama ayahmu? Sudah 3 tahun kamu menghindarinya,"

"Gak sama sekali, berhenti bertanya pertanyaan tidak penting mbah. Aku gak akan pernah berharap dengannya." Seolah ucapannya sudah sangat valid.

Layla tidak suka di bantah, terkesan nada bicara yang tidak pernah mau kalah dengan siapa pun. Itulah sisi buruk Layla, gadis itu sudah terlalu muak dengan segala yang ia hadapi selama ini. Berharap dengan ayahnya yang sama sekali tidak menganggapnya ada, untuk apa? Membuang-buang waktu saja.

Tapi neneknya berharap lain, ia berharap anaknya di perlakukan baik oleh cucunya yang sifatnya bahkan tidak mirip dengan siapa pun, karakter yang tercipta karena keadaan, tidak akan bisa di tebak.

"Ayahmu sakit, nak. Dia ayah kandung kamu, jangan egois-"

"Egois? Hahaha... "

"Kenapa kamu tertawa? Apakah ada yang lucu dengan itu?" Layla sampai meneteskan air mata saking lucunya ucapan wanita lansia di depannya itu. Dia berharap apa?

"Lucu, aku yang di buang dan tidak di anggap, dikatakan egois? Yang benar saja. Kamu tau sendiri kelakuan anak mu itu, dia selingkuh sebanyak 2 kali, dan aku tau semua perempuan tidak jelas itu. Dan aku tau istri ketiganya itu tengah mengandung, aku tau wanita itu ternyata juga pernah berkunjung ke rumah ku saat itu. Berani sekali, katakan siapa yang egois?"

Layla menatap dengan tatapan santai, dengan senyuman seolah tidak ada permasalahan di sana dan berbicara santai di sana. Padahal suasananya tengah tidak baik-baik saja. Di tengah ia libur, di panggil dengan alasan wanita tua yang bergelar neneknya itu merindukannya. Berakhir membahas yang sama seperti tahun lalu.

Dia berharap Layla mengurus anaknya, sedangkan anaknya saja tidak pernah menganggap Layla ada. Padahal Layla anak kandungnya, itu sudah jelas. Walaupun Layla akui, dirinya hanyalah anak gadis lahir di luar pernikahan kedua orang tuanya. Ia menerima kenyataan pahit itu.

"Dia membuang ku karena aku anak perempuan, sedangkan anak selingkuhannya laki-laki. Dia berselingkuh saat mama mengandung aku, bahkan sampai aku lahir dia enggan pulang ke rumah sekedar untuk menemui mama setelah melahirkan."

Layla bercerita, seraya ia harus menahan rasa sakit di dadanya dan tangisannya. Keluarganya yang hancur, tapi yang di salahkan adalah dirinya yang padahal merupakan korban di dalam rumah tangga yang tidak bisa bertahan itu.

Wanita tua di depannya menatapnya dengan tatapan berkaca-kaca, cucunya tahu segalanya. Sedangkan dia yang merupakan seorang ibu bahkan tidak tahu apa yang terjadi kepada anaknya sendiri, menantunya dan cucunya sendiri.

"Gak tau apakah dia lebih muda atau tua dari ku, anak laki-laki itu mencari ku, dia bilang aku adiknya. Aku tidak pernah sudi, tapi aku tidak menyalahkannya. Karena yang salah adalah ibunya, yang jelas-jelas tau! Anak mu punya istri yang baru saja melahirkan. Siapa yang egois? Katakan?"

"Lay-"

"Kau bilang, bukan bilang maksud ku kau menyumpahi aku. Yang katanya adalah cucu kesayanganmu ini, menyumpahi aku ketika aku tidak meminta maaf kepada anak mu dan berlutut. Kau akan mempermalukan aku? Benar? Atau kau lupa? Atau pura-pura lupa?"

"Tidak begitu nak-"

"Ah! Aku tau, aku bukan siapa-siapa di sini. Aku hanya orang asing yang menghancurkan rumah tangga orang lain, yang benar saja... Hahaha..." Layla menunduk, menangis di sana seraya tertawa seolah semua itu adalah lelucon.

"Dan setelah itu kau menjelek-jelekan mama ku? Kau bilang mama ku tidak akan sanggup merawat 3 anaknya, dalam waktu dekat semua anak-anak itu akan mati? Iyakan? Apakah harus aku menyumpahi mu mati membusuk mbah?"

Layla beranjak dari tempat duduknya, berusaha tetap bersabar. Gadis itu mengusap air matanya dengan kasar, ia merogoh sakunya yang berisi uang 4 lembar berwarna merah. Dia melemparkan uang itu di atas meja dengan ekspresi angkuhnya.

"Ambil uang sisa bulanan ku, ini yang kamu harapkan bukan? Aku membiayai anak mu itu, bekedok ayah kandung. Dia saja tidak pernah menjadi ayah yang benar."

Layla melangkah pergi dari rumah itu tampa ekspresi apa pun, ia bahkan melewati omnya yang kebetulan baru saja pulang bekerja. Sapaan pria berumur 40 tahun itu tidak dia tanggapi, emosinya sudah terlampau melewati batas.

"Layla?" Pria itu melangkah masuk ke dalam rumah, mendengar tangisan ibu mertuanya. Seolah ia tahu apa yang sudah terjadi sebelum ia pulang ke rumah.

Episodes
1 .・゜-: :-PROLOGUE-: :-゜・.
2 .・゜-: :-Chapters 1 : MIMPI-: :-゜・.
3 .・゜-: :-Chapters 2 : JANGAN CEPAT DEWASA-: :-゜・.
4 .・゜-: :-Chapters 3: SAKIT PARAH-: :-゜・.
5 .・゜-: :-Chapters 4 : TOXIC FAMILY-: :-゜・.
6 .・゜-: :-Chapters 5 : SUDAH TERLALU KECEWA-: :-゜・.
7 .・゜-: :-Chapters 6 : HAUS KASIH SAYANG?-: :-゜・.
8 .・゜-: :-Chapters 7 : MIMPI YANG TERJADI-: :-゜・.
9 .・゜-: :-Chapters 8 : MELIHATNYA LAGI-: :-゜・.
10 .・゜-: :-Chapters 9 : PERCAYA ATAU TIDAK?-: :-゜・.
11 .・゜-: :-Chapters 10 : FEELING COMES-: :-゜・.
12 .・゜-: :-Chapters 11 : JUST BECAUSE-: :-゜・.
13 .・゜-: :-Chapters 12 : TIDAK SELALU BAIK-: :-゜・.
14 .・゜-: :-Chapters 13 : NOT GIVING UP-: :-゜・.
15 .・゜-: :-Chapters 14 : DEJAVU-: :-゜・.
16 .・゜-: :-Chapters 15 : SEPERTI DIRIKU DULU-: :-゜・.
17 .・゜-: :-Chapters 16 : PROBLEM-: :-゜・.
18 .・゜-: :-Chapters 17 : KESALAHAN ATAU KEBODOHAN?-: :-゜・.
19 .・゜-: :-Chapters 18 : LIKE YOU CRUSH-: :-゜・.
20 .・゜-: :-Chapters 19 : SNAKE FRIEND-: :-゜・.
21 .・゜-: :-Chapters 20 : WHO LIAM?-: :-゜・.
22 .・゜-: :-Chapters 21 : LELAH-: :-゜・.
23 .・゜-: :-Chapters 22 : KEMATIAN YANG BERGANTI-: :-゜・.
24 .・゜-: :-Chapters 23 : JANGAN PERGI LAGI-: :-゜・.
25 .・゜-: :-Chapters 24 : MEMBEKU-: :-゜・.
26 .・゜-: :-Chapters 25 : MEMBUATMU KEMBALI-: :-゜・.
27 .・゜-: :-Chapters 26 : KEABADIAN-: :-゜・.
28 .・゜-: :-Chapters 27 : LION-: :-゜・.
29 .・゜-: :-Chapters 28 : BERTAHAN TANPA KAKAK-: :-゜・.
30 .・゜-: :-Chapters 29 : KEABADIAN II-: :-゜・.
31 .・゜-: :-Chapters 30: SIA-SIA-: :-゜・.
Episodes

Updated 31 Episodes

1
.・゜-: :-PROLOGUE-: :-゜・.
2
.・゜-: :-Chapters 1 : MIMPI-: :-゜・.
3
.・゜-: :-Chapters 2 : JANGAN CEPAT DEWASA-: :-゜・.
4
.・゜-: :-Chapters 3: SAKIT PARAH-: :-゜・.
5
.・゜-: :-Chapters 4 : TOXIC FAMILY-: :-゜・.
6
.・゜-: :-Chapters 5 : SUDAH TERLALU KECEWA-: :-゜・.
7
.・゜-: :-Chapters 6 : HAUS KASIH SAYANG?-: :-゜・.
8
.・゜-: :-Chapters 7 : MIMPI YANG TERJADI-: :-゜・.
9
.・゜-: :-Chapters 8 : MELIHATNYA LAGI-: :-゜・.
10
.・゜-: :-Chapters 9 : PERCAYA ATAU TIDAK?-: :-゜・.
11
.・゜-: :-Chapters 10 : FEELING COMES-: :-゜・.
12
.・゜-: :-Chapters 11 : JUST BECAUSE-: :-゜・.
13
.・゜-: :-Chapters 12 : TIDAK SELALU BAIK-: :-゜・.
14
.・゜-: :-Chapters 13 : NOT GIVING UP-: :-゜・.
15
.・゜-: :-Chapters 14 : DEJAVU-: :-゜・.
16
.・゜-: :-Chapters 15 : SEPERTI DIRIKU DULU-: :-゜・.
17
.・゜-: :-Chapters 16 : PROBLEM-: :-゜・.
18
.・゜-: :-Chapters 17 : KESALAHAN ATAU KEBODOHAN?-: :-゜・.
19
.・゜-: :-Chapters 18 : LIKE YOU CRUSH-: :-゜・.
20
.・゜-: :-Chapters 19 : SNAKE FRIEND-: :-゜・.
21
.・゜-: :-Chapters 20 : WHO LIAM?-: :-゜・.
22
.・゜-: :-Chapters 21 : LELAH-: :-゜・.
23
.・゜-: :-Chapters 22 : KEMATIAN YANG BERGANTI-: :-゜・.
24
.・゜-: :-Chapters 23 : JANGAN PERGI LAGI-: :-゜・.
25
.・゜-: :-Chapters 24 : MEMBEKU-: :-゜・.
26
.・゜-: :-Chapters 25 : MEMBUATMU KEMBALI-: :-゜・.
27
.・゜-: :-Chapters 26 : KEABADIAN-: :-゜・.
28
.・゜-: :-Chapters 27 : LION-: :-゜・.
29
.・゜-: :-Chapters 28 : BERTAHAN TANPA KAKAK-: :-゜・.
30
.・゜-: :-Chapters 29 : KEABADIAN II-: :-゜・.
31
.・゜-: :-Chapters 30: SIA-SIA-: :-゜・.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!