.・゜-: :-Chapters 4 : TOXIC FAMILY-: :-゜・.

Ketika ia baru saja membuka pintu rumah neneknya, ia melihat pertengkaran dan itu menyebut-nyebut kan nama mamanya yang tengah pergi keluar negeri. Apa maksudnya ini? Ia baru saja kembali dari kerjanya selama seharian dan itu melelahkan baginya. Dan ia di sambut dengan pemandangan seperti ini, apakah ia kurang sabar selama ini? Kenapa mereka tidak pernah mengerti keadaannya sekarang?

Layla melangkah mendekat, menaruh helm yang baru saja ia lepas dari kepalanya dan langsung tergeletak di atas lantai begitu saja tanpa memperdulikan apa pun. Adik laki-lakinya yang paling besar, Juna. Terdiam ketika melihat kehadiran sang kakak, ia tidak berkutik akan itu.

"Mama lo itu yang nyusahin! Dia gak bakal bisa lakuin apa yang dia lakuin, terlalu egois. Makanya suaminya mutusin selingkuh, gak salah juga. Mama lo juga murahan kan? Gak usah ngebela diri, kalian sama saja. Ibu anak yang sama saja, hahaha... "

Layla berdiri tepat di belakang adik kandung mamanya, dan tanpa aba-aba gadis itu langsung menarik rambut panjang tantenya dari belakang tanpa ampun sama sekali. Tatapannya yang datar, menatap lurus ke arah raut wajah tantenya yang terkejut akan kehadirannya terlalu tiba-tiba.

"Ngomong lagi, ulangin lagi yang lo omongin itu di depan muka gw. Kenapa lo diem aja? Lo ngatain mama gw di belakang gw, buat apa? Kenapa gak di depan aja, otak miskin." Ucapnya tanpa memikirkan perkataannya itu, ia menepis kepala wanita beranak dua itu dengan kasar. Dan berjalan masuk ke dalam kamar, tanpa melihat ke arah neneknya yang menangis menghampiri putrinya yang bertarung melawan cucunya.

Layla sudah terlalu lelah dengan semua ini, sampai dia tidak menyadari jika om Fahri tengah menghampirinya dengan kemarahan dan menarik lengannya. Sebuah tamparan keras mendarat ke wajahnya, bekas tamparan merah sekaligus hawa panas di pipinya tidak membuatnya menangis atau bahkan tunduk. Ekspresi Layla, semakin tidak bisa di tebak.

"Sopan begitu? Dia tante mu, lebih tua dari mu. Bagaimana bisa kamu bersikap kasar seperti itu-"

"Ibu lo pelacur murahan, dan setelah itu apa lo bakal diem aja? But nothing? Dan lo? Suami mokondo gak usah ikut campur,"

"Apa?! Jaga ucapanmu pecundang!"

Tangannya hendak memberikan pukulan sekali lagi, tapi di tahan dengan kuat oleh gadis itu sendiri. Dengan tatapan yang sama seolah ia sudah tidak ada hati lagi, Layla menampar keras wajah omnya itu tepat di depan keluarganya.

Dia menampar beberapa kali membuat pria berumur 40 tahun itu mundur, ia menatap tidak percaya ke arah gadis di depannya sekarang. Layla tidak perduli apakah ia akan di tuntut karena kekerasan yang ia lakukan. Benar-benar tidak pernah ia pikirkan, jika pun ia di penjara ia akan begitu senang. Karena ia masih bisa membela nama baik mamanya.

"Lo bisa nampar gw, kenapa gw gak? Kaget? Gw bisa ngusir keluarga lo, angkat kaki dari sini. Tapi gw terlalu kasihan sama ponakan gw, jadi gw urung niat gw. Jadi, mau pergi secara mandiri atau... Gw seret lo di depan banyak orang, i don't care. Gw masa bodo sama omongan orang yang bilang gw kasar, memang! Itu didikan siapa? Istri lo... Keluar!"

Layla benar-benar kehabisan kesabaran sekarang, tetangga yang menatapnya dengan tatapan ketakutan ketika melihat tingkahnya yang terlalu liar itu. Tidak perduli, ia menarik tangan adik laki-lakinya paling kecil dan menyuruhnya masuk ke dalam kamar.

Gadis itu menutup pintu rumah itu ketika dua pasangan gila itu sudah berada di teras rumah. Layla menatap wajah neneknya yang menangis pilu, ia tidak memperdulikan itu. Neneknya sendiri tidak bisa membela mamanya, selaku anak kandungnya sendiri yang selalu membelanya dan membantunya. Ibu macam apa dia?

"Nangis gak ada gunanya, mending nenek mikir aja cara ngeluarin mereka dari rumah ini. Aku gak akan segan ngusir kalau mereka nyinggung soal mama lagi."

Gadis itu beranjak dan masuk ke dalam kamarnya dengan amarah, sekaligus tenaganya yang seperti terkuras habis. Baru pintu tertutup, air matanya menetes bebas turun begitu saja. Ia berusaha menahan dirinya, tidak terlihat lemah. Karena di sini hanya dirinya yang mampu membalas, karena Layla tidak pernah membiarkan kedua adiknya membalas dendam.

Biar saja namanya kotor, itu bukan sebuah masalah besar. Karena ia hanya mau adiknya tumbuh dengan baik tanpa satu pun kekerasan orang lain. Layla terjatuh di atas lantai, meratapi apa yang ia alami.

"Gw... Gw masih pengen ngelindungi adek-adek gw, tapi kenapa gak bisa?"

Air matanya semakin deras turun ketika ia ingat, akan penyakitnya yang baru saja ia tahu. Gadis itu semakin tidak bisa membayangkan akan apa yang terjadi ketika dirinya sudah tidak ada. Bagaimana dengan mama dan adik-adiknya nanti? Apakah ada yang melindungi?

...◇◇◇...

Langkahnya begitu pelan di lorong kantornya, tanpa ada niatan untuk melakukan apa pun selain menyelesaikan tugasnya di tengah ia tidak pernah bisa bertahan. Pandangannya secara tiba-tiba kabur, itu membuat langkahnya sedikit oleng. Tapi beruntung seseorang menolongnya, menahan badannya agar tidak ambruk di atas lantai di pagi hari ini.

"Lo gak apa-apa?" Layla melepaskan tangan itu dari bahunya, dan tersenyum tipis.

"It's okey? Cuma sedikit pusing aja,"

"Kalau sakit izin aja, jangan maksa gitu. Gak bagus kalau maksa gini, lo istirahat aja gimana?" Layla menepis semua rasa sakitnya sendiri, ia bertingkah seolah tidak sakit sama sekali.

"Gak usah lebay gitu, gw cuma pusing dikit. Bukan masalah gede juga kok, makasih ya... " Layla pergi meninggalkan Langga di lorong, pria itu sebenarnya tidak yakin akan ucapan yang Layla utarakan kepadanya.

Sedangkan di belakang mereka, ada seseorang yang mereka tidak sadari ada sejak tadi. Arkan, pria itu melihat teman dekatnya begitu perhatian dengan partner kerjanya selama 2 minggu ini. Ada apa? Kenapa Arkan seolah tengah mencari tahu segalanya? Arkan berusaha bersikap normal, dan menepis segala pikirannya saat ini.

Ia memilih mengabaikan kejadian tadi, menghapus momen di depan matanya beberapa detik yang lalu dari kepalanya. Walaupun rasanya sulit dan terkesan aneh baginya.

Arkan melanjutkan perjalannya dan masuk ke dalam ruangannya sendiri, ia melihat Layla sudah sibuk dengan pekerjaannya dan sepertinya tidak menyadari akan keberadaannya saat ini. Arkan duduk di kursinya, melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda kemarin hari.

Tapi ada yang membuatnya mengalihkan pandangannya, wajah pucat partner kerjanya. Dia kenapa? Arkan menutup dokumennya dan beranjak mencari obat di kotak pribadi miliknya, pria itu menghampiri Layla dan memberikan obat kurang darah itu di atas mejanya.

"Kalau sakit gak usah maksa, nyusahin." Layla hanya diam mendengar ucapan Arkan, sebenarnya terdengar biasa saja. Tapi bagi Layla, kalimat itu merusak suasana hatinya dan perasaannya kepada Arkan, yang kenyataannya tidak pernah pudar. Layla menunduk, menatap obat di atas mejanya.

"Makasih, maaf nyusahin... "

Arkan menatap Layla dengan tatapan yang berbeda dengan sebelumnya. Ia merasa ada yang aneh, wajah pucat, keringat di telapak tangan. Apakah itu kurang jelas? Sebenarnya Arkan mengatakan itu agar Layla mau beristirahat, bukannya semakin memaksakan diri. Sepertinya Arkan salah mengambil tindakannya.

Episodes
1 .・゜-: :-PROLOGUE-: :-゜・.
2 .・゜-: :-Chapters 1 : MIMPI-: :-゜・.
3 .・゜-: :-Chapters 2 : JANGAN CEPAT DEWASA-: :-゜・.
4 .・゜-: :-Chapters 3: SAKIT PARAH-: :-゜・.
5 .・゜-: :-Chapters 4 : TOXIC FAMILY-: :-゜・.
6 .・゜-: :-Chapters 5 : SUDAH TERLALU KECEWA-: :-゜・.
7 .・゜-: :-Chapters 6 : HAUS KASIH SAYANG?-: :-゜・.
8 .・゜-: :-Chapters 7 : MIMPI YANG TERJADI-: :-゜・.
9 .・゜-: :-Chapters 8 : MELIHATNYA LAGI-: :-゜・.
10 .・゜-: :-Chapters 9 : PERCAYA ATAU TIDAK?-: :-゜・.
11 .・゜-: :-Chapters 10 : FEELING COMES-: :-゜・.
12 .・゜-: :-Chapters 11 : JUST BECAUSE-: :-゜・.
13 .・゜-: :-Chapters 12 : TIDAK SELALU BAIK-: :-゜・.
14 .・゜-: :-Chapters 13 : NOT GIVING UP-: :-゜・.
15 .・゜-: :-Chapters 14 : DEJAVU-: :-゜・.
16 .・゜-: :-Chapters 15 : SEPERTI DIRIKU DULU-: :-゜・.
17 .・゜-: :-Chapters 16 : PROBLEM-: :-゜・.
18 .・゜-: :-Chapters 17 : KESALAHAN ATAU KEBODOHAN?-: :-゜・.
19 .・゜-: :-Chapters 18 : LIKE YOU CRUSH-: :-゜・.
20 .・゜-: :-Chapters 19 : SNAKE FRIEND-: :-゜・.
21 .・゜-: :-Chapters 20 : WHO LIAM?-: :-゜・.
22 .・゜-: :-Chapters 21 : LELAH-: :-゜・.
23 .・゜-: :-Chapters 22 : KEMATIAN YANG BERGANTI-: :-゜・.
24 .・゜-: :-Chapters 23 : JANGAN PERGI LAGI-: :-゜・.
25 .・゜-: :-Chapters 24 : MEMBEKU-: :-゜・.
26 .・゜-: :-Chapters 25 : MEMBUATMU KEMBALI-: :-゜・.
27 .・゜-: :-Chapters 26 : KEABADIAN-: :-゜・.
28 .・゜-: :-Chapters 27 : LION-: :-゜・.
29 .・゜-: :-Chapters 28 : BERTAHAN TANPA KAKAK-: :-゜・.
30 .・゜-: :-Chapters 29 : KEABADIAN II-: :-゜・.
31 .・゜-: :-Chapters 30: SIA-SIA-: :-゜・.
Episodes

Updated 31 Episodes

1
.・゜-: :-PROLOGUE-: :-゜・.
2
.・゜-: :-Chapters 1 : MIMPI-: :-゜・.
3
.・゜-: :-Chapters 2 : JANGAN CEPAT DEWASA-: :-゜・.
4
.・゜-: :-Chapters 3: SAKIT PARAH-: :-゜・.
5
.・゜-: :-Chapters 4 : TOXIC FAMILY-: :-゜・.
6
.・゜-: :-Chapters 5 : SUDAH TERLALU KECEWA-: :-゜・.
7
.・゜-: :-Chapters 6 : HAUS KASIH SAYANG?-: :-゜・.
8
.・゜-: :-Chapters 7 : MIMPI YANG TERJADI-: :-゜・.
9
.・゜-: :-Chapters 8 : MELIHATNYA LAGI-: :-゜・.
10
.・゜-: :-Chapters 9 : PERCAYA ATAU TIDAK?-: :-゜・.
11
.・゜-: :-Chapters 10 : FEELING COMES-: :-゜・.
12
.・゜-: :-Chapters 11 : JUST BECAUSE-: :-゜・.
13
.・゜-: :-Chapters 12 : TIDAK SELALU BAIK-: :-゜・.
14
.・゜-: :-Chapters 13 : NOT GIVING UP-: :-゜・.
15
.・゜-: :-Chapters 14 : DEJAVU-: :-゜・.
16
.・゜-: :-Chapters 15 : SEPERTI DIRIKU DULU-: :-゜・.
17
.・゜-: :-Chapters 16 : PROBLEM-: :-゜・.
18
.・゜-: :-Chapters 17 : KESALAHAN ATAU KEBODOHAN?-: :-゜・.
19
.・゜-: :-Chapters 18 : LIKE YOU CRUSH-: :-゜・.
20
.・゜-: :-Chapters 19 : SNAKE FRIEND-: :-゜・.
21
.・゜-: :-Chapters 20 : WHO LIAM?-: :-゜・.
22
.・゜-: :-Chapters 21 : LELAH-: :-゜・.
23
.・゜-: :-Chapters 22 : KEMATIAN YANG BERGANTI-: :-゜・.
24
.・゜-: :-Chapters 23 : JANGAN PERGI LAGI-: :-゜・.
25
.・゜-: :-Chapters 24 : MEMBEKU-: :-゜・.
26
.・゜-: :-Chapters 25 : MEMBUATMU KEMBALI-: :-゜・.
27
.・゜-: :-Chapters 26 : KEABADIAN-: :-゜・.
28
.・゜-: :-Chapters 27 : LION-: :-゜・.
29
.・゜-: :-Chapters 28 : BERTAHAN TANPA KAKAK-: :-゜・.
30
.・゜-: :-Chapters 29 : KEABADIAN II-: :-゜・.
31
.・゜-: :-Chapters 30: SIA-SIA-: :-゜・.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!