.・゜-: :-Chapters 1 : MIMPI-: :-゜・.

Layla memutuskan untuk bertemu dengan Raya, temannya satu kantor tapi dia hanya beda cabang saja. Mereka berdua berteman juga karena masalah sepele, satu interview saat itu dan nasib keluarga yang lumayan sama latar belakangnya. Mereka sudah janjian akan bertemu di satu cafe di sekitar kantor, jadi hanya tinggal menunggu Raya datang saja. Tidak beberapa lama gadis yang memiliki rambut sebahu itu datang dengan senyuman ramah seperti biasanya, dan di sambut sapaan hangat dari Layla.

"Lo gak apa-apa kan?"

"Iya, gw rasa gitu. Gw cuma ngerasa udah terlalu cape aja,"

"Kenapa? Apa masih masalah Arkan?" Raya khawatir, terkadang masalah pikiran bisa sampai membuat seseorang sakit dan ia tidak mau jika sahabatnya tiba-tiba saja jatuh sakit hanya karena kecewa dengan seseorang.

Dan respon Layla hanya tersenyum pahit, ia tidak tahu harus bagaimana. Mau melanjutkan perjuangannya itu atau harus berhenti karena sudah terlalu lelah sakit hati. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan Arkan, yang salah adalah Layla sendiri yang terlalu memendam perasaannya sendiri.

Dan itu juga cukup lama, berawal ia tidak tahu kenapa tiba-tiba saja takut melihat Arkan karena wajahnya yang terlihat menakutkan dan galak, dan tiba-tiba juga ia suka dengan pria itu seiring berjalannya waktu tanpa alasan yang jelas. Layla menjalani cinta dalam diamnya itu cukup lama, ia sering makan hati ketika ia melihat Arkan tengah berduaan dengan kekasihnya.

Bahkan mendengarkan semua cerita dari orang-orang yang tahu akan hubungan Arkan dengan Clara. Mereka pasangan yang cocok, Layla rasa begitu. Karena fisik keduanya juga mendukung, apa lagi kepopuleran mereka berdua tidak ada yang bisa menandingi. Sedangkan Layla, ia hanya pegawai baru dengan segala tingkahnya yang terkenal aneh, walaupun sebenarnya orang-orang terhibur dengan sikap anehnya itu. Tetapi, Layla merasa dirinya tidak ada apa-apanya dengan Clara.

"Jangan mikir terlalu berat, itu bikin lo tambah sakit hati. Jadi gimana keputusan lo setelah ini? Lo mau berhenti apa mau terusin?"

"Ide buruk buat nerusin, tapi gw gak bisa semudah itu ngelupain seseorang. Gw gak bisa..." Raya mengusap bahu temannya yang gemetaran menahan tangisan itu, ia sebenarnya tidak tega jika melihat Layla terus seperti ini terus. Tapi, ia juga tidak bisa memaksakan perasaan orang lain.

"Pelan-pelan aja, rasa sakit itu akan terus tapi itu adalah solusi biar lo hampa sama dia. Kalau lo udah ngerasa hampa, dan cape. Lo akan bisa ngelupain dia, tapi kayaknya lo susah ya?" Layla menunduk, ia tidak bisa menahan rasa sakitnya sendiri.

Kejadiannya memang dua hari yang lalu, tapi membekas sampai detik-detik ini. Layla tidak akan semudah itu melupakan sebuah momen, apa lagi melupakan seseorang yang sudah terlanjur mampu masuk ke dalam hatinya. Itu akan sulit di lakukan, walaupun ia berusaha sekeras apa pun.

"Gw bakal dukung apa pun keputusan lo, tapi yang paling penting sekarang. Lo harus lupain dia, pelan-pelan walaupun itu akan lama,okey?"

"Gw usahain... "

...◇◇◇...

"Layla? Lo kenapa? Jangan ngelamun gitu dong, cerita sama gw ada apa?" Naura, dia teman satu ruangan dengannya dengan posisi yang sama. Dia sering bercerita banyak hal kepada Layla, dan begitu juga sebaliknya.

"Gw mimpi aneh semalem,"

"Cuma mimpi, emangnya mimpi apa sih?" Naura memperhatikan Layla, menunggu jawaban sekaligus ceritanya. Ia penasaran, mimpi apa yang membuat Layla terdiam sampai bersikap sangat diam seharian ini.

"Gw kecelakaan di depan kantor nyelametin seseorang, awal gw ketabrak kerasa sakit banget sampek gw gak bisa ngerasain apa pun lagi-"

"Cukup, itu cuma mimpi, Layla sayang. Lagian apa yang di mimpi itu cuma bunga tidur, jangan di pikirin. Mau jajan?" Layla hanya mengangguk seraya tersenyum, tapi di dalam kepalanya masih memikirkan mimpi yang semalam ia rasakan.

Sebenarnya ia tidak terlalu memikirkan tentang mimpinya setiap malam, hanya saja mimpi tadi itu sangat terasa nyata. Itu yang membuatnya terus memikirkan kejadian di dalam mimpinya itu, apakah itu sebuah pertanda atau hanya mimpi biasa seperti apa yang di katakan oleh Naura tadi?

Di tengah lamunan itu, tiba-tiba saja di depannya sudah ada susu kotak. Layla langsung mendongak dan mendapati Alan berdiri tidak jauh darinya, atau lebih tepatnya di sampingnya seraya meminum susu kotak yang sama.

"Ngelamun terus, mikirin apa sih?"

"Ini punya lo?"

"Iya, buat lo. Di minum ya, beli pakek uang itu bukan pakek daun." Setelah mengatakan semua itu dia pun pergi, bahkan Layla belum sempat mengucapkan terimakasih. Layla menatap susu kotak di depannya yang masih dalam keadaan dingin, ia hanya diam dan mengambil susu itu.

Di lain tempat, seseorang yang tengah memegang susu kotak yang sama hanya berdiri menatap punggung Layla dari belakang. Ia baru saja akan memberikan susu kotak yang sama, tapi kenyataannya ia kalah bergerak. Orang lain seperti sudah mencuri star terlebih dahulu.

Tapi Layla tidak menyadari akan orang lain yang tengah memperhatikannya sekarang, ia sibuk memegang ponselnya dan memeriksa riwayat chat di aplikasi chat. Tidak banyak notifikasi masuk sebenarnya, tapi ada satu chat yang membuatnya tertarik dan ia sampai membuka layar chat tersebut karena Layla merasa itu chat penting.

Layla meletakkan ponselnya dengan kasar karena kesal, Valen terus saja bersikap seolah-olah ia tahu segalanya. Layla tahu jika pria itu sekarang adalah dokter ahli, tapi apakah pantas dia memaksa seseorang untuk memeriksakan diri tapi padahal tidak mau, tidak terlalu penting juga bukan?

Gadis itu mengabaikan pesan spam dari Valen dan memilih melanjutkan kesibukannya itu, walaupun ia memang sedikit terganggu dengan spam pesan dari Valen. Pria itu memang tampan, tapi menyebalkan untuk ukuran orang tampan. Tapi ada satu hal yang membuat dokter muda itu seperti mendesak Layla untuk segera memeriksakan diri, tapi apa alasannya?

"Layla? Direktur manggil kamu, cepat ke ruangannya ya saya masih ada urusan lain,"

"Iya, terimakasih informasinya pak."

Layla membuang nafas panjang, ia pun segera beranjak dari tempat duduknya dan segera pergi dari sana. Pergi ke ruangan direktur yang memanggilnya sekarang, ia tidak tahu apa yang membuat direktur memanggil dirinya. Layla tidak merasa jika dirinya ceroboh akhir-akhir ini, mungkin hanya sikapnya yang sedikit lebih pendiam saja, itu saja yang Layla rasakan dari perubahannya.

Gadis itu berhenti di depan pintu direktur, ia menarik nafas banyak-banyak untuk menghilangkan rasa gugupnya. Walaupun beberapa kali direktur menegurnya untuk tidak bersikap terlalu formal kepadanya, tapi tetap saja. Pangkat beliau jauh lebih tinggi darinya.

"Permisi... "

"Akhirnya kamu datang, masuk sini nak. Duduk dulu, saya mau bicara sebentar saja." Layla di amban pintu menatap seseorang yang ternyata sudah berada di sana terlebih dahulu. Pria itu menoleh ke arahnya singkat, dan kembali menghadap ke depan.

Sedangkan Layla semakin tegang dengan suasananya di sana, tapi berusaha ia bersikap senormal mungkin. Layla mengambil kursi di sisi yang kosong, dan menghadap ke arah direktur yang tengah berhadapan dengan laptopnya.

"Kalian berdua saya jadikan tim sementara ya, keberatan tidak?"

"Tidak/Ti-tidak pak." Direktur Lee menatap keduanya, kedua karyawan yang sama-sama belum terlalu lama di dalam perusahaannya. Sedikit konyol ia memasukan Layla ke dalam tim itu, walaupun ia sebenarnya tahu bagaimana kemampuan gadis tersebut.

"Kalau tidak keberatan, kalian mengerjakan beberapa dari ini selesaikan sebelum deadline nya ya? Saya butuh bantuan kalian agar cepat selesai, masalah lemburan dan uang kerajinan tidak perlu di pikirkan. Tentu saja, kalian akan mendapatkan bagiannya juga."

Layla hanya mengangguk tanpa bersuara, sedangkan tangannya yang diam-diam meremas celananya sendiri karena keringat dingin. Ia tidak bisa terus berada di situasi seperti ini, ia hanya seorang tim yang mempromosikan produk sebuah brand untuk di penjual belikan di masyarakat tapi tidak dengan tugas ini. Seperti di luar kemampuannya, mungkin?

"Terimakasih atas kepercayaannya pak, kami akan berusaha yang terbaik." Bukan, bukan Layla yang mengatakan itu. Melainkan Arkan, pria itu yang membuat situasi Layla memburuk saat ini.

Pria itu seolah mengabaikan keadaan Layla saat ini dan memilih fokus kepada pekerjaan yang sudah ada di depan matanya. Setelah segala perbincangan di lakukan, keduanya sama-sama keluar dari ruangan dengan membawa sebuah tanggung jawab bersama. Arkan menoleh ke arah Layla yang memasang raut wajahnya yang datar itu. Terkadang ia berpikir jika, Layla membenci dirinya.

"Jadi, mau di selesaikan bagian mana dulu?"

"Lo kerjain aja yang di tangan lo itu, gw kerjain yang ada di tangan gw. Selesaikan?" Layla hendak akan pergi dari sana. Namun, secara tiba-tiba satu pertanyaan yang membuat langkahnya terhenti.

"Lo ada di sana?" Layla hanya diam, ia tidak tahu pada awalnya dengan apa yang Arkan singgung itu. Tapi ia cepat menyadari ke mana arah pertanyaan itu.

"Cuma kebetulan, gw mau ambil motor gw. Lo enggak usah khawatir tentang masalah lo, gw gak perduli sama urusan lo jadi gw juga gak ada minat buat ngomong itu ke orang lain. Lo jangan khawatir kalau berita lo akan disebar luas, kalau pun terlanjur itu bukan gw." Layla mengatakan itu tanpa menoleh ke arah belakang, bahkan tidak mau melihat wajah Arkan.

Sedangkan pria itu berdiri tidak jauh dari sana melihat punggung itu pergi, bukan itu yang ingin ia dengar sekarang. Memang, Arkan tidak perlu mengkhawatirkan tentang statusnya yang tersebar nantinya, jujur saja ia percaya jika Layla tidak mungkin menyebarkan berita tentang dirinya. Apa lagi setelah kejadian itu.

Arkan menunduk, ia seorang diri di sana memikirkan banyak hal yang membuatnya merasa ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya. Ia merasa ada sesuatu yang Layla sembunyikan dari banyak orang, ia tidak akan mencoba mencari tahu tentang apa pun itu. Semoga saja itu bukan sebuah kejadian buruk.

Di lain tempat, Layla masuk ke dalam toilet. Meletakkan berkas-berkasnya di atas kloset yang tertutup. Ia tidak tahu apa yang ia rasakan sekarang, tapi sejujurnya ada yang membuatnya selalu sakit hati. Momen di mana ia harus melihat segalanya, bagaimana caranya Layla menjelaskan tentang apa yang ia lihat dan ia rasakan saat itu?

Di satu momen yang seharusnya ia ikut bahagia karena pernikahan temannya, ia justru mendapati momen menyedihkan untuk dirinya sendiri. Ia tidak menyangka saja jika matanya sendiri akan melihat semua itu. Layla memang menyukai Arkan dengan jangka waktu lama, dan gadis itu juga tahu jika Arkan sudah memiliki kekasih. Itu resikonya menyukai seseorang, sebuah alasan yang membuatnya selalu diam di berbagai situasinya.

Tapi sungguh, Layla tidak bisa membayangkan jika Arkan datang dengan kekasihnya seraya bergandengan tangan. Tidak, itu tidak ada yang salah. Di sini Layla yang salah karena menaruh perasaan kepada seseorang yang kenyataannya sudah memiliki pasangan. Dan mungkin tanpa Layla sadari juga, jika tatapan matanya menggambarkan sebuah kekecewaan bersamaan dengan air mata yang di tahan.

"Haha, kenapa gw sebodoh ini? Gw bodoh, gw bodoh... "

Episodes
1 .・゜-: :-PROLOGUE-: :-゜・.
2 .・゜-: :-Chapters 1 : MIMPI-: :-゜・.
3 .・゜-: :-Chapters 2 : JANGAN CEPAT DEWASA-: :-゜・.
4 .・゜-: :-Chapters 3: SAKIT PARAH-: :-゜・.
5 .・゜-: :-Chapters 4 : TOXIC FAMILY-: :-゜・.
6 .・゜-: :-Chapters 5 : SUDAH TERLALU KECEWA-: :-゜・.
7 .・゜-: :-Chapters 6 : HAUS KASIH SAYANG?-: :-゜・.
8 .・゜-: :-Chapters 7 : MIMPI YANG TERJADI-: :-゜・.
9 .・゜-: :-Chapters 8 : MELIHATNYA LAGI-: :-゜・.
10 .・゜-: :-Chapters 9 : PERCAYA ATAU TIDAK?-: :-゜・.
11 .・゜-: :-Chapters 10 : FEELING COMES-: :-゜・.
12 .・゜-: :-Chapters 11 : JUST BECAUSE-: :-゜・.
13 .・゜-: :-Chapters 12 : TIDAK SELALU BAIK-: :-゜・.
14 .・゜-: :-Chapters 13 : NOT GIVING UP-: :-゜・.
15 .・゜-: :-Chapters 14 : DEJAVU-: :-゜・.
16 .・゜-: :-Chapters 15 : SEPERTI DIRIKU DULU-: :-゜・.
17 .・゜-: :-Chapters 16 : PROBLEM-: :-゜・.
18 .・゜-: :-Chapters 17 : KESALAHAN ATAU KEBODOHAN?-: :-゜・.
19 .・゜-: :-Chapters 18 : LIKE YOU CRUSH-: :-゜・.
20 .・゜-: :-Chapters 19 : SNAKE FRIEND-: :-゜・.
21 .・゜-: :-Chapters 20 : WHO LIAM?-: :-゜・.
22 .・゜-: :-Chapters 21 : LELAH-: :-゜・.
23 .・゜-: :-Chapters 22 : KEMATIAN YANG BERGANTI-: :-゜・.
24 .・゜-: :-Chapters 23 : JANGAN PERGI LAGI-: :-゜・.
25 .・゜-: :-Chapters 24 : MEMBEKU-: :-゜・.
26 .・゜-: :-Chapters 25 : MEMBUATMU KEMBALI-: :-゜・.
27 .・゜-: :-Chapters 26 : KEABADIAN-: :-゜・.
28 .・゜-: :-Chapters 27 : LION-: :-゜・.
29 .・゜-: :-Chapters 28 : BERTAHAN TANPA KAKAK-: :-゜・.
30 .・゜-: :-Chapters 29 : KEABADIAN II-: :-゜・.
31 .・゜-: :-Chapters 30: SIA-SIA-: :-゜・.
Episodes

Updated 31 Episodes

1
.・゜-: :-PROLOGUE-: :-゜・.
2
.・゜-: :-Chapters 1 : MIMPI-: :-゜・.
3
.・゜-: :-Chapters 2 : JANGAN CEPAT DEWASA-: :-゜・.
4
.・゜-: :-Chapters 3: SAKIT PARAH-: :-゜・.
5
.・゜-: :-Chapters 4 : TOXIC FAMILY-: :-゜・.
6
.・゜-: :-Chapters 5 : SUDAH TERLALU KECEWA-: :-゜・.
7
.・゜-: :-Chapters 6 : HAUS KASIH SAYANG?-: :-゜・.
8
.・゜-: :-Chapters 7 : MIMPI YANG TERJADI-: :-゜・.
9
.・゜-: :-Chapters 8 : MELIHATNYA LAGI-: :-゜・.
10
.・゜-: :-Chapters 9 : PERCAYA ATAU TIDAK?-: :-゜・.
11
.・゜-: :-Chapters 10 : FEELING COMES-: :-゜・.
12
.・゜-: :-Chapters 11 : JUST BECAUSE-: :-゜・.
13
.・゜-: :-Chapters 12 : TIDAK SELALU BAIK-: :-゜・.
14
.・゜-: :-Chapters 13 : NOT GIVING UP-: :-゜・.
15
.・゜-: :-Chapters 14 : DEJAVU-: :-゜・.
16
.・゜-: :-Chapters 15 : SEPERTI DIRIKU DULU-: :-゜・.
17
.・゜-: :-Chapters 16 : PROBLEM-: :-゜・.
18
.・゜-: :-Chapters 17 : KESALAHAN ATAU KEBODOHAN?-: :-゜・.
19
.・゜-: :-Chapters 18 : LIKE YOU CRUSH-: :-゜・.
20
.・゜-: :-Chapters 19 : SNAKE FRIEND-: :-゜・.
21
.・゜-: :-Chapters 20 : WHO LIAM?-: :-゜・.
22
.・゜-: :-Chapters 21 : LELAH-: :-゜・.
23
.・゜-: :-Chapters 22 : KEMATIAN YANG BERGANTI-: :-゜・.
24
.・゜-: :-Chapters 23 : JANGAN PERGI LAGI-: :-゜・.
25
.・゜-: :-Chapters 24 : MEMBEKU-: :-゜・.
26
.・゜-: :-Chapters 25 : MEMBUATMU KEMBALI-: :-゜・.
27
.・゜-: :-Chapters 26 : KEABADIAN-: :-゜・.
28
.・゜-: :-Chapters 27 : LION-: :-゜・.
29
.・゜-: :-Chapters 28 : BERTAHAN TANPA KAKAK-: :-゜・.
30
.・゜-: :-Chapters 29 : KEABADIAN II-: :-゜・.
31
.・゜-: :-Chapters 30: SIA-SIA-: :-゜・.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!