Mau Kamu Jadi Milikku?!

Savira baru saja selesai dengan jam kerjanya, dia baru sempat membuka ponsel. Karena seharian ini cukup banyak pekerjaan, apalagi dengan adanya beberapa rapat dengan atasan. Membuat Savira tidak sempat hanya untuk membuka ponselnya saja.

Savira melihat ada beberapa pesan masuk dari nomor baru. Segera dia membukanya, dan seperti dugaannya. Pesan itu adalah dari Shandy.

Kapan harus aku jemput?

Savira langsung membalas pesan itu, dan setelahnya dia langsung berlalu keluar dari ruangan kerja. Berpamitan dengan orang-orang yang berada satu devisi dengannya.

"Pulang dulu ya semuanya"

"Ya, hati-hati Vira"

Savira mengangguk dan tersenyum, segera dia berlalu ke luar ruangan. Menunggu sebentar di depan gerbang Perusahaan, sampai sebuah motor berhenti di depannya. Savira tersenyum padanya. Dia segera naik ke atas jok motor dan memakai helm yang diberikan Shandy.

"Lo udah pulang kuliah emangnya?"

"Udah Kak, bubar lebih awal"

Savira mengangguk mengerti, dia berpegangan pada bahu Shandy ketika motor mulai melaju. Savira yang sudah ingin sampai di rumah dan istirahat, tapi tiba-tiba Shandy malah menghentikan motornya di sebuah taman.

"Eh, kok berhenti?" tanya Savira kebingungan.

"Turun sebentar Kak"

Savira menurut saja, dia kira motornya bermasalah. Maklumlah ini motor sudah lama, dan membelinya saja juga bekas. Jadi, terkadang sering mogok tiba-tiba.

"Ayo"

Savira dibuat kaget karena Shandy yang tiba-tiba menarik tangannya dan membawanya masuk ke area taman. Suasana sore hari yang cukup cerah, memang membuat taman ini mulai banyak pengunjungnya. Mulai dari keluarga kecil bahagia yang sengaja datang untuk berjalan-jalan saja. Banyak juga pasangan yang menikmati keindahan taman.

"Lo ngapain ajak gue kesini?" tanya Savira bingung. "Gue mau cepet pulang. Udah lelah banget, pengen cepet pulang"

"Sebentar aja Kak, aku cuma mau ambil barang dari temen aku"

Savira menghembuskan nafas kasar, bagaimana sekarang dia yang tidak sadar jika tangannya masih berada dalam genggaman tangan Shandy.

Savira melihat Shandy yang menghampiri seorang pemuda yang usianya mungkin setara dengannya. Ketika pria itu menatap ke arah tangan Shandy dan Savira yang saling bertaut, barulah menyadarikan Savira untuk segera melepaskan tangannya dari genggaman Shandy.

"Ekhem. Pantes aja lo betah. Ternyata ada wanita cantik ya" ucap Hanif dengan mengangkat alisnya menggoda Shandy.

Shandy memukul lengan Hanif dengan kesal. "Cepetan! Mana baju-baju gue"

Hanif langsung menyerahkan ransel yang di gendongnya pada Shandy. "Nih, kalo ada apa-apa kabari gue aja. Kalo lo butuh sesuatu lagi"

"Hmm" jawab Shandy datar, dia tahu jika temannya berkata seperti ini karena Shandy juga sudah mentransfer uang padanya atas pakaian yang dia bawa saat ini.

"Gak mau kenalin dulu sama gue Shan, siapa yang lo bawa ini?" ucap Hanif, lagi-lagi senang sekali menggoda temannya.

"Lo berbahaya, jadi gue gak bakal kenalin cewek gue sama lo!"

Shandy langsung menarik tangan Savira dan membawanya pergi dari hadapan Hanif. Savira masih begitu terkejut dengan ucapan Shandy barusan, bagaimana pria itu yang mengklaim jika dirinya adalah wanitanya.

"Tunggu dulu!"

Savira menghempaskan tangannya hingga terlepas dari genggaman Shandy. Mereka sudah sampai di motor mereka terparkir tadi. Namun, Savira masih tidak suka dengan ucapan Shandy tadi pada temannya.

"Kenapa lo bilang kalo gue ini cewek lo? Eh, kita aja baru kenal kemarin. Lagian gue juga gak tahu lo itu sebenarnya siapa. Jangan pernah macem-macem sama gue ya, Shan!" tekan Savira.

Shandy menghembuskan nafas pelan, dia menatap Savira dengan lekat. "Kalo misalkan aku mau kamu jadi milikku, bagaimana?"

"Shandy!" teriak Savira, kesal juga dengan anak ini. "Lo gak bisa main-main saja gue ya!"

Shandy terkekeh pelan, malah merasa lucu dengan ekspresi Savira barusan. "Gak kok, lagian temen aku itu suka banget godain cewek. Meski itu cewek baru kenal. Jadi, aku jaga-jaga aja biar dia gak gangguin kamu"

Savira terdiam, entah kenapa cara bicara Shandy padanya membuat dia merasa malu sendiri. Shandy berbicara begitu lembut padanya, bahkan tidak dengan bahasa yang kasar seperti saat dia berbicara dengan temannya tadi.

"Ayo naik"

Savira mengerjap pelan, dia melihat Shandy sudah berada di atas motor. Segera Savira naik ke jok belakang.

*

Malam ini, Savira sengaja menemui Kak Mena di kamarnya. Dia melihat Kakaknya sedang memeluk figura foto suaminya. Savira juga sering merasa tidak nyaman dengan semua ini. Rasa sakitnya masih belum hilang ketika dia ditinggalkan oleh kedua orang tuanya. Dan sekarang harus menerima jika dia juga harus ditinggalkan oleh Kakak laki-lakinya.

"Kak, besok periksa kandungan 'kan? Aku udah izin untuk masuk siang, jadi bisa temani Kakak dulu" ucap Savira.

Kak Mena tersenyum, mengusap air mata yang terlanjur luruh ke pipinya. Dia menyimpan kembali figura foto di atas nakas.

"Padahal Kakak bisa sendiri kok, Dek. Kamu bekerja saja"

Savira menggeleng pelan, dia duduk di pinggir tempat tidur. Mengelus kaki Kakaknya yang berselonjor. "Kak, aku sudah berjanji untuk menjaga Kakak dengan baik. Apalagi sekarang kandungan Kakak sudah tinggal menghitung hari saja. Semoga Kakak bisa lahiran dengan selamat ya"

Kak Mena tersenyum, dia bersyukur mempunyai adik ipar yang baik seperti ini. Rasanya tidak mudah baginya saat mendengar kabar meninggal suaminya, namun ternyata ada Savira yang selalu menguatkannya.

"Dek, sepertinya setelah Kakak lahiran, Kakak akan kembali ke rumah Ibu di Luar Kota. Kakak tidak sanggup jika terus berada disini. Setidaknya disana masih ada BIbi yang mengurus Kakak dan bayi Kakak. Jika terus berada disini, Kakak kan terus teringat Mas Ganang"

Savira tidak bisa melarangnya, meski hatinya sangat takut. Karena pada akhirnya semua orang akan meninggalkannya. Namun, Kak Mena juga berhak memutuskan untuk hidupnya sendiri. Karena rumah ini terlalu banyak menyimpan kenangan mendiang suaminya.

"Tapi tunggu sampai Kakak pulih setelah melahirkan ya. Aku ingin merawat sebentar saja keponakan aku" ucap Savira dengan menahan air matanya sekuat tenaga.

Kak Mena mengangguk, dia mengelus kepala Savira dengan lembut. "Sekarang kamu sudah harus memikirkan tentang pernikahan. Jangan sampai keberadaan Kakak malah membuat kamu tidak bisa dekat dengan pria lagi. Biarkan hatimu kembali terbuka untuk cinta yang akan datang, Dek"

Savira hanya terdiam saja, pernah gagal menikah tentunya membuat dia sedikit takut untuk memulai lagi. "Kalau ada pria yang benar-benar mencintaiku saat ini, mungkin aku akan mencobanya Kak"

"Jangan sampai berkorban lagi hanya karena Kakak ya"

Pengorbanan yang pernah dia buat, ketika Kakak laki-lakinya meninggal dunia. Dan meninggalkan seorang istri yang baru saja mengandung. Savira tidak ada pilihan lain saat itu, selain membatalkan pernikahan yang hampir terjadi.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Pujiastuti

Pujiastuti

lanjut kak semangat 💪💪💪

2024-08-25

1

Masfaah Emah

Masfaah Emah

Sandy sebenarnya orang Kya dia pura2 jdi orang miskin, untuk menyelidiki seseorang dan dia memanfaatkan Savira

2024-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 Menolong Seorang Pemuda
2 Sikap Ketus Savira
3 Apa Rencana Shandy Sebenarnya?
4 Mau Kamu Jadi Milikku?!
5 Tetap Cantik?!
6 Kalau Beneran Suka, Itu Bukan Bercanda!
7 Berjanji Akan Menjaganya
8 Saling Merasa Nyaman
9 Tidak Akan Menyetujui Perjodohan Ini!
10 Khawatir Sama Aku?!
11 Berita Tentang Cucu Pak Ketua
12 Benar Mengkhawatirkanku?
13 Tidak Akan Meninggalkanmu!
14 Beneran Jatuh Cinta?!
15 Berusaha Selalu Melindungimu!
16 Hanya Ingin Kau Temani
17 Tidak Sengaja Tidur Bersama
18 Harus Terima Pertunangan Ini!
19 Yaudah Kita Pacaran?!
20 Ingin Dipanggil Sayang
21 Lelaki Baik Untuk Savira
22 Mulai Terbongkar
23 Kemana Shandy?
24 Tunggu Aku Pulang
25 Video Yang Tersebar
26 Yang Dicintai Shandy, Cuma Kamu!
27 Tiba-tiba Bertemu Orang Tua Shandy
28 Malam Pertunangan
29 Tidak Perlu Takut, Selama Aku Bersamamu!
30 Aku Mencintainya, Kakek Harus Merestui!
31 Harus Meninggalkan Shandy
32 Kita Harus Berpisah
33 Kenyataan Yang Memilukan
34 Masih Bingung Dengan Keputusannya
35 Situasi Yang Semakin Rumit
36 Karena Tanpamu, Aku Hancur!
37 Akan Selalu Berada Disampingmu
38 Harus Sembuh Untuk Bisa Menikahiku
39 Semoga Semuanya Baik-baik Saja
40 Ada Janji Yang Harus Aku Tepati
41 Belum Sepenuhnya Mendapatkan Hatimu!
42 Sudah Yakin, Hatinya Milik Shandy
43 Tetap Aku Yang Menikahimu
44 Janji Suci Pernikahan
45 Hadiah Karena Sudah Mau Jadi Istriku!
46 Perkara Foto
47 Foto Itu Asli!
48 Mencari Pelakunya
49 Kejadian Di Luar Kota?!
50 Cerita Tentang Di Luar Kota
51 Kebenaran Akhirnya Terungkap
52 Menghadapi Masalah Bersama, Lebih Mudah
53 Akhir Bahagia
54 Cerita Baru
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Menolong Seorang Pemuda
2
Sikap Ketus Savira
3
Apa Rencana Shandy Sebenarnya?
4
Mau Kamu Jadi Milikku?!
5
Tetap Cantik?!
6
Kalau Beneran Suka, Itu Bukan Bercanda!
7
Berjanji Akan Menjaganya
8
Saling Merasa Nyaman
9
Tidak Akan Menyetujui Perjodohan Ini!
10
Khawatir Sama Aku?!
11
Berita Tentang Cucu Pak Ketua
12
Benar Mengkhawatirkanku?
13
Tidak Akan Meninggalkanmu!
14
Beneran Jatuh Cinta?!
15
Berusaha Selalu Melindungimu!
16
Hanya Ingin Kau Temani
17
Tidak Sengaja Tidur Bersama
18
Harus Terima Pertunangan Ini!
19
Yaudah Kita Pacaran?!
20
Ingin Dipanggil Sayang
21
Lelaki Baik Untuk Savira
22
Mulai Terbongkar
23
Kemana Shandy?
24
Tunggu Aku Pulang
25
Video Yang Tersebar
26
Yang Dicintai Shandy, Cuma Kamu!
27
Tiba-tiba Bertemu Orang Tua Shandy
28
Malam Pertunangan
29
Tidak Perlu Takut, Selama Aku Bersamamu!
30
Aku Mencintainya, Kakek Harus Merestui!
31
Harus Meninggalkan Shandy
32
Kita Harus Berpisah
33
Kenyataan Yang Memilukan
34
Masih Bingung Dengan Keputusannya
35
Situasi Yang Semakin Rumit
36
Karena Tanpamu, Aku Hancur!
37
Akan Selalu Berada Disampingmu
38
Harus Sembuh Untuk Bisa Menikahiku
39
Semoga Semuanya Baik-baik Saja
40
Ada Janji Yang Harus Aku Tepati
41
Belum Sepenuhnya Mendapatkan Hatimu!
42
Sudah Yakin, Hatinya Milik Shandy
43
Tetap Aku Yang Menikahimu
44
Janji Suci Pernikahan
45
Hadiah Karena Sudah Mau Jadi Istriku!
46
Perkara Foto
47
Foto Itu Asli!
48
Mencari Pelakunya
49
Kejadian Di Luar Kota?!
50
Cerita Tentang Di Luar Kota
51
Kebenaran Akhirnya Terungkap
52
Menghadapi Masalah Bersama, Lebih Mudah
53
Akhir Bahagia
54
Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!