Eps 2 - Mari

Pagi ini dikediaman gio masih seperti biasa, suasana hening saat kegiatan sarapan pagi hanya ada suara alat makan yang tidak terlalu bersuara keras.

" Jadi gimana gio pilihan mami dan papi?" kini sang papi yang sudah selesai dengan makanannya yang mulai terlihat penasaran dengan perasaan sang anak.

" Oke pih gio dan Zee sudah sepakat untuk menjalani hubungan kami terimakasih banyak mih, pih atas bantuannya" gio yang biasa irit bicara mendadak jadi sedikit banyak ucapan yang keluar dari mulutnya.

Seketika kedua orangtuanya menatap heran gio, apakah ini benar-benar anak mereka yang selama ini lebih banyak bekerja dan didalam kamar? Apalagi setelah ditinggal menikah oleh sang mantan kekasih semakin tertutup saja pribadinya tapi coba lihatlah pagi ini?

" Kok diem mih pih?" gio yang heran seketika menatap orangtuanya secara bergantian.

" ini gio anak mami kan sayang?" sang mami ingin memastikan kembali bahwa yang dihadapannya saat ini adalah benar anaknya.

" Ya siapa lagi mih, emang mami sama papi punya anak selain gio?" ya Tuhan ini benar-benar anaknya baru semalam bertemu dengan zee sudah sangat terlihat perubahan yang dialami oleh gio, padahal sudah 3 tahun ini mereka berusaha namun hasilnya nihil.

" mih udah nanti dia ngamuk lagi tau sendiri kan anak kamu gimana" kini sang suami mengingatkan agar sang istri tidak terlalu berlebihan.

" Ahh mami senang mendengarnya kalau kamu dan zee sama sama sepakat, apa sudah ada obrolan serius? Biar nanti kami yang siapkan sayang" kini sang mami kembali semangat.

" Belum mih, kami masih tahap proses perkenalan tapi sebenernya gio tidak keberatan jika harus menikah hari ini dengan Zee hehehe" gio yang selama ini sangat sulit mengenal perempuan dalam satu malam bisa yakin ingin menikah dengan Zee?.

Tukkkkk....

Satu ketukan dari sendok ditangan sang papi mendarat sempurna di kepala gio yang tidak disadari akhirnya gio pasrah, karena memang tidak ada persiapan sebelumnya untuk mengindar.

" Mihh coba liat suaminya tuh masa gio dipukul sih" hah bagaimana ini benar-benar anaknya kembali, sang mami kembali mendengar rengekan gio yang selama ini hilang.

" Kamu tuh yaa kalau ngomong disaring dulu, dinikahin hari ini apa kamu sudah izin dengan orangtua dan keluarganya Zee? Memangnya menikah itu seperti kamu lapar langsung makan saat itu juga? Heran papi ngebet boleh tapi dilihat dulu gioooooo" papi gio dibuat gemas akan kelakuan anak tunggalnya pagi ini.

Bagaimana bisa sang anak yang sudah bisa mengelola perusahaannya bahkan bisa menaikan omset cukup signifikan tapi dalam urusan percintaan sependek ini.

Halaaahh sok galau ditinggal kawin cewek, buat nikah aja masih seenak jidat kaya orang ngantuk sekarang nguap minta sekarang tidur juga, mau heran anak sendiri umpatan sang papi yang benar-benar dibuat heran oleh anaknya sendiri pagi ini.

" Tidak perlu mengumpat didalam hati pih, aku tau" gio yang sudah kesal atas tindakan sang papi kini memberikan ultimatum.

" Hahhh anakmu tuh mih bisa-bisanya ngancem papinya sendiri salah makan apa kamu semalam gio? jangan bikin malu mami dan papi dihadapan Zee" kini ultimatum itu berbalik arah menuju gio.

" Sembarangan banget sih pih kalau nuduh ga pake hati" gio kembali merengek manja benar-benar Zee membawa perubahan yang sangat positif membuat anaknya kembali seperti semula.

" Ya habisnya kamu awas aja kalau sampe papi tau kamu malu-maluin ga akan papi akuin anak" sebenarnya hatinya sangat senang, hanya saja gengsinya terlalu tinggi untuk mengungkapkan.

" Udah ah gio mau berangkat, mau jemput Zee lama-lama disini bisa rusak rambut gio" akhirnya gio berpamitan kepada kedua orangtuanya.

🍉🍉

Saat ini zee sudah masuk kedalam kendaraan gio, tadi sudah berpamitan kepada kedua orangtua Zee dan tidak lupa Abang Daniel yang biasanya akan berangkat bersama dengan sang adik.

" Kak kalau siang makan dimana?" zee yang bertanya setelah selesai dengan merapihkan alat tempurnya.

" Kadang pesan atau bisa dikantin, saya dimana saja bisa sih makan karena tidak ada alergi apapun" gio benar-benar menjelaskan detail kepada zee padahal hanya satu pertanyaan.

Zee langsung menyimpan satu paperbag dikursi belakang, ukurannya sedang tidak terlalu besar namun bisa dipastikan isinya cukup banyak, gio sekilas melirik dari kaca kearah kursi belakang dan disadari oleh Zee.

" Kak itu aku bawakan bekal makan siang, kopi, dan juga buah jadi Kaka tidak perlu pesan lagi ya tapi jika rasanya kurang nyaman bisa dibuang kakak bisa pesan ya jangan dipaksakan" zee menjelaskan apa saja isi dari paper bag yang ia taruh, sebenarnya zee sudah terbiasa dengan bekal untuk makan siang dan hari ini ia berinisiatif untuk membawakan gio juga.

Aahh wisata masa depan pagi ini indah sekali entah mengapa gio merasa hatinya sangat hangat atas perlakuan yang diberikan oleh zee, memang sederhana tapi tidak semua bisa melakukannya.

" Terimakasih banyak zee maaf jadi saya merepotkan kamu pagi ini, nanti akan saya kirimkan foto dan rating bintang untuk masakan kamu apakah boleh?" gio benar-benar sangat lembut ucapannya, tindakannya dan juga senyumannya membuat hati zee tidak aman.

Sepanjang perjalanan banyak obrolan random yang mereka bahas tapi sama sekali Zee tidak membahas masa lalu gio, Zee merasa tidak memiliki hak untuk membahas yang bersifat privasi terkecuali jika gio yang dengan keinginan dan kesadarannya sendiri menceritakan pasti Zee dengan senang hati akan menjadi pendengar yang baik.

Gio yang merasa nyaman ketika bertukar cerita dengan Zee perasaannya semakin menghangat, keyakinan dirinya untuk semakin serius dengan Zee semakin besar.

" Kak makasih banyak yaa maaf jadi bolak balik deh pagi ini, tapi beneran kan engga ada meeting penting pagi ini?" ucap zee yang sudah bersiap untuk turun.

" Iyaa zee mana berani aku bohong, aku malah seneng oh ya nanti sore maaf aku gabisa jemput kamu karena aku harus membereskan beberapa pekerjaan tidak apa kan?" sebenarnya gio ingin menjemput hanya saja ada beberapa pekerjaan yang mengharuskan dirinya lembur malam nanti.

" Aman kak, nanti aku sama kak Daniel" senyuman manis itu kembali terukir indah pagi ini ahh bagaimana bisa secepat ini hati seorang gio semakin lemah.

" Nanti saya telp ya malam apakah boleh?" gio sudah tidak bisa menahan tangannya untuk hanya berdiam diri, usapan lembut dipuncak kepala zee membuat tubuhnya seketika kaku melihat itu gio semakin gemas saja.

" B..b..boleh dong, yauda kak aku pamit yaa selamat bekerja" Zee langsung pamit setelah berada diluar Zee membungkukkan setengah badannya dan melambaikan tangan sampai kendaraan gio tidak terlihat lagi.

Pemandangan yang manis ini tentu saja tidak lepas dari mata elang sang kakak dan tentu saja papanya yang kini sedang memperhatikan dari atas gedung.

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

Kk Dinar...
Gio lg nih nama tokohnya???
😁😂

2024-09-13

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 - Bertemu
2 Eps 2 - Mari
3 Eps 3 - Memulai
4 Eps - 4 Semakin dekat
5 Eps 5 - Ohh begitu...
6 Eps 6 - Perempuan itu...
7 Eps 7 - Luka
8 Eps - 8 Sakitnya masih terasa
9 Eps - 9 Pantai
10 Eps 10 - Memberi ruang
11 Eps 11 - Sedikit memaksa...
12 Eps 12 - Bertemu kembali
13 Eps 13 - Cukup...
14 Eps 14 - Sakit...
15 Eps 15 - Sudah puas?
16 Eps 16 - Khawatir...
17 Eps 17 - Tentang waktu
18 Eps 18 - Pengakuan...
19 Eps 19 - Berjumpa
20 Eps 20 - Weekend nih...
21 Bab 21 - Ungkapan hati
22 Bab 22 - Ungkapan hati part 2
23 Bab 23 - Tiga gelas kopi...
24 Bab 24 - Ikan Buntal...
25 Bab 25 - Angkat aja dulu...
26 Bab 26 - Membangun rasa percaya...
27 Bab 27 - Bonding...
28 Bab 28 - Masih dirumah sakit...
29 Bab 29 - Pingitan...
30 Eps 30 - Terimalah takdir itu...
31 Eps 31 - Harus bisa menerima...
32 Eps 32 - Anggap sudah selesai...
33 Bab 33 - Sah...
34 Bab 34 - Malam hari ...
35 Bab 35 - Drama hari ini...
36 Bab 36 - Ibu dan anak ...
37 Bab 37 - Cuaca mendung
38 Bab 38 - Hari Ayah...
39 Bab 39 - Hari ayah part 2...
40 Bab 40 - Ngobrol yuk...
41 Bab 41 - Ngobrol lagi ya...
42 Bab 42 - Lupaaa...
43 Bab 43 - Lupaaa part 2
44 Bab 44 - Marah kan...
45 Bab 45 - Selamat hari anak...
46 Bab 46 - seperti toodler
47 Bab 47 - Simpan saja...
48 Bab 48 - Cemburu...
49 Bab 49 - Memberikan baru....
50 Bab 50 - Tidak ada yang pergi...
51 Bab 51 - Tiba-tiba
52 Bab 52 - Nak,
53 Bab 53 - Nasi goreng dimalam hari...
54 Bab 54 - Makan siang yang terlalu panas...
55 Bab 55 - Antara kue dan Nobar...
56 Bab 56 - kue lagi...
57 Bab 57 - Pergi untuk kembali...
58 Bab 58 - tentang memperbaiki dan kebaikan
59 Bab 59 - Aleta....
60 Bab 60 - Drama pagi ini...
61 Bab 61 - Pamit...
62 Bab 62 - Drama part ke sekian...
63 Bab 63 - Bunga terakhir...
64 Bab 64 - Bunga terakhir 2
65 Bab 65 - Hari baru
66 Bab 66 - Aku malu...
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Eps 1 - Bertemu
2
Eps 2 - Mari
3
Eps 3 - Memulai
4
Eps - 4 Semakin dekat
5
Eps 5 - Ohh begitu...
6
Eps 6 - Perempuan itu...
7
Eps 7 - Luka
8
Eps - 8 Sakitnya masih terasa
9
Eps - 9 Pantai
10
Eps 10 - Memberi ruang
11
Eps 11 - Sedikit memaksa...
12
Eps 12 - Bertemu kembali
13
Eps 13 - Cukup...
14
Eps 14 - Sakit...
15
Eps 15 - Sudah puas?
16
Eps 16 - Khawatir...
17
Eps 17 - Tentang waktu
18
Eps 18 - Pengakuan...
19
Eps 19 - Berjumpa
20
Eps 20 - Weekend nih...
21
Bab 21 - Ungkapan hati
22
Bab 22 - Ungkapan hati part 2
23
Bab 23 - Tiga gelas kopi...
24
Bab 24 - Ikan Buntal...
25
Bab 25 - Angkat aja dulu...
26
Bab 26 - Membangun rasa percaya...
27
Bab 27 - Bonding...
28
Bab 28 - Masih dirumah sakit...
29
Bab 29 - Pingitan...
30
Eps 30 - Terimalah takdir itu...
31
Eps 31 - Harus bisa menerima...
32
Eps 32 - Anggap sudah selesai...
33
Bab 33 - Sah...
34
Bab 34 - Malam hari ...
35
Bab 35 - Drama hari ini...
36
Bab 36 - Ibu dan anak ...
37
Bab 37 - Cuaca mendung
38
Bab 38 - Hari Ayah...
39
Bab 39 - Hari ayah part 2...
40
Bab 40 - Ngobrol yuk...
41
Bab 41 - Ngobrol lagi ya...
42
Bab 42 - Lupaaa...
43
Bab 43 - Lupaaa part 2
44
Bab 44 - Marah kan...
45
Bab 45 - Selamat hari anak...
46
Bab 46 - seperti toodler
47
Bab 47 - Simpan saja...
48
Bab 48 - Cemburu...
49
Bab 49 - Memberikan baru....
50
Bab 50 - Tidak ada yang pergi...
51
Bab 51 - Tiba-tiba
52
Bab 52 - Nak,
53
Bab 53 - Nasi goreng dimalam hari...
54
Bab 54 - Makan siang yang terlalu panas...
55
Bab 55 - Antara kue dan Nobar...
56
Bab 56 - kue lagi...
57
Bab 57 - Pergi untuk kembali...
58
Bab 58 - tentang memperbaiki dan kebaikan
59
Bab 59 - Aleta....
60
Bab 60 - Drama pagi ini...
61
Bab 61 - Pamit...
62
Bab 62 - Drama part ke sekian...
63
Bab 63 - Bunga terakhir...
64
Bab 64 - Bunga terakhir 2
65
Bab 65 - Hari baru
66
Bab 66 - Aku malu...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!