4. Menolak

Di sisi lain, Vano baru saja kembali ke rumah, ternyata sudah ada Farhan di sana, jelas sih… secara dia tadi harus ke rumah sakit dulu

“Ehh anak ibuk baru pulang, dari mana kok telat?” Tanya bu Tias, alias ibunya Vano

“Iya bu, tadi ada urusan sebentar” Jawab Vano sambil mencium tangan ibunya, dia juga melirik sebentar ke meja makan, ternyata benar kan? ada Farhan dan seorang perempuan yang sudah duduk di sana

“Hei bro, baju mu kenapa basah dan lecek begitu?” Tanya Farhan yang berdiri dan mendekat ke arah Vano

“Ya tadi ada kejadian yang urgent lah, gak bisa di hindari” Jawab Vano

Farhan tersenyum sambil mengangguk angguk, dia makin mendekat dan mencium bau tubuh Vano sambil menatap curiga

“Bau parfum cewek tuh” Bisik nya ke telinga Vano

“Gak usah ngada ngada” Ucap Vano dengan malas, dia lalu memutuskan untuk bersih bersih, sholat dan ganti baju sebelum makan malam

“Ayo Farhan temani Dita dulu di meja makan, ibu mau ke atas bicara sebentar sama Vano” Ucap bu Tias karena keadaan agak kikuk setelah Vano pergi ke kamar tanpa menyapa gadis di meja makan

Sesampai nya bu Tias di kamar, Vano baru selesai bersih bersih dan tentu saja makin ganteng hahaha

“Kenapa bu?” Tanya Vano, dia tidak pernah mengunci kamar kecuali sedang keluar dan sedang tidur

“Tadi ada anak teman ibu, namanya Dita, cantik kan anaknya?” Tanya bu Tias sambil mendekati Vano

“Yang namanya cewek pasti cantik bu”

“Bukan gitu maksud ibu, siapa tahu bisa cocok dan klop sama kamu”

Vano diam saja, nanti kalau dia menolak juga bakal dapat ceramah, sedangkan menerima pun dia tidak akan mau

“Vano sekarang mau makan bu” Ucapnya tidak mau membahas hal ini lebih lanjut

“Ya sudah ayo makan” Ajak bu Tias, mereka berdua turun ke bawah untuk makan malam bersama

Di sini perempuan bernama Dita itu memang dari awal sudah tertarik dengan Vano saat ibunya menunjukkan foto Vano, ya bagaimana gak naksir? udah ganteng, tinggi, dan sayang pula sama ibunya

“Hai, aku Dita” Ucap Dita mengajak bersalaman

Vano belum menerima tangan itu, tetapi bu Tias sudah menarik tangan nya agar mereka berdua berkenalan

“Vano” Ucap nya sambil mengangguk kecil

Mereka pun mulai makan bersama meskipun agak canggung karena para anak muda tidak bisa memulai pembicaraan

“Aku ambilkan lauk lagi?” Tanya Dita mencoba menawarkan

“Tidak perlu, terima kasih” Jawab Vano

Vano sendiri sebenarnya bisa kok ngobrol santai seperti biasa, tetapi karena niat ibunya adalah mencarikan dia jodoh, maka dari itu dia hanya bisa diam

“Eh Vano, belum cerita tadi ke mana?” Tanya bu Tias berusaha memulai obrolan

“Ke rumah sakit bu, ada kenalan Vano yang orang tua nya sakit, jadi Vano ke sana” Jawab nya begitu walaupun dia tidak mengenal Aruna, yang penting udah menjawab pertanyaan ibunya lah ya

“Kenalan?” Tanya bu Tias bingung karena dia lumayan tahu siapa saja teman teman anaknya itu

“Cewek ya?” Ucap Farhan tersenyum

Dugh! Vano melotot dan menendang kaki Farhan dari bawah

Sedangkan Dita yang mendengar langsung ber muka masam, dia masih ingin mendapatkan Vano, bagi nya Vano adalah orang yang sempurna

“Benar kenalan nya cewek?” Tanya bu Tias

“Iya bu, tapi cuman kenalan biasa saja, tidak lebih” Jawab Vano yang membuat Dita tersenyum sedikit, berarti dia masih ada harapan

Farhan sendiri masih senyam senyum walau kaki nya sakit setelah di tendang, dia lalu membuka handphone dan mengirimkan sebuah foto ke nomor Vano

Ting! Vano langsung membuka handphone nya karena takut ada keadaan darurat

✉️ : 🖼

✉️ : Apa nih? pacar? sejak kapan? wkwwk

Kaget, asli dia kaget setelah tahu kalau Farhan mengirim foto, foto di mana dia sedang di peluk oleh Aruna saat di depan ruang ICU tadi

“Kenapa? ada apa?” Tanya bu Tias melihat ekspresi anaknya

“Nggak ada apa apa bu” Jawab Vano

📩 : “Jangan aneh aneh ya bro, cuman salah paham itu”

✉️ : Yaelah kalau beneran juga gak papa kali, cantik juga tuh cewek nya

Vano menggelengkan kepala dan menyimpan kembali handphone nya, entah kenapa dia merasa bahwa hari ini ada saja kejutan di drama kehidupan

“Vano, Dita ini designer muda dan berbakat pula, dia juga akan buka butik baru loh” Ucap bu Tias

“Oh ya?” Tanya Vano basa basi

“Iya, nanti temani ibuk ke sana ya.. kalau butik baru nya Dita sudah dibuka” Ucap bu Tias

“Iya.. mas Vano sama tante nanti ke sana ya waktu grand opening, kalau mau nanti aku bakal bikinin baju yang spesial untuk tante sama mas Vano” Ucap Dita tersenyum

“Wah… boleh tuh, nanti tante ajak Vano ke sana” Ucap bu Tias menyetujui, dia merasa bahwa Dita dan Vano menang cocok, Dita perempuan anggun dan berbakat

_____

Ya… Hari sudah makin malam, dari tadi yang ngobrol cuman Dita sama bu Tias, mau bagaimana lagi? Vano sendiri juga tidak mau basa basi lebih lama

“Tante.. ini sudah malam deh, aku pulang dulu ya?” Ucap Dita ingin berpamitan

“Wahh iya gak kerasa udah malam, di anterin sama Vano saja ya? gak baik cewek malam malam pulang sendiri” Ucap bu Tias menawarkan karena tadi Dita datang naik taksi

Vano menghela napas, dia saja malas berurusan dengan cewek, ini malah disuruh nganter

“Eh gak papa tante, Aku bisa pulang sendiri kok” Ucap Dita pura pura menolak, sebenernya dia juga mau kok di antar pulang

“Bu, Vano sebenarnya capek mau istirahat, biar Farhan saja ya yang nganter?” Ucap Vano

“Iya bu, Farhan bisa kok nganter Dita” Ucap Farhan menyanggupi karena tahu Vano tidak nyaman dengan perempuan itu, tetapi ia justru mendapat balasan pelototan dari bu Tias

“Eh… yaudah deh Vano saja yang nganter, aku pulang dulu ya no” Ucap Farhan yang langsung mencium tangan bu Tias dan pergi keluar rumah

“Nganter cuman sebentar no, hati hati di jalan ya.. jangan ngebut ngebut” Ucap bu Tias tersenyum

Dita juga tersenyum sih, senang hati nya ketika bisa mendapat waktu berdua dengan Vano, walaupun ini juga paksaan dari ibunya

“Bukain pintu gih buat Dita” Ucap bu Tias menyenggol lengan anaknya saat mereka ada di halaman rumah

Vano diam dan langsung duduk di kemudi, dia tidak mau membukakan pintu untuk Dita, perempuan itu punya tangan kan? sekedar pintu saja harusnya bisa membuka sendiri

“Nggak papa tante, kalau begitu aku pulang dulu ya” Ucap Dita berpamitan lalu masuk ke dalam mobil, lebih tepat nya di samping Vano

Rasanya bahagia bu Tias melihat anaknya seperti dalam keadaan normal, sampai mobil menjauh dari pekarangan rumah pun bu Tias masih tersenyum, dia berharap Vano bisa jatuh cinta dengan Dita yang cantik, baik dan fashionable

“Di anter ke mana?” Tanya Vano

“Golfhill terrace residence” Jawab Dita

Vano menganggukkan kepala, ternyata Dita tinggal di apartmen mewah, tetapi bukan berarti dia langsung suka dengan Dita ya…

“Mas Vano sudah lama jadi polisi?” Tanya Dita

“Ya lumayan” Jawab Vano

“Kenapa mas? kok bisa kepikiran dan mau jadi polisi?” Tanya Dita

“Mempertanyakan hal itu sama saja seperti kamu ditanya kenapa mau jadi designer” Jawab Vano, dia tidak ingin membahas soal ini lebih lanjut

“Ohh, iya sih”

Sepanjang perjalanan memang Dita banyak bertanya karena ingin berkenalan lebih jauh, tetapi Vano hanya menanggapi seperlunya saja

“Mau mampir sebentar?” Tanya Dita saat mereka sudah sampai

Vano menggelengkan kepala, dia lalu menoleh dan menatap Dita

“Kenapa mas?”

“Dita, kamu perempuan yang hebat, kamu wanita karier yang sukses, kamu juga cantik, bahkan mungkin bisa dikatakan sempurna. Tapi saya rasa kita tidak ada kecocokan, kamu bisa mendapatkan laki laki yang jauh lebih baik dan sempurna daripada saya”

Hati Dita agak terkoyak mendengar Vano berbicara seperti itu

“Memang perempuan idaman kamu seperti apa mas?” Tanya Dita

Vano menggeleng “Saya tidak memiliki tipe seperti apa pun, hanya saja saya memang belum ada niat untuk memulai hubungan dengan seseorang”

“Tapi kita bisa pendekatan dulu kok mas, kenalan, jalan jalan, atau sharing sharing berdua, iya kan?” Ucap Dita

“Saya tidak mau Dita, saya lebih baik menolak dari awal seperti ini daripada kita menjalani sesuatu yang mana akan membuat kamu berharap, saya tidak bisa menjalani hal ini” Ucap Vano

Dita tersenyum tipis walau hati nya getir, dia merasa dia sempurna dan pantas untuk dimiliki, tetapi Vano justru langsung menolak nya

“Saya minta maaf” Ucap Vano

“Iya mas, kalau gitu aku masuk dulu.. makasih mas udah nganterin pulang” Ucap Dita yang dibalas anggukan oleh Vano, dia langsung keluar dari mobil dan masuk ke unit apartmen tempat dia tinggal

Huft… kalau sudah begini maka semua masalah hari ini sudah selesai, soal foto tadi gampang lah, kapan kapan bisa di jelasin ke Farhan

“Tapi dia dapat foto itu dari mana ya?” Ucap Vano heran, dia langsung kembali ke rumah karena memang sudah mengantuk, waktu nya tidur dan besok harus berangkat kerja.

TBC….

ni gada yg penasaran gitu sumpah???

Terpopuler

Comments

Ana_Mar

Ana_Mar

Bu tias, jelas2 anaknya ga mau loo di jodohin berkali2 masih keukeuh terus...
kalo si cewek baik buat ibu, belum tentu juga baik buat anak ibu.
kan anak ibu sendiri yang jalani bukan ibu kan?

2025-05-07

1

Bunda Jihan

Bunda Jihan

Gimana gak di tolak wong udah kepincut sama Aruna pasti

2025-05-06

0

lihat semua
Episodes
1 01. Kena Tilang
2 2. Main peluk aja
3 3. Salah sambung
4 4. Menolak
5 5. Jodoh di tangan tuhan
6 6. Narkoba
7 7. Sepakat hajatan
8 8. Mencari ibu
9 9. Sakit hati
10 10. Jadi begitu
11 11. Pulang
12 12. Pamit
13 13. Apa mungkin?
14 14. Berangkat
15 15. Cantik
16 16. Takdir
17 17. Di dukung
18 18. Cerita ke teman teman
19 19. ToD
20 20. Dress
21 21. Sesaat
22 22. Full Vano Aruna Momen
23 23. Makan malam
24 24. Di jenguk
25 25. Lindu
26 26. Relawan Gempa
27 27. Evakuasi
28 28. Jatuh
29 29. Khawatir Setengah Mati
30 30. Kembali
31 31. Cielah
32 32. Bertanya
33 33. Je t’aime sayang
34 34. Jadian
35 35. Kembali
36 36. Di jemput
37 37. Bapak
38 38. Menyiapkan Hadiah
39 39. Vano Badjingan
40 40. Clear
41 41. Kapan Kapan
42 42. Balasan
43 43. Menjaga Komunikasi
44 44. Membahas
45 45. Lepas Gips
46 46. King & Queen
47 47. Menyelidiki
48 48. Gedung Mahal
49 49. Menepati Janji
50 50. Menjadi Sandaran
51 51. Ayah Anthoni
52 52. Manis Sekali
53 53. Memesan Cincin
54 54. Dapat Kiriman
55 55. Ikut Vano Belajar
56 56. Bareng Geng Sengklek
57 57. Bingung
58 58. Flashback
59 59. Jatuh Sakit
60 60. Menjenguk
61 61. Hilang
62 62. Mengambil Kembali
63 63. Cerita Masa Lalu
64 64. Mengajak
65 65. Menyusun Rencana
66 66. Will You Marry Me?
67 67. Makan Bersama
68 68. Takut Kayak Ibu
69 69. Meminta Restu
70 70. Menemui WO
71 71. Bapak Minta Maaf
72 72. Akad Nikah
73 73. Awkward
74 74. Party
75 75. Ehem
Episodes

Updated 75 Episodes

1
01. Kena Tilang
2
2. Main peluk aja
3
3. Salah sambung
4
4. Menolak
5
5. Jodoh di tangan tuhan
6
6. Narkoba
7
7. Sepakat hajatan
8
8. Mencari ibu
9
9. Sakit hati
10
10. Jadi begitu
11
11. Pulang
12
12. Pamit
13
13. Apa mungkin?
14
14. Berangkat
15
15. Cantik
16
16. Takdir
17
17. Di dukung
18
18. Cerita ke teman teman
19
19. ToD
20
20. Dress
21
21. Sesaat
22
22. Full Vano Aruna Momen
23
23. Makan malam
24
24. Di jenguk
25
25. Lindu
26
26. Relawan Gempa
27
27. Evakuasi
28
28. Jatuh
29
29. Khawatir Setengah Mati
30
30. Kembali
31
31. Cielah
32
32. Bertanya
33
33. Je t’aime sayang
34
34. Jadian
35
35. Kembali
36
36. Di jemput
37
37. Bapak
38
38. Menyiapkan Hadiah
39
39. Vano Badjingan
40
40. Clear
41
41. Kapan Kapan
42
42. Balasan
43
43. Menjaga Komunikasi
44
44. Membahas
45
45. Lepas Gips
46
46. King & Queen
47
47. Menyelidiki
48
48. Gedung Mahal
49
49. Menepati Janji
50
50. Menjadi Sandaran
51
51. Ayah Anthoni
52
52. Manis Sekali
53
53. Memesan Cincin
54
54. Dapat Kiriman
55
55. Ikut Vano Belajar
56
56. Bareng Geng Sengklek
57
57. Bingung
58
58. Flashback
59
59. Jatuh Sakit
60
60. Menjenguk
61
61. Hilang
62
62. Mengambil Kembali
63
63. Cerita Masa Lalu
64
64. Mengajak
65
65. Menyusun Rencana
66
66. Will You Marry Me?
67
67. Makan Bersama
68
68. Takut Kayak Ibu
69
69. Meminta Restu
70
70. Menemui WO
71
71. Bapak Minta Maaf
72
72. Akad Nikah
73
73. Awkward
74
74. Party
75
75. Ehem

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!