Mas Irgo dan kak Tini selingkuh

"Jangan bilang ke Yara kau ke sini. Aku tidak mau melihatnya dekat-dekat denganmu. Aku cemburu."

Tini mengalungkan tangannya di leher Irgo. Yara dan Darren masih berada di tempat persembunyian mereka. Mereka menjadi saksi kedua manusia berbeda jenis kelamin di depan sana saling melepas rindu dan bercumbu.

Ketika wanita itu menyebut nama Irgo, Darren langsung mengingat nama tersebut. Ia menatap Yara. Ternyata laki-laki yang sedang bercumbu dengan wanita di depan sana adalah tunangan gadis ini. Pantas saja pembantu kecilnya ini tampak sedih sekali.

Yara syok. Ia melihat kakak kandung dan tunangannya berciuman panas. Sejak kapan, sejak kapan mereka berhubungan di belakangnya?

"Kenapa kau tidak memutuskan pertunangan dengannya saja? Aku kesal sekali kau malah bertunangan dengan pembantu itu. Status kalian tidak cocok. Kau seorang sarjana dan sekarang sudah jad PNS. Orang berpendidikan. Bagaimana kau bisa bertunangan dengan pembantu itu. Sekalipun dia adalah adikku, tetap saja level kami berbeda. Jelas-jelas aku jauh lebih cocok denganmu dibandingkan dengannya. Kau yakin akan membuatnya menjadi istri sahmu?" Tini menjelek-jelekkan nama Yara di depan Irgo.

"Aku tahu sayang. Kau memang lebih cantik dan jauh lebih berpendidikan dari Yara. Tapi kau tahu kan bagaimana sayangnya papaku pada adikmu? Aku tidak bisa melawan papaku."

Tini tidak puas mendengar perkataan Irgo. Dia ingin menjadi wanita satu-satunya buat Irgo. Di kampung mereka rata-rata perempuan menyukai Irgo. Laki-laki itu juga dari keluarga baik-baik. Jelaslah Tini senang menikah dengan pria mapan seperti Irgo.

"Mas Irgo, kak Tini." Yara tiba-tiba muncul di depan Tini dan Irgo.  Suaranya bergetar. Darren tidak menahan gadis itu. Lelaki itu hanya menonton dari tempat mereka berdiri tadi. Dia juga belum merasa ada hak mencampuri urusan pribadi Yara.

Awalnya Yara tidak ingin menciduk mereka. Tapi hatinya sudah terlanjur sakit. Sakit sekali. Dia ingin tahu sejak kapan kakak dan tunangannya tega berselingkuh di belakangnya.

Irgo kaget. Ia cepat-cepat menjauh dari Tini. Namun Tini tidak tampak takut ataupun merasa bersalah sama sekali. Wanita itu justru senang Yara akhirnya memergoki mereka. Ia ingin Yara tahu kalau Irgo lebih menyukainya.

"Yara, ini bukan seperti yang kamu pik ..."

"Bukan apa mas bilang? Aku jelas lihat mas sama kak Tini berciuman!" tukas Yara menahan tangis.

"Jangan berteriak begitu, ini rumah sakit Yara. Lagian apa salahnya berciuman? Kakak mas Irgo bahkan sudah melakukan yang lebih jauh dari hanya sekadar berciuman." Tini sengaja memanas-manasi sang adik.

"Tini," Irgo menatap wanita itu tajam. Namun Tini tidak peduli sama sekali.

"Mas, sejak kapan mas selingkuh sama kak Tini? Jawab aku mas. Kenapa mas tega banget sama aku?"

Irgo tidak menjawab. Hanya terpaku di tempatnya berdiri.

"Sudahlah Yara, itu doang kamu permasalahin. Irgo ini sebenarnya nggak cinta sama kamu. Dia tunangan sama kamu cuma karena terpaksa. Jadi gak usah maksa dia cinta sama kamu. Yang dia cinta itu kakak. Kamu harusnya sadar diru. " enteng sekali Tini bicara. Yara tidak tahan lagi.

Plakkk!!

Lalu sebuah tamparan keras mengenai pipi Tini. Tini kaget sekali. Ia memegangi pipinya dan menatap Yara marah.

"Kamu berani tampar kakak kamu?!" tukasnya marah.

"Karena kak Tini tega. Aku sudah melakukan apapun yang kak Tini mau, tapi apa yang kakak lakukan? Kak Tini malah selingkuh sama tunangan aku sendiri!" Yara tidak tahan lagi. Sudah lama ia tahan rasa kesalnya terhadap sang kakak. Sekarang meledak sudah semuanya.

"Kau ... Kamu lupa apa yang sudah kamu lakukan dulu?"

"Jangan pakai alasan masa lalu untuk menekanku! Aku sudah membayar semuanya. Kak Tini nggak ada hak lagi untuk mengaturku! Mulai sekarang aku yang akan mengatur hidupku sendiri!" saking emosinya Yara tidak peduli lagi dengan semua kalimat yang keluar dari mulutnya. Tini menatap adiknya marah. Berani-beraninya gadis itu menamparnya. Berani-beraninya dia bicara kasar seperti itu.

"Yara, ayo bicara di tempat lain. Mas akan jelasin semuanya." Irgo meraih tangan Yara tapi langsung dihempaskan oleh gadis itu.

"Sekarang aku tanya ke mas," Yara menatap Irgo dengan nafas naik turun.

"Apa mas Irgo dan kak Tini sudah tidur bersama?" Yara berharap mendengar kata tidak dari mulut laki-laki itu. Tapi dengan diamnya Irgo, jawabannya sudah pasti iya.

Yara mundur selangkah dan tertawa.

Miris, miris sekali. Dia tidak menyangka sama sekali kalau hidupnya akan berubah menyedihkan seperti ini. Dilecehkan oleh anak sang majikan, dan tunangannya berselingkuh dengan kakaknya sendiri. Tapi Yara tidak ingin menangis di depan mereka. Dia akan terlihat lebih menyedihkan kalau melakukan itu. Yara baru menyadari kalau dirinya sangatlah bodoh.

"Mulai sekarang aku ingin pertunangan kita batal. Aku tidak bisa lagi menjalani pertunangan yang tidak sehat ini." putus Yara kemudian. Apalagi dia ingat sudah melakukan perjanjian dengan Darren.

Yara tidak bisa lari lagi dari laki-laki itu. Jadi daripada semuanya menjadi lebih kacau dan makin tak terkontrol, lebih baik putuskan saja pertunangan itu. Meski hatinya sedih sekali, tapi dia yakin sakit hatinya akan berlalu seiring dengan berjalannya waktu.

"Tidak bisa Yara. Semua orang di kampung sudah tahu kita berdua bertunangan dan akan menikah." Irgo tidak ingin memutuskan hubungan. Terutama karena gadis itulah yang mengakhiri lebih dulu. Kalau pun harus berakhit, harusnya dia yang mengakhiri.

"Maaf mas, aku tetap ingin mengakhiri hubungan ini." balas Yara tegas.

"Perempuan nggak tahu diri kamu. Kamu pikir kamu siapa? Masih untung Irgo mau bertunangan sama kamu. Jangan merusak nama keluarga kita di kampung Yara! " kata Tini murka.

"Kalau begitu kakak saja yang bertunangan dengan mas Irgo. Kalian sudah pernah tidur bersama kan? Aku akan memberi alasan itu pada papanya mas Irgo."

"Kau," Tini sudah siap-siap membalas tamparan Yara terhadapnya namun suara mama mereka menghentikannya.

"Tini, Yara kenapa lama banget sih? Katanya uang buat operasi papa kalian sudah ada. Udah selesai urus administrasinya belom?"

Ketiga orang tersebut berpura-pura bersikap biasa seolah tak terjadi apa pun.

"Udah ma. Mereka bilang tinggal tunggu dokter yang akan nanganin operasi papa." jawab Tini.

"Eh ternyata nak Irgo ada, kapan sampainya?"

"Barusan tante." Irgo tersenyum Weni, mama Yara dan Tini.

"Makasih kamu udah datang ya nak. Tante senang banget. Ayo ke ruangan papa kalian." kata Weni.

"Ma, aku masih ada yang harus di urus. Entar aku nyusul. Mama sama kak Tini dan mas Irgo duluan aja." ujar Yara. Dia sedang tidak baik-baik saja sekarang. Masih tidak bisa melihat dua orang yang telah menyakiti hatinya. Apalagi melihat wajah kakaknya yang seolah tidak ada rasa bersalah sedikit pun.

"Ya sudah, pergilah." kata mamanya enteng. Dari dulu Yara tahu mama mereka memang selalu berpihak pada kakaknya. Jadi mau dia ada atau tidak, tidak begitu penting keberadaannya. Gadis itu melihat mama, Tini dan Irgo pergi meninggalkannya. Gadis itu tersenyum pahit lalu berlari kencang ke arah yang berbeda. Melewati Darren yang masih setia berdiri di tempatnya. Laki-laki itu mengikuti Yara.

Terpopuler

Comments

Fani Indriyani

Fani Indriyani

Bagus Yara,putuskan saja pertunanganmu dgn Irgo dan berhenti membiayai kuliah kakakmu,enak aja kamu yg banting tulang sampe dilecehkan ma majikan tp kakakmu yg menikmati jerih payahmu

2025-02-01

0

Aurora

Aurora

bagus darren yara melihat semua,
jadi yara bisa menstop uang untuk kakaknya,dan darren bisa lihat penderitaan yara,dan bisa cinta tulus ke yara

2024-12-24

1

Hafifah Hafifah

Hafifah Hafifah

emang yara g cocok ama irgo karna yara lebih cocok ama tuan muda yg ganteng ketimbang ama PNS yg suka selingkuh.dan kamu juga membandingkan kamu ama yara ya jelas beda level lah karna level yara tuh jauh diatas kamu sekelas tuan muda aja kepincut nah kamu bisa cuma nikung doang

2024-11-20

6

lihat semua
Episodes
1 PENOKOHAN
2 Pembantu baru?
3 Berapa umurmu?
4 Telah tersentuh
5 Tempat sepi
6 Kumpul dengan teman
7 Meminta jatah
8 Pergi
9 Pinjam uang
10 Mas Irgo dan kak Tini selingkuh
11 Rumah rahasia tuan muda
12 Aku ingin kau memanjakannya
13 Kau sudah basah
14 Diam-diam menyimpan rasa
15 Pusing menghadapi mama dan kak Tini
16 Dokter Arka
17 Pesta
18 Toilet
19 Menolak tunangan
20 Bar
21 Kau malu?
22 Manjakan Aku
23 Bukan anak kandung?
24 Kamar dokter Arka
25 Mirip Bubble
26 Membawamu ke pesta
27 Kalung
28 Yara vs Gisel
29 Yara anak pungut?
30 Depan belakang
31 Aku mau kau sekarang
32 CHAPTER 31
33 CHAPTER 32
34 Mereka tidak mungkin bersama
35 Gisel sakit hati
36 Bermesraan
37 Menabrak seorang pria
38 Brandon Morgan
39 Cake khusus buat Darren
40 Di pantai
41 Minta maaf pada Yara
42 Bubble?
43 Ketahuan Darren
44 Tidak mau membagimu dengan orang lain
45 Di hukum
46 Hukuman Darren
47 Kabar yang menggembirakan
48 Ketahuan Lika
49 Calon istri
50 Majikan menikahi pembantu?
51 Aku muak denganmu
52 Hari pernikahan
53 Darren keluar negeri?
54 Adik kandung Brandon
55 Darren koma
56 Tini mau berulah lagi
57 Zane
58 Bertemu kembali
59 Apakah kita pernah bertemu?
60 Pesta penyambutan
61 Lagi-lagi Tini
62 Toko Yara
63 Bertemu Zane
64 Darren dan Zane
65 Rasa kaget Darren
66 Mabuk
67 Dipikir Darren
68 Kami pernah berhubungan?
69 Tonjok-tonjokkan
70 Istri?
71 Dibohongi mama
72 Chattingan
73 Menunggu di depan toko
74 Kau bercinta dengannya?
75 Hotel
76 Jangan gigit di situ
77 Namanya Kanara
78 Pacar?
79 Restoran
80 Adik?
81 Berhentilah bermimpi
82 Bagaimana dengan Arka?
83 Istri dan anak?
84 Pertemuan yang mengharukan
85 Pembalap?
86 Kau menikmati virus itu?
87 Rencana jahat Gisel
88 Kegalauan Darren
89 Kocokan Yara
90 Kekacauan
91 Perundungan
92 Rumah sakit
93 Fakta tentang Darren
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 106
108 107
109 108
110 109
111 110
112 111
113 112
114 113
115 114
116 115
117 116
118 117
119 118
120 119
121 120
122 121
123 122
124 123
125 124
126 125
127 126
128 127
129 128
130 129
131 130
132 131
133 132
134 133
135 134
136 135
137 136
138 137
139 138
140 139
141 140 END
142 PENGUMUMAN KARYA BARU
143 My husband & Devil mafia
144 S2 Kepergian Taya
145 S2 Luka Taya infeksi
146 S2 Pencarian Arka
147 S2 Rumah Arsen
148 S2 Siapa namamu?
149 S2 Belum siap kembali
150 S2 BERTEMU ARKA
151 S2 Berhenti Taya!
152 S2 Pulanglah denganku
153 S2 Kau siapa?
154 S2 Siapa gadis tadi?
155 S2 Kau tinggal di mana?
156 S2 156
157 S2 157
158 S2 158
159 S2 159
160 S2 160
161 S2 161
162 S2 162
163 S2 163
164 S2 164
165 S2 165
166 S2 166
167 S2 167
168 S2 168
169 S2 169
170 S2 170
171 S2 171
172 S2 172
173 S2 173
174 S2 174
175 S2 175
176 S2 176
177 S2 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
184 Bab 184
185 Bab 185
186 Bab 186
187 Bab 187
188 Bab 188
189 Bab 189
190 Bab 190
191 Bab 191
192 Bab 192
193 Bab 193
194 Bab 194
195 Bab 195
196 Bab 196
197 Bab 197
198 Bab 198
199 Bab 199
200 Bab 200
201 Bab 201
202 Bab 202
203 Bab 203
204 Bab 204
205 Bab 205
206 Bah 206
207 Bab 207
208 Bab 208
209 Bab 209
210 Bab 210
211 Bab 211
212 Bab 212
213 Bab 212
214 Bab 213
215 Bab 214
216 Bab 215
217 Bab 216
218 Bab 217
219 Bab 218
220 Bab 219
221 Bab 220
222 Bab 221
223 Bab 222
224 Bab 223
225 Bab 224
226 Bab 225
227 Bab 226
228 Bab 227
229 Bab 228
230 Bab 229
231 Bab 230
Episodes

Updated 231 Episodes

1
PENOKOHAN
2
Pembantu baru?
3
Berapa umurmu?
4
Telah tersentuh
5
Tempat sepi
6
Kumpul dengan teman
7
Meminta jatah
8
Pergi
9
Pinjam uang
10
Mas Irgo dan kak Tini selingkuh
11
Rumah rahasia tuan muda
12
Aku ingin kau memanjakannya
13
Kau sudah basah
14
Diam-diam menyimpan rasa
15
Pusing menghadapi mama dan kak Tini
16
Dokter Arka
17
Pesta
18
Toilet
19
Menolak tunangan
20
Bar
21
Kau malu?
22
Manjakan Aku
23
Bukan anak kandung?
24
Kamar dokter Arka
25
Mirip Bubble
26
Membawamu ke pesta
27
Kalung
28
Yara vs Gisel
29
Yara anak pungut?
30
Depan belakang
31
Aku mau kau sekarang
32
CHAPTER 31
33
CHAPTER 32
34
Mereka tidak mungkin bersama
35
Gisel sakit hati
36
Bermesraan
37
Menabrak seorang pria
38
Brandon Morgan
39
Cake khusus buat Darren
40
Di pantai
41
Minta maaf pada Yara
42
Bubble?
43
Ketahuan Darren
44
Tidak mau membagimu dengan orang lain
45
Di hukum
46
Hukuman Darren
47
Kabar yang menggembirakan
48
Ketahuan Lika
49
Calon istri
50
Majikan menikahi pembantu?
51
Aku muak denganmu
52
Hari pernikahan
53
Darren keluar negeri?
54
Adik kandung Brandon
55
Darren koma
56
Tini mau berulah lagi
57
Zane
58
Bertemu kembali
59
Apakah kita pernah bertemu?
60
Pesta penyambutan
61
Lagi-lagi Tini
62
Toko Yara
63
Bertemu Zane
64
Darren dan Zane
65
Rasa kaget Darren
66
Mabuk
67
Dipikir Darren
68
Kami pernah berhubungan?
69
Tonjok-tonjokkan
70
Istri?
71
Dibohongi mama
72
Chattingan
73
Menunggu di depan toko
74
Kau bercinta dengannya?
75
Hotel
76
Jangan gigit di situ
77
Namanya Kanara
78
Pacar?
79
Restoran
80
Adik?
81
Berhentilah bermimpi
82
Bagaimana dengan Arka?
83
Istri dan anak?
84
Pertemuan yang mengharukan
85
Pembalap?
86
Kau menikmati virus itu?
87
Rencana jahat Gisel
88
Kegalauan Darren
89
Kocokan Yara
90
Kekacauan
91
Perundungan
92
Rumah sakit
93
Fakta tentang Darren
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
106
108
107
109
108
110
109
111
110
112
111
113
112
114
113
115
114
116
115
117
116
118
117
119
118
120
119
121
120
122
121
123
122
124
123
125
124
126
125
127
126
128
127
129
128
130
129
131
130
132
131
133
132
134
133
135
134
136
135
137
136
138
137
139
138
140
139
141
140 END
142
PENGUMUMAN KARYA BARU
143
My husband & Devil mafia
144
S2 Kepergian Taya
145
S2 Luka Taya infeksi
146
S2 Pencarian Arka
147
S2 Rumah Arsen
148
S2 Siapa namamu?
149
S2 Belum siap kembali
150
S2 BERTEMU ARKA
151
S2 Berhenti Taya!
152
S2 Pulanglah denganku
153
S2 Kau siapa?
154
S2 Siapa gadis tadi?
155
S2 Kau tinggal di mana?
156
S2 156
157
S2 157
158
S2 158
159
S2 159
160
S2 160
161
S2 161
162
S2 162
163
S2 163
164
S2 164
165
S2 165
166
S2 166
167
S2 167
168
S2 168
169
S2 169
170
S2 170
171
S2 171
172
S2 172
173
S2 173
174
S2 174
175
S2 175
176
S2 176
177
S2 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183
184
Bab 184
185
Bab 185
186
Bab 186
187
Bab 187
188
Bab 188
189
Bab 189
190
Bab 190
191
Bab 191
192
Bab 192
193
Bab 193
194
Bab 194
195
Bab 195
196
Bab 196
197
Bab 197
198
Bab 198
199
Bab 199
200
Bab 200
201
Bab 201
202
Bab 202
203
Bab 203
204
Bab 204
205
Bab 205
206
Bah 206
207
Bab 207
208
Bab 208
209
Bab 209
210
Bab 210
211
Bab 211
212
Bab 212
213
Bab 212
214
Bab 213
215
Bab 214
216
Bab 215
217
Bab 216
218
Bab 217
219
Bab 218
220
Bab 219
221
Bab 220
222
Bab 221
223
Bab 222
224
Bab 223
225
Bab 224
226
Bab 225
227
Bab 226
228
Bab 227
229
Bab 228
230
Bab 229
231
Bab 230

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!