Telah tersentuh

Yara berlari masuk ke kamar pembantu dan menangis tersedu-sedu. Ia tidak pernah dilecehkan seperti tadi, tidak pernah bertemu dengan laki-laki brengsek seperti anak majikannya. Dan yang paling membuat Yara menyesal adalah, ia menikmatinya juga.

Kenapa? Kenapa begitu? Harusnya dia berteriak meminta tolong. Namun yang dia lakukan tadi malah mende-sah.

"Yara, kamu kenapa?" Lusi, pembantu yang hendak membersihkan kamar Darren dengannya tadi mendekati Yara. Ia heran melihat gadis itu menangis.

Yara cepat-cepat menyeka air matanya.

"Ng ... Nggak, nggak apa-apa." sahutnya. Ia tidak bisa cerita ke Lusi tentang kejadian tidak menyenangkan yang baru saja di alaminya di lantai atas. Apalagi Darren sudah mengancamnya.

Kalau video itu tersebar, yang hancur bukan hanya dia. Tapi keluarganya juga. Tunangannya juga. Mau bilang apa coba dia sama keluarganya?

"Kalo tidak ada apa-apa kenapa kamu nangis-nangis begitu? Apa tuan muda Darren bentak kamu karena tidak tidak kerja sesuai keinginannya? Apa kamu sentuh barang-barang yang dilarang sama pria itu?" Lusi mulai mengira-ngira. Selama dia kerja di rumah ini, anak majikan mereka itu memang tidak pernah senang kalau ada pembantu yang menyentuh barang-barang dikamarnya. Apalagi barang-barangnya yang ada di atas meja. Pokoknya tidak ada satupun yang boleh menyentuh barang-barangnya atas ijin dia.

Lusi lupa bilang ke Yara tadi agar gadis itu tahu kalau meja tuan muda mereka paling di larang untuk di sentuh barang-barangnya.

Geyara tidak menjawab. Pikirannya sekarang masih kacau. Tapi dengan diamnya, Lusi justru semakin yakin kalau alasan gadis itu menangis persis seperti yang dia pikirkan sekarang.

"Ya sudah, anggap saja itu pelajaran buat kamu. Kamu masih baru di sini jadi membuat kesalahan seperti itu masih wajar. Jangan nangis lagi, nyonya besar nggak suka liat ada pembantu yang nangis-nangis." kata Lusi lagi.

Perkataannya tidak membantu Yara sama sekali. Yang ada di pikiran Yara sekarang ini adalah ia ingin pulang secepatnya dan tidak kembali lagi ke tempat ini. Walau pria tadi sudah melecehkannya, tapi keperawanannya belum direnggut, ia masih suci. Lebih baik kabur saja sekarang. Setelah Lusi keluar ia cepat-cepat mengepak semua barang-barangnya.

Kalau kau tidak ingin video tadi sampai pada keluarga dan tunanganmu, kau harus menuruti semua keinginanku.

Tiba-tiba kata-kata Darren tadi terngiang kembali di kepalanya. Membuatnya menarik nafas galau. Gadis itu berpikir keras. Cukup lama ia berpikir lalu akhirnya ia mendapatkan sebuah ide. Yara keluar dari kamar dan menemui kepala pelayan. Setelah dapat ijin, ia pun keluar dari rumah besar tersebut.

                                 

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Yara, kenapa kembali? Memangnya di rumah tempat kamu bekerja di ijinin pembantunya sering pulang-pulang?" seorang wanita yang tiga tahun lebih tua dari Geyara bertanya. Harusnya dia sudah selesai kuliah tahun ini, tapi karena pernah cuti setahun dia masih berstatus mahasiswi.

Namanya Tini, kakak kandung dari Geyara namun keduanya memiliki sifat yang sangat bertolak belakang. Tini memiliki gaya hidup kelas atas. Selalu berpakaian serba mewah. Ia  malu teman-teman kampusnya mengetahui kalau dia hanyalah perempuan yang lahir dari keluarga pas-pasan di sebuah perkampungan terpencil. Sedangkan Geyara amat sangat sederhana. Bahkan bahasa kasarnya anak kampung yang miskin.

Demi mencapai tujuan hidup yang dia inginkan, Tini memaksa Yara keluar dari desa mereka dan dengannya untuk bekerja di kota. Berbagai alasan ia bilang agar supaya sang adik memenuhi seluruh keinginannya. Ia bahkan memakai kesalahan masa lalu adiknya biar sang adik rela bekerja untuknya.

"Aku lagi nggak enak badan kak." jawab Yara beralasan.

"Nggak enak badan? Wajah kamu segar begitu. Jangan pakai alasan nggak enak badan Yara. Kamu tahu kakak sebentar lagi mau masuk semester baru kan? Harus bayar SPP lagi dan biaya lain-lain. Belum lagi mau urus magang dan biaya transportasi sana-sini. Kamu sendiri tahu SPP kakak nggak main-main. penghasilan papa dan mama nggak cukup, makanya kakak andelin kamu kerja. Jadi kamu harus kerja yang rajin. Kakak udah bela-belain loh buang malu minta tolong teman baik kakak cariin tempat kerja yang gajinya tinggi buat kamu. Jaman sekarang mana ada pembantu yang gajinya di atas delapan juta perbulan. Sudah gitu masuk kerja lima hari doang lagi dalam seminggu. Pokoknya kamu harus kerja yang bener, kakak nggak mau ya sampai kamu di pecat dan ngehancurin masa depan kakak. Kakak itu kuliah buat keluarga kita juga. Kalau kakak berhasil, derajat kita diangkat. Kamu juga yang seneng." kata Tini panjang kali lebar.

Yara sudah bosan mendengar kalimat-kalimat wanita itu yang selalu sama berulang kali, tapi mau bagaimana lagi. Dari dulu dia selalu penurut sama keluarga, apalagi dia anak bungsu dan pernah membuat sang kakak koma dua bulan akibat kelalaiannya tak sengaja mendorong kakaknya hingga Tini tertabrak mobil. Karena alasan itulah Yara selalu tidak bisa melawan kakaknya.

"Kak, mm ... Bi ... bisa nggak aku ganti tempat kerja aja?" Yara mengatakan kalimat tersebut dengan takut-takut.

"Ganti tempat kerja? Nggak ada, nggak ada! Kakak dengar dari teman kakak, rumah tempat kamu bekerja itu adalah rumahnya salah satu keluarga terkaya di negara kita. Gaji kamu juga tinggi banget di sana. Kerja aja yang rajin di sana, jangan pernah pindah apalagi kalau sampai di pecat. Ngerti?"

"Tapi aku,"

"Jangan banyak alasan Yara. Sudah, kakak mau masuk. Ingat, besok kamu harus kembali bekerja. Nggak ada alasan apapun."

Tini masuk ke kamarnya habis mengatakan itu. Yara menghembuskan napasnya berat. Bagaimana ini? Dia harus beralasan apa lagi?

Dia memang sangat bodoh karena tidak bisa menolak perintah kakaknya. Tapi mau bagaimana lagi, sebagai adik yang sudah membuat kakaknya banyak menderita di masa muda mereka, ia harus rela menebusnya sekarang.

Tapi bagaimana kalau tuan muda Darren melecehkan aku lagi seperti kemarin?

Yara merinding saat mengingat kejadian yang terjadi di dalam kamar anak majikannya. Padahal wajahnya tampan begitu, tapi langsung jatuh di mata Yara karena ternyata ia hanyalah seorang laki-laki brengsek.

Yara mengambil ponselnya dan membuka galeri. Menatap ke foto seorang pria yang wajahnya lumayan meski tidak setampan anak majikannya. Namanya Irgo, tunangannya di kampung. Yara mengusap-usap wajah dalam layar tersebut.

"Maafin aku mas, aku nggak bisa jagain tubuhku. Apa kalau aku jujur mas bakal maafin aku?" gumamnya lalu menangis. Ia tidak tahu harus melakukan apa sekarang. Di kosan ini, dia ditekan oleh kakaknya. Sementara di tempat dia kerja, harus menghadapi laki-laki brengsek itu.

Terpopuler

Comments

Florienhellysiahaya

Florienhellysiahaya

kurang aja juga tuan muda itu..tidak menghargai wanita.mentang mentang orang kaya..bisa seenak nya

2024-12-20

8

Kang Emon

Kang Emon

smg Allah melindungi mu serta ada jlan keluar yg terbaik untuk mu gadis baik

2024-12-03

0

Masrida Ritonga

Masrida Ritonga

semoga pulang gak di kerjain lagi sama si tuan muda dan tetap

2024-11-29

0

lihat semua
Episodes
1 PENOKOHAN
2 Pembantu baru?
3 Berapa umurmu?
4 Telah tersentuh
5 Tempat sepi
6 Kumpul dengan teman
7 Meminta jatah
8 Pergi
9 Pinjam uang
10 Mas Irgo dan kak Tini selingkuh
11 Rumah rahasia tuan muda
12 Aku ingin kau memanjakannya
13 Kau sudah basah
14 Diam-diam menyimpan rasa
15 Pusing menghadapi mama dan kak Tini
16 Dokter Arka
17 Pesta
18 Toilet
19 Menolak tunangan
20 Bar
21 Kau malu?
22 Manjakan Aku
23 Bukan anak kandung?
24 Kamar dokter Arka
25 Mirip Bubble
26 Membawamu ke pesta
27 Kalung
28 Yara vs Gisel
29 Yara anak pungut?
30 Depan belakang
31 Aku mau kau sekarang
32 CHAPTER 31
33 CHAPTER 32
34 Mereka tidak mungkin bersama
35 Gisel sakit hati
36 Bermesraan
37 Menabrak seorang pria
38 Brandon Morgan
39 Cake khusus buat Darren
40 Di pantai
41 Minta maaf pada Yara
42 Bubble?
43 Ketahuan Darren
44 Tidak mau membagimu dengan orang lain
45 Di hukum
46 Hukuman Darren
47 Kabar yang menggembirakan
48 Ketahuan Lika
49 Calon istri
50 Majikan menikahi pembantu?
51 Aku muak denganmu
52 Hari pernikahan
53 Darren keluar negeri?
54 Adik kandung Brandon
55 Darren koma
56 Tini mau berulah lagi
57 Zane
58 Bertemu kembali
59 Apakah kita pernah bertemu?
60 Pesta penyambutan
61 Lagi-lagi Tini
62 Toko Yara
63 Bertemu Zane
64 Darren dan Zane
65 Rasa kaget Darren
66 Mabuk
67 Dipikir Darren
68 Kami pernah berhubungan?
69 Tonjok-tonjokkan
70 Istri?
71 Dibohongi mama
72 Chattingan
73 Menunggu di depan toko
74 Kau bercinta dengannya?
75 Hotel
76 Jangan gigit di situ
77 Namanya Kanara
78 Pacar?
79 Restoran
80 Adik?
81 Berhentilah bermimpi
82 Bagaimana dengan Arka?
83 Istri dan anak?
84 Pertemuan yang mengharukan
85 Pembalap?
86 Kau menikmati virus itu?
87 Rencana jahat Gisel
88 Kegalauan Darren
89 Kocokan Yara
90 Kekacauan
91 Perundungan
92 Rumah sakit
93 Fakta tentang Darren
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 106
108 107
109 108
110 109
111 110
112 111
113 112
114 113
115 114
116 115
117 116
118 117
119 118
120 119
121 120
122 121
123 122
124 123
125 124
126 125
127 126
128 127
129 128
130 129
131 130
132 131
133 132
134 133
135 134
136 135
137 136
138 137
139 138
140 139
141 140 END
142 PENGUMUMAN KARYA BARU
143 My husband & Devil mafia
144 S2 Kepergian Taya
145 S2 Luka Taya infeksi
146 S2 Pencarian Arka
147 S2 Rumah Arsen
148 S2 Siapa namamu?
149 S2 Belum siap kembali
150 S2 BERTEMU ARKA
151 S2 Berhenti Taya!
152 S2 Pulanglah denganku
153 S2 Kau siapa?
154 S2 Siapa gadis tadi?
155 S2 Kau tinggal di mana?
156 S2 156
157 S2 157
158 S2 158
159 S2 159
160 S2 160
161 S2 161
162 S2 162
163 S2 163
164 S2 164
165 S2 165
166 S2 166
167 S2 167
168 S2 168
169 S2 169
170 S2 170
171 S2 171
172 S2 172
173 S2 173
174 S2 174
175 S2 175
176 S2 176
177 S2 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
184 Bab 184
185 Bab 185
186 Bab 186
187 Bab 187
188 Bab 188
189 Bab 189
190 Bab 190
191 Bab 191
192 Bab 192
193 Bab 193
194 Bab 194
195 Bab 195
196 Bab 196
197 Bab 197
198 Bab 198
199 Bab 199
200 Bab 200
201 Bab 201
202 Bab 202
203 Bab 203
204 Bab 204
205 Bab 205
206 Bah 206
207 Bab 207
208 Bab 208
209 Bab 209
210 Bab 210
211 Bab 211
212 Bab 212
213 Bab 212
214 Bab 213
215 Bab 214
216 Bab 215
217 Bab 216
218 Bab 217
219 Bab 218
220 Bab 219
221 Bab 220
222 Bab 221
223 Bab 222
224 Bab 223
225 Bab 224
226 Bab 225
227 Bab 226
228 Bab 227
229 Bab 228
230 Bab 229
231 Bab 230
Episodes

Updated 231 Episodes

1
PENOKOHAN
2
Pembantu baru?
3
Berapa umurmu?
4
Telah tersentuh
5
Tempat sepi
6
Kumpul dengan teman
7
Meminta jatah
8
Pergi
9
Pinjam uang
10
Mas Irgo dan kak Tini selingkuh
11
Rumah rahasia tuan muda
12
Aku ingin kau memanjakannya
13
Kau sudah basah
14
Diam-diam menyimpan rasa
15
Pusing menghadapi mama dan kak Tini
16
Dokter Arka
17
Pesta
18
Toilet
19
Menolak tunangan
20
Bar
21
Kau malu?
22
Manjakan Aku
23
Bukan anak kandung?
24
Kamar dokter Arka
25
Mirip Bubble
26
Membawamu ke pesta
27
Kalung
28
Yara vs Gisel
29
Yara anak pungut?
30
Depan belakang
31
Aku mau kau sekarang
32
CHAPTER 31
33
CHAPTER 32
34
Mereka tidak mungkin bersama
35
Gisel sakit hati
36
Bermesraan
37
Menabrak seorang pria
38
Brandon Morgan
39
Cake khusus buat Darren
40
Di pantai
41
Minta maaf pada Yara
42
Bubble?
43
Ketahuan Darren
44
Tidak mau membagimu dengan orang lain
45
Di hukum
46
Hukuman Darren
47
Kabar yang menggembirakan
48
Ketahuan Lika
49
Calon istri
50
Majikan menikahi pembantu?
51
Aku muak denganmu
52
Hari pernikahan
53
Darren keluar negeri?
54
Adik kandung Brandon
55
Darren koma
56
Tini mau berulah lagi
57
Zane
58
Bertemu kembali
59
Apakah kita pernah bertemu?
60
Pesta penyambutan
61
Lagi-lagi Tini
62
Toko Yara
63
Bertemu Zane
64
Darren dan Zane
65
Rasa kaget Darren
66
Mabuk
67
Dipikir Darren
68
Kami pernah berhubungan?
69
Tonjok-tonjokkan
70
Istri?
71
Dibohongi mama
72
Chattingan
73
Menunggu di depan toko
74
Kau bercinta dengannya?
75
Hotel
76
Jangan gigit di situ
77
Namanya Kanara
78
Pacar?
79
Restoran
80
Adik?
81
Berhentilah bermimpi
82
Bagaimana dengan Arka?
83
Istri dan anak?
84
Pertemuan yang mengharukan
85
Pembalap?
86
Kau menikmati virus itu?
87
Rencana jahat Gisel
88
Kegalauan Darren
89
Kocokan Yara
90
Kekacauan
91
Perundungan
92
Rumah sakit
93
Fakta tentang Darren
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
106
108
107
109
108
110
109
111
110
112
111
113
112
114
113
115
114
116
115
117
116
118
117
119
118
120
119
121
120
122
121
123
122
124
123
125
124
126
125
127
126
128
127
129
128
130
129
131
130
132
131
133
132
134
133
135
134
136
135
137
136
138
137
139
138
140
139
141
140 END
142
PENGUMUMAN KARYA BARU
143
My husband & Devil mafia
144
S2 Kepergian Taya
145
S2 Luka Taya infeksi
146
S2 Pencarian Arka
147
S2 Rumah Arsen
148
S2 Siapa namamu?
149
S2 Belum siap kembali
150
S2 BERTEMU ARKA
151
S2 Berhenti Taya!
152
S2 Pulanglah denganku
153
S2 Kau siapa?
154
S2 Siapa gadis tadi?
155
S2 Kau tinggal di mana?
156
S2 156
157
S2 157
158
S2 158
159
S2 159
160
S2 160
161
S2 161
162
S2 162
163
S2 163
164
S2 164
165
S2 165
166
S2 166
167
S2 167
168
S2 168
169
S2 169
170
S2 170
171
S2 171
172
S2 172
173
S2 173
174
S2 174
175
S2 175
176
S2 176
177
S2 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183
184
Bab 184
185
Bab 185
186
Bab 186
187
Bab 187
188
Bab 188
189
Bab 189
190
Bab 190
191
Bab 191
192
Bab 192
193
Bab 193
194
Bab 194
195
Bab 195
196
Bab 196
197
Bab 197
198
Bab 198
199
Bab 199
200
Bab 200
201
Bab 201
202
Bab 202
203
Bab 203
204
Bab 204
205
Bab 205
206
Bah 206
207
Bab 207
208
Bab 208
209
Bab 209
210
Bab 210
211
Bab 211
212
Bab 212
213
Bab 212
214
Bab 213
215
Bab 214
216
Bab 215
217
Bab 216
218
Bab 217
219
Bab 218
220
Bab 219
221
Bab 220
222
Bab 221
223
Bab 222
224
Bab 223
225
Bab 224
226
Bab 225
227
Bab 226
228
Bab 227
229
Bab 228
230
Bab 229
231
Bab 230

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!