Senja Home.

Senja dan laki-laki itu berhenti di sebuah Kontrakan di sudut kampung.

"Makasih udah nganterin aku pulang."

"Sama- sama." Laki-laki itu tersenyum melihat Senja.

Senyuman itu membuat Senja semakin tak nyaman.

"Mau mampir dulu apa langsung pulang?" Senja tersenyum kecil menatap laki-laki di depannya.

Ia berusaha semaksimal mungkin agar senyumannya tak terlihat sedang di buat-buat

"Mampir dulu nggak papa kan?"

"Iya silahkan, ayo masuk."

Senja meletakkan sepatunya di rak sepatu. Ia berjalan masuk ke arah dapur dan mengambil cemilan seadanya di atas meja dapur, kemudian membawanya keluar.

"Kamu mau minum apa? teh atau.....," belum selesai Senja berkata laki-laki itu langsung menyahut.

"Kamu duduk saja dulu, tidak perlu repot-repot Senja."

"Ah tidak masalah."

Baru saja beranjak dari kursi kayu, Senja mendengar suara gemuruh dari luar. Tiba-tiba saja langit mulai gelap. Tak lama kemudian hujan mulai datang.

"Kalau begitu aku buatkan kopi dulu." Ujar Senja.

Kini Senja sedang mengganti pakaian dan bergegas menuju dapur untuk membuat kopi. Ia melirik jam dinding di dekat rak piring

' Dimana adik-adiku dan ibu? semoga mereka baik-baik saja. '(Senja)

Senja berjalan keluar membawa kopi. Baru saja dia akan menuju keruang tamu. Terdengar suara yang familiar di telinganya.

"Kakak kami pulang."

Senja buru-buru keluar dan menaruh kopi di meja.

"Kalian tidak kehujanan kan? sekarang ganti baju dan istirahat."

Senja mengambil payung di genggaman Karis dan melipatnya.

"Oke kak." Karis dan Putra yang hanya terpaut dua tahun kini duduk bersebelahan melepas sepatu mereka.

"Kak kok ada laki-laki?" tanya Putra dengan heran.

Senja tidak menyahut. Ia masih sibuk melipat payung. Laki-laki itu kini menatap dua anak di samping kanan rak sepatu. Dengan cepat Karis menginjak kaki adiknya.

"Aduh sakit." Gerutu Putra.

"Kak kami berdua adiknya kak Senja. Nama saya Karis dan dia Putra." Karis menunjuk ke arah adiknya.

"Oh.....begitu, kalian kelas berapa?" tanya laki-laki itu sok akrab.

"Saya kelas 2 SMP, dia Kelas 1 SMP kak." laki-laki itu mengangguk mengerti.

"Ohh Begitu, silahkan duduk."

Senja masuk dan melihat adiknya diatas kursi menggunakan sragam.

"Karis, Putra ganti baju dulu." Perintah Senja kepada dua adiknya.

Karis dan Putra menurut, mereka meninggalkan ruang tamu itu.

Kini tinggal ada Senja dan laki-laki itu di ruang tamu.

"Perkenal kan nama ku Arjun, aku dua tingkat lebih tinggi darimu, aku kelas XII IPS."

"Ohhh begitu." Tidak ada reaksi sama sekali dari Senja terhadap uluran tangan Arjun.

' Dingin banget jadi cewek. ' (Arjun)

"Hujan semakin deras sekali di luar. Apakah Kamu sudah memberi kabar sama orang tua mu?" tanya Senja.

"Tidak!" dengan cepat Arjuna menjawab, hal itu membuat Senja mengernyit.

Tiba-tiba dua adiknya datang.

"Kalian tunggu disini, kakak akan memasak." Senja bergegas menuju dapur.

Tapi tidak ada apa-apa di sana. Ia berjalan menuju lemari makan. Dan Senja mendapati ikan bawal siap untuk di masak.

Tangannya mulai meracik bumbu-bumbu kemudian merendam bawal yang dalam kemasan itu.

Suara "srengg...." Terdengar hingga ke ruang tamu. Karis dan Putra kini duduk bersebelahan dan memakan cemilan pedas didalam stoples.

Arjun hanya tersenyum melihat tingkah mereka.

"Kakak ini siapanya kak Senja?" dengan polosnya Putra bertanya sambil melamuti jari jempolnya.

Seketika Karis menatap Putra dengan tatapan membunuh.

"Kakak pacaran sama kak Senja ya? kak Senja kami cantik kan kak? kakak harus menjaganya kalau kakak menyukainya."

Dengan polosnya kalimat itu terlontar dari mulut Putra yang sok tau soal cinta. Sementara Arjun terkekeh kemudian ia tertawa.

"Baiklah aku akan laksanakan semuanya pak bos." Mereka bertiga kemudian tertawa mendengar Arjuna mengatakan pak bos dan membentuk tangan hormat di atas alisnya.

Tiba-tiba Karis menyudahi candaan itu.

"Putra habis kau kalau kak Senja mendengar mu."

Tiba-tiba saja Senja memanggil Karis dan Putra.

"Aaaa......., matilah kau Putra".

Putra dan Karis menghampiri kakaknya di dapur.

"Maafkan aku kak, aku hanya sekedar bercanda, maaf kan Putra."

Dengan tingkah polos putra menyatukan kedua telapak tangannya dan memohon maaf berkali-kali.

"Kamu ini kenapa? kakak hanya menyuruh kalian mencuci tangan. Memangnya ada apa?" tanya Senja curiga.

"Ah tidak apa kak, kami segera cuci tangan." Karis menarik tangan Putra dengan cepat.

Sementara Senja mulai menaruh semua di atas meja ruang tamu.

Dengan seksama Arjuna memperhatikan Senja. Dengan hati-hari ia memperlihatkan cara Senja melakukan pekerjaannya.

Tidak lama adiknya datang dan menyerbu makanan itu. Namun, dengan cepat Senja menepisnya.

"Kalian sudah mencuci tangan?"

"Tentu saja sudah kak, lihatlah ini tangan ku sudah bersih" ucap Putra.

"Ya aku tau. Kau kan kebiasaan melamuti tanganmu itu"

Putra tersenyum kecil memandang kakaknya.

' Kau kakak yang perhatiaan rupanya ya. ' (Arjun)

"Ayo mas di makan."

Senja mulai mengambil piring dan sendok, kemudian memberikannya ke Arjun, namun Arjun tak juga mengambil makanan itu.

"Kenapa cuma di pandang?" tanya Senja.

"Kakak, kak Senja itu tidak peka sekali ya. Dia ingin kak Senja yang mengambilkannya, begitu saja tidak mengerti."

Dengan polosnya lagi Putra melontarkan kalimat tersebut. Tatapan Senja kini tertuju pada adik laki-lakinya.

' Aduh kenapa aku ini bodoh sekali. ' (Putra)

Kemudian Senja tersenyum kecil kepada Arjun.

"Biar saya ambilkan mas."

' Setelah ini kau pasti akan memarahi adik-adik mu kan kakak galak. ' (Arjun)

"Masakan kak Senja memang lezattttt sekali tidak ada duanya deh" ujar Karis sambil menunjukkan jempolnya.

' Lezat sekali masakan ini. ' (Arjun)

"Kau sendiri yang masak semua ini?" ujar Arjun.

"Ya memang kenapa? tidak enak?" Senja masih asik dengan bawal miliknya sendiri.

"Enak sekali malahan, aku belum pernah memakan makanan seperti ini." Arjuna kembali mengambil sambel kemangi di mangkuk kecil.

Kemudian dia kembali menatap Senja, membuat Senja menahan malu.

Kini Arjun dan Senja saling bertatap-tatapan.

"Aduhh, kak Karis aku tersedak. Tolong ambilkan air putih itu. Ehem, ehem." Putra terawa kecil.

Akhirnya tingkah Putra membuyarkan tatapan Arjun dan Senja saat itu juga.

Terpopuler

Comments

Renna Mustika

Renna Mustika

like lagii😂

2021-02-12

0

Lenkzher Thea

Lenkzher Thea

👍 like terus

2021-01-08

0

Divia Rilis Arunika

Divia Rilis Arunika

Aku nemepati janji Thor mampir dikaryamu dan membawa like juga..baru baca 3 eps ya aku cicil dulu ❤️

2021-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 Awal semuanya bermula
2 Di Sekolah.
3 Senja Home.
4 Latihan Puisi Part 1
5 Latihan Puisi Part 2.
6 Di Ujung Pojok Kampung
7 Juara I
8 Area Parkir Sekolah
9 Jumat Yang Tidak Bersahabat.
10 Ibu Sakit.
11 Mengais Rezeki
12 Arjuna Alexsa
13 Tas Untuk Putra
14 Arjuna Sakit
15 Diagnosa Kanker
16 Di Area Pelataran Rumah Sakit.
17 Karis Cahaya Putri.
18 Mengantar Ibu Pulang
19 Dini Anggraini part 1
20 Dini Anggraini part 2
21 Arjuna Alexsa & Raja Alexsa
22 Makan Malam Bersama Ibu.
23 Tersirat Bukan Tersurat
24 Weekend
25 Senja Di Waktu Petang
26 Kenangan Dari Arjun
27 Mimpi buruk
28 Realita Hari Jum'at
29 Mengantar Ibu Ke Peristirahatan Terakhir
30 Buket Bunga Misterius.
31 Bela Sungkawa Dari Sekolah
32 Penjelasan Raja
33 Surat Misterius
34 Rindu Yang Terobati
35 Rahasia Yang Terbongkar
36 Panggil Aku Sayang
37 Dini Part 3
38 Bubur Garam
39 Biaya Study Tour
40 Permintaan Maaf Dini
41 Mencari Informasi
42 Uang Kontrakan
43 Aku Temannya
44 Pergi Dari Kontrakan
45 Tempat Tinggal Baru Kami
46 Cekcok
47 Menghindar
48 Sudah Pindah
49 Kepanikan Raja
50 Putus Asa
51 Perang Mulut
52 Murid Baru
53 Konflik Batin
54 Kamu Egois!
55 Di Kediaman Rumah Sakit
56 Aku Mencintai mu
57 Perubahan Kecil
58 Biarkan Terkenang
59 Pengagum Rahasia
60 Malam Minggu
61 Biarkan Aku Yang Tau
62 Kotak Hitam
63 Fighting
64 Saran Karis
65 Masalah Baru
66 Dunia Ini Kejam
67 Pengungkapan
68 Panik
69 Penyesalan.
70 Akhir Kisah Satria
71 Aku Tidak Halusinasi
72 Menyapa Pagi Buta
73 Ulah Raja
74 Kekecewaan
75 Bekas Tamparan
76 Pengumuman
77 Si Putih Tidak Berduri Yang Menyakitkan
78 Terimakasih Tuhan.
79 Secuil Harapan
80 Teman Karis
81 Kejutan Di Pagi Buta
82 Bikin Iri
83 Membuat Pesanan
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Awal semuanya bermula
2
Di Sekolah.
3
Senja Home.
4
Latihan Puisi Part 1
5
Latihan Puisi Part 2.
6
Di Ujung Pojok Kampung
7
Juara I
8
Area Parkir Sekolah
9
Jumat Yang Tidak Bersahabat.
10
Ibu Sakit.
11
Mengais Rezeki
12
Arjuna Alexsa
13
Tas Untuk Putra
14
Arjuna Sakit
15
Diagnosa Kanker
16
Di Area Pelataran Rumah Sakit.
17
Karis Cahaya Putri.
18
Mengantar Ibu Pulang
19
Dini Anggraini part 1
20
Dini Anggraini part 2
21
Arjuna Alexsa & Raja Alexsa
22
Makan Malam Bersama Ibu.
23
Tersirat Bukan Tersurat
24
Weekend
25
Senja Di Waktu Petang
26
Kenangan Dari Arjun
27
Mimpi buruk
28
Realita Hari Jum'at
29
Mengantar Ibu Ke Peristirahatan Terakhir
30
Buket Bunga Misterius.
31
Bela Sungkawa Dari Sekolah
32
Penjelasan Raja
33
Surat Misterius
34
Rindu Yang Terobati
35
Rahasia Yang Terbongkar
36
Panggil Aku Sayang
37
Dini Part 3
38
Bubur Garam
39
Biaya Study Tour
40
Permintaan Maaf Dini
41
Mencari Informasi
42
Uang Kontrakan
43
Aku Temannya
44
Pergi Dari Kontrakan
45
Tempat Tinggal Baru Kami
46
Cekcok
47
Menghindar
48
Sudah Pindah
49
Kepanikan Raja
50
Putus Asa
51
Perang Mulut
52
Murid Baru
53
Konflik Batin
54
Kamu Egois!
55
Di Kediaman Rumah Sakit
56
Aku Mencintai mu
57
Perubahan Kecil
58
Biarkan Terkenang
59
Pengagum Rahasia
60
Malam Minggu
61
Biarkan Aku Yang Tau
62
Kotak Hitam
63
Fighting
64
Saran Karis
65
Masalah Baru
66
Dunia Ini Kejam
67
Pengungkapan
68
Panik
69
Penyesalan.
70
Akhir Kisah Satria
71
Aku Tidak Halusinasi
72
Menyapa Pagi Buta
73
Ulah Raja
74
Kekecewaan
75
Bekas Tamparan
76
Pengumuman
77
Si Putih Tidak Berduri Yang Menyakitkan
78
Terimakasih Tuhan.
79
Secuil Harapan
80
Teman Karis
81
Kejutan Di Pagi Buta
82
Bikin Iri
83
Membuat Pesanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!