Di Sekolah.

Suasana siang itu benar-benar sangat panas.

Anak-anak berbaju SMA berlarian kesana kemari dengan sangat ceria, seolah tak ada beban sedikit pun dalam diri mereka.

Seorang gadis cantik membawa dua minuman berkemasan gelas di tangannya. Kemudian mengambil tempat duduk di samping Senja.

"Ini untuk kamu." Remaja bernama Melati itu memberikan minuman rasa jeruk ke Senja.

"Makasih ya Mel"

"Sama-sama Sen"

"Btw gimana tu hubungan kamu sama Alex? kok sekarang dia nggak pernah kesini Mel?"

Senja menyeruput es jeruknya sembari meletakkan bolfen di tanganya.

"Aku sudah nggak sama dia lagi Sen, selain bentar lagi kita ulangan kenaikan kelas XI SMA, dia juga orangnya caper banget sama cewek cantik."

Senja tersenyum nyengir, seolah menunjukan wajah yang ceria di depan sahabatnya.

"Lohhhhh kok lo malah gitu sih Sen? bukanya kasih suport malah ketawa. Nggak jelas banget deh."

Melati cemberut memanyunkan bibirnya dan memperlihatkan wajah sedihnya.

"Bukan gitu juga Melati, kan waktu itu gue udah ngasih tau lo soal sifatnya dia, tapi lo kan masih aja kekeh nggak mau di bilangin. Sekarang baru aja percaya."

"Ya maaf Sen, gue kan waktu itu nggak liat sendiri. Dia juga kalau lagi sama aku kan sikapnya manis banget."

Tiba-tiba saja ketika Senja akan merespon bel berbunyi menunjukkan bahwa jam pelajaran berikutnya segera dimulai.

"Daaaaa....., gue ke kelas dulu. Nanti aku tunggu ya" tanpa menjawab, Senja hanya menunjukkan jempol tanganya.

Tidak lama kemudian guru mulai datang dan memasuki ruang kelas Senja. Berjalan menuju meja di pojok tembok itu. Pembelajaran pun tak terasa sudah di mulai dari tadi.

Senja memperhatikan dengan seksama apa yang sedang di terangkan oleh guru bahasa indonesia tersebut.

"O iya anak-anak besok lusa ada lomba membuat puisi tingkat kota. Adakah dari kalian yang ingin mewakili? nanti setelah kalian mengajukan diri masih akan di seleksi masing-masing terlebih dahulu. Dan yang paling baik dalam berpuisi dia yang akan mewakili sekolah kita. Siapa yang akan mewakili kelas kalian?"

Guru bahasa indonesia itu menjelaskan dengan amat panjang dan lebar. Namun tak ada satu pun yang mengangkat tanganya.

"Ayo siapa yang akan mewakili kelas kalian?"

Masih diam dan tak ada jawaban.

Dan akhirnya guru bernama Luna itu menunjuk jarinya ke arah Senja.

"Saya bu?" Senja menunjuk dirinya sendiri.

"Iya kamu Senja. Saya harap kamu bersedia."

"Insyaallah bu." Senja menganggukkan kepalanya.

"Kringgg......kring.......pembelajaran hari ini telah selesai......kringggggg kringggg."

Begitu bunyi bel pulang berdering semua siswa akan segera berkemas-kemas tanpa di suruh.

**********************

Senja dan Melati berjalan kearah kantin. Mengambil kranjang titipan dagangan Senja.

"Semuanya habis Sen."

Ibu kantin itu menyodorkan uang ke Senja.

"Terimakasih bu, saya permisi."

Senja berjalan ke arah dimana Melati sedang duduk menunggu.

Tanpa memperhatikan jalan dalam melangkah, Senja malah sibuk menghitung uang hasil dangangannya.

alhasilll......

"Aaaaaa...."

Seorang laki-laki menopang tubuh Senja yang

sebentar lagi pasti akan jatuh.

Uang Senja berhamburan di lantai. Buru-buru ia melepaskan tubuhnya dari laki-laki yang tengah menatapnya

"Maaf aku tidak sengaja."

"Ah tidak apa."

Ujar laki laki berperawakan tinggi itu.

"Sen lo gimana sih, hati-hati dong kalau jalan."

Melati berjalan mendekat ke arah Senja dan

membantu mengambil uang receh

yang berhamburan di lantai.

"Buruan yo Sen, kata mama ku tadi dia suruh aku nemenin beli kebaya buat acara minggu depan."

"Ohhh gitu, kamu duluan aja Mel, aku baru keinget ada barang yang tertinggal di laci. Kamu duluan aja nanti aku gampang." ucap Senja sembari menatap wajah sahabatnya.

"Jangan gitu dong."

"Kalau gitu biar saya yang akan antarkan temanmu." Kata laki-laki dengan suaranya yang terdengar jantan. Ia berharap Senja menganggukkan kepala dan berkata 'oke'

"Aku rasa tidak perlu, aku bisa pulang sendiri."

Melati kemudian mengambil ponsel yang berdering di saku bajunya.

"BURUAN PULANG!!!!" Melati langsung paham dengan maksut pesan tersebut.

"Kalau gitu aku nitip Senja ke kamu." Melati melangkah cepat meninggalkan kantin tersebut. Ia segera meninggalkan temannya di pojok kursi.

"MELATII!!!!"

"Good luck deh Senja cantik." Senja hanya diam tak bersuara.

"Yok pulang." laki laki itu mendahului langkah Senja. Hingga akhirnya laki-laki itu lebih dulu sampai di parkiran.

"Lama banget sih, ini helmnya di pakai Senja. Biar aman."

Wajah Senja memerah menahan malu. Laki-laki di depannya kini tengah memasangkan helm di kepala Senja.

Laki laki itu tersenyum kecil ketika melihat Senja menunduk ke bawah sambil menahan malu.

Terpopuler

Comments

Siha

Siha

like mendarat, semangatttt nulis nya tor🥰
di tunggu feedback-nya

2021-03-06

0

Renna Mustika

Renna Mustika

teruskan😍

2021-02-12

0

Lenkzher Thea

Lenkzher Thea

👍 like lagi

2021-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Awal semuanya bermula
2 Di Sekolah.
3 Senja Home.
4 Latihan Puisi Part 1
5 Latihan Puisi Part 2.
6 Di Ujung Pojok Kampung
7 Juara I
8 Area Parkir Sekolah
9 Jumat Yang Tidak Bersahabat.
10 Ibu Sakit.
11 Mengais Rezeki
12 Arjuna Alexsa
13 Tas Untuk Putra
14 Arjuna Sakit
15 Diagnosa Kanker
16 Di Area Pelataran Rumah Sakit.
17 Karis Cahaya Putri.
18 Mengantar Ibu Pulang
19 Dini Anggraini part 1
20 Dini Anggraini part 2
21 Arjuna Alexsa & Raja Alexsa
22 Makan Malam Bersama Ibu.
23 Tersirat Bukan Tersurat
24 Weekend
25 Senja Di Waktu Petang
26 Kenangan Dari Arjun
27 Mimpi buruk
28 Realita Hari Jum'at
29 Mengantar Ibu Ke Peristirahatan Terakhir
30 Buket Bunga Misterius.
31 Bela Sungkawa Dari Sekolah
32 Penjelasan Raja
33 Surat Misterius
34 Rindu Yang Terobati
35 Rahasia Yang Terbongkar
36 Panggil Aku Sayang
37 Dini Part 3
38 Bubur Garam
39 Biaya Study Tour
40 Permintaan Maaf Dini
41 Mencari Informasi
42 Uang Kontrakan
43 Aku Temannya
44 Pergi Dari Kontrakan
45 Tempat Tinggal Baru Kami
46 Cekcok
47 Menghindar
48 Sudah Pindah
49 Kepanikan Raja
50 Putus Asa
51 Perang Mulut
52 Murid Baru
53 Konflik Batin
54 Kamu Egois!
55 Di Kediaman Rumah Sakit
56 Aku Mencintai mu
57 Perubahan Kecil
58 Biarkan Terkenang
59 Pengagum Rahasia
60 Malam Minggu
61 Biarkan Aku Yang Tau
62 Kotak Hitam
63 Fighting
64 Saran Karis
65 Masalah Baru
66 Dunia Ini Kejam
67 Pengungkapan
68 Panik
69 Penyesalan.
70 Akhir Kisah Satria
71 Aku Tidak Halusinasi
72 Menyapa Pagi Buta
73 Ulah Raja
74 Kekecewaan
75 Bekas Tamparan
76 Pengumuman
77 Si Putih Tidak Berduri Yang Menyakitkan
78 Terimakasih Tuhan.
79 Secuil Harapan
80 Teman Karis
81 Kejutan Di Pagi Buta
82 Bikin Iri
83 Membuat Pesanan
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Awal semuanya bermula
2
Di Sekolah.
3
Senja Home.
4
Latihan Puisi Part 1
5
Latihan Puisi Part 2.
6
Di Ujung Pojok Kampung
7
Juara I
8
Area Parkir Sekolah
9
Jumat Yang Tidak Bersahabat.
10
Ibu Sakit.
11
Mengais Rezeki
12
Arjuna Alexsa
13
Tas Untuk Putra
14
Arjuna Sakit
15
Diagnosa Kanker
16
Di Area Pelataran Rumah Sakit.
17
Karis Cahaya Putri.
18
Mengantar Ibu Pulang
19
Dini Anggraini part 1
20
Dini Anggraini part 2
21
Arjuna Alexsa & Raja Alexsa
22
Makan Malam Bersama Ibu.
23
Tersirat Bukan Tersurat
24
Weekend
25
Senja Di Waktu Petang
26
Kenangan Dari Arjun
27
Mimpi buruk
28
Realita Hari Jum'at
29
Mengantar Ibu Ke Peristirahatan Terakhir
30
Buket Bunga Misterius.
31
Bela Sungkawa Dari Sekolah
32
Penjelasan Raja
33
Surat Misterius
34
Rindu Yang Terobati
35
Rahasia Yang Terbongkar
36
Panggil Aku Sayang
37
Dini Part 3
38
Bubur Garam
39
Biaya Study Tour
40
Permintaan Maaf Dini
41
Mencari Informasi
42
Uang Kontrakan
43
Aku Temannya
44
Pergi Dari Kontrakan
45
Tempat Tinggal Baru Kami
46
Cekcok
47
Menghindar
48
Sudah Pindah
49
Kepanikan Raja
50
Putus Asa
51
Perang Mulut
52
Murid Baru
53
Konflik Batin
54
Kamu Egois!
55
Di Kediaman Rumah Sakit
56
Aku Mencintai mu
57
Perubahan Kecil
58
Biarkan Terkenang
59
Pengagum Rahasia
60
Malam Minggu
61
Biarkan Aku Yang Tau
62
Kotak Hitam
63
Fighting
64
Saran Karis
65
Masalah Baru
66
Dunia Ini Kejam
67
Pengungkapan
68
Panik
69
Penyesalan.
70
Akhir Kisah Satria
71
Aku Tidak Halusinasi
72
Menyapa Pagi Buta
73
Ulah Raja
74
Kekecewaan
75
Bekas Tamparan
76
Pengumuman
77
Si Putih Tidak Berduri Yang Menyakitkan
78
Terimakasih Tuhan.
79
Secuil Harapan
80
Teman Karis
81
Kejutan Di Pagi Buta
82
Bikin Iri
83
Membuat Pesanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!