...* * *...
Sudah menjadi sebuah rahasia umum kalau murid lelaki bertubuh tinggi yang mempunyai paras cantik itu adalah penyuka sesama jenis. Sebuah fakta yang baru Jaehyun pelajari ketika masuk di kelas ini.
Jaehyun mengernyitkan alisnya heran ketika mendengar berita itu dari perempuan bernama Karina yang duduk disebelahnya.
"Lalu?" tanya Jaehyun menatap murid lelaki yang wanita ini maksud.
Lelaki itu duduk di pojok belakang kelas, tampak santai mengunyah sesuatu semacam permen karet dan tidak berbicara tentang apapun kepada siapapun.
"Well, aku hanya memberi tahumu supaya kau bisa berhati-hati. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi kan? Siapa tahu dia tiba-tiba menjadikanmu sebagai sasaran berikutnya" Karina mengangkat bahu.
"Begitukah?" Jaehyun melirik lelaki yang sedari tadi menjadi topic obrolan mereka dan terkejut karena matanya bertemu dengan lelaki itu.
Jaehyun bersumpah melihat lelaki itu mengangkat salah satu sudut bibirnya, seolah menantang atau apa. Dan ketika Jaehyun baru mau mengernyitkan keningnya, lelaki itu sudah keburu tertarik pada hal lain di luar jendela kelas.
"Dia sangat pendiam kalau didalam kelas, karena itu, rumor tentang dia banyak sekali. Tentang dia menjual dirinya kepada laki-laki, tentang dia pernah berpacaran dengan guru di sekolah ini, macam-macamlah pokoknya. Semuanya simpang siur, tapi satu yang jelas, dia memang begitu dengan laki-laki. Salah satu teman kami pernah memergokinya berciuman dengan Lucas di halaman belakang. Kau tau Lucas, kan?" Karina bercerita dengan berapi-api, membuat Jaehyun banyak-banyak berkedip.
"Entahlah. Kau tahu sendiri, aku anak baru disini." Jawab Jaehyun, tidak tampak terkejut dengan berita-berita lain yang dibawa oleh Karina.
"Oh benar, Lucas itu murid populer di sekolah ini. Laki-laki sempurna yang banyak digilai hampir seluruh perempuan dari seluruh angkatan. Tampan, ramah, sopan, segalanya."
"Dan dia berciuman dengan lelaki itu? Oh yang benar saja," Jaehyun tidak tertawa, tapi dia merasa informasi itu lucu. Bayangkan betapa sekarang dunia sudah gila.
"Kejadiannya tiga bulan lalu dan membuat seluruh sekolah gempar. Tidak mungkin Lucas berpacaran dengan orang itu? Pasti orang itu yang menggoda Lucas!"
Jaehyun mengangguk-angguk.
Oke, dua jam dia berada di sekolah ini dia sudah mengetahui gossip terpanas season ini.
Great, saluran gossip memang selalu mengagumkan. Sayangnya, skandal antara lelaki sempurna dan lelaki cantik sekolahnya sama sekali tidak membuatnya tertarik, karena,well, orientasi seksual seseorang sama sekali bukan urusannya.
"Oh iya, namanya Jungwoo. Kim Jungwoo."
Jaehyun menjatuhkan pensilnya ketika mendengar nama Jungwoo, matanya melebar.
"Kim Jungwoo katamu?!"
...* * *...
Jaehyun bukan stalker, dia hanya sengaja mengikuti lelaki yang ternyata bernama Jungwoo itu ke bagian belakang sekolah tempat dimana beberapa pohon rindang dan rumput-rumput hijau tumbuh.
Sekarang jam istirahat, dan Jaehyun setengah mati penasaran dengan nama lelaki ini.
Nama Jungwoo memang bukan satu-satunya di Korea, Jaehyun sadar sepenuhnya akan itu. Tapi Jungwoo dengan marga Kim-nya itu? Dua kata kunci itu sudah cukup membuat Jaehyun setengah mati penasaran.
Dia harus memastikan sesuatu.
"Tidak baik mengamati orang diam-diam seperti itu." kata-kata Jungwoo sukses membuat Jaehyun terkejut.
Karena tidak menemukan siapapun selain dirinya dan Jungwoo disana, Jaehyun yakin Jungwoo barusan berbicara dengannya.
Jaehyun melangkah ke sudut dimana Jungwoo bisa melihatnya, Jungwoo tersenyum lalu menepuk-nepuk rumput disebelahnya. Mengisyaratkan lelaki itu untuk duduk disebelahnya
"Kemarilah. Duduk sini," katanya.
Jaehyun menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia sebenarnya tidak mau repot-repot, tapi karena ini cara satu-satunya, dia mengikuti instruksi Jungwoo dan duduk tepat disebelah lelaki itu.
Jungwoo masih meneruskan senyum yang menurut Jaehyun lebih mirip seringai. Senyuman liar yang sama sekali tidak manis.
"Indah kan, suasana disini?" Jungwoo membuka suara tepat ketika Jaehyun sudah duduk disampingnya.
"Sepi, udaranya segar, dan kau bebas melakukan apapun tanpa takut dilihat orang. Kan?" Jungwoo menatap Jaehyun lalu ia tertawa.
"Wajahmu... Tidak buruk juga," kata Jungwoo lagi.
Sampai disini Jaehyun mengangkat alisnya, terlebih ketika merasakan tangannya ditindih dan wajah Jungwoo mendekat kearahnya dengan kecepatan yang gila.
"Apa ini?" tanya Jaehyun ketika wajah Jungwoo tepat sepuluh senti didepan wajahnya. Sangat dekat
Matanya dan mata Jungwoo bertemu, Jungwoo tersenyum, mengangkat sebelah bibirnya seperti biasa.
"Katakan... Apa yang kau inginkan dariku?" tanya Jungwoo to the point.
"Kenapa kau berpikir seperti itu? Mengira ada yang aku inginkan darimu" tanya Jaehyun.
"Aku sudah seperti ini. Tapi jangankan ingin menciumku, ekspresimu bahkan tidak berubah. Intinya kau bukan menemuiku untuk hal-hal semacam itu kan? Jadi katakan apa maumu,"
Well, Jaehyun sedikit terkesan. Setidaknya, laki-laki ini tidak akan menyerang seseorang yang sudah jelas tidak tertarik padanya.
Oke, kembali ke permasalahan awal, ada sesuatu yang ingin dia tanyakan.
"Kau punya saudara perempuan? Adik… atau Kakak?"
Jungwoo yang sudah duduk dalam posisi normalnya mengangkat alis ketika mendengar pertanyaan Jaehyun.
Ini pertama kalinya dia ditanyai soal masalah pribadinya oleh seseorang yang baru dia kenal, tentu saja dia heran.
"Tidak ada."
"Kau yakin? Adik atau Kakak perempuan yang mempunyai wajah sepertimu?"
"Wah wah, ada apa ini? Kau tertarik pada wajahku tapi tak tertarik dengan laki-laki, jadi kau berharap aku punya saudara perempuan yang mukanya mirip sepertiku?" Jungwoo nyengir menggoda menatap Jaehyun yang wajahnya masih datar.
"Tidak. Aku serius bertanya. Kau punya atau tidak?"
Jungwoo mengangkat bahunya
"Tidak ada. Seperti yang kubilang, aku sendirian. Tidak ada kakak, tidak ada adik, tidak ada siapapun. Dan aku tidak peduli."
Jaehyun mengangguk lalu melihat Jungwoo memeluk lututnya.
"Sudah, kan? Hanya itu yang kau tanyakan?" tanya Jungwoo mulai tampak tidak peduli.
Jaehyun menggumam pelan, lalu melemaskan tangannya yang kaku.
"Kalau sudah, sebaiknya kau cepat masuk ke kelas. Tidak baik kau berduaan denganku disini."
"Kenapa kau berkata seperti itu?"
Jungwoo menatap Jaehyun dengan pandangan tidak mengerti.
"Kupikir perempuan bernama Karina yang duduk disebelahmu sudah bilang macam-macam padamu, huh? Yah, rumor-rumor tentangku."
"Yang mana? Kau menjual dirimu pada laki-laki? Berpacaran dengan guru? Atau berciuman dengan murid populer sekolah ini yang bernama Lucas?" tanya Jaehyun kalem membuat Jungwoo terkekeh pelan.
"Namanya Lucas." Jungwoo mengoreksi.
"Apapun itu, aku tidak peduli."
"Itu kau sudah dengar. Kau mau jadi bulan-bulanan gossip di hari pertamamu bersekolah disini? Tidak kan? Kembalilah ke kelas, dan biarkan aku menikmati waktuku disini." Jungwoo mendorong-dorong lengan Jaehyun.
Jaehyun menatap Jungwoo lurus, membuat Jungwoo berhenti mendorong-dorong.
"Apa?" tanya Jungwoo.
"Aku yang mau disini kenapa kau yang repot?" tanya Jaehyun membuat Jungwoo melebarkan matanya.
"Aku kurang suka suasana kelas. Para siswi heboh bergosip, itu merusak telingaku. Aku lebih suka disini.... denganmu"
Jungwoo terkekeh lagi.
Jaehyun merasa aneh kenapa lelaki itu terus-terusan terkekeh, tapi dia diam saja. Ia malah sudah membuka roti yang tadi dibawanya dari kelas dan menggigitnya lahap.
"Kau mau?" tawar Jaehyun, Jungwoo menggeleng, baru berhenti terkekeh.
"Kau ini… benar-benar ya," kata Jungwoo tak habis pikir.
"Aku bisa saja menyerangmu kalau kau terlalu baik padaku."
"Kau tidak akan melakukannya, kau bukan orang seperti itu." Jaehyun menggigit potongan roti keduanya, tidak ambil pusing.
"Darimana kau tahu? Aku tidak sebaik yang kau pikirkan. Aku kan juga laki-laki."
"Entahlah, aku hanya punya firasat kau tak akan menyerang orang yang sama sekali tidak tertarik padamu. Kau gay dan itu urusanmu. Aku hanya tidak mau repot-repot memikirkannya. Bukan karena aku sedang berbaik hati atau apa."
Jungwoo tertawa lagi sekarang.
"Kau benar-benar menarik, siapa namamu?"
"Jung Jaehyun,"
"Kupanggil Jaehyunnie, ya?"
"Terserah kau,"
"Aku bercanda"
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments