HAPPY READING
haloooooo kakak kakak yang baikkk terimakasih atas kunjungan kalian ke cerita aku iniiii
Minta maaf yahhh kalau ceritanya gak jelas dan ada unsur kekerasan
Terimakasih dan selamat membaca....
💮💮💮💮💮
Revano Alexander adalah seorang pemuda sukses yang berusia 25 tahun diusianya yang sekarang ini dia hanya fokus bekerja dan bekerja
bahkan banyak orang yang mengiranya memiliki kelainan yang menyukai sesama jenis sebab dia tidak tertarik dengan perempuan manapun, bukan tidak tertarik tetapi dia hanya ingin perempuan yang bisa menerima kekurangan dirinya
disamping itu dia tidak menghiraukan ucapan orang orang terhadapnya dia hanya menatap datar orang yang mengatainya
Alex mengajak nikah Risa sebab ia melihat Risa sangat begitu mirip dengan gadis yang sangat ia cintai tetapi suatu kejadian membuat dia dan kekasihnya itu harus berpisah untuk selamanya
''maafkan aku yang telah mengkhianatimu'' ujar Alex mengelus batu nisan yang bertulisan 'felicia aprilya'
''walau aku bersama perempuan lain, tetapi hati aku hanya untukmu Beby'' ucapnya meletakkan buket bunga disana dan beranjak pergi meninggalkan pemakaman itu
Alex kembali ke rumahnya dan memasuki kamar miliknya.
ia melihat Risa yang meringkuk dalam lipatan kakinya, ia mendekat dan duduk disebelah Risa
''apa kamu tidak lelah terus menangis?'' tanyanya dengan nada rendah dan datar
Risa menatap lawan bicaranya ''kak hiks kita tidak saling kenal, kenapa kakak mau menikah dengan aku?'' tanya Risa tak menjawab pertanyaan Alex
''apa perlu saya memperkenalkan diri ku?'' tanya Alex dianggukki Risa
''baik, namaku Revano Alexander'' ujarnya singkat
''lalu kenapa kakak mau menikah dengan aku?''
''karena hutang ibumu dan aku juga cinta kepadamu'' bohong Alex terhadap Risa
''tapi aku tidak cinta sama kakak'' jujur Risa
''perlahan kau pasti mencintaiku''
''sudah lah jangan bahas itu, perutmu sedari tadi sudah berbunyi meminta diisi'' ujar Alex menarik tangan Risa untuk mengajaknya makan
Sesampainya di meja makan Risa melihat betapa banyaknya makanan yang terhidang di meja itu, seketika ia teringat dengan ibunya yang sangat jarang makan
''kak apa aku boleh menelfon ibuku? Sebentar saja'' ujar Risa
''cepat lah''
Risa mengambil ponsel miliknya dan menelepon ibunya ''halo Bu?'' tanyanya saat sambung telepon itu tersambung
''ngapain kamu menelfon ku?'' tanya Rosa dengan judes dari sebrang sana
''R-isa cuman mau nanya ibu udah makan atau belum? Kalau belum biar Risa antarkan makanan buat ibu''
''sudah saya bilang tidak usah memperdulikan saya lagi, karena kamu sudah milik orang lain dan saya berpesan kepadamu turutin apa yang diminta oleh Alex kepadamu layani dia sepuasnya''
''maksud ibu apa?'' tanya Risa
''cik makanya Jagan nolep jadi orang, dia mau menikah dengan mu bukan karena cinta tapi sebab dia ingin kau menjadi jalan* dia''
rasanya sangat sakit jika seorang ibu mengatakan hal seperti itu kepada anaknya sendiri, dengan sepilas Risa mematikan sambungan telepon itu
Ia pergi menuju kamar Alex sebab napsu makannya seketika hilang akibat ucapan ibunya yang terus terngiang ngiang di pikirannya
Risa memutuskan untuk tidur dan berusaha melupakan ucapan ibunya
Satu jam berlalu ia sudah tertidur dengan pulas dan melupakan Alex yang menunggunya sedari tadi di meja makan
Alex mencarinya kemana mana dan yang membuatnya marah adalah saat melihat Risa tertidur di dalam kamarnya
Dengan langkah besarnya ia mendekati Risa dan menyiramkan segelas air yang berada di atas meja nakan kamar itu
Risa refleksi terbangun akibat terkejut sebab air tiba tiba membasahinya
''kenapa kamu menyiram aku?'' tanyanya
Alex menjambak rambut risa dengan kuat ''kenapa? Lo masih nanya kenapa? Jangan karna hari ini gue baik sama Lo, dengan entengnya Lo semena mena sama gue, gue bisa apa apain Lo saat ini dan bahkan bunuh Lo kalau gue mau''
''s-akit kak hiks'' tangis Risa
''sakit hmm?''
Risa mengangguk penuh permohonan untuk dilepaskan ''s-a-l-ah aku apa? kenapa kakak hiks menarik rambut aku?''
Plak
Plak
Muak dengan Risa Alex menampar dua kali pipih Risa ''ini pelajaran buat Lo sebab buat gue menunggu''
''dan hukuman buat Lo, gue gak bakal kasih Lo makan selama tiga hari dan Lo tidak boleh keluar dari kamar ini dan jangan coba coba untuk melarikan diri'' lanjutnya pergi tak lupa mengunci kamar itu
Risa menangis memegang kedua pipihnya yang memerah dan bahkan sudut bibirnya sudah berbiru akibat kerasnya tamparan Alex
''kakek, nenek tolong bawa Lona bersama kalian Lona takut disini lona gak punya siapa siapa hiks''
Risa yang melihat sebuah vas bunga kaca dan memiliki ide yang diluar nalar
Risa memecahkan vas bunga itu dan mengambil kepingan kaca kecil itu, ia mengarahkan kepingan kaca itu kepada pergelangan tangannya
Saat ingin menanyat tangannya tiba tiba ia melihat arwah neneknya yang berdiri marah kepadanya
''lona jangan melakukan itu''
''tapi Lona capek sama dunia ini nek, Lona mau sama nenek aja'' ucap Risa
''kalau kamu melakukan hal itu nenek akan sangat marah dan membenci lona'' ujar nenek Lona
''maaf nek Lona gak bakal melakukannya, jangan marah sama Lona'' ujar Risa
''nenek tau apa yang Lona rasakan tapi Lona jangan melakukan dosa seperti itu ya nak, nikmat aja proses hidup ini. suatu saat nanti kamu akan merasakan kebahagiaan kembali'' ucap nenek Risa
''iyah nek Lona akan menjalaninya'' ujarnya dan arwah neneknya pun menghilang
''okeee Risa kamu harus bisa jalani hidup yang banyak drama ini, aku pasti bisa'' monolognya menyemangati dirinya sendiri
💮💮💮💮💮
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
R3Fresh
sama sama salah..
lebih fatal lagi Risa.. sudah tau yang ajak kamu bukan orang sembarangan.. sudah diperhatikan, sikap baik, ehh ditinggal molor tanpa pamit 🤣
2025-05-03
0
R3Fresh
Tiba tiba dari dalam kubur ada yang jawab "aku memaafkanmu " bagaimana coba?🤣🤣🤣
2025-05-03
1
✏️Pena Kosong
kuat Risa😭😭
2025-04-12
1