Setelah 2 hari Shido menunggu di depan goa akhirnya segerombol pasukan goblin datang untuk merebut Tongkat Sihir Legendaris itu.
"Akhirnya aku mulai beraksi." Shido tersenyum sambil memegang pedangnya.
"Woii Bocah! minggir kau jangan mengalangi kami pemimpin kami menginginkan Tongkat Sihir legendaris itu sebaiknya kau serahkan pada kami atau tidak kau akan mati di tangan kami."Goblin itu berteriak sambil menunjuk tangan ke Shido.
"Huu seharusnya kalian yang pergi dari sini apa kalian mau mati sia-sia karna Pedangku?."Shido berbicara sambil memegang Pedangnya.
"Apaa,apa aku salah dengar kau membunuh kami semua HAHAHAHA!." Semua goblin tertawa karna omongan Shido.
"Woii Bocah kau sendiri kami beratus-ratus kau ingin mengalahkan kami HAHAHA jangan harap bocah justru kau yang akan mati di tangan kami."Semua goblin tertawa terbahak-bahak karna meangap Shido cuma bocah ingusan biasa.
"Huuu baiklah kalo begitu kita buktikan dengan taruhan Jika aku berhasil mengalahkan Setengah dari pasukan kalian, kalian harus menyerah dan pergi dari sini tapi jika aku tidak berhasil menumbangkan setengah pasukan kalian, kalian boleh membunuh ku secara berutal Bagaimana?." Shido berbicara dengan tegas sampai membuat semua goblin terdiam tapi satu goblin tertawa mendengar perkataan Shido.
"HAHAHA! Perkataan mu itu membuat ku tertawa bocah kami dapat mengalahkan mu dengan mudah tapi kami tetap menerima tawaran mu berhati-hatilah jika diri mu kalah ini hari terakhir kau hidup bocah."Semua goblin tertawa lagi dan meangkat senjata mereka.
"Semua goblin SERAAANG!." para goblin berlarian mengarah shido untuk membunuhnya.
"Huu Ilmu Pedang: Tebasan Pedang Cahaya." Shido mengularkan pedangnya dan melancarkan Skilnya ke pasukan Goblin. sebagian pasukan goblin gugur dan para goblin terkejut dengan serangan Shido.
"APAA! ternyata anak itu seorang Pendekar Pedang." Semua goblin terkejut dan mulai takut namun ada satu goblin membangkitkan semangat para goblin dan mulai menyerang Shido.
"Jangan takut para goblin dia cuma seorang Pendekar dia cuma sendiri kita lebih banyak jumlah darinya jadi jangan takut kita akan kalahkan dia!." semua goblin meangkat senjatanya dan kembali menyerang Shido.
"Huu aku suka dengan jati diri mereka tapi sayang mereka berada di jalan kegelapan." Shido menggelengkan kepala lalu dia mulai menyerang dengan keceatan yang tinggi dan serangan pedang bruntunnya.
"Ilmu Pedang: Tebasan Bruntun Pedang Cahaya." Shido menghampiri semua goblin dan menebasnya satu persatu.
"Apa! dia menebas satu persatu teman ku kalo begini terus kami akan kalah Pemimpin pasukan pasti marah pada kami." Goblin itu berbicara sambil ketakutan.
"Ilmu Sihir: Ledakan Kegelapan." Seorang penyihir mengeluarkan ilmunya dan mengarahkannya ke Shido.
BOOM
Seketika Shido terlempar jauh karna serangan sihir itu.
"EAAAAA!." Shido berteriak kesakitan karna terkena serangan Sihir.
"Hu hu hu siapa dia apakah pemimpin mereka tapi kenapa seorang penyihir." Shido berbicara sambil kesakitan.
"Kalian Ini Kenapa lama sekali melawan dia,dia sendirian kenapa kalian kalah dengan dia." Pemimpin Goblin itu berbicara lalu bergeleng kepala.
"Kau bocah sebaiknya kau menyerah saja kau tidak bakalan bisa mengalahkan ku kekuatan ku lebih besar dari pasukan ku dan bahkan diri mu kalo kau tidak ingin mati kau pergi dari sini dan serahkan tongkat sihir itu." pemimpin Goblin itu berteriak kepada Shido.
"Tidak akan aku akan tetap berjuang melindungi goa ini sampai titik darah penghabisan." Shido berdiri dan mengambil pedangnya.
"Dasar bocah keras kepala kalo begitu rasakan serangan ku ini lagi Ilmu Sihir: Ledakan Kegelapan." Pemimpin Goblin Itu melancarkan serangannya lagi ke Shido.
BOOM
"Huuu hampir saja." Shido menghindari serangannya dengan cepat.
"Serangan mu itu sudah ku ketahui aku tidak bakalan kena serangan itu lagi dan sekarang rasakan Serangan ku Skil Pedang: Tebasan Bruntun Pedang Cahaya." Shido melancarkan skilnya ke penyihir itu.
"Itu tidak bakalan mungkin terjadi bocah Ilmu Sihir: Ledakan Super Kegelapan." Penyihir itu mengeluarkan ledakan lebih dasyat dan juga lebih banyak untuk menghalangi Shido mendekat.
"He serangan ini sama seperti punya Mirai aku rasa aku bisa menghindari serangan ini dengan cepat." Shido menyadari kalo serangan Penyihir itu mirip seperti Ilmu Sihir mirai shido pun tahu bagai mana cara menghindarinya.
BOOM BOOM BOOM
"Apa anak itu sudah tidak waras dia menghindari seranganku dengan capat kalo begitu aku akan gunakan ini Ilmu Sihir: Meteor Ultra Kegelapan." Penyihir itu melancarkan serangannya sambil meangkat tongkat sihirnya ke atas.
"He apa semua penyihir ilmu nya sama saja kalo begitu aku akan gunakan trik dulu waktu melawan Mirai!." Shido pun mulai menebas meteornya dan memanfaatkan ledakannya untuk berlari kebelakang penyihir itu.
BOOM
"Apa dia menebas meteor ku dimana dia aku tidak melihatnya." Penyihir itu terkejut melihat Shido menebas meteor itu sehinga penyihir itu tidak menyadari kalo shido sudah berada di belakangnya.
"Apa kau mencariku!."
"Apa sejak kapan dia berada di belakang ku Ilmu Sihir: Perlindung Sihir!." penyihir itu melancarkan pelindungan untuk menahan serangan Shido.
"Ini saatnya Skil Pedang:Tebasan Beruntun Pedang Cahaya."Shido pun seketika melancarkan serangannya.
BOOM
Penyihir itu seketika terlempar jauh karna perisainya tidak bisa menangkis serangan Shido.
"Huuu anak yang tangguh tapi aku akan gunakan serangan Ilmu terakhirku yang paling kuat!." Penyihir itu terbang dan meangkat tongkatnya seketika awan menjadi gelap.
"Ada apa ini? Ilmu apa yang dia gunakan hawa disini berubah menjadi hawa membunuh."Shido terkejut dan mersakan hawa membunuh yang sangat kuat.
"Ilmu Sihir Kegelapan Tingkat terakhir: Kehancuran Kegelapan!." seketika tanah meledak-ledak langit menjadi hitam pekat dan halilintar menyambar kemana-mana.
"Ilmu apa ini? apakah ini Ilmu tingkat tinggi bahkan dia dapat membuat langitnya menjadi hitam pekat." Shido terkejut dan tidak bisa berbuat apa-apa.
"Bocah apa kau takut ini adalah kekuatan terakhirku tidak ada orang yang bisa menghentikan kekutan ku ini lebih baik kau serahkan tongkat itu atau kau akan merasakan akibatnya."
"Tidak akan pernah walau aku mati disini aku tidak akan membiarkan mu masuk ke dalam goa itu karna aku akan melindungi goa itu." Shido berdiri dengan tegak sambil mengangkat pedangnya.
"Aku mohon Pedang Legenda bantu aku pinjamkan ku kekuatanmu."Seketika pedangnya mengeluarkan cahaya.
"Apa yang kau lakukan bocah kekuatan itu tidak cukup melawanku."
"Aku tidak akan tau kalo tidak mencobanya Skil Pedang: Serangan Sinar cahaya!."Cahaya yang ada di pedang Shido di keluarkan nya dengan menebaskan Pedangnya sehingga membuat cahaya itu membentuk serangan yang menuju ke satu titik.
"Serangan amatir." seketika halilintar menyambar serangan Shido sehingga serangan Shido pun menghiang.
BOOM
"Apaa dia menghentikan serangan ku dengan sembaran halilintarnya kalo begini melawanpun sia-sia aku rasa aku cuma bisa menahan sampai disini saja Maafkan aku Mirai aku tidak bisa melindungi mu." Shido terjatuh dan menundukan kepalanya.
"Oh kau sudah menyerah bocah kalo begitu rasakan ini Halilintar sambar dia." halilintarnya pun menyambar Shido namun serangan itu tidak menjadikan Shido terluka sedikitpun.
"Apa! apa yang terjadi kenapa anak itu tidak terjadi apa-apa." Penyihir itu terkejut namun ada seseorang datang menghampiri Shido.
"Shido Terimakasih kau sudah melindungiku saatnya kau beristirahat."
"Mirai apa itu kau." orang yang menghampiri Shido itu ternyata Mirai yang sudah berhasil melalui pertapaannya.
"Iya ini aku Shido sekarang istirahatlah."
"Baiklah Kerja bagus Mirai." Shido pun pingsan dan terbaring di tanah lalu Mirai menerbangkan shido kegoa untuk beristirahat disana.
"Sekarang Aku akan mengalahkan mu Penyihir kejam."
"Oh kau berhasil mendapatkan Tongkat Sihir legendaris itu saatnya aku ak-." Seketika penyihir itu terkena sembaran Halilintar yang sangat kuat.
"kau banyak bicara rasakan Ilmu Sihir ku itu,sekarang aku harus menyembuhkan Shido." Mirai pun terbang menuju kegoa dan menyembuhkan Shido.
"Shidoo! pendarhannya sangat banyak aku harus menyembuhkannya dengan cepat Ilmu Sihir Legendaris: Sinar Ultra Penyembuh."seketika badan Shido bersinar dan semua lukanya hilang dengan perlahan-lahan.
Setelah lukanya hilang Shido mulai siuman dan melihat mirai.
"Mirai Kau berhasil."Shido berbicara sambil senyum.
"Sudah ku bilang berhenti tersenyum itu membuat ku ingin muntah." Mirai berbicara sambil menangis."
"Kenapa kau menangis Mirai kau berhasil menyembuhkan ku dan juga mendapatkan Tongkat Sihir Legendaris itu." Shido berbicara sambil menyapu air matanya Mirai.
"Aku aku-."
"Sudahlah yang penting kita sudah berhasil bersama-sama."
"Yaa Shido kita istirahat dulu saja sementara disini tunggu kondisimu membaik lalu kita lanjutkan perjalanan kita."
"Baik mirai."
Shido dan Mirai pun beristirahat di goa itu lagi karna menunggu keadaan Shido kembali Normal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments