BAB 5 Hari Terakhir Sekolah

Hari berganti hari, minggu berganti minggu. Bulan pun juga sudah berganti bulan. Tidak terasa saat ini Kayra berserta teman - temannya sudah akan lulus SMA.

Dan akan melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya. Dimana mereka akan merasakan namanya duduk di bangku kuliah, nantinya.

Hari ini merupakan hari terkahir Kayra berserta teman - temannya selesai ujian. Nanti sepulang dari sekolah mereka akan bermain di rumah Kayra kembali.

Untuk menghilangkan penat selama beberapa minggu ini, yang mereka gunakan untuk belajar.

" Cuy, gua udah bawa sosis sama dumpling buat kita bakar - bakar di rumah Kayra nanti " seru Niken dengan heboh.

Kebetulan bel masuk belum berbunyi. Membuat mereka berlima masih sempat berkumpul dulu sambil belajar bersama di salah satu ruang kelas yang di gunakan untuk mereka menunggu ke dalam ruang ujian.

" Gua juga udah bawa makan penutup buat kita nanti. Kebutulan nyokap buat bolu gulung tadi pagi " ucap Lula.

" Widih enak tuh kayanya. " ucap Fahri sambil memasang wajah ngiler mendengar nama kue yang Lula katakan.

" Enak - enak aja lo. Lo sendiri bawa apaan buat nanti ? " tanya Maya sambil memukul lengan Fahri.

" Gua bawa diri aja. Habis bingung mau bawa apaan ? " jawab Fahri sambil menyengir kuda.

" Huhuhhh kebiasan banget si kampret satu ini " serua mereka bertiga sambil melempar kerta pada Fahri.

" Ye, lagian semua nya udah lo semua bawa. Jadikan gua mending bawa diri sama ngabisin semua makanannya  "

" Emang kaga modal lo. Awas aja lo nanti ngga mau bantuin gua potong manuk iprit lo itu " ancam Maya sambil mempraktekkan geran menggunting menggunakan dua jarinya.

" Eh buset serem banget. Jangan dong kasiyan nanti bini gua, ngga bisa menikmati goyangan burung twitee gua " ujur Fahri sambil menutup bagian bawah miliknya menggunakan kedua tangannya.

" Emang nya ada yang mau sama Lo, Fah ? " tanya Niken dengan polosnya.

" Ya gila aja ngga ada mau sama gua. Nih cewek sebelah gua pasti mau. Iya kan, Kay ? " canda Fahri sambil menyikut Kayra yang duduk di samping dirinya.

" Gua sama lo, Ogah layou. Kaya ga ada cowok lain aja " jawab Kayra sok di buat jual mahal.

Maya, Lula dan Niken pun langsung menyemburkan tawanya mendengar jawaban Kayra barusan. Temannya itu bisa aja.

Fahri mendengus kesal di tertawai oleh teman - teman wanitanya itu. Padahal dia tadi bercanda doang ngomong begitu.

" Ya udah kalo lo ngga mau, gua sama Niken aja. Iya ngga Ken " ucap Fahri merajuk lalu memeluk lengan Niken yang kebetulan duduk di samping kirinya.

" Iyuh ora sudi. Gua sama lo " ujur Niken menarik tangan nya dari rangkulan Fahri.

" Kalian semua jahara banget sama gua " rajuk Fahri memasang wajah kesal. Mendapat penolakan dari dua teman wanitanya itu.

" Lo lupa kalo kita punya perjanjian. Di anatara kita tidak ada yang boleh jatuh Cinta sama lo " ucap Maya dengan lantang penuh penekanan di akhirnya.

Sebenarnya Maya sedang menyindir Arjuna dan Monica yang sedang duduk berduaan di pojok ruangan tersebut.

Supaya kedua sijoli itu mendengar perkataannya. Maya sengaja memperbesar volume suaranya.

" Ups ko kaya kenal ya ? Kayanya gua tau deh siapa orang nya " ucap Niken mencoba memanasi omongan Maya barusan.

Sedangkan Kayra hanya diam saja tak mau ikut berkomentar. Biyar teman - temannya ini saja yang bersuara.

Ia sudah tidak mau berurusan dengan kedua matan sahabatnya itu lagi. Semua kontak maupun sosial media mereka berdua sudah Kayra blokir semua tanpa tersisa.

######

" Akhirnya selesai juga ujiannya. Bisa bebas kita sekarang " seru Lula senang sambil berjingkrakan.

" Hee. Bisa bangun siang gua mulai besok. Ngga perlu namanya dateng ke siangan lagi deh " ucap Fahri sambil menyengir bak kuda.

" Kay, habis ini Lo mau melanjutkan kuliah kemana ? " tanya Niken sambil melihat ke arah Kayra.

" Gua bakal melanjutkan pendidikan ke Amerika, Ken. Kebetulan bokap di pindah tugasin ke sana sama bos nya " jawab Kayra dengan senyum yang terukir cantik di bibir tipisnya.

Ya. Kebetulan bank tempat ayah Kayra bekerja sedang membutuhkan seorang kepala cabang di kantor cabang New York. Membuat ayah Rama di pindah tugaskan ke sana untuk beberapa tahun ke depan.

Maka dari itu Kayra memutuskan untuk melanjutkan  pendidikan nya di Amerika saja ikut dengan sang ayah pindah kesana.

Begitu juga dengan Mama Rika. Ia juga memutuskan resign dari tempat kerjanya. Demi ikut pindah dengan anak dan suami nya ke luar negeri.

Lebih baik menjadi ibu rumah tangga dari pada harus berpisah dengan anak dan suaminya.

" Yah, kenapa jauh banget anjir pindahnya ? Nanti kaga bisa kumpul - kumpul lagi dong kita " ucap Fahri dengan sedih mendengar perkataan Kayra.

Begitu juga dengan ketiga teman yang lainnya. Mereka juga merasa sedih kalo harus berpisah dengan temannya satu ini.

" Kita bisa kumpul - kumpul lagi nanti, kalo gua pulang kesini ko " jawab Kayra sambil menenangkan keempat temannya

" tapi tetep aja lo jauh, Kay. " ucap Maya sedih dengan mata berkaca - kaca siap menangis.

" Iya. Mana beda benua beda jam pula. Kita siang  lo disana malam. Nanti kalo kita kangen mau VC an sama lo gimana ? " ucap Fahri dengan nada suara sendu.

" Ya tinggal VC an aja. Gua ngga masalah mau lo menghubungi gua kapan pun, mau malam atau siang gua pasti akan balas telfon atau VC kalian ko " jawab Kayra. Melihat wajah ke empat sahabat nya sedih membuat dirinya ikut bersedih.

Maya, Lula, Niken serta Fahri langsung memeluk Kayra dengan erat. Mereka tak mau berpisah jauh dengan temannya ini. Mana mereka berlima baru bermaaf - maaf lagi, eh malah mau di tinggal jauh.

Sebenarnya mereka berlima merupakan teman sejak kelas satu mapun dari bangku SMP juga ada. Karena suatu hasutan yang mengakibatkan Kayra serta ke empat temannya harus berpisah, malah sampai bermusuhan.

" Janjian ya, Kay. Lo harus sering bertukar kabar satu sama lain denga kita semua, ya " ucap Lula dengan suara parau.

" Gua janji, jadi mulai beberapa bulan ke depan kita senang - senang dan habiskan waktu kita bersama. Sebelum gua berangkat ke NY ( New York ) " jawab Kayra untuk mengurangi suasana sedih mereka saat ini.

" Bener nanti kita jalan - jalan ke dufan, liburan di puncak sekalian main ke taman safari. Terus kemping kita di sana. Bagaimana kalian setuju ? " ucap Fahri dengan semangat.

Entah kenapa tiba - tiba saja dirinya begitu sangat semangat menyusun liburan untuk mereka berlima nanti.

" Setuju " seru mereka berempat secara serempak. Membuat semua orang yang melintas di dekat mereka terheran - heran.

Sedangkan Arjuna yang sejak tadi ada di sekitar meraka sangat begitu terkejut. Mendengar sahabatnya, Kayra akan pindah New York.

Tiba - tiba saja dalam hatinya berasa rasa sedihnya berjalan ke dalam hatinya saat ini. Apa sebegitu inginnya dia melupakan persahabatan mereka dulu, sampai harus pindah ke Amerika.

" Sebegitu bencinya kah kamu sama aku dan Monica, Kay. Sampai memutuskan untuk pindah ke luar negeri. menjauh dari kami berdua " gumam Arjuna dengan sendu di tambah mata yang sudah berkaca - kaca.

Bersambung....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***