Persahabat yang sudah terjalin tiga tahun harus hancur begitu saja di anatar tiga orang sahabat tersebut.
Kayra yang memutuskan untuk tidak mau lagi berteman dengan kedua manusia tersebut. Ia akan menganggap kedua orang itu sebagai orang asing baginya.
Rasa sakit hati dan benci menjadi satu di dalam diri Kayra saat ini. Kenangan yang mereka bertiga lalu hilang begitu saja pada dirinya.
" Kayra " panggil salah satu teman Kayra bernama Nada.
" Ya, Nad. Ada apa ? " tanya Kayra dengan lembut.
" Kan kita mau membuat bakti sosial. Apa kamu mau menjadi anggota di dalamnya ? " tanya wanita berkerudung bernama Ica.
" Iya kita ke kurang orang, Kay. Jadi apa kamu mau menjadi anggota kita ? " ucap Nada dengan wajah memohon.
" Baik lah aku mau jadi anggota kalian. Ngomong - ngomong kapan bakti sosial nya di laksanakan? takutnya bentrok sama olimpiade yang akan ku ikuti "
" Dua minggu lagi ko, Kay. Maka dari itu kita mau mengajak mu, supaya lebih banyak lagi orang yang membantunya " jawab Nada.
" Oke. Nanti kalo ada rapat atau apapun itu kabarin aku ya Nat, Ca " ucap Kayra dengan senyum manis terukir cantik di bibirnya.
" Baik lah, Kay. Kalo begitu kami pamit dulu " ucap Ica dengan ramah.
Usai kepergian Ica dan Nada. Kayra melanjutkan perjalanan menuju kelasnya. Sebentar lagi mapel pertama akan segara di mulai.
Sesampai di bangkunya Kayra langsung duduk begitu saja tanpa menyapa Monica, mantan Sahabatnya. Wajah yang biasa selalu tersenyum senang ketika bertemu sahabat perempuannya itu kini berubah menjadi wajah datar dan dingin.
" Kay, nanti habis pulang sekolah kita main di rumah lo, yuk " ucap Maya teman sebangku Kayra.
Kebetulan juga Maya teman kecil plus tetangga Kayra juga. Terkadang ia suka menemani Kayra di rumah. Kalo teman kecilnya itu kesepian.
" Boleh aja, nanti ajakin Lula, Niken sama Fahri juga ya, biar rame "
" Oh tentu saja. Gua harus mengajak mereka, kalo ngga ada mereka kurang greget gitu "
" Lo bisa aja. Sekalian nanti kita nyeblak di rumah gua "
" Widih mantap tuh. Nanti gua bawa minumannya kalo gitu "
" Sip, beres itu mah "
Monica mendengar obrolan kedua wanita merasa cemburu. Kenapa sahabat nya itu jadi dekat kembali sama Maya dan teman - teman lainnya.
Bel sekolah berbunyi nyaring pertanda sekolah sudah masuk dan akan di mulai ngajar mengajar nya.
Semua murid sudah berhamburan masuk ke dalam kelas mereka masing. Sedangkan guru - guru sudah mulai masuk ke dalam kelas yang akan mereka ajar pagi ini.
*****
" Kay ayo ke kantin " ajak Lula dan Maya bersamaan.
Kebetulan saat ini sudah masuk jam istirahat pertama membuat semua murid sudah berhamburan keluar kelas.
" Ayo kebetulan gua ngga bawa bekel hari ini " Kayra langsung bangkit dari duduk lalu mengajak kedua temennya itu menuju kantin.
Lagi dan lagi Monica melihat hal tersebut merasa cemburu bercampur sedih. Kini ia kehilangan sosok sahabat yang pengertian dan baik padanya.
" Sebegitu benci kah diri mu pada diri ku dan Juna, Kay ? " ucap Monica dengan wajah sedih melihat sahabatnya itu merangkul Lula dan Maya keluar dari kelas.
Arjuna melihat Kayra berada di kanti sekolah bersama kedua teman kelasnya dengan wajah gembira sambil tertawa lepas dengan kedua temannya. Ia mencoba menyapa Kayra.
" Hai Kay " sapa Arjuna ketika Kayra serta kedua temannya lewat di depannya.
Kayra hanya diam saja tak menjawab sapaan Arjuna barusan. Ia malah asik berbicara pada Lula dan Maya bergantian.
Arjuna mendapatkan perlakuan tersebut membuat dirinya tertegun. Tak biasanya sahabat nya itu seperti ini, padanya.
Ah mungkin Arjuna lupa dengan perkataan Kayra tadi pagi. Kalo dia sudah memutuskan persahabat nya pada Arjuna mapun Monica.
Sedangkan Lula dan Maya cukup kaget melihat sikap Kayra yang cuek saja pada Arjuna ketika di sapanya. Ada apa dengan mereka berdua ?
" Kalian mau makan apa ? sekalian aja biar gua yang pesenin " ucap Lula pada kedua temannya itu.
" Gua mau nasi goreng sama air mineral ya, Lu. Ini uang nya " ucap Kayra sambil menyerahkan uang berwarna biru pada Lula.
" Lo apa, May ? Biar sekalian nih "
" Gua mau siomay di campur batagor sama jus melon. Ini uang nya " ucap Maya sambil memberika uang tersebut pada Lula.
" Oke, kalian tunggu di sini dulu ya " Lula langsung berjalan menuju tempat penjual nasi goreng dan siomay untuk memesannya.
Habis memesan makan kedua temannya dan dirinya, Lula kembali ke maja yang ada Kayra dan Maya.
" Liat deh tuh dua manusia itu, kaya orang ngga punya temen. Apa - apa berduan mulu " ucap Maya sambil menunjuk ke arah meja yang di tempati oleh Monica dan Arjuna.
" Iya anjir, gua geli tahu. Liat cara pacaran mereka, udah kaya mereka berdua aja yang pacaran. Lebay bin alay "
Kayra hanya mendengarkan perkataan kedua temannya itu saja, sedang menggosipin Arjuna dan Monica.
Jujur Kayra tak tertarik melihat kedua si joli yang sedang di mabuk cinta tersebut. Ia lebih baik menikmati satu piring nasi goreng nya. Bisa membuatnya kenyang sampai nanti siang.
" Gua ramal percintaan mereka ngga bakal lama dan ngga samapi naik pelaminan" ujur Lula dengan serius sambil menyuap soto ayam ke dalam mulutnya.
" Udah kaya dukun aja lo, La " ucap Kayra sambil tertawa pelan.
" Lah bener gua, Kay. Liat aja nanti, suatu saat omongan gua ini pasti akan jadi kenyataan " ucap Lula dengan serius sambil menatap lekat ke arah Monica dan Arjuna yang sedang saling suap.
" Iya deh bu dukun kita percaya " ucap Kayra dan Maya bersama lalu tertawa terbahak - bahak.
🌹🌹🌹🌹
Sepulang sekolah Kayra, Lula serta Maya langsung bersiap pergi ke rumah Kayra. Tiga wanita itu berjalan menuju parkiran motor untuk mengambil sepeda motor milik mereka bertiga.
Kebetulan hari ini Kayra membawa motor sendiri. Tidak di antar oleh kedua orang tua nya mapun naik ojol.
Sesampai di parkiran motor Kayra berpapasan dengan Arjuna dan juga Monica. Ia berjalan begitu saja di hadapan kedua sijoli yang sedang jatuh cinta tersebut tanpa menengok ke arah mereka berdua.
Kayra benar - benar seperti orang yang tidak kenal pada kedua matan sahabatnya tersebut.
" Niken lo naik motornya sama gua aja. Gua ngga mau goncengin Fahri " ucap Kayra dengan sedikit berteriak.
" Dih gitu banget lo, Kay. Sama gua " rajuk Fahri pada Kayra.
" Soalnya lo berat banget. Mana ngoceh mulu, mulut lo kalo di gonceng "
" Banyak dosa sih lo, makannya berat. " ejek Maya dengan ngeselin.
Mereka semua tertawa terbahak - bahak mendengar ucapan Maya. Sedangkan Fahri mendengus kesal.
" Gua deh yang bawa motor lo, Kay. Gua ogah naik motor sama Maya. Motor kecil ngga enak " ucap Fahri sambil bernego siasi pada Kayra, sambil mengejek motor milik Maya.
" Sialan lo lekong. Make menghina motor gua kecil segala " maki Maya sambil melempar daun ke arah Fahri.
" Lah kan emang motor lu kecil, May. Ngapa sewot dah "
" Udah - udah jangan berantem lagi. Mending ayo berangkat. Nanti ke sorean loh " lerai Kayra pada kedua temannya itu.
Akhirnya Fahri berangkat bersama Kayra. Dirinya yang membawa motornya dan Kayra dia gonceng di belakang.
Sedangkan Maya bersama dengan Niken bergoncengan dan Lula membawa motornya sendiri.
Semua yang mereka lakukan di lihat jelas oleh Arjuna dan Monica yang tak jauh dari arah dari mereka berlima.
" Dulu, Kayra jarang ngajak kita main ke rumahnya " ucap Monica sambil terus menatap kelima orang tersebut.
" Bukan tak pernah mengajaknya. Tapi kamu yang tak pernah mau main ke rumah Kayra, Hon " ujur Arjuna mengingatkan pada Monica, kalo dirinya tak pernah mau bermain ke rumah sahabatnya itu.
Monica menundukan kepalanya merasa bersalah. Karena dulu ia selalu menolak ajakan Kayra untuk bermain ke rumahnya.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments