perempuan kelinci bagian 1

setelah arena latihan hancur dan pelayan serta kepala pelayan luka bakar karena melindungi ratu mereka dari sihir IRO, kepala pelayan dan para pelayan dibawa ke tempat pemulihan.

Karin yang masih terkejut karena sihir api ledakan (explosion) merasa bahwa ada yang salah dari sihir IRO. karena tanpa mengucapkan mantra IRO bisa membuat ledakan yang begitu besar. lalu IRO yang merasa bersalah karena melukai para pelayan dan kepala pelayan pergi ke hutan elf untuk menenangkan diri. Karin diam diam mengikuti IRO karena masih penasaran apa dan siapa sebenarnya IRO itu.

sesampai IRO di hutan. IRO menenangkan diri dengan cara membasuh wajahnya dan bersandar di sebuah pohon di tepi sungai.

tak lama kemudian Karin juga mengikuti IRO dan memantaunya.

lalu saat IRO mulai mengantuk dia akhirnya tertidur di bawah pohon. IRO kemudian bermimpi "hei, kumohon tolonglah aku. kumohon tolonglah aku sekarang berada di dekat mu kumohon cepatlah".

lalu IRO langsung terbangun dari tidurnya. "apa apaan mimpi barusan itu" kata IRO.

lalu Karin yang sudah tidak tahan menunggu akhirnya keluar dari persembunyiannya. "hei tuan petualang apa yang kau lakukan disini"kata Karin. IRO pun terkejut melihat Karin yang menunjukkan wajah marahnya.

"aku, hanya berjalan jalan sebentar (sambil tersenyum. walah senyum palsu)".

"kau ini kenapa kau pergi meninggalkan rumahku? apa kau tidak sadar apa yang kau lakukan (dengan ekspresi marah)"kata Karin.

IRO menjawab" maaf aku hanya merasa bersalah karena melukai para pelayan dan kepala pelayan tadi".

"hadehh, kalau itu tidak perlu kau pikirkan. kau sudah membuktikan bahwa kau yang mengalahkan liondevil itu". kata Karin.

"tapi tetap saja kan aku terlalu berlebihan. lagi pun aku memang tidak sengaja, itu karena aku sudah terdesak dan tidak tau apa yang harus kulakukan" kata IRO.

lalu Karin mengelus kepala IRO dan berkata" ya kau itu memang aneh.. kau berbeda dari yang lainnya baiklah aku tidak akan menanyakan hal hal yang bahkan kau sendiri tidak tahu"

IRO kemudian mulai tenang dan rasa bersalah sedikit berkurang. lalu IRO mengatakan sambil terkejut. "heh berarti Karin sudah tahu bahwa selama ini aku berpura pura!"

lalu Karin tersenyum "hahahah itu sudah jelas. hanya dari wajah mu aku seudah mengetahui nya."

"padahal aku sudah berakting sebaik mungkin" kata IRO. tak lama kemudian IRO mengingat mimpi tadi dan bertanya pada Karin "aku mau mengatakan sesuatu''.

"eitsss sebelum itu panggil saja namaku. walau kita seumuran tapi kita sebaiknya menyebut nama masing masing". kata Karin.

"ehh, baiklah. kalau begitu aku panggil kau dengan nama singkat mu saja. bagaimana kalau aku memanggil mu dengan Rin saja??". kata IRO. "Rin, hemm nama singkatan yang bagus. aku menyukai nya, kalau begitu apa yang ingin kautanyakan IRO(sambil tersenyum manis)". kata Karin.

"sewaktu tidur aku bermimpi, ada yang mengatakan minta tolong kepadaku. apa sebenarnya itu, apa kau mengetahui sesuatu Rin ?". kata IRO.

"hmmm, entahlah aku sama sekali tidak mengerti. bagaimana kau bisa bermimpi padahal kau hanya tidur sebentar saja dasar lelaki yang aneh".l kata Karin.

"hei jangan mengatakan aku pria aneh (Karin tertawa). dan aku juga masih bingung

mimpi ini seperti bukan mimpi atau lebih tepatnya seperti telepati". kata IRO.

"kalau memang benar itu telepati seharusnya tidak jauh dari sini, kalau begitu gunakan saja pendeteksi mu kata Karin.

"pendeteksi, apa itu?"kata IRO.

"hadehh, jadi kau tidak tahu ya baiklah biar kujelaskan pendeteksi atau biasa disebut dengan sihir pikiran adalah sihir untuk merasakan hawa keberadaan seseorang. pantas Saja kau tidak merasakan aku yang didekatmu". kata karin.

"baiklah bagaimana cara menggunakannya?" kata IRO.

"coba tutup matamu dan rasakan sensasi hutan ini". kata Karin.

lalu IRO pun mencoba nya.

"hmmm seperti ada tekanan yang kuat dari seberang sungai". kata IRO

"kalau begitu besok saja kita kesana sekarang sudah mulai gelap". kata Karin

"ehh, baiklah". kata IRO.

dan akhirnya IRO dan Karin pulang kerumah karena sudah hampir gelap. lalu apa kah yang akan terjadi besoknya?

Bersambung...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***