Mission 6

#Happy reading

(Makan siang keluarga Grezynos)

Seorang laki-laki paruh baya yang masih tampak gagah jalannya memasuki gedung putih nan mewah itu dengan gaya CEO-nya.

"Assalamualaikum". salamnya.

Lelaki itu mengucapkan salamnya kepada tuan rumah yang ada di dalam, leonny menghampiri putranya dengan langkah tertatih dan menjawab salam dari putranya.

"Wa'alaikumsalam". jawabnya di sambut dengan hangat oleh sang ibu.

Ini makan siang yang tadi belum di lanjutkan di part sebelumnya ya guys, hehe.

"Kamu udah pulang Ilham, zalea dari tadi menunggumu dia sedang berada di kamarnya". ucap leonny lembut.

Ilham tersenyum tipis.

"Kalau gitu Ilham pergi ke kamar dulu ya Bu, nanti Ilham yang akan ke atas panggil zalea untuk makan siang bersama". katanya.

"Oh iya iya ". balasnya.

Lalu mereka pergi ke kamar masing masing.

Ting...!

Satu notifikasi berbunyi di handphone-nya zalea, pandangan zalea tidak fokus dan beralih ke atas arah nakas di samping ranjang kasurnya.[zal nanti Lo datang kan ke rumah gue?]send.pesan Lauren pada zalea.

[Iya insya Allah nanti gue datang]send.

balas zalea pesannya terkirim.

[Oke gue tunggu ya]send.

[Hmm]send.balasannya terkirim.

Zalea akhirnya bangkit dari tempat tidur dan tidak jadi bermalas-malasannya di siang hari.

Saat zalea keluar dari kamar dia kagetkan oleh kehadiran papanya,Ilham.

"Astaghfirullahal 'adzim,ihh papa kirain zalea siapa ngagetin aja". cebik zalea pelan.

"Hehe ". Ilham terkekeh kecil.

"Baru papa mau bangunin kamu,ehh ternyata papa terlambat ya udah ayo kita makan dulu". ujarnya.

"Hehe iya pa". balasnya terkekeh kecil.

Ilham dan zalea menuruni anak tangga satu persatu, saat sudah sampai di meja makan disana sudah ada leonny yang menunggu kehadirannya.

"Celamat ciang Oma". sapa zalea tersenyum tipis ke arah leonny sambil meniru suaranya seperti anak kecil yang cadel.

Leonny dan Ilham yang mendengarnya terkekeh kecil.setelahnya di ruang makan hanya ada suara hembusan angin yang saling bersahutan dan suara piring dan sendok yang saling berdentingan.

Setelah beberapa menit kemudian akhirnya mereka telah selesai makan siangnya.

Zalea membuka suaranya.

"Oh iya pa, Oma.aku mau minta izin sama Oma sama papa, zalea mau main ke rumah Lauren bolehkan?". ucapnya membuka pembicaraannya di ruang makan yang baru saja selesai makan.

"Boleh dong sayang apa si yang gak boleh buat putri dan cucu kesayangan papa dan Oma". sahut leonny dan Ilham bersamaan.

Lalu mereka pun terkekeh kecil.

"Yeay terima kasih banyak ya Oma,papa kalian memang orang yang palinggg...terbaik yang pernah aku temui". ucapnya sumringah.

Leonny dan Ilham yang melihatnya tersenyum merekah melihat zalea bahagia selepas itu.

Makan siang keluarga Grezynos telah selesai lalu mereka pun bangkit dari duduknya dan ingin pergi ke kamarnya masing-masing.

Sedangkan Bi Surti membereskan piring piring kotor yang ada di meja makan.

"Bibi mau zalea bantuin?". tawar zalea.

"Ehh gak usah non, nanti tangan non zalea jadi kotor non zalea mending ke kamar aja ". tolak Bi Surti halus.

"Oh oke kalau gitu zalea pamit dulu ya bi, nanti kalo Oma sama papa nanya zalea kemana bilang aja zalea udah pergi ke rumahnya Lauren ". sahutnya lembut.

"Oh iya non siap ". ucap bi Surti tersenyum.

Lalu setelahnya zalea pun pergi dari sana.

Selama di perjalanan zalea tidak bergeming, dia hanya bersenandung kecil.Tidak ada sejam yang lalu zalea telah sampai di depan pekarangan rumah Lauren.

Tiin...Tiin...Tiin.

Suara klakson mobil mengalihkan atensi Lauren yang berada di kamarnya, lalu dia keluar dari kamar dan menuruni anak tangga satu persatu menuju pintu utama rumah.

Setelah pintu utama rumah di buka tampaklah sosok zalea yang baru saja turun dari mobilnya seorang diri.

"Lu sendirian zal?". tanya lauren.

"Hmm". balasnya berdeham.

"Tuh anak berdua lama amat dah sampainya?!". gerutu Lauren.zalea hanya memutar bola matanya malas.

"mungkin mereka lagi di jalan kali". ujar zalea.

'Huft'.

lauren hanya menghembuskan nafas panjangnya.

Ting...!

Satu notifikasi berbunyi,lauren langsung mengeluarkan benda pipih itu dari saku kantong celananya.

Sheinzellisa 

[Ren,maaf ya gue kejebak macet berdua sama veznia jadi gak bisa buru buru!]send.

Pesannya.

Laurenza 

[Oke gue tunggu]send.balasannya terkirim.

'Huft'

Lagi lagi Lauren menghembuskan nafas panjangnya lalu dia kembali menghampiri zalea yang sedang duduk di kursi depan rumah.

Ceklek...!.

Suara pintu utama rumah terbuka menampilkan sosok wanita paruh baya yang membuat keduanya mengalihkan perhatiannya.

"Eh ada zalea". ucapnya lembut.

Zalea tersenyum tipis lalu menyalimi tangan punggung wanita paruh baya di depannya itu.

"Halo Tante apa kabar?". sahutnya.

"Alhamdulillah Tante baik baik saja kok". balasnya tersenyum tipis.

"Syukurlah Alhamdulillah zalea juga senang dengarnya kalo Tante baik baik aja". ucap zalea sambil tersenyum hangat.

Lauza juga tersenyum membalas ucapan zalea yang baru saja di lontarkannya tadi.tidak lama kemudian mereka bertiga yang sedang asyik ngobrol ngobrol akhirnya atensinya teralihkan ke arah klakson mobil yang baru saja tiba di depan rumahnya.

Tiin...Tiin... Tiin...!

(Suara klakson mobil)

"Nah itu itu bocahnya baru nongol". celetuk Lauren pelan.

"hus,gak baik berkata seperti menghakimi gitu".ucap lauza.

"Hehe iya ma maaf ".sesal tersenyum tak berdosa.aduh Lauren lauren namanya juga Lauren kalo bukan Lauren gak asik nanti,hehe.

"Oh iya ren tadi Zean sempat nitip salam sama gue buat lu, soalnya dia kangen katanya". celetuk veznia tiba-tiba.

Semua orang yang di sana hanya berdeham mengejek Lauren.

Sedangkan yang di ledekin pipinya sudah merah seperti kepiting rebus.lauza yang melihat putrinya salting hanya terkekeh kecil.

"Ren lu kalo salting, salting aja gak usah di tahan tahan gitu".tukas veznia.

Lauren memberikan tatapan mata tajamnya.

"Eh sudah sudah,ayo kita masuk ke dalam rumah saja biar enak bicaranya".lerai lauza lemah lembut.

"Siap Tante,ma!".sahut keempatnya kompak.

Lalu mereka masuk ke dalam.

Saat semua orang sudah masuk ke dalam rumah Lauren namun zalea terhenti di ruang tengah,dia sedang menatap bingkai foto besar yang terpajang di dinding ruang tengah.

Dia meratapi foto Lauren yang masih bayi.

"Kok foto bayinya... mirip gue ya?!". batin zalea bertanya tanya.

Lauza yang melihatnya langsung menghampiri zalea."zalea sayang kamu lagi apa nak?". tanya Tante lauza lembut.

Zalea tersadar dari lamunannya.

"Oh gak Tante, ini zalea cuma ngeliat fotonya aja lucu soalnya". bohong zalea menghilangkan rasa gugupnya.

"Kira kira foto anak bayi yang di dalam bingkai itu siapa ya tan?". tanya zalea hati hati.

"Ohh yang foto bayi itu". ujarnya.

Lalu zalea mengangguk.

"Itu Lauren waktu masih usia 5 bulan". lanjutnya.zalea terdiam.

"Memangnya ada apa ya?". tanya Tante lauza lembut.zalea tersadar dari lamunannya.

"Sebelumnya zalea mau minta maaf sama Tante lauza,kalo zalea boleh tau Lauren lahirnya di mana ya tan?". tanya zalea hati hati.

Lauza menghembuskan nafas panjangnya.

Lalu lauza menceritakan kisah yang sebenarnya.

#Flashback on 17 tahun silam yang lalu 

Senin,01 Oktober 2007

Jgeerrr...!

Waktu itu tepat sedang turun hujan sangat deras, lauza dan Fahriza terpaksa keluar dari rumah karna mendengar tangisan bayi.

"Ya Allah mas, lihat itu ada bayi di depan rumah kita". ujar lauza teriak keras karena bentrokan dengan suara gemericik air hujan yang sangat deras."Ya Allah iya ma kamu benar". sahut Fahriza yang juga sama melihat sang bayi di keranjang bayinya yang terbuat dari kayu rotan,sang bayi menangis tidak berhenti.

Lalu lauza dan Fahriza menghampiri keranjang bayi itu,di ambilnya bayi itu dari keranjangnya.bayi itu sudah merengek kehausan.

Di leher sang bayi terdapat kalung berinisial V keemas-emasan yang sepertinya kalung itu sudah patah,kalung itu terbuat dari bahan tembaga khusus untuknya.

Sebelum lauza mengambil kalung itu dari lehernya Lauren, lalu dia sempat mengambil foto bersama suami dan kedua anak kandungnya dan sang bayi yang berada di gendongannya lauza.

Lalu di ambilnya kalung itu oleh lauza dan di simpan di kotak kecil yang berada di laci ranjang kasurnya sebelah kiri menghadap ke arah dinding.

Lalu keluarga Michaelmichella itu pergi ke ruang tamu dan memanggil kedua anak kandungnya.

"Eleanor,Albara.sini dulu sayang". panggil lauza, usia Eleanor baru menginjak 5 tahun, sedangkan Albara baru berusia 3 tahun.

Usia mereka terpaut 2 tahun.

"Baik ma". ucap keduanya.lalu mereka menghampiri lauza dan Fahriza.

"Mama ini adek bayi siapa?". tanya Eleanor dan Albara dengan logak khas anak kecil.

"Mulai sekarang adek bayi ini adik kalian berdua sayang". balasnya tersenyum kecil.

"Yeay kita punya adik lagi". Ucap keduanya sumringah.lauza dan Fahriza tersenyum melihat kedua tingkah anaknya yang lucu.

"Sekarang kalian istirahat ya ini udah malam soalnya".ujar Fahriza yang di angguki juga dengan lauza.

Putra dan putrinya hanya mengangguk membalas perkataan sang papanya.

Sebelum Eleanor pergi ke kamarnya dia menghampiri sang bayi yang berada di gendongan Mamanya, lalu dia mengecupi seluruh wajah sang bayi dengan gemas.

Dan di susul juga dengan Albara yang juga mengecupinya."Good night my little sister". ucap Albara menggunakan bahasa Lauza dan sang suaminya tersenyum hangat.

"Good night ma.pa!". ucap Eleanor dan Albara menggunakan bahasa inggrisnya bersamaan lalu mereka pun pergi ke kamar masing masing.

"Hati-hati naik tangganya sayang jangan lari". peringat lauza sedikit teriak.

"Okay mama".balas teriaknya.Lauza dan Fahriza hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja sambil terkekeh kecil.

"Oh iya pa, kira-kira siapa ya yang tega menaruh bayi ini di depan gerbang rumah kita?". ujar lauza.

"Papa juga gak tau ma". balasnya.

Namun setelahnya lauza terdiam larut dalam pikirannya.

"Kamu kenapa ma?". tanya Fahriza khawatir.lauza tersadar dari lamunannya.

"Mamacuma kangen sama sahabat Mama,pa.zelvana namanya". lirihnya.

"Zelvana? zelva yang istrinya zalthair?".beo Fahriza,lalu lauza menganggukkan kepalanya.

"Kebetulan sekali zalthair juga sahabat terdekat papa ma,dia itu masih keturunan darah biru,bangsawan dari nyimas leanor, makanya papa kasih nama untuk anak kita Eleanor!". ujarnya yang di akhiri kekehan kecil supaya lauza tersenyum lagi.

"Dan satu hal lagi ada fakta yang papa harus tau!". ucapnya sok misterius.

"Apa?". katanya sambil mengangkat sebelah alisnya."bahwa zalthair juga psychopat". ungkapnya.fahriza hanya berdeham kecil karena suasana tiba tiba menjadi tegang.

"Hehe ma cuma menebak aja pa". buyarnya.

"Iya gapapa kok ma". sahutnya.

"Ya udah yuk kita ke kamar kasian nih bayinya, Oh iya pa ini belum kita kasih nama". ucapnya.fahriza hanya merespon dengan senyuman.

"Mama tenang aja papa udah punya kok namanya". balasnya."Apa pa?". tanyanya.

"Laurenza Audrey Michella!yang artinya kekuatan Lorenzo yang mulia, dia juga memiliki arti yang pemberani dan anak yang kuat". ucapnya.

"Nama yang cantik ".gumam Lauza.

Lalu mereka pergi ke kamar masing masing untuk istirahat karna hari semakin gelap.

"Selamat malam mas". ucap lauza.

"Malam juga sayang". balasnya.

Lalu mereka terlelap dalam bawah alam sadarnya.

#Flashback off 

Zalea terdiam setelah mendengarkan penjelasan dari lauza.lauza juga terdiam sejenak.

"Jadi selama ini Lauren bukan anak kandungnya Tante lauza?! berarti kalo Lauren bukan anak kandung Tante lauza berarti dia anak...". batin zalea gantung.

Zalea tidak sanggup berkata-kata lagi.

"Eh btw kok si zalea nggak ada si?". kata veznia yang baru sadar kalau zalea tidak sedang bersama dengan mereka bertiga setelah sampai di kamar Lauren.

"Palingan juga tuh anak lagi ngobrol berdua sama Mama gue". tukas Lauren.

Veznia hanya manggut-manggut saja sedangkan Lisa hanya terdiam menyimak.

Lalu mereka pun kembali melakukan aktivitas masing-masing.

Oke kita balik topik lagi ke pembicaraan Tante lauza dan zalea yang berada di ruang tengah rumah.

"Tante mohon sama kamu zalea, tolong kamu jangan ceritakan soal ini ke Lauren". mohon lauza sambil mengatupkan kedua tangannya seraya memohon ke zalea.

Zalea terdiam tidak berkutik sama sekali.

"Zalea".buyar lauza.zalea tersadar dari lamunannya.

"H-hah iy-iya tan". ucap zalea gelagapan.

"Kamu baik-baik saja?". tanya lauza khawatir.

"Oh iya tan aku baik baik aja kok". balasnya tersenyum kecil.

Lauza terdiam dia diam diam mengamati wajah zalea dan bergumam dalam hatinya.

"Kalo di liat liat teh kenapa zalea mirip sama Lauren ya sekilas?!". batin lauza bergumam.

Lalu setelahnya lauza mengalihkan perhatiannya ke arah lain.

"Vez, mendingan lu susul zalea deh". kata Lauren menyuruh veznia.

Veznia pun menghembuskan nafas gusarnya.

Dia bangkit dari rebahannya dengan ogah-ogahan .

Veznia berjalan keluar dan berdiri di atas dekat tralis tangga untuk meneriaki nama zalea yang orangnya sedang asyik berbincang.

"Tante aku...". ucapnya terpotong.

"Zalea Lo masih lama?".teriak veznia dari atas.

Lauza dan zalea menoleh bersamaan.

"Tante maaf zalea gak bisa lama-lama ngobrol sama Tante,kalo gitu zalea ke atas dulu ya Tante, bye Tante". ucapnya zalea pamitnya lalu dia pergi ke atas.

"Oh iya gapapa kok". balas lauza yang masih bisa di dengar oleh zalea.

"Tante harap kamu gak akan pernah ceritain tentang masa lalunya Lauren, zalea". batin lauza lirihnya.Lalu dia pergi dari tempat berdirinya disana.

****

(Calezyons atau Calezynos?)

Seorang laki-laki dengan tubuh atletisnya mata elang yang tajam alis tebal bibir bentuk natural merah jambu dan mata ke hazelannya itu berjalan dengan gagah menuju pintu utama rumahnya.dia adalah Shaka.

Shaka terus berjalan ke arah pintu utama rumahnya.dia sudah seminggu berada di Aussie, kabarnya dia pergi ke Aussie saat dari sekolah waktu itu sangat mendadak sekali jadi dia belum sempat berkabar dengan sahabat sahabatnya sama sekali.

"Hi, how are you ?". sapa seseorang dari belakang Shaka, di saat Shaka sudah menggenggam penuh handle pintunya dan membukanya.

Shaka membalikkan badannya.

Namun saat Shaka membalikkan badannya tiba-tiba saja perempuan itu langsung memeluk Shaka tanpa aba-aba.

Nafas Shaka memburu, jujur saja sebenarnya dia tidak suka di peluk oleh sembarangan orang lain.

Dia adalah Belinda ilonia charslie, sahabat kecil Shaka di Australia.lalu setelahnya belinda melepaskan pelukannya.

"Hi too, I'm fine". balas Shaka dingin.

Belinda hanya mengerucutkan bibirnya jadi bulat seperti angka 0.dia hanya cemberut mendengar balasan dari Shaka.

"Do not you miss me shak?".ujar Belinda.

Shaka menghembuskan nafas panjangnya.

"Yes, of course I miss you, but only as a friend!".balas Shaka tetap dengan nada dinginnya.

Haha ya iyalah tentu saja Shaka dingin jelas saja dia itu "most wanted" nya SMA Algastar.

Jadi gak salah lagi kalau orang orang sebut dia seribu pintu kulkas berjalan, hehe.

Belinda lagi lagi cemberut.

"Do you only think of me as a friend?". tanyanya.kali ini Shaka menghembuskan nafas gusarnya.

"Yes, I already think of you like my own little sister Belinda!".ungkap Shaka datar.

Suasana cukup menegangkan.

"Hi my brother,how are you?".sapa seseorang yang baru saja tiba dari dalam rumahnya.

Dia adalah Cleo kakak pertama Shaka.

"Wow, it turns out Belinda is here too?". katanya.belinda tersenyum hangat.

"Haha, yes Brother Leo, I just arrived not long ago ".cleo hanya manggut-manggut saja.

Keduanya asyik berbincang lalu Shaka langsung pergi begitu saja meninggalkan keduanya yang sedang asyik berbincang.

Sedangkan Belinda yang melihatnya langsung cemberut yang tadinya ceria, Cleo menyadari itu kalo Belinda jadi tidak mood saat Shaka pergi meninggalkannya berdua dengan dirinya.

"Do you love Shaka, Belinda?". Tanya Cleo hati hati takut menyinggung perasaan Belinda.

"Yes brother, I've loved Shaka for a long time since I was little". balasnya menghembuskan nafas panjangnya.cleo juga sangat mengerti keadaannya.

Cleo dan Belinda pergi menghampiri Ashalifia, Ibunda dari Shaka dan cleo sendiri.

"Hello Auntie, Aunt Asha, how are you?".sapa Belinda mencium tangan punggung Asha.

Ashalifia tersenyum hangat mendengar sapaan dari Belinda, beliau sangat menyayangi Belinda seperti putri kandungnya sendiri.

Shaka berdeham kecil dia tetap memasang ekspresi wajah cuek dan dinginnya.

"Aunt Belinda is fine". balasnya tersenyum.

Belinda yang mendengarnya juga tersenyum hangat kepada ashalifia.

Sedangkan Shaka dia masih menonton Belinda berbincang dengan Mamanya.dia langsung menyalami tangan punggung wanita paruh baya itu.

"Assalamualaikum ma". salam Shaka.

Shaka sengaja lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia karna supaya Belinda tidak mengerti mereka sedang bercakap apa.

"Wa'alaikumsalam,anak Mama sudah besar sekarang.kamu apa kabar sayang?". balasnya bertanya kembali kepada putranya.

"Shaka Baik kok ma". ucapnya tersenyum hangat membalas perkataan sang ibu.

Ashalifia juga tersenyum tipis kepada Shaka.

"Alhamdulillah Mama senang dengarnya nak". ujar Asha tersenyum.begitu juga dengan Shaka yang sama membalas senyuman sang ibu.

"If only that smile was for me". Batin Belinda bergumam kecil dalam hatinya.

Asha dan Shaka menyadari kalau Belinda sedang melamun karna percakapan mereka berdua yang menggunakan bahasa Indonesia.

"Belinda dear are you sick?". tanya Asha membuyarkan lamunan belinda.

Belinda tersadar dari lamunannya.

"H-hah no, auntie, Belinda is fine".balas Belinda gelagapan.asha hanya tersenyum tipis melihat tingkah laku Belinda yang menurutnya lucu sekali.

"Oh iya ma, kalo gitu Shaka ke atas dulu". ucap Shaka tiba-tiba.

"Kamu tidak ingin makan dulu Shaka?". katanya.shaka tersenyum tipis.

"Tidak ma, nanti Shaka kalau lapar langsung turun kok ". sahutnya.asha hanya manggut-manggut saja mendapatkan balasan dari putranya sendiri.

Shaka langsung pergi ke atas menaiki anak tangga satu persatu menuju kamarnya.

Saat telah sampai di dalam kamarnya dia langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang kasurnya.

Shaka termenung sejenak.dia sangat merindukan sahabat sahabatnya, apalagi perempuan yang di cintainya diam diam selama ini.

"Zal, kamu apa kabar? jujur aku sangat merindukanmu". gumam Shaka menghembuskan nafas panjangnya.

Shaka terlarut dalam lamunannya,dia terbayang waktu berduaan dengan zalea yang di bawah ke rooftop sekolah.

#flashback on 1 minggu yang lalu 

Shaka menghentikan langkahnya di atas rooftop sekolah bersama dengan zalea.dia

Melepaskan genggamannya dari tangan zalea, zalea hanya terdiam menunggu perkataan Shaka yang akan di lontarkan.

Sebelum membuka pembicaraannya Shaka menatap dalam manik mata zalea, zalea menatap sendu tatapan mata Shaka.

"Ada apa?". tanya zalea membuka suara lebih dulu dari Shaka.

Shaka terdiam tidak menggubris pertanyaan dari zalea.dia terdiam sejenak.

"Do you love me?".ujar Shaka.

Zalea terdiam mencerna perkataan Shaka.

Dia menggelengkan kepalanya lemah.

Lalu setelahnya Shaka mengambil secuil kertas dari saku kantong celana sekolahnya.dia memberikannya kepada zalea, zalea mengernyitkan keningnya.

Isi secuil kertas itu adalah.

'9× –7i >3 (3× –7u)'

"Apa ini?". tanyanya.zalea mengangkat secuil kertas itu kehadapan Shaka.

"I want you to answer the contents of the writing."ucap Shaka tersenyum tipis.

Zalea mengangkat sebelah alisnya.

"Don't tell me you underestimate me because my MTK isn't as smart as you?!".ucap zalea curiga.

Shaka terkekeh kecil dia menoel hidung zalea, zalea terdiam lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain, karna wajah zalea sudah merah seperti kepiting rebus.

Shaka mendekatkan bibirnya ke telinga zalea, zalea terdiam merasakan nafas Shaka yang menerpa leher jenjang putih mulusnya.sedangkan Shaka tersenyum tipis.

"Don't ever leave me, okay?". ucap Shaka dengan nafas memburunya di telinga zalea.

Shaka memundurkan tubuhnya dari telinga zalea,dia sedikit memberikan jarak.

Shaka meninggalkan zalea sendirian di atas rooftop sekolah, perlahan Shaka menghilang dari pandangan zalea.

"Mau dia apaan sih?".gumam zalea.

"Aneh". lanjutnya.dia memasukkan secuil kertas itu ke saku kantong rok mini sekolahnya, lalu dia pergi dari sana.

#flashback off 

Shaka tersenyum mengingat hari itu saat dia memberikan secuil kertasnya.dia perlahan mengantuk dan tertidur pulas setelah matanya tertutup rapat sempurna dan telah masuk kedalam bawah alam sadarnya.

****

Hari ini Zevara berniat pergi ke rumah keluarga Caluvi,di sepanjang perjalanan Zevara tidak bersuara sama sekali.dia turun dari dalam mobilnya dan masuk kedalam pekarangan area rumah keluarga Caluvi.

Di sana terdapat dua bodyguard keluargas Caluvi yang menjaga depan pintu utama rumahnya.kejadian 17 tahun silam yang lalu berputar kembali di memori ingatannya.

Zevara berjalan dengan angkuh dan sopan.

Lalu menghampiri sang bodyguard.

"Maaf apa ada yang bisa kami bantu?". ucap salah satu bodyguard kepada Zevara.

Zevara tidak menggubrisnya sama sekali.

Dia tetap kekeuh mempertahankan egonya yang ingin menerobos ke dalam rumah keluarga Caluvi yang sekarang di huni oleh bajingan zio!.

"Minggir! biarkan saya masuk!".ketus Zevara titahnya.kedua bodyguard itu menahan bahu Zevara dengan erat.

Zevara yang tidak suka di sentuh dia pun dengan amarah menendang perut satu bodyguard yang berpostur tubuh lebih besar dan lebih tinggi dari yang satunya lagi.

Bugh...!

Bodyguard itu tumbang.kewalahan dia mengahadapi sikap Zevara yang sudah membara dengan api dendam.

Lalu setelahnya bodyguard yang satunya berhasil meraih tangan Zevara dan dia hampir berhasil memelintir tangan zevara.namun dia terlambat, lagi lagi Zevara menghajarnya dengan sikutnya.

Bugh...!

Lagi lagi akhirnya kedua bodyguard itu tumbang tak berdaya."dasar lemah!".maki Zevara tersenyum smirk_evilnya.

Lalu Zevara masuk begitu saja kedalam rumah keluarga Caluvi, dia mendobrak pintu utama rumah keluarga Caluvi dengan kakinya.

Braakkkk...!

(Suara pintu terbuka dengan kasar).

Verzio Angkara De'Collins yang mendengar keributan dari arah bawah dia keluar dari ruang kerjanya.zio sudah di kagetkan dengan kehadiran Zevara di bawah sana.

Zio melihat Zevara yang telah menghajar membabi-buta para bodyguard-bodyguardnya.

Dia melihat dari manik mata Zevara dan nafas yang turun naik memburu bahwa Zevara telah di kuasai oleh api dendam di masa lalunya.

Setelah semua para hama-hama itu tumbang dengan amarah Zevara menaiki anak tangga satu persatu menghampiri zio.

Namun setelah itu zevara.

'plaakkk...'.

Satu tamparan mendarat di pipi mulusnya zio.

Lelaki berusia 40 tahun itu mengalihkan perhatiannya lagi ke arah Zevara.dia hanya tersenyum miring dengan bibirnya yang sobek akibat tamparan keras yang Zevara berikan.

Ternyata tamparan Zevara sangat berefek sekali pada ke nafsuannya yang di rasakannya.

"Ternyata tamparannya tidak jauh beda dengan kakaknya". tuturnya dengan ringisan kecil yang berkedut di bibir sebelah kanannya.

"Lebih baik kamu bersenang-senang saja dengan saya Zevara!?". ujar zio membelai pipi mulusnya Zevara.

Zevara menepis kasar tangan zio dari pipinya.

"Ciih, jangan mimpi anda bisa menjadi bagian dari hidup saya!". Desis Zevara berdecih.

Zio hanya tersenyum miring.dia semakin kerap menggoda Zevara.

"Jujur sajalah kepadaku Zevara kalau kamu pasti tau di mana keberadaan putri kembarnya zelvana!".zio mendekatkan wajahnya ke arah telinga kanan Zevara.

Zevara menampilkan senyuman smirk_evilnya.

"Sampai kapanpun saya tidak akan pernah memberitahukan keberadaan keponakan kembar saya kepada orang bajingan seperti anda!". ujar Zevara sarkatis.

"Lihat saja nanti zio!pembalasan saya akan bertubi-tubi dari perlakuan burukmu!".desis zevara lalu pergi begitu saja dari hadapan zio.

"Silahkan kalau memang kamu bisa membalaskan perbuatan saya di masa lalu kepada keluarga kalian Zevara!".teriak zio yang masih bisa di dengar oleh zevara, tetapi zevara tidak menggubrisnya dia lebih memilih melanjutkan langkahnya yang tertunda dan pergi masuk kembali kedalam mobilnya meninggalkan pekarangan rumah keluarga Caluvi dari kakak iparnya.

****

To be continued  next part 🥰

Oke guys bab hari ini sudah selesai, selamat membaca semoga kalian suka sama ceritanya ya

Sampai bertemu lagi di part selanjutnya, semoga yang komen dan like di limpahkan selalu rezekinya, bye  

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!