Legenda Urban: Panggilan Misterius

Legenda Urban: Panggilan Misterius

BAB 1 - Sebuah Keraguan

Cerita dibuat oleh: disuruhbunda
Berdasarkan karya TeamLava dalam aplikasi Joylada
***
Terkadang, sesuatu yang mengerikan bisa saja datang dari mana pun.
Tak terkecuali, diri kita sendiri
Hari itu adalah hari Senin, hari pertama masuk SMA.
Murid lainnya akan mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Berdandan, bersolek ria, demi menyambut tahun ajaran baru.
Dengan pribadi yang baru juga.
Namun, semua itu tidak berlaku untuk Franda.
Gadis itu, sayang sekali, hanya bisa terbaring di atas kasur.
Demam melandanya.
Franda
Franda
Sialan. Kok bisa gini ya?
Franda
Franda
Padahal hari pertama. Masa kesan pertama gue jelek banget?
Franda
Franda
Gimana kalau ada berita di kelas soal anak sombong yang pura-pura sakit pas hari pertama sekolah?
Franda menghela napas. Selimut ia tarik hingga menutupi delapan puluh persen tubuhnya.
Dia memutuskan untuk tidur saja hari ini.
Sampai sebuah suara berbunyi dari ponselnya, menandakan pesan masuk.
Tangan Franda merogoh nakas samping tempat tidur queen sizenya, lalu membuka layar.
Di sana, sebuah pesan Line masuk dengan nama Dwinata.
Franda mengernyitkan dahinya. Seingatnya, dia tak pernah memiliki teman bernama Dwinata.
*** Chat
07.39
Dwinata
Dwinata
Franda ya?
Franda
Franda
Ya, siapa?
Dwinata
Dwinata
Gue Dwinata
Dwinata
Dwinata
Gue temen sekelas lo
Franda
Franda
Sekelas?
Franda
Franda
Perasaan gue enggak punya temen sekelas yang namanya Dwinata
Dwinata
Dwinata
Sorry, maksud gue temen sekelas SMA lo
Dwinata
Dwinata
Lo anak IPA 3 kan?
Franda
Franda
Iya
Franda
Franda
Oh, lo temen sekelas gue
Dwinata
Dwinata
Iya gue temen sekelas SMA lo
Dwinata
Dwinata
Lo kenapa enggak masuk sekolah?
Franda
Franda
Sakit
Franda
Franda
Lo tau ID Line gue dari siapa?
Dwinata
Dwinata
Dari pengumuman pembagian kelas
Dwinata
Dwinata
Kebetulan ada selebaran yang ditempel di jendela kelas kita
Dwinata
Dwinata
Di sana ada biodata siswa
Dwinata
Dwinata
Termasuk ID Line-nya. Kalau nomor telepon, terlalu privasi
Franda
Franda
Ohh
Dwinata
Dwinata
Lo kenapa enggak masuk?
Franda
Franda
Gue sakit
Dwinata
Dwinata
Demam?
Franda
Franda
Iya, begitulah
Dwinata
Dwinata
Jaga kesehatan makanya
Dwinata
Dwinata
Apalagi sekarang kan mulai musim hujan
Franda
Franda
Iya iya
Franda
Franda
Thanks ya atas perhatiannya
Dwinata
Dwinata
Yoi
Dwinata
Dwinata
Perlu dijenguk sama anak-anak?
Franda
Franda
Nggak, gausah
Franda
Franda
Ngerepotin, sumpah
Dwinata
Dwinata
Oke kalau gitu
Dwinata
Dwinata
Take care ya. Guru udah masuk
Franda
Franda
Oke, selamat belajar
Franda
Franda
Bilangin ke guru kalau gue izin ya
Dwinata
Dwinata
Aman. Paling cuma perkenalan diri doang
*** Dwinata offline
Franda melempar ponselnya ke sisi sebelah ranjang.
Matanya kembali menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih dan dihiasi bintang-bintang.
Franda
Franda
Huft.
Franda
Franda
Temen baru gue nih.
Franda
Franda
Kira-kira mereka baik apa perundung ya?
Bayangan Franda kembali ke masa-masa SMPnya.
Masa-masa kelam yang—mungkin bagi orang lain—biasa saja, tetapi bagi Franda ....
Itu lebih menyeramkan dari pada apapun.
Mama Franda
Mama Franda
Franda? Nak?
Pintu terbuka dan menampakkan sosok wanita paruh baya.
Wanita itu mengenakan blazer biru dengan sepatu hak tinggi senada.
Franda menoleh, mengamati wajah yang sudah tak muda lagi.
Franda
Franda
Iya, Ma?
Mama Franda
Mama Franda
Mama mau pergi ke kantor dulu. Mungkin ... pulangnya sore, atau enggak malam.
Mama Franda
Mama Franda
Kamu bisa di rumah sendiri?
Mama Franda
Mama Franda
Tadi pagi, Bu Rumi lagi pulang ke Bandung, anaknya masuk rumah sakit.
Franda melempar senyum.
Ia mengangguk sebentar, mengiyakan pertanyaan sang ibu.
Franda
Franda
Iya, Ma. Aman.
Franda
Franda
Franda bukan anak kecil lagi kok.
Mama Franda mengangkat dua jempolnya ke langit, dan melempar sebuah senyum.
Senyum manis yang selalu Franda rindukan—belakangan ini.
Mama Franda
Mama Franda
Oke. Mama berangkat dulu, ya?
Mama Franda
Mama Franda
Kalau ada apa-apa, kamu bisa telepon Mang Ujang.
Mama Franda
Mama Franda
Mama udah suruh dia stand by kalau kamu butuh sesuatu.
Franda
Franda
Siap, Ma.
Franda
Franda
Aman, santai aja.
Kemudian sang ibu menutup pintu dan pergi.
Kini Franda seorang diri di rumah.
Rumah yang cukup megah, tetapi sepinya bukan main.
Franda
Franda
(dalam hati) Yah, ditinggal lagi.
Franda
Franda
(dalam hati) Begini amat jadi anak tunggal.
Franda
Franda
(dalam hati) Kapan ya, gue punya adik?
Franda
Franda
(dalam hati) Nggak tau ah, mending gue tidur.
Franda pun tidur, terlelap dalam mimpi sambil menunggu hari berganti.
***
Sore harinya, Franda terbangun.
Sebuah pesan kembali masuk ke dalam ponselnya yang sunyi.
Sesunyi rumahnya.
Gadis berusia enam belas tahun itu meraba-raba kasurnya, mencari letak benda berbentuj persegi panjang.
Setelah cukup lama, akhirnya dia berhasil.
Ia membuka layar dan melihat isi pesan Line dari Dwinata, pemuda yang menanyakan kabarnya pagi tadi.
*** Chat
15.40
Dwinata
Dwinata
Lo apa kabar?
Dwinata
Dwinata
Udah baikan apa belum?
Franda
Franda
Lumayan enakan
Dwinata
Dwinata
Syukur deh
Dwinata
Dwinata
Lega lo udah sembuh
Franda
Franda
Makasih ya
Franda
Franda
Oh ya, gimana sekolah hari ini?
Dwinata
Dwinata
Lancar sih
Dwinata
Dwinata
Banyak guru yang nggak gue kenal juga
Franda
Franda
Iyalah, kan baru masuk
Franda
Franda
Wajar nggak kenal
Dwinata
Dwinata
Hehe iya
Dwinata
Dwinata
Oh ya
Dwinata
Dwinata
Gue mau nawarin lo sesuatu
Franda
Franda
Nawarin apa?
Franda
Franda
Tunggu, lo nggak lagi jualan kan?
Dwinata
Dwinata
Jualan? Hahah, nggak kok
Dwinata
Dwinata
Santai aja
Dwinata
Dwinata
Jadi gini ya, tadi gue ketemu sama beberapa anak di kelasan kita
Dwinata
Dwinata
Kita tuh mulai mengakrabkan diri gitu loh
Dwinata
Dwinata
Cerita-cerita pas istirahat
Dwinata
Dwinata
Save an kontak Line
Dwinata
Dwinata
Sama janjian gitu
Franda
Franda
Janjian?
Franda
Franda
Janjian apa?
Dwinata
Dwinata
Kita punya minat yang sama soal cerita
Dwinata
Dwinata
Sama-sama suka sama cerita horor
Dwinata
Dwinata
Jadi, kita memutuskan buat bikin geng gitu
Dwinata
Dwinata
Namanya The Mysterio
Dwinata
Dwinata
Nanti di sana kita berbagi cerita-cerita yang kita punya
Dwinata
Dwinata
Mungkin ... kalau ada waktu sih, kita bakalan hunting tempat-tempat angker
Franda
Franda
Oh ya?
Franda
Franda
Seru tuh kayaknya
Dwinata
Dwinata
Iya dongg
Dwinata
Dwinata
Pasti bakalan seru sih
Dwinata
Dwinata
Gimana?
Dwinata
Dwinata
Lo mau join?
Franda
Franda
Tapi gue boleh nanya satu hal?
Dwinata
Dwinata
Apa itu?
Franda
Franda
Kenapa lo nawarin gue?
Franda
Franda
Maksud gue, kita kan belum pernah ketemu di sekolah
Franda
Franda
Bahkan lo tau gue aja dari biodata di jendela kelas aja
Franda
Franda
Kenapa gue yang lo tawarin?
Dwinata
Dwinata
Hmm ... apa ya?
Dwinata
Dwinata
Jujur gue nggak tau juga kenapa nawarin lo
Dwinata
Dwinata
Tapi ... gue ngerasa kalau lo ini orangnya lumayan asik kalau cerita-cerita
Dwinata
Dwinata
Lagian, ini kan sebagai ajang mengakrabkan diri gitu, apalagi lo hari pertama nggak masuk
Dwinata
Dwinata
Jadi, gue nawarin deh ke lo, siapa tau lo minat gitu
Dwinata
Dwinata
Tapi kalau lo nggak minat, nggak apa-apa kok
Dwinata
Dwinata
Gue nggak maksa, hehe
Franda
Franda
Gue minat sih sebenernya
Franda
Franda
Tapi ... Ini nggak diduitin kan?
Dwinata
Dwinata
Hahah enggaklah, gila ya
Dwinata
Dwinata
Nggak berbayar, Fran
Dwinata
Dwinata
Aman aman aja kalau sama Dwinata
Franda
Franda
Oh, oke hehe
Franda
Franda
Gas lah kalau emang nggak pakai duit mah
Dwinata
Dwinata
Oke siap
Dwinata
Dwinata
Gue izin add ke grup ya?
Franda
Franda
Okee
***
The Mysterio
16.15
Dwinata menambahkan Franda.
Dwinata
Dwinata
Selamat datang mba Franda
Dwinata
Dwinata
Semoga betah ya
Anna
Anna
Widih, ada anak baru join nih
Anna
Anna
Udah sehat ngab Fran?
Franda
Franda
Hehe, aman aman
Franda
Franda
Izin join ya, dipaksa Dwinata tadi
Anna
Anna
Gila lo Nat, kebangetan banget maksa-maksa orang
Dwinata
Dwinata
Dih, enggak ya. Enak aja
Dwinata
Dwinata
Dwinata nggak pernah maksa orang
Dwinata
Dwinata
Coba tanya Erlina
Erlina
Erlina
Iya deh yang nggak pernah maksa orang
Erlina
Erlina
Franda, salam kenal ya, gue Erlina
Franda
Franda
Salam kenal juga Erlina
Anna
Anna
Gue Anna, cewek paling cakep di IPA 3
Helena
Helena
Idih, pede bener lo
Helena
Helena
Kepedean banget ew
Anna
Anna
Hahaha
Anna
Anna
Sialan lo
Helena
Helena
Hai Fran, kenalin gue Helen
Helena
Helena
Gue yang duduk di sebelah lo
Franda
Franda
Oh, udah dibagi tempat duduk?
Anna
Anna
Tempat duduk milih sendiri, Fran
Anna
Anna
Emang si Helen aja yang kepengen duduk sama lo
Helena
Helena
Hu mulai gosip lo
Anna
Anna
Biarin, suka suka gue
Anna
Anna
Ngatur
Franda
Franda
Haha
Franda
Franda
Oke oke
Franda
Franda
Anggotanya cuma 5 orang kah?
Erlina
Erlina
Tadi Nata bilang udah invite beberapa
Erlina
Erlina
Cuma belum diacc sama mereka
Erlina
Erlina
Mungkin belum cek Line
Franda
Franda
Oh gituu
Franda menutup layar percakapan grup dari Line.
Ia kembali menatap langit-langit kamar.
Mencob menimbang kembali tentang keputusannya.
Apakah ini keputusan yang baik?
Setelah perundungan itu selalu menghantui dirinya?
Franda
Franda
(dalam hati) Gue harap, gue enggak salah kali ini.
***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!