Gagal

Satu bulan kemudian.

Hilang sudah harapan keluarga Javier untuk melihat hari bahagia Javier bersama Kirana. Saat Javier dibawa berobat ke Singapura. kurang lebih dua minggu ia di sana, Kirana membatalkan pertunangannya dengan Javier. Alasannya karena Kirana tidak sanggup jika harus merawat Javier yang pada saat itu masih belum bisa berjalan normal dan kepalanya masih sering sakit akibat kecelakaan yang dialaminya. Hal tersebut membuat Javier sering mengamuk. Mau tidak mau orang tua Javier pun pasrah dengan keputusan Kirana. Ibu Kira tidak bisa membujuk anaknya lantaran ia juga tidak ingin melihat anaknya kesusahan mengurus Javier. Javier tentu sangat tidak keberatan dengan keputusan Kirana. Karena mungkin itu yang terbaik untuknya. Akhirnya semua persiapan hanya tinggal kenangan. Undangan yang sudah jadi hanya menjadi sampah. Untungnya undangan itu belum sempat disebarkan. Baju pernikahan, baju resepsi, pelaminan, dekorasi, hotel dan catering semuanya dibatalkan. Tentu saja dalam hal ini pihak Javier yang rugi. Karena semuanya Javier yang menanggungnya. tidak peduli dengan semua itu. Ia hanya bisa meratapi dirinya yang tidak sekuat kala itu.

Padahal sebenarnya, Kirana bukan hanya tidak ingin merawat Javier. Ia juga tidak mau hidup susah. Saat Javier sakit, semua urusan perusahaan dipegang oleh suami Kanzha. Ia menyangka Javier tidak akan menjadi sekaya dan berkuasa seperti sebelumnya. Karena ia sudah tidak bekerja dan hidup di bawah ketiak orang tua dan iparnya.

Flash back on

Saat Kirana menjaga di rumah sakit, ia mengatakan sesuatu dengan jelas dan dapat didengar oleh Javier di dalam alam bawah sadarnya.

"Maafkan aku, aku mungkin tidak akan bisa melanjutkan hubungan kita. Kamu sudah tidak berdaya, mana mungkin aku bisa pura-pura mau menerimamu. Bahkan mungkin kamu sudah tidak bisa memberiku apa-apa lagi. Jadi jangan salahkan aku, jika nantinya pernikahan kita batal."

Javier ingin sekali membalas ucapan Kirana. Namun ia tidak bisa. Bahkan untuk menggerakkan jarinya pun ia tak kuasa.

Flash back off

Hari ini Javier pulang dari Singapura. Ia masih menggunakan kursi roda karena kakinya belum memungkinkan untuk naik dan turun tangga. Khanza dan suaminya yang menjemputnya ke rumah sakit. Selama satu minggu terakhir, Javier hanya bersama dengan Tomi di apartemen. Setiap hari, Tomi mengantarkan Javier ke rumah sakit untuk terapi dan latihan berjalan.

Saat ini mereka baru turun dari pesawat.

"Bos kita sudah di Indonesia. Sebenarnya kita pergi nggak jauh-jauh amat sih, Bos. Singapura mah deket hidung. Tapi ini karena bos selalu diam di apartemen jadi berasa dipenjara gitu." Ujar Tomi seraya mendorong kursi roda Javier.

Javier tidak menjawab. Ia hanya memandang ke depan.

Mereka melanjutkan perjalanan pulang ke rumah.Babah dan Ummah sangat senang melihat putranya kembali pulang. Meski Javier tidak sepenuhnya pulih, namun harapan mereka melihat Javier kembali normal sangat besar.

"Selamat datang putraku. Ummah sudah membuatkan makanan kesukaanmu. Ayo makan. "

Javier hanya mengangguk dan tersenyum. Ia mapun makan masakan Ummah dengan lahap. Sebenarnya ada rasa bersalah dalam hatinya karena sudah memupuskan harapan orang tuanya untuk melihatnya menikah dan berkeluarga.

"Ummah, babah, maafkan aku."

"Maaf untuk apa?"

"Aku belum bisa memenuhi keinginan kalian."

"Ya Allah... Javier. Kami tidak apa-apa. Yang terpenting bagi kami adalah kesembuhanmu. Setelah kamu sembuh, kamu pasti bisa bangkit dan mencari calon istri yang lebih dari Kirana. Bukan begitu?"

"Hem... insyaallah."

"Iya, Javier kamu pasti bisa bangkit. Nanti kalau perlu aku carikan calon istri yang lebih segalanya dari Kirana." Sahut Khanza.

"Eh... tidak perlu. Aku masih ingin sendiri."

Sahut Javier.

Tiba-tiba Javier ingat pada sosok perempuan yang hadir di dalam alam bawah sadarnya. Perempuan yang membuatnya terbangun dari komanya selama 10 hari. Tidak terasa ia pun menyunggingkan senyumnya.

-

Kembali ke Windi

Selama satu bulan ini Windi sibuk dengan projek barunya. Winda usahanya sudah mulai berjalan sejak dua minggu yang lalu.

Satu minggu yang lalu Windi sudah meminta maaf kepada Reno. Mereka bertemu di salah satu acara. Dan Windi tidak ingin membuang kesempatan itu untuk meminta maaf. Reno tidak menyangka jika Winda menyukainya. Reno memaklumi tindakan Windi. Akhirnya Reno sudah bisa mengambil sebuah keputusan besar dalam hidupnya.

Hari ini Winda ada job di acara pertunangan. Ia turun langsung untuk mengkoordinir anak buahnya memasang dekorasi mini untuk engagement. Pihak perempuan yang memesan paket engagement dengan tema rustic. Windi membantu Winda mendesain nama untuk dipasang di dekor. Windi juga ikut menemani Winda ke lokasi karena memang sedang libur kerja. Tempat lokasi di daerah perbatasan Surabaya-Gresik. Mereka naik mobil ke sana.

Saat nama kedua calon dipasang, Windi baru ngeh dengan nama calon pria.

"Mbak aku baru sadar kalau nama calon pria yang tunangan ini Reno. Kok kebetulan sekali ya Mbak?"

"Ah iya, kamu benar sekali, dek. Tapi yang namanya Reno bukan satu saja kan?"

"Hehe, iya lah. Ehem, ngomong-ngomong Mbak masih suka sama, Kak Reno?"

"Udah nggak kok. Aku sudah nggak mikirin tentang itu. Aku sudah sibuk memikirkan bisnisku saat ini."

Setelah selesai memasang dekorasi dan lain-lain, mereka diberi konsumsi oleh tuan rumah.

Setelah itu mereka pamit pulang. Besok mereka akan kembali untuk membongkar dekorasi.

Keesokan harinya.

Anak buah Winda sudah berada di lokasi untuk membongkar dekorasi. Winda tidak ikut serta karena ia ada pekerjaan lain di Galery. Windi ikut ke Galery menemani Winda. Windi banyak membantu dalam bisnis yang dikerjakan Winda. Windi yang mendesain dekorasi dan contoh undangan.

Saat mereka tengah asik ngobrol, Tiba-tiba Jeje yang baru saja datang membeli makanan siang membuat kehebohan di galery.

"Hei hei hei...ada gosip hangat nih."

"Jeje, datang-datang bukannya ucap salam malah bikin heboh!" Tegur Windi.

"Aduh Win maaf lupa soalnya ini berita hangat bahkan panas."

"Berita apaan sih, Je?" Tanya Mila.

"Kak Reno... Kak Reno asisten dosen yang sering masuk kelasnya kita lho, Winda. Ke kelasmu juga masuk kan, Windi?"

"Iya, kenapa?"

"Ternyata sudah tunangan kemarin. Ini fotonya!"

Jeje menunjukkan foto dari salah satu instagram temannya.

"Lho iya. Ini Kak Reno." Sahut Mila.

Mila dan Jeje tidak tahu menahu masalah Winda, Windi dan Reno.

Winda dan Windi saling melirik.

"Owalah, aku baru sadar. Jadi benar ini Mbak, yang pakai dekor kemarin itu berarti calonnya Kak Reno. Iya kan?"

"Ah iya, kamu benar dek."

"Syukurlah kalau Kak Reno sudah menemukan yang terbaik. Perempuannya cantik kok." Sahut Windi.

"Iya, kita juga ikut senang." Ujar Mila.

"Ah, aku kapan? " Ujar Jeje.

"Kapan-kapan." Sahut Windi dan Mila bersamaan.

Sebenarnya ada sedikit rasa yang aneh di hati Winda. Namun ia menghempasnya dengan pikiran positif.

Bersambung....

...****************...

Terpopuler

Comments

secret

secret

selain matre, si kiran mau enaknya doang yaa.. untung gajadi deh sm Javier
smg ini jd jln buat javier jodoh sm windi, dan Winda jg smgt move on dri reno, smg jg cpet ktmu hilal jodohh

2024-08-26

2

Tri Handayani

Tri Handayani

kok q bahagia y klu javier gagal menikah dgn kirana,,hilal jodoh windi udah kelihatan nich...klu jodoh winda blm kelihatan hilalnya sama sekali.

2024-08-26

1

Meylan Basiru

Meylan Basiru

Kapan ya Javier dan windi bisa bersama jadi penasaran saja.. up terus kakak.. 😘😘😘

2024-08-26

2

lihat semua
Episodes
1 Hati si kembar
2 Patah hati
3 Hari Pertama Kerja
4 Rencana
5 Ngaku-ngaku
6 Menolong
7 Keluarga Javier
8 Mimpi
9 Kecelakaan
10 Operasi
11 Cerita Windi
12 Gagal
13 Bertemu
14 Rumah sakit
15 Time zone
16 Batin Windi
17 Pengakuan
18 Abi vs Babah
19 Launching
20 Javier vs Windi
21 Calon
22 Kagum
23 Makan malam
24 Butir
25 Pengajian
26 Sah
27 Resepsi
28 Dunia milik berdua
29 Ikan cupang
30 Berpuasa
31 Cemburu
32 Rumah Babah
33 Erlangga
34 Kesiangan
35 Pemandangan indah
36 Manisan
37 Minyak Nyong-nyong
38 Periksa
39 Keluarga Erlangga
40 Ulang tahun Erlangga
41 Tujuh Bulanan
42 Batin Winda
43 Salah paham
44 Menjenguk
45 Malu
46 Baby Sultan
47 Terungkap
48 Jamu
49 Bertamu
50 Ke rumah Pras
51 Menjemput Erlangga
52 Pras vs Winda
53 Tidak sengaja
54 Akad Nikah
55 Zonk
56 Ulah Erlangga
57 Sambutan hangat
58 Tidur bertiga
59 Gara-gara kamu
60 Sudah tak tahan
61 Serangan Fajar
62 Lombok
63 Tak bosan
64 honey moon
65 Pulang
66 Biang kerok
67 Keputusan
68 Windi-winda
69 Hamil berjama'ah
70 Gado-gado
71 Ngidam
72 Rujakan
73 Vertigo
74 Membangunkan Macan
75 Kecelakaan
76 Adopsi
77 Kampung
78 Cemburu
79 Dubai
80 Pesawat
81 Tujuh bulanan double
82 Keluarga besar
83 Melamar
84 Musyawarah
85 Pernikahan
86 Suite room
87 Syakira-Syakir
88 Kebahagiaan yang bertubi-tubi
89 Surga dunia
90 Dua Tahun Kemudian
91 Liburan di kampung
92 Salak sepet
93 Jambu monyet
94 Kebobolan
95 Gadis kecil
96 Mimi vs Khaira
97 Bertemu lagi
98 Tentang Noval
99 Khaira sakit
100 Menjenguk Khaira
101 Payung
102 Tidak mau pulang
103 Menjemput Khaira
104 Istikharah
105 Kulkas lagi konslet
106 Ayo Mas
107 Dadakan
108 Suami-istri
109 Novel baru
110 Shubuh pertama
111 Ending
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Hati si kembar
2
Patah hati
3
Hari Pertama Kerja
4
Rencana
5
Ngaku-ngaku
6
Menolong
7
Keluarga Javier
8
Mimpi
9
Kecelakaan
10
Operasi
11
Cerita Windi
12
Gagal
13
Bertemu
14
Rumah sakit
15
Time zone
16
Batin Windi
17
Pengakuan
18
Abi vs Babah
19
Launching
20
Javier vs Windi
21
Calon
22
Kagum
23
Makan malam
24
Butir
25
Pengajian
26
Sah
27
Resepsi
28
Dunia milik berdua
29
Ikan cupang
30
Berpuasa
31
Cemburu
32
Rumah Babah
33
Erlangga
34
Kesiangan
35
Pemandangan indah
36
Manisan
37
Minyak Nyong-nyong
38
Periksa
39
Keluarga Erlangga
40
Ulang tahun Erlangga
41
Tujuh Bulanan
42
Batin Winda
43
Salah paham
44
Menjenguk
45
Malu
46
Baby Sultan
47
Terungkap
48
Jamu
49
Bertamu
50
Ke rumah Pras
51
Menjemput Erlangga
52
Pras vs Winda
53
Tidak sengaja
54
Akad Nikah
55
Zonk
56
Ulah Erlangga
57
Sambutan hangat
58
Tidur bertiga
59
Gara-gara kamu
60
Sudah tak tahan
61
Serangan Fajar
62
Lombok
63
Tak bosan
64
honey moon
65
Pulang
66
Biang kerok
67
Keputusan
68
Windi-winda
69
Hamil berjama'ah
70
Gado-gado
71
Ngidam
72
Rujakan
73
Vertigo
74
Membangunkan Macan
75
Kecelakaan
76
Adopsi
77
Kampung
78
Cemburu
79
Dubai
80
Pesawat
81
Tujuh bulanan double
82
Keluarga besar
83
Melamar
84
Musyawarah
85
Pernikahan
86
Suite room
87
Syakira-Syakir
88
Kebahagiaan yang bertubi-tubi
89
Surga dunia
90
Dua Tahun Kemudian
91
Liburan di kampung
92
Salak sepet
93
Jambu monyet
94
Kebobolan
95
Gadis kecil
96
Mimi vs Khaira
97
Bertemu lagi
98
Tentang Noval
99
Khaira sakit
100
Menjenguk Khaira
101
Payung
102
Tidak mau pulang
103
Menjemput Khaira
104
Istikharah
105
Kulkas lagi konslet
106
Ayo Mas
107
Dadakan
108
Suami-istri
109
Novel baru
110
Shubuh pertama
111
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!