...❤️❤️❤️❤️ Happy reading ❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
Anak kecil itu, yang menjadi target para penculik, kini berada tepat di hadapannya. Namun, sebelum Alzeyroz sempat meraih tangan mungil itu, seorang pria berbaju hitam dengan gerakan cepat menyambar anak tersebut dan berlari kencang menuju pintu keluar.
"Hey! Tunggu! Jangan lari kamu!" teriak Alzeyroz, langsung mengejar pria itu dengan langkah cepat. Ia tak akan membiarkan anak itu dibawa kabur.
Pria berbaju hitam itu menyadari ada yang mengejarnya. Ia langsung berlari menuju lift dan dengan cepat menekan tombol "Tutup". Alzeyroz yang melihat itu langsung berlari kencang dan menahan pintu lift agar tidak tertutup. Dengan tenaga penuh, ia mendorong pintu itu dan berhasil masuk ke dalam lift.
"Dasar penculik! Kembalikan anak itu!" Alzeyroz menggeram, matanya menyala dengan amarah. Ia menatap tajam pria berbaju hitam itu yang kini tengah berpegangan erat pada anak kecil tersebut.
"Kau tak akan bisa kabur!" Alzeyroz berteriak, tangannya sudah siap untuk menyerang.
Pria berbaju hitam itu terkejut. Ia tak menyangka Alzeyroz akan secepat ini menyusulnya. Ia berusaha tenang dan menekan tombol lantai teratas, berharap bisa kabur dari kejaran Alzeyroz.
Lift mulai bergerak ke atas. Alzeyroz tak tinggal diam. Ia langsung meluncurkan serangan, menendang pria berbaju hitam itu hingga terhuyung ke belakang. Anak kecil itu terlepas dari genggamannya dan jatuh terduduk di lantai lift.
"Kau aman sekarang, Nak," Alzeyroz berbisik lembut kepada anak itu, lalu berbalik menghadap pria berbaju hitam yang kini tengah berusaha bangkit.
"Kau akan menyesal telah mengusikku," pria itu berkata dengan suara dingin, matanya menyala dengan amarah. Ia langsung meluncurkan pukulan ke arah Alzeyroz.
Alzeyroz yang sudah berpengalaman dalam menghadapi situasi seperti ini, dengan sigap menendang kaki pria itu, membuatnya terhuyung ke belakang. Pria itu meringis kesakitan, memegangi kakinya yang terasa nyeri.
Ini adalah kesempatan Alzeyroz. Dengan cepat, ia memukul wajah pria itu berkali-kali.
Buk! Buk!
"Akhhhh!" Pria itu menjerit kesakitan, tubuhnya terhuyung mundur. Alzeyroz tak memberi kesempatan baginya untuk bangkit. Ia langsung menendang perut pria itu dengan kuat, membuatnya terjatuh terduduk di dinding lift, tak berdaya lagi.
Anak kecil itu, yang selama ini terdiam ketakutan, akhirnya menangis tersedu-sedu. Ia melihat perkelahian di dalam lift dengan mata terbelalak, ketakutan.
"Nak, jangan nangis lagi ya, kamu aman sekarang dari penculikan itu," ucap Alzeyroz lembut, menggendong anak itu dengan hati-hati. Ia mengelus rambut anak itu dengan lembut, berusaha menenangkannya.
"Tenang, Nak. Aku akan menjaga kamu," bisik Alzeyroz, matanya menatap tajam pria berbaju hitam yang terduduk tak berdaya di dinding lift.
Alzeyroz merasa lega. Ia berhasil menyelamatkan anak itu dari cengkeraman penculik. Namun, tugasnya belum selesai. Ia harus memastikan bahwa pria itu tidak akan bisa melakukan kejahatan lagi.
"Sekarang, aku harus menghubungi petugas keamanan," Alzeyroz bergumam, sambil menggendong anak kecil itu keluar dari lift.
Saat pintu lift terbuka, Alzeyroz terkejut. Di depan pintu lift, berdiri dua orang petugas keamanan dengan wajah serius. Alzeyroz mengerutkan kening, ia belum menghubungi mereka, bagaimana mereka bisa ada di sini?
"Kami melihat dari CCTV jika ada keributan di dalam lift," ucap salah seorang petugas keamanan, matanya tajam menatap Alzeyroz. "Cepat ikut kami," lanjutnya, petugas itu menarik pria berbaju hitam yang masih terduduk kesakitan di lantai.
Alzeyroz terdiam sejenak. Ia tak menyangka tindakannya telah terpantau oleh CCTV. Ia pun menyerahkan anak kecil itu kepada salah satu petugas keamanan, lalu mengikuti mereka dengan langkah cepat.
"Apa yang terjadi di dalam lift?" tanya petugas keamanan lainnya, suaranya dingin.
Alzeyroz menceritakan kejadian yang baru saja terjadi. Ia menjelaskan bagaimana ia berhasil menghentikan pria itu dan menyelamatkan anak kecil tersebut.
Petugas keamanan itu mendengarkan dengan saksama. Mereka mengangguk-angguk, memahami situasi yang terjadi.
"Terima kasih atas bantuanmu," kata salah seorang petugas keamanan. "Kami akan menangani kasus ini."
Alzeyroz mengangguk. Ia merasa lega karena telah membantu anak kecil itu dan menyerahkan kasus ini kepada pihak yang berwenang.
"Kau sudah melakukan hal yang benar," kata petugas keamanan itu, sambil menepuk pundak Alzeyroz. "Terima kasih."
Alzeyroz tersenyum. Ia merasa bangga telah berhasil menyelamatkan anak kecil itu.
"Tidak masalah," jawab Alzeyroz. "Itu adalah hal yang seharusnya dilakukan."
Alzeyroz kemudian berpamitan kepada petugas keamanan dan pergi meninggalkan mereka. Ia merasa lega karena tugasnya telah selesai. Ia berharap anak kecil itu akan baik-baik saja.
[Ting]
Sebuah notifikasi masuk. Alzeyroz menekan tombol di samping kacamatanya.
[Misi Selesai]
[Reward \= uang 50.000.000]
[Reward\= Sebuah rumah mewah]
[Penyembuhan mata \= 5%]
[Kemampuan pertahanan diri \= 10%]
[Kecepatan \= 10%]
[Kemampuan navigasi \= 10%]
[Smart Glasses level 5]
[Status : Belum bisa melepas kacamata]
"Wow, aku dapat rumah," ucapnya terperanjat.
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️ Bersambung ❤️❤️❤️❤️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
ai
🏘️🏘️🏘️💸💸🤑
2024-12-04
0
TM荼 Rizky
gak enak nyebut nama tokoh utama
2024-09-16
0
Patrick Khan
..sat set bgt ya kak
. aku suka sistim menolong orang. lanjut kak
2024-09-12
0