...❤️❤️❤️❤️ Happy reading ❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
Setelah Doni sudah pergi jauh, Alzeyroz menekan tombol di samping kacamatanya yang bagian kiri. Ia melihat rute mana yang paling aman untuk di laluinya dan menghindari binatang buas dari hutan tersebut.
Alzeyroz pun dengan perlahan keluar dari hutan tersebut. Ia berjalan dengan perlahan agar tidak menginjak ranting kayu.
Alzeyroz, dengan napas tersengal-sengal, terus berlari di tengah rimbunnya hutan. Bayangan pohon-pohon menari-nari di sekelilingnya, menciptakan suasana mencekam. Ia tak henti-hentinya menoleh ke belakang, takut Doni mengejarnya.
"Cepat, Alzeyroz, cepat!" gumamnya dalam hati, jantungnya berdebar kencang. Ia harus mencapai jalan raya sebelum kegelapan menyelimuti hutan dan membahayakan dirinya.
Akhirnya, setelah berlari selama beberapa saat, Alzeyroz melihat secercah cahaya di kejauhan. Ia mengerahkan sisa tenaganya untuk berlari lebih cepat. Cahaya itu semakin dekat, dan Alzeyroz bisa melihat bentuk jalan raya yang membentang di hadapannya.
"Hore!" teriaknya dengan penuh sukacita, tubuhnya lemas seketika. Ia telah berhasil melarikan diri dari hutan terkutuk itu.
Alzeyroz menarik napas dalam-dalam, menikmati udara segar yang bebas dari bau tanah dan bau amis hutan. Ia menoleh ke belakang, menatap arah jalan yang telah menjadi penjara bagi dirinya selama bertahun-tahun. Akhirnya ia bebas dari penjara Pak Yanto, ia tak perlu menjadi pengemis lagi.
"Aku bebas!" teriaknya lagi, kali ini dengan suara yang lebih lantang.
Ia teringat akan teman-temannya, Alzeyroz melihat ke kiri dan kanan untuk melihat teman-temannya yang ia bantu keluar dari tempat tersebut.
"Kemana mereka pergi ya?" tanyanya bingung.
Tapi yang penting sekarang adalah mereka semua sudah lolos, jika sudah bebas mereka juga akan bisa bersembunyi dan mencari tempat perlindungan lain.
"Haishh, padahal aku baru saja mendapatkan seorang ibu, tapi dia juga entah kemana, karena ini sudah malam, aku harus cari tempat menginap dulu, besok akan aku pikir cara untuk mencari mereka," ucap Alzeyroz.
Hawa dingin menusuk tulang Alzeyroz saat ia terhuyung memasuki sebuah wisma kecil di pinggir jalan. Kaki dan tubuhnya lelah, energinya terkuras habis akibat berlari tanpa henti. Ia harus segera beristirahat, memulihkan tenaga agar bisa melanjutkan perjalanannya.
"Ada yang bisa dibantu, Mas?" tanya seorang perempuan paruh baya yang muncul dari balik meja kayu di sudut ruangan. Matanya tajam mengamati Alzeyroz dari ujung kepala hingga ujung kaki, pakaiannya lusuh dan berdebu.
"Maaf, Bu. Saya ingin menginap," jawab Alzeyroz, suaranya serak karena kelelahan.
"Menginap di sini harus bayar, Mas. Kamu punya uang?" tanya perempuan itu, nada bicaranya dingin dan ketus.
Alzeyroz terdiam sejenak. Ia merogoh sakunya dan menemukan beberapa lembar uang kertas. "Punya, Bu. Berapa satu malamnya?"
"Seratus ribu," jawab perempuan itu, masih dengan tatapan skeptis.
Alzeyroz menarik napas dalam-dalam. Ia ingat uang yang diberikan Bu Tutu satu lembar kemarin, sementara ada empat ratus ribu di kantong celananya. Ia harus berhemat, uang di dalam sistemnya belum ia ambil.
"Iya, sebentar, Bu," ucap Alzeyroz, lalu menyerahkan selembar uang seratus ribu kepada perempuan itu.
"Wah, kamu beneran ada uang ya, Mas? Ya sudah, saya antar ke kamarmu," ucap perempuan itu, raut wajahnya berubah drastis, kini tampak ramah dan penuh senyum.
Alzeyroz hanya mengangguk lemah, lelahnya tak tertahankan. Ia mengikuti perempuan itu menuju sebuah kamar kecil di lantai atas.
"Ini kamarmu, Mas. Kalau butuh apa-apa, panggil saja," ucap perempuan itu, lalu menutup pintu dan meninggalkan Alzeyroz sendirian.
Alzeyroz terkulai lemas di atas ranjang. Ia memejamkan mata, mencoba melupakan kelelahan yang menyelimuti hatinya. Ia harus segera memulihkan tenaga, perjalanan panjang masih menanti.
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️ Bersambung ❤️❤️❤️❤️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Shai'er
💪💪💪💪💪
2024-08-28
2
Shai'er
🥰🥰🥰🥰🥰
2024-08-28
1