...❤️❤️❤️❤️ Happy reading ❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
Doni bergegas menuju gudang, ia harus memastikan kebenaran ucapan Alzeyroz.
“Son, cepat masuk dan ikat Alzeyroz dan teman-temannya. Jangan sampai mereka kabur,” perintah Doni.
Son segera masuk ke ruangan tempat Alzeyroz dan teman-temannya istirahat.
“Hey! Kau tunggu apa lagi? Cepat masuk!” perintah Son, suaranya berwibawa.
Alzeyroz melihat ke arah Doni pergi untuk memastikan jika Doni sudah jauh. Ia pun tersenyum sinis dan memulai rencananya. “Iya iya,” angguknya, pura-pura patuh.
Saat ia berdiri di depan pintu, dengan gerakan cepat Alzeyroz menendang bagian vital Son. Son terkejut dan kesakitan memegang anunya. “Kau... Kau... Apa yang kau lakukan?” tanya Son kesakitan, ucapannya terbata-bata.
“Teman-teman, ayo hajar dia!” ucap Alzeyroz, suaranya penuh amarah.
Mereka pun keluar dari ruangan tersebut dan menghantam Son hingga babak belur. Lalu mereka mengikat Son dengan tali yang sudah mereka siapkan.
“Ayo cepat kita kabur,” ajak Alzeyroz.
“Ryan, kamu bawa semuanya lari, biarkan aku akan menunjukkan tempat yang aman untuk kita lalui,” ucap Alzeyroz lagi.
Ryan menganggu setuju, inilah saatnya mereka untuk kabur dan mereka pun segera lari.
Mereka pun mengendap-endap untuk segera kabur dari penjara yang menyiksa mereka selama ini.
Namun, nasib berkata lain. Doni yang sedang membawa Yoga dan Azlan melihat Son yang terkulai lemah itu langsung berlari. Ia terkejut melihat Son terikat dan Alzeyroz dan teman-temannya sudah kabur.
“Sialan! Mereka kabur!” teriak Doni, amarahnya memuncak. Ia meletakkan Azan dan Yoga yang ternyata sudah di patok ular itu di samping Son. Ia pun langsung berlari mengejar Alzeyroz dan teman-temannya, berniat untuk menangkap mereka.
Alzeyroz dan teman-temannya berlari kencang, mereka harus cepat sampai ke tempat yang aman. Namun, Doni terus mengejar mereka.
“Cepat! Kita harus berpisah! Ryan, kau terus lari, aku akan mengalihkan perhatian Doni!” teriak Alzeyroz, suaranya penuh keputusasaan.
"Lalu kamu bagaimana?" tanya Ryan.
"Jangan pikirkan aku, aku punya rencana lain. Yang penting adalah keselamatan kalian semua. Ingat ucapan ku, kalian lari lurus saja, nanti ada ketemu gang sempit, kalian lewati di sana, setelah lewati gang kalian akan bertemu jalan raya. Ingat tinggalkan jejak ranting melintang di dekat sana agar aku tau jika kalian sudah keluar, setelah ini, nanti aku akan cari kalian segera. Cepat lari!" ucap Alzeyroz cepat.
Ryan mengangguk, mereka pun berlari kencang meninggalkan Alzeyroz yang berbalik menghadap Doni. Alzeyroz berlari zig-zag, berusaha mengelabui Doni.
“Kau tidak akan pernah menangkap ku!” teriak Alzeyroz untuk mengalihkan perhatian Doni.
Doni semakin geram, ia berteriak, “Berhenti! Kau tidak akan lolos!”
Alzeyroz terus berlari, ia tahu bahwa ia tidak akan bisa lari dari Doni selamanya. Ia harus mencari tempat persembunyian. Ia berlari ke arah hutan yang lebat.
Doni terus mengejar Alzeyroz, ia tidak akan menyerah sampai Alzeyroz tertangkap. Ia berlari masuk ke hutan, mengikuti jejak Alzeyroz.
Alzeyroz berlari semakin dalam ke hutan, ia berharap bisa menemukan tempat persembunyian yang aman. Ia bersembunyi di balik pohon besar dan jantungnya berdebar kencang.
Doni terus mencari Alzeyroz. “Keluarlah! Kau tidak akan bisa bersembunyi selamanya!” teriak Doni.
Alzeyroz tetap bersembunyi, ia takut jika Doni menemukannya. Ia mendengar suara langkah kaki Doni semakin dekat.
“Sialan!” geram Doni, ia tidak menemukan tempat persembunyian Alzeyroz karena hutan itu sangat gelap.
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️ Bersambung ❤️❤️❤️❤️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Minartie
ting bacaan bermutu
2025-01-01
0
ai
pecah telur🤣🤣🤣
2024-12-04
0
saniscara patriawuha.
👍👍👍👍👍👍👍
2024-11-08
0