Bab 3 Ryan Yang Penasaran

Alzeyroz langsung memberikan sebagian uangnya kepada Ryan uang yang ia dapatkan dari misi tadi.

"Kenapa kau beri aku uang, nanti kau di siksa," bisik Ryan.

"Tidak apa-apa, aku masih ada uang," jawab Alzeyroz masih tersenyum.

"Sekarang giliran Ryan, cepat maju," ucap Azlan. Ryan dengan gugup maju ke depan dan memberikan setorannya.

"Hm bagus, tumben kamu mendapatkan banyak hari ini, kali ini kau lepas dari hukuman," ucap Azlan tersenyum senang.

Terlihat Ryan mendekatinya dengan senyum yang mengembang, Alzeyroz secepatnya berdiri tegap seolah-olah tidak ada kejadian.

"Alzeyroz, terima kasih banyak, kalau bukan karena bantuan mu, aku sudah di siksa," ucap Ryan memegang tangan Alzeyroz.

"Tidak apa-apa, Kita kan teman," ucap Alzeyroz merangkul pundak Ryan. Ryan merasa terharu. menatap Alzeyroz dari balik kacamata hitam tersebut.

Setelah Azlan pergi dengan membawa uang setoran tersebut, mereka pun duduk berkumpul bersama-sama.

Malam itu, suasana di ruang bawah tanah tempat mereka ditahan terasa lebih gelap dari biasanya. Lampu remang-remang menyinari wajah-wajah yang penuh kecemasan namun juga bersemangat. Alzeyroz, dengan sorot matanya yang tajam, duduk bersila di tengah lingkaran yang terbentuk dari teman-temannya.

Ryan, dengan senyum lebar yang menghiasi wajahnya, menepuk bahu Alzeyroz dengan penuh kebanggaan. "Wah Alzeyroz, kamu sekarang udah jadi orang yang pemberani sekali, keren banget," puji Ryan, suaranya bergema kecil di ruangan sempit itu.

Alzeyroz mengangguk sambil tersenyum. "Ya, mulai sekarang kita harus berani melawan kejahatan. Doakan semoga kita bisa bebas dari tempat ini secepatnya," katanya dengan suara yang mantap

Itu semua agar bisa membangkitkan semangat juang kepada orang-orang yang sudah lama di penjara oleh Bos Yanto.

Namun, Anton, terlihat kekhawatiran di wajahnya. "Tapi bagaimana kita bisa bebas, mereka semua punya senjata api, kalau kita berani kabur kita bakal dibunuh," ucapnya, suara yang sedikit gugup, terdengar ketakutan yang mendalam.

Semua mata langsung tertuju pada Anton, suasana menjadi hening. Mendengar ucapan Anton membuat mereka semua yang terkurung itu merasa lesu.

Alzeyroz yang penuh percaya diri menatap Anton dan yang lainnya. "Bertahan sedikit lagi, kita pasti bebas, kalian harus semangat," katanya dengan suara yang lebih lembut namun tegas. Wajahnya yang tenang seolah memberikan harapan di tengah kesengsaraan yang mereka alami demi bisa membuat mereka bersemangat untuk keluar dari penjara Bos Yanto.

Ryan menatap Alzeyroz bingung. "Tapi bagaimana? Apa kau punya rencana?" tanya Ryan penasaran, ia berharap jika Alzeyroz punya jalan keluar.

"Iya, tapi bukan sekarang. Saat ini aku hanya bisa mengumpulkan kekuatan dulu agar aku bisa membantu semua orang bisa bebas," jawab Alzeyroz tersenyum dengan suara yang mantap, matanya berbinar penuh dengan keyakinan.

Anton yang duduk disamping mereka, menarik napas panjang. Kedua tangannya terlipat di dada, dan wajahnya terlihat muram.

"Aku percaya padamu Alzeyroz, tapi aku tak ingin berharap lebih, karena terlalu berharap itu sangat menyakitkan. Aku lebih baik memikirkan besok bagaimana dapat uang yang banyak agar tidak disiksa lagi," ucapnya dengan suara lemah sambil menghela nafas berat, menunjukkan jika ia susah pasrah dengan kehidupannya sekarang, ia sudah lelah selama ini berusaha untuk kabur tapi tidak bisa, ia pasrah sambil menatap langit-langit ruangan tersebut.

Alzeyroz terdiam, mungkin sulit baginya untuk menyakinkan mereka, karena mereka sudah lama terkurung di sini. Jika mereka tidak bisa, maka Alzeyroz harus berusaha untuk bebas secepatnya dari tempat tersebut.

"Lupakan itu, ngomong-ngomong kau dapat kacamata dari mana ini Alzeyroz?" tanya Ryan penasaran dengan kacamata hitam yang di pakai oleh Alzeyroz.

Ryan memperhatikan dengan seksama kacamata hitam yang dipakai Alzeyroz.

"I-ini aku menemukan di jalan, aku pikir bagus juga untuk melindungi mataku yang buta ini dari sinar matahari," jawab Alzeyroz, suaranya tenang berusaha untuk menyembunyikan sesuatu agar tidak ketahuan Ryan, kalau sampai ketahuan bakal banyak yang mengincar kacamatanya itu.

"Wah, boleh aku pinjam?" tanya Ryan antusias. Ia sangat ingin tahu dan mendekatkan wajahnya hampir menyentuh kacamata itu. Alzeyroz segera mundur kebelakang, menjaga jarak antara kacamata dan tangan Ryan yang hampir menyentuhnya. Sebisa mungkin ia harus melindungi kacamata itu, meskipun Ryan adalah teman dekatnya di penjara itu.

"Mana boleh, ini hanya aku sendiri yang bisa pakai, orang lain mana bisa," ucap Alzeyroz dengan nada yang lebih tegas, matanya yang terlindung di balik lensa hitam itu menatap Ryan, seakan ada rahasia besar yang tersembunyi.

Ryan mengerutkan keningnya, ia semakin curiga. "Tapi dari yang ku lihat kau kenapa seperti bisa melihat dengan kacamata ini?" tanyanya, tidak puas dengan penjelasan Alzeyroz.

"Mana bisa aku lihat, kamu jangan aneh-aneh deh, aku kan hanya terbiasa dan pendengar ku juga sangat tajam," jawab Alzeyroz beralasan yang padahal saat ini ia bisa melihat Ryan dari balik kacamata hitamnya itu.

"Ah benar juga, mungkin kau sudah terbiasa dengan hal itu," ucap Ryan akhirnya membetulkan posisi duduknya kembali.

Terpopuler

Comments

Minartie

Minartie

Ting.....cerita layak dibaca

2024-12-31

0

saniscara patriawuha.

saniscara patriawuha.

sikatttt sudahhhh mang alngejosssss....

2024-10-19

0

Shai'er

Shai'er

kah =kau ✌

2024-08-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal Mula Mata Alzeyroz Buta
2 Bab 2. Mendapatkan Sistem Kacamata Super: Smart Glasses.
3 Bab 3 Ryan Yang Penasaran
4 Bab 4 Mendapatkan Seorang Ibu
5 Bab 5 Menyelamatkan Teman
6 Bab 6 Melepaskan Teman Pengemis
7 Bab 7 Menggantikan Elsa Menerima Hukuman
8 Bab 8 Di Bawa Pergi Azlan
9 Bab 9 Gantian Mengerjai Azlan Dan Yoga
10 Bab 10 Mengelabui Dion
11 Bab 11 Berhasil Kabur
12 Bab 12 Mencari Keberadaan Teman-temannya
13 Bab 13 Misi Baru
14 Bab 14 Misi 3
15 Bab 15 Ingin Kembali Ke Kota
16 Bab 16 Misi
17 Bab 17 Hadiah Misi
18 Bab 18 Rumah Lama
19 Bab 19 Misi Baru
20 Bab 20 Hadiah Misi
21 Bab 21 Rumah Baru
22 Bab 22 Pemilik Rumah Mewah
23 Bab 23 Mencari Restoran Mewah
24 Bab 24 Bertemu Dengan Teman lama
25 Bab 25 Misi Menyelamatkan Pembunuhan
26 Bab 26
27 Bab 27 Hadiah Misi
28 Bab 28 Gio yang penasaran
29 Bab 28 Mengerjai Gio
30 Bab 30 Misi Baru
31 Bab 31 Polisi Datang
32 Bab 32 Hadiah Misi
33 Bab 33 Alzeyroz Pergi
34 Bab 34 Dapat Cafe
35 Bab 35 Menjadi Pemilik Cafe
36 Bab 36 Bertemu Dengan Pak Yono
37 Bab 37
38 Bab 38 Misi Baru
39 Bab 39 Misi penyelamatan
40 Bab 40 Berhasil Mengalahkan penjahat
41 Bab 41 Hadiah Misi
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44 Novi Amalia Hasanah
45 Bab 45 Nina Yala Tamasya
46 Bab 46 Misi Baru
47 Bab 47 Hadiah Misi
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54 Misi Baru
55 Bab 55
56 Bab 56 Hadiah Misi
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64 Misi Baru
65 Bab 65 Hadiah Misi
66 Bab 66
67 BAB 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75 Hadiah Misi
76 Bab 75
77 Bab 76
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1. Awal Mula Mata Alzeyroz Buta
2
Bab 2. Mendapatkan Sistem Kacamata Super: Smart Glasses.
3
Bab 3 Ryan Yang Penasaran
4
Bab 4 Mendapatkan Seorang Ibu
5
Bab 5 Menyelamatkan Teman
6
Bab 6 Melepaskan Teman Pengemis
7
Bab 7 Menggantikan Elsa Menerima Hukuman
8
Bab 8 Di Bawa Pergi Azlan
9
Bab 9 Gantian Mengerjai Azlan Dan Yoga
10
Bab 10 Mengelabui Dion
11
Bab 11 Berhasil Kabur
12
Bab 12 Mencari Keberadaan Teman-temannya
13
Bab 13 Misi Baru
14
Bab 14 Misi 3
15
Bab 15 Ingin Kembali Ke Kota
16
Bab 16 Misi
17
Bab 17 Hadiah Misi
18
Bab 18 Rumah Lama
19
Bab 19 Misi Baru
20
Bab 20 Hadiah Misi
21
Bab 21 Rumah Baru
22
Bab 22 Pemilik Rumah Mewah
23
Bab 23 Mencari Restoran Mewah
24
Bab 24 Bertemu Dengan Teman lama
25
Bab 25 Misi Menyelamatkan Pembunuhan
26
Bab 26
27
Bab 27 Hadiah Misi
28
Bab 28 Gio yang penasaran
29
Bab 28 Mengerjai Gio
30
Bab 30 Misi Baru
31
Bab 31 Polisi Datang
32
Bab 32 Hadiah Misi
33
Bab 33 Alzeyroz Pergi
34
Bab 34 Dapat Cafe
35
Bab 35 Menjadi Pemilik Cafe
36
Bab 36 Bertemu Dengan Pak Yono
37
Bab 37
38
Bab 38 Misi Baru
39
Bab 39 Misi penyelamatan
40
Bab 40 Berhasil Mengalahkan penjahat
41
Bab 41 Hadiah Misi
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44 Novi Amalia Hasanah
45
Bab 45 Nina Yala Tamasya
46
Bab 46 Misi Baru
47
Bab 47 Hadiah Misi
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54 Misi Baru
55
Bab 55
56
Bab 56 Hadiah Misi
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64 Misi Baru
65
Bab 65 Hadiah Misi
66
Bab 66
67
BAB 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75 Hadiah Misi
76
Bab 75
77
Bab 76

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!