BAB 17: Aku kembali.

"Berhati-hatilah. Ingat apa kata Mama... jangan membuat masalah lagi!" Titah Mama Manda penuh peringatan.

"Iya, Ma. Manda pergi dulu ya, Pa... Ma," pamitku, lalu melambaikan tangan ke arah mereka.

...***...

Di dalam Pesawat.

"Aku sudah tidak sabar untuk menemuinya," Gumamku sembari tersenyum ke arah luar jendela.

Setelah beberapa jam kemudian, setibanya di Korea.

Aku menghirup udara penuh kenangan. "Aku merindukan suasana ini," gumamku.

Saat aku berjalan keluar, tanpa sengaja aku melihat sepasang kekasih yang sedang berpelukan. Senyumku terhenti sejenak, teringat pada perpisahan tiga tahun lalu yang masih meninggalkan bekas di hatiku. Aku mengatur napas dan melanjutkan langkahku.

Beberapa saat kemudian, aku kembali ke Apartemen yang dulu pernah kutempati. Ruangan ini masih sama seperti yang ku ingat, dengan segala kenangan manis dan pahit yang terpatri di dalamnya. Aku mengambil ponsel dari dalam tas, melihat layar yang menampilkan beberapa panggilan tak terjawab.

"Haruskah aku menghubunginya sekarang? Tidak, sekarang bukan waktu yang tepat," gumamku dalam hati dan tersenyum.

Malam itu, di pusat perbelanjaan, aku sedang sibuk memilih pakaian baru ketika suara dari belakang memanggil namaku.

"Permisi," sapa seorang wanita.

Aku berbalik dan tersenyum. "Ya?" ucapku singkat.

"Apa kau masih mengingatku? Kita pernah berbicara tentang kerjasama," ujar wanita itu ramah.

Aku merenung sejenak. "Oh, ya, tentu saja. Maaf, waktu itu aku tidak bisa menghubungimu," aku menjawab dengan jujur.

Wanita itu tersenyum. "Tidak apa-apa. Bagaimana kalau kita menandatangani kontraknya sekarang? Aku sangat berharap bisa bekerja sama dengan anda!" kata wanita itu sembari menyerahkan kartu namanya.

"Saya akan menghubungimu," jawabku sembari menerima kartu tersebut.

"Terima kasih," ucap Hwang Ryu na dengan senyum.

Aku mengangguk, tersenyum balik, lalu melanjutkan belanjaanku.

Di sebuah club malam, suasana semakin larut.

"Ini akan membahayakanmu, Gyumin! Kamu harus berhenti!" ujar In woo, mencoba membujuk temannya yang terus menenggak minuman.

Gyumin menarik tangannya, mengambil minuman kembali. "Biarkan aku sendiri! Aku harus melupakan semuanya!" ucapnya dengan nada yang semakin histeris.

In woo menghentikan tangannya.

"Ayo pergi dari sini sekarang juga!" serunya sembari berusaha menyeret Gyumin keluar dari club.

Tetapi sebelum mereka pergi, seorang wanita penghibur mendekati Gyumin. "Manda mu datang," godanya sembari tersenyum cabul.

Gyumin menoleh dan melihat wanita itu dengan tatapan kosong. "Manda, jangan tinggalkan aku!" ucapnya dengan lirih.

Wanita itu hanya tersenyum dan mengajukan permintaan yang membuat In woo terkesiap. "Ya, sayang...," jawabnya lembut, lalu melirik ke arah In woo.

"Kali ini, tambahkan bayarannya untukku!" kata wanita itu kepada In woo dengan ekspresi genit.

In woo meraih ponselnya dan mengirimkan uang ke rekening wanita itu dengan cepat. "Apakah lima juta Won sudah cukup?" tanyanya sembari menghisap rokok dengan kesal.

Wanita itu hanya tersenyum. "Sering-seringlah memanggilku!" ujarnya sembari melangkah pergi menuntun Gyumin keluar dari club.

Selama tiga tahun pernikahannya dengan Ji young, Gyumin terombang-ambing dalam kehidupan malam yang semakin tak terkendali. Pagi itu, di kamar hotel yang gelap, Gyumin terbangun dengan kepala yang terasa berat.

"Aduh, kepala ini!" keluh Gyumin sembari meremas pelan kepalanya yang sakit.

Ponselnya berdering, menampilkan panggilan masuk dari Ji young.

"Kau di mana lagi?! Pulang sekarang juga!" bentak Ji young dari seberang telepon.

Gyumin hanya menatap layar ponselnya dengan ekspresi kosong, lalu memutuskan panggilan itu tanpa berkata apa-apa.

"Lelaki sialan!" teriak Ji young frustasi, menggebrak meja rias di kamar dengan kedua tangannya.

...Beberapa hari kemudian, Apartemen Manda....

Manda mengenakan masker seperti biasanya, melangkah dengan semangat yang menggebu-gebu. Cahaya pagi menyoroti jalanan yang masih sepi, menciptakan bayangan-bayangan tipis di trotoar. Dia memperhatikan setiap detail di sekitarnya dengan penuh kegembiraan.

Tiba-tiba, rumah Panti Jompo tempat tinggal Nenek Gyumin muncul di hadapannya. Manda terhenti, tatapan haru melintas di matanya. "Wah, panti ini masih ada. Sudah lama tidak menyapa, setidaknya aku harus memberi salam pada Nenek," gumamnya pelan.

Dia memasuki panti itu dengan langkah hati-hati, bertanya pada petugas yang berjaga tentang Nenek Kim. Dipandu ke sebuah ruang rawat, Manda memasuki ruangan itu dengan hati yang berdebar.

Di dalam, Nenek Kim duduk sendiri di kursi dekat jendela, memandang keluar dengan pandangan kosong. Manda mendekat perlahan, tidak ingin mengganggu lamunannya yang tenang.

"Nek, bagaimana keadaanmu?" suaranya lembut memecah keheningan ruangan.

Nenek Kim memalingkan wajahnya, matanya memancarkan kejutan dan kegembiraan. "Kau?" desisnya, tersenyum lebar.

"Kau sudah kembali?"

"Penantian Nenek tidak sia-sia," lanjut Nenek dengan penuh haru.

"Gyumin harus mengetahuinya!"

Manda menggenggam erat tangan Nenek. "Nek, Maafkan Manda karena tidak berpamitan. Manda harap Nenek mengerti, situasinya tidak memungkinkan seperti dulu. Manda tidak ingin mengganggu kehidupannya lagi. Biarkan Gyumin bahagia dengan keluarganya tanpa kehadiran Manda. Tolong, jangan ceritakan kepada siapapun tentang pertemuan kita ini."

Tak disadari Manda, Gyumin telah memperhatikannya dari belakang. Nenek Kim memandang ke arahnya dengan ekspresi campuran antara kejutan dan kebingungan. Manda, merasa ada yang tidak beres, berbalik dan menatap ke arahnya.

Ketika Manda melihat Gyumin tiba-tiba muncul dari belakangnya, dia terkejut bukan main. Mereka saling bertatapan, suasana menjadi tegang seketika sebelum Manda akhirnya mengalihkan pandangannya kembali ke arah Nenek.

"Nek, Manda harus pergi sekarang. Jaga kesehatanmu!" ucapnya sembari menyalami tangan Nenek dengan penuh kesopanan, lalu berbalik untuk pergi, berusaha menghindari tatapan tajam Gyumin yang menatapnya tanpa henti.

Namun, sebelum Manda berhasil melangkah jauh, Gyumin menangkap tangannya dengan erat.

"Lepaskan!" desis Manda tanpa menatapnya.

Gyumin memandang Manda dengan penuh keputusasaan. "Tidak akan."

"Jangan seperti ini, Gyumin..."

"Tidak," potong Gyumin tegas, menarik tangan Manda lebih dekat. Mata mereka bertemu, memancarkan emosi yang rumit.

Saat Gyumin hendak memeluknya, Manda tiba-tiba menggigit tangan Gyumin dan berlari keluar ruangan, meninggalkan kebingungan dan kesedihan di belakangnya. Pertemuan itu sangat singkat, namun membuat Gyumin memiliki harapan untuk memperbaiki hubungannya bersama dengan Manda.

...***...

Dengan nafas yang tidak beraturan, aku pun meraih ponsel dari saku celanaku dan menghubungi Doohyun.

"Hei, bagaimana kabarmu?" Sapa Doohyun dari dalam telepon.

"Mari bertemu!" Tukasku.

Doohyun mengerenyitkan dahinya. "Aku belum bisa berpergian ke luar Negeri, apa kau ingin sekali bertemu denganku?" Godanya.

"Datanglah ke Apartemenku!"

"Apa maksudmu?" tanya Doohyun kebingungan.

"Datanglah!"

Beberapa saat kemudian, Bell pun terdengar dari arah pintu Apartemen Manda.

Aku membuka pintu tersebut, dan menyambut kedatangannya dengan senyuman.

Tanpa basa-basi, Doohyun memelukku dengan sangat erat, seakan melepaskan rasa rindunya yang mendalam.

Doohyun melepas pelukannya dengan menatap matanya yang cantik, "Kapan kau tiba?"

"Aku menghubungimu untuk memastikannya!" Tukasku dengan wajah serius.

"Apa?" Doohyun bertanya sembari menaikkan alisnya.

"Apa Gyumin menikahi Park Ji young?"

Doohyun mengerenyitkan dahi. "Kenapa menanyakan hal itu? Terjadi sesuatu?"

Manda menggelengkan kepalanya. "Hari ini aku bertemu langsung dengannya. Aku tidak ingin Gyumin melakukan hal yanga nekat, dan membuat Ji young melakukan hal buruk lagi denganku!"

Doohyun menghela nafas. "Aku akan memikirkannya, tenanglah."

"Aku tidak berniat untuk memperlihatkan diriku di hadapannya lagi. Ini salahku, mengapa aku harus berada di tempat itu." gumamku khawatir.

"Jangan menyalahkan dirimu seperti ini." ujar Doohyun, tersenyum.

Aku perlahan mengalihkan pandanganku ke arahnya dan menganggukkan kepala dengan senyuman.

Setelah pertemuan mereka di Indonesia, Doohyun dan Manda saling memberi kabar dan bergurau bersama. Seiring berjalannya waktu, Doohyun pun mengungkapkan isi hatinya dan menjalin cinta bersama dengan Manda.

...***...

"Kau akan tinggal lama di sini?" tanya Doohyun sembari melihat wajah cantik kekasihnya.

"Belum ku putuskan. Aku benar-benar merindukanmu. Apa kau tidak merindukanku?"

Doohyun bangun dari pangkuan Manda. "Hei, Aku sangat-sangat merindukanmu. Dan berharap kau tetap tinggal disini bersamaku."

"Benarkah?" godaku, tersenyum.

"Tentu saja!" tegas Doohyun, menatap mata Manda dan menciumnya. Manda membalas ciumannya dengan hati yang berdebar.

Hingga malam pun tiba.

"Aku akan menjumpaimu nanti. Jangan khawatirkan apapun lagi." ujar Doohyun sembari mengelus rambut Manda.

Manda memeluknya dengan tubuh mungil di badan Doohyun yang tinggi. "Datanglah secepatnya!"

Doohyun membalas pelukan Manda. "Secepatnya! Jadi, kumpulkan rindumu itu untuk pertemuan selanjutnya."

Aku melepaskan pelukanku dan mengangguk. "Berhati-hatilah!"

Doohyun pun melangkah pergi meninggalkan Manda.

Saat aku sendiri di kesunyian malam ini, dengan menatap bintang-bintang di langit. Tiba-tiba terpikirkan olehku untuk pergi menuju atap Apartemen.

Tanpa menunggu waktu yang lama, aku pun berjalan menuju ke arah atap, tanpa menggunakan masker dan dengan setelan baju tidurku.

Sesampainya di atap Apartemen ini, mataku langsung tertuju ke arah Pria yang sedang menatap bintang-bintang di langit tersebut.

Perlahan aku melangkahkan kaki ke arah Pria tersebut dan duduk di sampingnya.

Manda melihat ke arah Bintang di langit. "Aku kembali...," Ucap aku dan mengalihkan pandanganku ke arahnya dengan senyuman.

Hwang in yeop pun seketika terkejut mendengar suara tersebut, dan perlahan Ia melihat ke arah sampingnya.

"Ka-kau, kembali?" Tanya In yeop dengan melebarkan matanya.

...To be continued....

Terpopuler

Comments

Bintangkehidupan

Bintangkehidupan

kok di gigit🙈

2024-08-22

1

Bintangkehidupan

Bintangkehidupan

Kasian banget umin, pasti tersiksa banget di tinggalin manda. mana nikah sama sikopet it lagi. ngeri nasipmu

2024-08-22

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 BAB 1: Awal.
3 BAB 2: Pandangan pertama.
4 BAB 3: Para pria aneh.
5 BAB 4: Bersamamu.
6 BAB 5: Perundung kejam.
7 BAB 6: Rumor.
8 BAB 7: Crazy girl.
9 BAB 8: Kau dan aku.
10 BAB 9: Kenangan manis.
11 BAB 10: Ciuman pertama.
12 BAB 11: Cemburu.
13 BAB 12: Sebaiknya jangan.
14 BAB 13: Kejam.
15 BAB 14: Sinaran bintang
16 BAB 15: Perpisahan.
17 BAB 16: Takdir Tuhan.
18 BAB 17: Aku kembali.
19 BAB 18: Kesetiaan.
20 BAB 19: Perkelahian.
21 BAB 20: Dia milikku!
22 BAB 21: Melangkah maju.
23 BAB 22: Populer.
24 BAB 23: Kekhawatiran.
25 BAB 24: Penyesalan.
26 BAB 25: Mereka memburuku.
27 BAB 26: Ego.
28 BAB 27: Diantara kita.
29 BAB 28: Cinta segi empat.
30 BAB 29: Karma.
31 BAB 30: Kacau.
32 BAB 31: Rumit.
33 BAB 32: Duka.
34 BAB 33: Beban.
35 BAB 34: Rencana awal.
36 BAB 35: Firasat
37 BAB 36: Mengapa?
38 BAB 37: Tutur.
39 BAB 38: Perubahan.
40 BAB 39: Apa yang terjadi?
41 BAB 40: Iba.
42 BAB 41: Ujian cinta.
43 BAB 42: Aku menyayangimu.
44 BAB 43: Sahabat.
45 BAB 44: Kerinduan.
46 BAB 45: Hari menyebalkan.
47 BAB 46: Lamaran konyol.
48 BAB 47: Topeng.
49 BAB 48: KFC.
50 BAB 49: Speechless.
51 BAB 50: Triliunan bintang.
52 BAB 51: Situasi.
53 BAB 52: Gaun berdarah.
54 BAB 53: Pertikaian.
55 BAB 54: Oversize.
56 BAB 55: Melenceng.
57 BAB 56: Gaje.
58 BAB 57: Wedding advertisement.
59 BAB 58: Dangerous.
60 BAB 59: Secret.
61 BAB 60: Keluarga bedebah.
62 BAB 61: Mimpi buruk.
63 BAB 62: Fatal.
64 BAB 63: Histeris.
65 BAB 64: Lampiasan amarah.
66 BAB 65: Tindakan.
67 BAB 66: Tiga pria itu.
68 BAB 67: Angkuh.
69 BAB 68: Parasit.
70 BAB 69: Dramatis.
71 BAB 70: Lancang.
72 BAB 71: Kemenangan.
73 BAB 72: New life.
74 BAB 73: Pedih.
75 BAB 74: Meisferaya flower.
76 BAB 75: Rahasia mereka.
77 BAB 76: Ketiga kalinya.
78 BAB 77: Pasangan.
79 BAB 78: The first night.
80 BAB 79: Diantara cinta.
81 BAB 80: Violin.
82 BAB 81: Alunan pertemuan.
83 BAB 82: Kau kembali.
84 BAB 83: Rahasia terpendam.
85 BAB 84: Flashback.
86 BAB 85: Titik terang.
87 BAB 86: Teman dekat.
88 BAB 87: Hasrat.
89 BAB 88: Debaran jantung.
90 BAB 89: Bersyarat.
91 BAB 90: Sang Idola.
92 BAB 91: Perubahan awal.
93 BAB 92: Sentuhan mata.
94 BAB 93: Teman yang dirindukan.
95 BAB 94: Godaan.
96 BAB 95: Mereka.
97 BAB 96: Queen of the models.
98 BAB 97: Comeback.
99 BAB 98: Niat.
100 BAB 99: Terperangkap.
101 BAB 100: Undangan.
102 BAB 101: Keputusannya.
103 BAB 102: Aku menemukanmu.
104 BAB 103: Kau milikku.
105 BAB 104: Dalam kebencian.
106 BAB 105: Rencana di malam mencekam.
107 BAB 106: Sekilas bayang.
108 BAB 107: Violinis bertopeng.
109 BAB 108: Malam panjang.
110 BAB 109: Pribadi ganda.
111 BAB 110: Alunan cinta
112 BAB 111: Kebisuan malam.
Episodes

Updated 112 Episodes

1
PROLOG
2
BAB 1: Awal.
3
BAB 2: Pandangan pertama.
4
BAB 3: Para pria aneh.
5
BAB 4: Bersamamu.
6
BAB 5: Perundung kejam.
7
BAB 6: Rumor.
8
BAB 7: Crazy girl.
9
BAB 8: Kau dan aku.
10
BAB 9: Kenangan manis.
11
BAB 10: Ciuman pertama.
12
BAB 11: Cemburu.
13
BAB 12: Sebaiknya jangan.
14
BAB 13: Kejam.
15
BAB 14: Sinaran bintang
16
BAB 15: Perpisahan.
17
BAB 16: Takdir Tuhan.
18
BAB 17: Aku kembali.
19
BAB 18: Kesetiaan.
20
BAB 19: Perkelahian.
21
BAB 20: Dia milikku!
22
BAB 21: Melangkah maju.
23
BAB 22: Populer.
24
BAB 23: Kekhawatiran.
25
BAB 24: Penyesalan.
26
BAB 25: Mereka memburuku.
27
BAB 26: Ego.
28
BAB 27: Diantara kita.
29
BAB 28: Cinta segi empat.
30
BAB 29: Karma.
31
BAB 30: Kacau.
32
BAB 31: Rumit.
33
BAB 32: Duka.
34
BAB 33: Beban.
35
BAB 34: Rencana awal.
36
BAB 35: Firasat
37
BAB 36: Mengapa?
38
BAB 37: Tutur.
39
BAB 38: Perubahan.
40
BAB 39: Apa yang terjadi?
41
BAB 40: Iba.
42
BAB 41: Ujian cinta.
43
BAB 42: Aku menyayangimu.
44
BAB 43: Sahabat.
45
BAB 44: Kerinduan.
46
BAB 45: Hari menyebalkan.
47
BAB 46: Lamaran konyol.
48
BAB 47: Topeng.
49
BAB 48: KFC.
50
BAB 49: Speechless.
51
BAB 50: Triliunan bintang.
52
BAB 51: Situasi.
53
BAB 52: Gaun berdarah.
54
BAB 53: Pertikaian.
55
BAB 54: Oversize.
56
BAB 55: Melenceng.
57
BAB 56: Gaje.
58
BAB 57: Wedding advertisement.
59
BAB 58: Dangerous.
60
BAB 59: Secret.
61
BAB 60: Keluarga bedebah.
62
BAB 61: Mimpi buruk.
63
BAB 62: Fatal.
64
BAB 63: Histeris.
65
BAB 64: Lampiasan amarah.
66
BAB 65: Tindakan.
67
BAB 66: Tiga pria itu.
68
BAB 67: Angkuh.
69
BAB 68: Parasit.
70
BAB 69: Dramatis.
71
BAB 70: Lancang.
72
BAB 71: Kemenangan.
73
BAB 72: New life.
74
BAB 73: Pedih.
75
BAB 74: Meisferaya flower.
76
BAB 75: Rahasia mereka.
77
BAB 76: Ketiga kalinya.
78
BAB 77: Pasangan.
79
BAB 78: The first night.
80
BAB 79: Diantara cinta.
81
BAB 80: Violin.
82
BAB 81: Alunan pertemuan.
83
BAB 82: Kau kembali.
84
BAB 83: Rahasia terpendam.
85
BAB 84: Flashback.
86
BAB 85: Titik terang.
87
BAB 86: Teman dekat.
88
BAB 87: Hasrat.
89
BAB 88: Debaran jantung.
90
BAB 89: Bersyarat.
91
BAB 90: Sang Idola.
92
BAB 91: Perubahan awal.
93
BAB 92: Sentuhan mata.
94
BAB 93: Teman yang dirindukan.
95
BAB 94: Godaan.
96
BAB 95: Mereka.
97
BAB 96: Queen of the models.
98
BAB 97: Comeback.
99
BAB 98: Niat.
100
BAB 99: Terperangkap.
101
BAB 100: Undangan.
102
BAB 101: Keputusannya.
103
BAB 102: Aku menemukanmu.
104
BAB 103: Kau milikku.
105
BAB 104: Dalam kebencian.
106
BAB 105: Rencana di malam mencekam.
107
BAB 106: Sekilas bayang.
108
BAB 107: Violinis bertopeng.
109
BAB 108: Malam panjang.
110
BAB 109: Pribadi ganda.
111
BAB 110: Alunan cinta
112
BAB 111: Kebisuan malam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!