BAB 7: Crazy girl.

...Universitas Korea. ...

Ji Young melangkah keluar dari balik tembok, menghampiri Gyumin dengan senyum yang seakan menyembunyikan niat tersembunyi. "Bagaimana kabarmu?" tanyanya ceria.

Gyumin hanya menatapnya sekilas sebelum menarik tangannya. "Kita harus bicara," desisnya, membawa Ji Young ke dalam sebuah ruangan terdekat.

Di sisi lain, Manda yang tidak sengaja melihat Gyumin bersama Ji Young merasa hatinya bergemuruh. "Gyumin mengenalinya?" gumamnya pelan.

Doohyun, yang mengamati Manda dari kejauhan, melangkah mendekatinya. "Apa yang kau lakukan?" tanyanya tiba-tiba, membuat Manda tersentak kaget.

Manda berbalik, terkejut. "Kau mengejutkanku!" Mata indahnya melebar, menatap Doohyun.

"Kenapa kau berbicara sendiri?" tanya Doohyun dengan nada lebih rendah, matanya menelisik.

"Kenapa kau sangat ingin tahu?" balas Manda kesal, lalu menghindari tatapannya.

Doohyun menghela napas panjang. "Kau jangan mendekati wanita itu!" peringatnya sebelum berlalu pergi, meninggalkan Manda dengan pikiran yang kacau.

Manda hanya bisa menggerutu dalam hati. "Ngomong apa sih! Nggak jelas banget," katanya dalam bahasa Indonesia sembari berjalan menuju kelas.

Di dalam ruangan yang terkunci, Gyumin berhadapan dengan Ji Young. "Kenapa kau mengganggunya?" tanyanya tajam, menghentikan langkah tepat di hadapan Ji Young.

Ji Young tertawa pelan, mata berbinar dengan kesombongan. "Awalnya, aku memang sangat penasaran dengan alasanmu menolakku. Tapi..."

"Jangan pernah sedikit pun berniat untuk menyakitinya!" potong Gyumin marah.

Ji Young hanya melipat kedua tangannya dan tersenyum licik. "Jauhi dia... jika ingin dia baik-baik saja," ancamnya.

"Kau wanita licik!" bentak Gyumin, mengepalkan kedua tangannya.

"Kau tahu bagaimana liciknya aku," balas Ji Young tenang, lalu melangkah pergi meninggalkannya.

Di dalam kelas, Gyumin berjalan masuk tanpa menyapa Manda, membuatnya merasa bingung dan cemas. "Aneh! Tidak biasanya dia bertingkah seperti ini," gumamnya saat kelas usai dan Gyumin kembali melewatkannya tanpa sepatah kata pun.

...Restaurant kampus. ...

Saat Manda tengah menikmati makanannya, Ji Young dan teman-temannya datang menghampiri. "Jalang!" seru Tae Ri, duduk di pinggir meja dengan tatapan merendahkan.

Manda mengabaikan mereka, berusaha fokus pada makanannya.

Ji Young duduk berhadapan dengannya. "Kau luar biasa sekali, menaklukkan hati Pria yang ku idamkan," ujarnya pelan.

"Jangan berbicara di saat aku sedang menikmati makananku!" balas Manda tajam tanpa melihat ke arahnya.

Dengan sengaja, Ji Young menumpahkan sup yang tengah dimakan Manda ke lantai. "Akan lebih nikmat jika kau memakannya dari lantai," ucapnya dengan senyuman sinis. Tae Ri dan Yi Kyo tertawa terbahak-bahak.

Manda menatap mereka dengan kemarahan yang membara.

"Tidak terima?" tanya Ji Young, menaikkan alisnya sembari tertawa.

"Bukankah itu pantas untuk orang sepertimu?" sambung Yi Kyo.

Tae Ri dengan sengaja menumpahkan jus di lengan baju kanan Manda.

Ji Young berdiri, berjalan mendekati Manda. "Jauhi Gyumin, jika kau tak ingin hal seperti ini terjadi lagi!" bisiknya tegas sebelum melangkah pergi, diikuti oleh Tae Ri dan Yi Kyo yang masih menertawakannya.

Dari kejauhan, In Woo menyaksikan Manda yang sedang diganggu oleh mereka.

Setelah mereka pergi, In Woo menghampiri Manda yang terlihat sangat kesal dan bingung. "Kenapa mereka melakukannya padamu?" tanyanya, memberikan tisu basah pada Manda.

"Dasar wanita berengsek!" umpat Manda kesal sembari mengelap pakaiannya yang kotor.

"Tenanglah. Ayo, ku antar kau ke toilet?" tawar In Woo lembut.

"Mereka dikenal sebagai perundung di universitas ini. Melaporkannya pun percuma! Salah satu dari mereka sangat berpengaruh di sini," ungkapnya.

"Maksudmu?" tanya Manda, menatap In Woo penuh tanya.

"Aku akan menunjukkannya setelah kau membersihkan tumpahan jus di bajumu."

Di dalam toilet, beberapa saat kemudian.

Setelah membersihkan tumpahan jus tersebut, Manda sempat bercermin. "Mengapa dia menegurku untuk menjauhinya? Apakah Gyumin memiliki hubungan dengan wanita gila itu?" gumamnya, lalu keluar dari toilet.

"Kau tetap terlihat sangat cantik, meskipun kau dilumuri jus," goda In Woo dengan senyuman.

"Aku tidak ingin mendengarnya. Tunjukkan apa yang ingin kau tunjukkan padaku!" balas Manda datar.

In Woo pun membawanya ke arah lobi universitas.

Setibanya di lobi Universitas Korea, In Woo berhenti di depan papan peringkat donasi. "Orang tua mereka sangat berpengaruh di universitas ini, dan Ji Young adalah salah satunya," ucapnya.

"Kim Gyumin? Pendonasi tingkat pertama di universitas ini?" Manda membaca dengan mata terbelalak.

"Kau baru mengetahuinya? Lihat! Namaku di urutan ke-5!" kata In Woo, menunjuk namanya dengan bangga.

Manda terpaku melihat papan peringkat tersebut, tidak menyangka bahwa Gyumin sangat berpengaruh di universitas ini.

In Woo mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Manda. "Ada apa denganmu? Kau melamun lagi?"

"Tidak apa-apa. Aku akan pergi ke suatu tempat," pamit Manda, berjalan meninggalkan In Woo.

Manda melangkah dengan kepala tertunduk, tanpa sengaja menabrak Ji Young.

Ji Young tersenyum penuh kemenangan. "Kau menyadari tempatmu?" tanyanya menghentikan langkahnya tepat di hadapan Manda.

"Jika itu aku, aku tidak akan menampakkan wajahku di sini lagi! Memalukan sekali," sambung Tae Ri.

Dengan sengaja, Ji Young menginjak kaki Manda dan berbisik. "Ini yang akan kau terima jika berani mendekati orang yang seharusnya menjadi milikku!"

Manda spontan mendorong Ji Young karena rasa sakit di kakinya.

Melihat itu, Yi Kyo balas mendorong Manda hingga terjatuh. "Berani sekali kau menyentuhnya!" bentaknya.

Doohyun yang kebetulan keluar dari lift menyaksikan Manda yang terjatuh. Ia segera menghampiri dan membantu Manda berdiri, membawanya pergi dari tempat tersebut.

"Hei, jalang sialan, berhenti!" teriak Tae Ri dengan suara tinggi.

In Woo segera menghampiri mereka. "Apa yang kalian lakukan?!" tanyanya kepada Ji Young.

"Jangan bicara denganku!" bentak Ji Young, kesal, matanya bergetar, menyimpan kebencian yang mendalam.

Setibanya di koridor kampus, Doohyun melepaskan tangan Manda. "Aku memperingatimu untuk menjauhi mereka, bukan?" tanyanya dengan wajah kesal.

"Mereka yang memulai lebih dulu! Kalau mereka tidak menggangguku, aku pun malas berurusan dengan orang seperti mereka!" bentak Manda jengkel.

"Mereka tidak segan-segan melukaimu. Berurusan dengan mereka sama saja dengan membahayakan dirimu sendiri!" tegas Doohyun lagi.

"Kau menyalahkanku?!" tanya Manda tidak terima.

"Tidak!" bantah Doohyun dengan dingin. Membuat Manda menghela nafas panjang, dan terdiam.

Beberapa saat kemudian, saat berjalan menuju kelas selanjutnya, Tae Ri dan Yi Kyo membawa paksa Manda menuju gudang.

Gyumin melangkah keluar dari toilet dengan langkah yang cepat, rasa penasaran tergambar jelas di wajahnya. Di koridor yang sepi, ia melihat sekumpulan orang yang tampak mencurigakan. Tanpa ragu, Gyumin mengikuti mereka dari kejauhan, menjaga jarak agar tidak ketahuan.

Sesampainya di depan gudang yang remang-remang, Gyumin berhenti dan menyandarkan dirinya ke dinding. Ia menajamkan pendengarannya, mencoba menangkap percakapan dari dalam.

Manda melangkah masuk ke dalam gudang, dan dengan cepat Ji Young mengunci pintu di belakangnya. Ia berbalik dengan tatapan tajam yang penuh dendam, wajahnya terlihat tegang dalam cahaya redup.

Ji Young mendorong Manda hingga punggungnya membentur dinding keras. "Akan kutunjukkan siapa aku di universitas ini!" suaranya dingin dan penuh ancaman.

Langkah Ji Young semakin mendekat, perlahan tapi pasti, seperti seekor predator yang siap menerkam mangsanya. "Biarkan aku pergi!" Teriak Manda, suaranya menggema di dalam ruangan kosong itu.

Namun, Ji Young hanya tersenyum sinis, tangannya yang dingin meraih rambut Manda dan menariknya dengan kasar. "Jauhi Gyumin!" bentaknya dengan marah.

"Sakit! Lepaskan! Argh!" Manda merintih kesakitan, mencoba melepaskan tangan Ji Young dengan sia-sia.

Di luar gudang, Gyumin mendengar rintihan Manda yang menyayat hati. Tanpa berpikir panjang, Ia mendobrak pintu gudang dengan kekuatan penuh, amarahnya memuncak.

Pintu terbuka dengan keras, membuat semua orang di dalam terkejut. Gyumin melangkah masuk dengan tatapan tajam, matanya menyapu ruangan hingga menemukan Ji Young yang masih menarik rambut Manda.

Gyumin berjalan cepat menghampiri Ji Young dan meraih tangannya, lalu mendorongnya ke tembok dengan kekuatan yang cukup untuk membuat Ji Young terhuyung.

"Sedikitpun kau tidak pernah merubah kelakuanmu! Apa kau pantas untukku?! Harus berapa kali mengatakannya! Semua itu tidak ada hubungannya dengan dia!" Bentak Gyumin, suaranya menggelegar memenuhi gudang.

Gyumin berdiri tegak, menatap Ji Young dengan jijik. "Sikap dan perilakumu yang menjijikan itu, Pergi!" Gyumin menunjuk ke arah pintu keluar dengan tegas.

Ji Young tertawa, suara tawanya dingin dan penuh sinisme. "Gyumin!" Ia berjalan mendekati Manda dan menatapnya dengan intens.

"Kau terlalu nafsu dengan wanita jalang ini," ucapnya pelan, matanya melebar menatap Manda, lalu beralih ke Gyumin.

"Jadi, kau ingin sekali memilikinya? Apakah itu alasan sebenarnya, Gyumin?!"

Gyumin memalingkan wajahnya, enggan menanggapi ucapan Ji Young. Ia tahu bahwa berdebat dengan Ji Young hanya akan memperburuk situasi.

"Bukankah kedua orang tuamu merestui kita? Lalu, kenapa kau harus memilihnya?!" Ji Young tersenyum sinis, wajahnya merendah.

"Apa kau memiliki alasan lain untuk ini? Hey, Aku juga mampu memuaskan nafsumu! Mengapa harus wanita sialan ini?! Kau, seharusnya mengatakan lebih awal kepadaku!" Bentak Ji Young dengan marah, suaranya bergetar.

Ji Young menatap dua orang di depannya dengan senyum sinis, menikmati keterkejutan mereka. Dengan langkah cepat, Ia mendekati Gyumin dan menarik wajah Pria itu dengan kasar, bibir mereka bertemu dalam ciuman yang penuh kekerasan. Manda terbelalak, tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Semua orang di dalam gudang-Manda, Tae Ri, dan Yi Kyo-terkejut melihat tindakan nekat Ji Young. Mata mereka membesar, mulut ternganga.

Gyumin, tersadar dari kejutan itu, segera mendorong Ji Young hingga wanita itu tersungkur ke lantai. Ia menarik tangan Manda yang masih terpaku di tempat dan tanpa berkata apa-apa lagi, mereka meninggalkan gudang itu, meninggalkan Ji Young yang tergeletak di lantai dengan tawa dinginnya yang mengerikan.

...To be continued....

Terpopuler

Comments

Nanana~

Nanana~

Ji young!!! gw tampol juga lu

2024-11-18

0

Bintangkehidupan

Bintangkehidupan

Sesuai judul bangettt

2024-08-22

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 BAB 1: Awal.
3 BAB 2: Pandangan pertama.
4 BAB 3: Para pria aneh.
5 BAB 4: Bersamamu.
6 BAB 5: Perundung kejam.
7 BAB 6: Rumor.
8 BAB 7: Crazy girl.
9 BAB 8: Kau dan aku.
10 BAB 9: Kenangan manis.
11 BAB 10: Ciuman pertama.
12 BAB 11: Cemburu.
13 BAB 12: Sebaiknya jangan.
14 BAB 13: Kejam.
15 BAB 14: Sinaran bintang
16 BAB 15: Perpisahan.
17 BAB 16: Takdir Tuhan.
18 BAB 17: Aku kembali.
19 BAB 18: Kesetiaan.
20 BAB 19: Perkelahian.
21 BAB 20: Dia milikku!
22 BAB 21: Melangkah maju.
23 BAB 22: Populer.
24 BAB 23: Kekhawatiran.
25 BAB 24: Penyesalan.
26 BAB 25: Mereka memburuku.
27 BAB 26: Ego.
28 BAB 27: Diantara kita.
29 BAB 28: Cinta segi empat.
30 BAB 29: Karma.
31 BAB 30: Kacau.
32 BAB 31: Rumit.
33 BAB 32: Duka.
34 BAB 33: Beban.
35 BAB 34: Rencana awal.
36 BAB 35: Firasat
37 BAB 36: Mengapa?
38 BAB 37: Tutur.
39 BAB 38: Perubahan.
40 BAB 39: Apa yang terjadi?
41 BAB 40: Iba.
42 BAB 41: Ujian cinta.
43 BAB 42: Aku menyayangimu.
44 BAB 43: Sahabat.
45 BAB 44: Kerinduan.
46 BAB 45: Hari menyebalkan.
47 BAB 46: Lamaran konyol.
48 BAB 47: Topeng.
49 BAB 48: KFC.
50 BAB 49: Speechless.
51 BAB 50: Triliunan bintang.
52 BAB 51: Situasi.
53 BAB 52: Gaun berdarah.
54 BAB 53: Pertikaian.
55 BAB 54: Oversize.
56 BAB 55: Melenceng.
57 BAB 56: Gaje.
58 BAB 57: Wedding advertisement.
59 BAB 58: Dangerous.
60 BAB 59: Secret.
61 BAB 60: Keluarga bedebah.
62 BAB 61: Mimpi buruk.
63 BAB 62: Fatal.
64 BAB 63: Histeris.
65 BAB 64: Lampiasan amarah.
66 BAB 65: Tindakan.
67 BAB 66: Tiga pria itu.
68 BAB 67: Angkuh.
69 BAB 68: Parasit.
70 BAB 69: Dramatis.
71 BAB 70: Lancang.
72 BAB 71: Kemenangan.
73 BAB 72: New life.
74 BAB 73: Pedih.
75 BAB 74: Meisferaya flower.
76 BAB 75: Rahasia mereka.
77 BAB 76: Ketiga kalinya.
78 BAB 77: Pasangan.
79 BAB 78: The first night.
80 BAB 79: Diantara cinta.
81 BAB 80: Violin.
82 BAB 81: Alunan pertemuan.
83 BAB 82: Kau kembali.
84 BAB 83: Rahasia terpendam.
85 BAB 84: Flashback.
86 BAB 85: Titik terang.
87 BAB 86: Teman dekat.
88 BAB 87: Hasrat.
89 BAB 88: Debaran jantung.
90 BAB 89: Bersyarat.
91 BAB 90: Sang Idola.
92 BAB 91: Perubahan awal.
93 BAB 92: Sentuhan mata.
94 BAB 93: Teman yang dirindukan.
95 BAB 94: Godaan.
96 BAB 95: Mereka.
97 BAB 96: Queen of the models.
98 BAB 97: Comeback.
99 BAB 98: Niat.
100 BAB 99: Terperangkap.
101 BAB 100: Undangan.
102 BAB 101: Keputusannya.
103 BAB 102: Aku menemukanmu.
104 BAB 103: Kau milikku.
105 BAB 104: Dalam kebencian.
106 BAB 105: Rencana di malam mencekam.
107 BAB 106: Sekilas bayang.
108 BAB 107: Violinis bertopeng.
109 BAB 108: Malam panjang.
110 BAB 109: Pribadi ganda.
111 BAB 110: Alunan cinta
112 BAB 111: Kebisuan malam.
Episodes

Updated 112 Episodes

1
PROLOG
2
BAB 1: Awal.
3
BAB 2: Pandangan pertama.
4
BAB 3: Para pria aneh.
5
BAB 4: Bersamamu.
6
BAB 5: Perundung kejam.
7
BAB 6: Rumor.
8
BAB 7: Crazy girl.
9
BAB 8: Kau dan aku.
10
BAB 9: Kenangan manis.
11
BAB 10: Ciuman pertama.
12
BAB 11: Cemburu.
13
BAB 12: Sebaiknya jangan.
14
BAB 13: Kejam.
15
BAB 14: Sinaran bintang
16
BAB 15: Perpisahan.
17
BAB 16: Takdir Tuhan.
18
BAB 17: Aku kembali.
19
BAB 18: Kesetiaan.
20
BAB 19: Perkelahian.
21
BAB 20: Dia milikku!
22
BAB 21: Melangkah maju.
23
BAB 22: Populer.
24
BAB 23: Kekhawatiran.
25
BAB 24: Penyesalan.
26
BAB 25: Mereka memburuku.
27
BAB 26: Ego.
28
BAB 27: Diantara kita.
29
BAB 28: Cinta segi empat.
30
BAB 29: Karma.
31
BAB 30: Kacau.
32
BAB 31: Rumit.
33
BAB 32: Duka.
34
BAB 33: Beban.
35
BAB 34: Rencana awal.
36
BAB 35: Firasat
37
BAB 36: Mengapa?
38
BAB 37: Tutur.
39
BAB 38: Perubahan.
40
BAB 39: Apa yang terjadi?
41
BAB 40: Iba.
42
BAB 41: Ujian cinta.
43
BAB 42: Aku menyayangimu.
44
BAB 43: Sahabat.
45
BAB 44: Kerinduan.
46
BAB 45: Hari menyebalkan.
47
BAB 46: Lamaran konyol.
48
BAB 47: Topeng.
49
BAB 48: KFC.
50
BAB 49: Speechless.
51
BAB 50: Triliunan bintang.
52
BAB 51: Situasi.
53
BAB 52: Gaun berdarah.
54
BAB 53: Pertikaian.
55
BAB 54: Oversize.
56
BAB 55: Melenceng.
57
BAB 56: Gaje.
58
BAB 57: Wedding advertisement.
59
BAB 58: Dangerous.
60
BAB 59: Secret.
61
BAB 60: Keluarga bedebah.
62
BAB 61: Mimpi buruk.
63
BAB 62: Fatal.
64
BAB 63: Histeris.
65
BAB 64: Lampiasan amarah.
66
BAB 65: Tindakan.
67
BAB 66: Tiga pria itu.
68
BAB 67: Angkuh.
69
BAB 68: Parasit.
70
BAB 69: Dramatis.
71
BAB 70: Lancang.
72
BAB 71: Kemenangan.
73
BAB 72: New life.
74
BAB 73: Pedih.
75
BAB 74: Meisferaya flower.
76
BAB 75: Rahasia mereka.
77
BAB 76: Ketiga kalinya.
78
BAB 77: Pasangan.
79
BAB 78: The first night.
80
BAB 79: Diantara cinta.
81
BAB 80: Violin.
82
BAB 81: Alunan pertemuan.
83
BAB 82: Kau kembali.
84
BAB 83: Rahasia terpendam.
85
BAB 84: Flashback.
86
BAB 85: Titik terang.
87
BAB 86: Teman dekat.
88
BAB 87: Hasrat.
89
BAB 88: Debaran jantung.
90
BAB 89: Bersyarat.
91
BAB 90: Sang Idola.
92
BAB 91: Perubahan awal.
93
BAB 92: Sentuhan mata.
94
BAB 93: Teman yang dirindukan.
95
BAB 94: Godaan.
96
BAB 95: Mereka.
97
BAB 96: Queen of the models.
98
BAB 97: Comeback.
99
BAB 98: Niat.
100
BAB 99: Terperangkap.
101
BAB 100: Undangan.
102
BAB 101: Keputusannya.
103
BAB 102: Aku menemukanmu.
104
BAB 103: Kau milikku.
105
BAB 104: Dalam kebencian.
106
BAB 105: Rencana di malam mencekam.
107
BAB 106: Sekilas bayang.
108
BAB 107: Violinis bertopeng.
109
BAB 108: Malam panjang.
110
BAB 109: Pribadi ganda.
111
BAB 110: Alunan cinta
112
BAB 111: Kebisuan malam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!