BAB 5: Perundung kejam.

Pagi ini dimulai dengan bayangan masa laluku di Indonesia yang muncul tiba-tiba, mengingatkan kembali pada percakapan yang tidak pernah ingin kuingat lagi.

"Kamu adalah teman yang terburuk, dia meninggalkanku karena suka padamu!" Bentak Jenny, suaranya menggema dalam pikiranku.

"Aku bahkan tidak mengenal pacarmu, Jen! Kenapa menyalahkanku?" Tanyaku, mencoba mengendalikan emosiku.

"Kesalahanmu berada di wajahmu itu!" Bentak Jenny lagi, sebelum memutuskan panggilan telepon dengan marah.

"Wajahku kenapa, Jen?" Tanyaku, merasa bingung dan terluka.

Aku terhenti sejenak, menarik napas panjang dan menenangkan pikiranku. "Mereka menyalahkanku karena pacarnya yang kurang ajar, itu jelas bukan kesalahanku! Dasar!" gumamku dengan sedikit kesal, merasakan ketidakadilan yang mereka timpakan padaku. Sembari melangkah lebih dalam ke taman, aku merasakan tatapan orang-orang di sekelilingku yang tak henti-hentinya memperhatikan.

Seperti biasa, taman kampus menjadi tempat pelarian. Namun, hari ini, bisikan-bisikan yang mengiringi langkahku terasa lebih tajam. Beberapa orang memandangku dengan kagum, sementara yang lain berbicara di balik tangan mereka, penuh dengan prasangka.

"Dia terlihat sangat angkuh! Bahkan dia tidak sudi berteman dengan orang lain," ucap Kim Tae Ri, mengamati gerak-gerik Manda dengan tatapan tajam.

"Mereka terlalu berlebihan," sahut Park Ji Young.

"Benar! Aku sama sekali tidak menyukainya," sambung Tae Ri, menambahkan nada kebencian dalam suaranya.

"Dia terlihat lemah," komentar Kim Yi Kyo, matanya menyipit saat menilai.

"Mau menghampirinya?" tanya Ji Young dengan senyum liciknya, memperhatikan reaksi teman-temannya.

"Ayo, aku mau!" sahut Tae Ri antusias, mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

Mereka pun berjalan ke arah Manda dengan niat yang jelas tergambar dari gerak-gerik mereka. Tae Ri, tanpa basa-basi, merebut buku yang sedang di bacanya.

"Apa yang kau lakukan? Mencari perhatian?" tanyanya sinis.

"Mau apa sih? Nggak sopan banget!" tanyaku, mencoba tetap tenang meskipun hatiku mulai berdegup kencang.

Yi Kyo memberi isyarat kepada Ji Young untuk duduk di sebelah Manda. Ji Young, dengan gaya angkuhnya, melangkah mendekat dan duduk dengan menyilangkan kakinya.

"Kau siapa?" tanya Ji Young, memandang Manda dari atas ke bawah dengan sikap meremehkan.

"Kalian sekumpulan perundung?" tanyaku, melepaskan senyum tipis yang penuh arti ke arah mereka.

"Beraninya kau...," bentak Tae Ri, tangannya terangkat hendak menampar Manda, namun dihentikan oleh Ji Young.

"Park Ji Young! Seluruh pelajar di universitas ini segan padaku!" Ucap Ji young, angkuh.

Di sisi lain, Gyumin dan yang lainnya baru saja keluar dari gedung kampus, pandangan mereka tertuju pada Manda yang dikerubungi oleh tiga orang yang mereka kenal.

"Mereka ingin apa dengannya?" tanya In Woo, menunjuk ke arah taman.

"Kau harus segera bertindak!" saran Jun Ki kepada Gyumin.

Gyumin memperhatikannya dari kejauhan. "Mereka tidak pernah berubah!" geramnya, kemudian berjalan menghampiri.

Sementara itu, Doohyun juga ikut bergerak ke arah mereka, diikuti oleh teman-temannya.

"Ya, terus? Kau ingin aku segan denganmu?" tanyaku, mengalihkan pandanganku darinya.

Ji Young tertawa dan mendekat ke arah Manda. "Kau terlihat sangat menyebalkan!" bisiknya dengan tersenyum licik.

Namun, Doohyun tiba-tiba menarik tangan Ji Young dan membawanya pergi dari tempat itu. Seketika, Yi Kyo dan Tae Ri terkejut melihat Doohyun yang bertindak tegas.

"Jika terjadi sesuatu dengan Ji Young, kau harus bersembunyi!" ancam Yi kyo, lalu berjalan menghampiri Ji Young yang dibawa pergi, diikuti Tae ri yang menatap kesal ke arah Manda

"Dasar, tidak jelas!" gumamku pelan.

"Mereka menyakitimu?" tanya In Woo, duduk di dekat Manda dengan wajah khawatir.

"Mereka hanya datang dan berbicara omong kosong," jawabku dengan ketus.

"Jangan mendekatinya lagi!" perintah Gyumin dengan nada khawatir.

"Tidak akan, mereka hanya membuang-buang waktuku," sahutku, berusaha terlihat tegar.

Gyumin memperhatikan sekelilingnya. "Mengapa tidak menggunakan maskermu?"

Aku mengeluarkan masker dari saku bajuku dan memakainya, mencoba menyembunyikan perasaanku yang campur aduk.

Setibanya mereka di belakang gedung Kampus, Doohyun melepas genggamannya.

"Hey, kau juga tergila-gila dengan jalang itu?" tanya Ji Young, tersenyum sinis kepada Doohyun.

Doohyun berjalan mendekati Ji Young. "Kau ingin merundungnya?!" tanyanya dengan suara meninggi, mencoba menahan amarahnya.

Ji Young menghindari pandangan Doohyun. "Aku bahkan baru ingin memulainya! Kau tidak perlu berlebihan seperti ini," balasnya sambil tersenyum, kemudian menepuk kedua tangannya, matanya melebar.

"Tunggu, kau peduli? Wah... mengesankan sekali."

"Hentikan niat burukmu!" bentak Doohyun, namun Ji Young hanya menanggapinya dengan senyuman, berbalik dan meninggalkan Doohyun di sana.

...Taman....

"Aku akan pulang lebih awal," ujar Manda, berdiri dari tempat duduknya.

"Aku akan bersamamu," sahut Gyumin dengan tegas.

"Tidak! Aku ingin sendiri," jawabku, melangkah pergi meninggalkan mereka.

Gyumin meraih tangan Manda. "Aku akan menjumpaimu nanti!"

Aku melihat ke belakang, tersenyum kecil. "Tidak Gyu, aku ingin istirahat hari ini," jawabku, melepaskan tangannya perlahan.

"Berhati-hatilah, jangan biarkan seseorang mengganggumu!" Gyumin memperingatinya dengan serius. Aku mengangguk, lalu melangkah pergi.

Setelah kepergian Manda, Gyumin dengan segera mencari keberadaan Doohyun dan Ji Young.

Beberapa menit kemudian, Gyumin dan Doohyun bertemu di tengah jalan. "Di mana mereka?" tanya Gyumin dengan kesal.

"Jauhkan dia darinya!" perintah Doohyun dengan tegas.

"Aku harus memberikan tekanan kepada mereka," balas Gyumin dengan keras kepala.

"Itu hanya akan memperburuk keadaan," sahut Doohyun, mencoba menenangkan.

"Mereka mengganggunya!" bentak Gyumin dengan marah, namun akhirnya mengikuti Doohyun dan teman-temannya pergi.

...Pukul 05.00 Sore, Rumah Makan 올요/Ulyo....

"Wah, ini enak sekali!" seruku sembari menikmati sajian Tteokbokki hangat yang ada di depanku.

Saat tengah menikmati makanan, pandanganku tertuju ke arah luar dan melihat perundungan yang terjadi.

"Ck! Mereka merusak penglihatanku... mereka masih melakukan perundungan kepada teman sebayanya? Benar-benar kacau sekali," ocehku sambil memperhatikan mereka dari dalam rumah makan.

Para perundung itu semakin menjadi, mereka menendang dan memukuli seorang siswi SMP tanpa ada yang mencoba melerai. Aku semakin kesal dan berdiri menghampirinya.

"Kalian ingin membunuhnya?!" tegur Manda dengan suara yang meninggi, membuat mereka terdiam seketika saat melihatnya.

"Apa?!" bentakku, menatap mereka satu per satu.

Aku mengalihkan pandanganku ke arah gadis yang meringkuk melindungi wajahnya, lalu duduk dan memegang pundaknya.

"Kau terluka?" tanyaku dengan lembut.

"Kau mengenalnya?" tanya salah satu dari mereka, dengan tatapan tidak suka.

Aku berdiri dan menatap mereka semua. "Kenapa kalian memperlakukannya seperti binatang?!" geramku, merasa marah dan jijik dengan tindakan mereka.

Salah satu dari mereka yang bernama Kim Yoo Jin mendekati Manda, menatapnya dengan tatapan menantang. "Itu bukan urusanmu, pergilah!" usirnya dengan senyum licik.

...To be continued....

Terpopuler

Comments

Nanana~

Nanana~

Makin naik Bab, makin seru. ga bisa berenti scroll. 👍👍👍🔥

2024-11-18

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 BAB 1: Awal.
3 BAB 2: Pandangan pertama.
4 BAB 3: Para pria aneh.
5 BAB 4: Bersamamu.
6 BAB 5: Perundung kejam.
7 BAB 6: Rumor.
8 BAB 7: Crazy girl.
9 BAB 8: Kau dan aku.
10 BAB 9: Kenangan manis.
11 BAB 10: Ciuman pertama.
12 BAB 11: Cemburu.
13 BAB 12: Sebaiknya jangan.
14 BAB 13: Kejam.
15 BAB 14: Sinaran bintang
16 BAB 15: Perpisahan.
17 BAB 16: Takdir Tuhan.
18 BAB 17: Aku kembali.
19 BAB 18: Kesetiaan.
20 BAB 19: Perkelahian.
21 BAB 20: Dia milikku!
22 BAB 21: Melangkah maju.
23 BAB 22: Populer.
24 BAB 23: Kekhawatiran.
25 BAB 24: Penyesalan.
26 BAB 25: Mereka memburuku.
27 BAB 26: Ego.
28 BAB 27: Diantara kita.
29 BAB 28: Cinta segi empat.
30 BAB 29: Karma.
31 BAB 30: Kacau.
32 BAB 31: Rumit.
33 BAB 32: Duka.
34 BAB 33: Beban.
35 BAB 34: Rencana awal.
36 BAB 35: Firasat
37 BAB 36: Mengapa?
38 BAB 37: Tutur.
39 BAB 38: Perubahan.
40 BAB 39: Apa yang terjadi?
41 BAB 40: Iba.
42 BAB 41: Ujian cinta.
43 BAB 42: Aku menyayangimu.
44 BAB 43: Sahabat.
45 BAB 44: Kerinduan.
46 BAB 45: Hari menyebalkan.
47 BAB 46: Lamaran konyol.
48 BAB 47: Topeng.
49 BAB 48: KFC.
50 BAB 49: Speechless.
51 BAB 50: Triliunan bintang.
52 BAB 51: Situasi.
53 BAB 52: Gaun berdarah.
54 BAB 53: Pertikaian.
55 BAB 54: Oversize.
56 BAB 55: Melenceng.
57 BAB 56: Gaje.
58 BAB 57: Wedding advertisement.
59 BAB 58: Dangerous.
60 BAB 59: Secret.
61 BAB 60: Keluarga bedebah.
62 BAB 61: Mimpi buruk.
63 BAB 62: Fatal.
64 BAB 63: Histeris.
65 BAB 64: Lampiasan amarah.
66 BAB 65: Tindakan.
67 BAB 66: Tiga pria itu.
68 BAB 67: Angkuh.
69 BAB 68: Parasit.
70 BAB 69: Dramatis.
71 BAB 70: Lancang.
72 BAB 71: Kemenangan.
73 BAB 72: New life.
74 BAB 73: Pedih.
75 BAB 74: Meisferaya flower.
76 BAB 75: Rahasia mereka.
77 BAB 76: Ketiga kalinya.
78 BAB 77: Pasangan.
79 BAB 78: The first night.
80 BAB 79: Diantara cinta.
81 BAB 80: Violin.
82 BAB 81: Alunan pertemuan.
83 BAB 82: Kau kembali.
84 BAB 83: Rahasia terpendam.
85 BAB 84: Flashback.
86 BAB 85: Titik terang.
87 BAB 86: Teman dekat.
88 BAB 87: Hasrat.
89 BAB 88: Debaran jantung.
90 BAB 89: Bersyarat.
91 BAB 90: Sang Idola.
92 BAB 91: Perubahan awal.
93 BAB 92: Sentuhan mata.
94 BAB 93: Teman yang dirindukan.
95 BAB 94: Godaan.
96 BAB 95: Mereka.
97 BAB 96: Queen of the models.
98 BAB 97: Comeback.
99 BAB 98: Niat.
100 BAB 99: Terperangkap.
101 BAB 100: Undangan.
102 BAB 101: Keputusannya.
103 BAB 102: Aku menemukanmu.
104 BAB 103: Kau milikku.
105 BAB 104: Dalam kebencian.
106 BAB 105: Rencana di malam mencekam.
107 BAB 106: Sekilas bayang.
108 BAB 107: Violinis bertopeng.
109 BAB 108: Malam panjang.
110 BAB 109: Pribadi ganda.
111 BAB 110: Alunan cinta
112 BAB 111: Kebisuan malam.
Episodes

Updated 112 Episodes

1
PROLOG
2
BAB 1: Awal.
3
BAB 2: Pandangan pertama.
4
BAB 3: Para pria aneh.
5
BAB 4: Bersamamu.
6
BAB 5: Perundung kejam.
7
BAB 6: Rumor.
8
BAB 7: Crazy girl.
9
BAB 8: Kau dan aku.
10
BAB 9: Kenangan manis.
11
BAB 10: Ciuman pertama.
12
BAB 11: Cemburu.
13
BAB 12: Sebaiknya jangan.
14
BAB 13: Kejam.
15
BAB 14: Sinaran bintang
16
BAB 15: Perpisahan.
17
BAB 16: Takdir Tuhan.
18
BAB 17: Aku kembali.
19
BAB 18: Kesetiaan.
20
BAB 19: Perkelahian.
21
BAB 20: Dia milikku!
22
BAB 21: Melangkah maju.
23
BAB 22: Populer.
24
BAB 23: Kekhawatiran.
25
BAB 24: Penyesalan.
26
BAB 25: Mereka memburuku.
27
BAB 26: Ego.
28
BAB 27: Diantara kita.
29
BAB 28: Cinta segi empat.
30
BAB 29: Karma.
31
BAB 30: Kacau.
32
BAB 31: Rumit.
33
BAB 32: Duka.
34
BAB 33: Beban.
35
BAB 34: Rencana awal.
36
BAB 35: Firasat
37
BAB 36: Mengapa?
38
BAB 37: Tutur.
39
BAB 38: Perubahan.
40
BAB 39: Apa yang terjadi?
41
BAB 40: Iba.
42
BAB 41: Ujian cinta.
43
BAB 42: Aku menyayangimu.
44
BAB 43: Sahabat.
45
BAB 44: Kerinduan.
46
BAB 45: Hari menyebalkan.
47
BAB 46: Lamaran konyol.
48
BAB 47: Topeng.
49
BAB 48: KFC.
50
BAB 49: Speechless.
51
BAB 50: Triliunan bintang.
52
BAB 51: Situasi.
53
BAB 52: Gaun berdarah.
54
BAB 53: Pertikaian.
55
BAB 54: Oversize.
56
BAB 55: Melenceng.
57
BAB 56: Gaje.
58
BAB 57: Wedding advertisement.
59
BAB 58: Dangerous.
60
BAB 59: Secret.
61
BAB 60: Keluarga bedebah.
62
BAB 61: Mimpi buruk.
63
BAB 62: Fatal.
64
BAB 63: Histeris.
65
BAB 64: Lampiasan amarah.
66
BAB 65: Tindakan.
67
BAB 66: Tiga pria itu.
68
BAB 67: Angkuh.
69
BAB 68: Parasit.
70
BAB 69: Dramatis.
71
BAB 70: Lancang.
72
BAB 71: Kemenangan.
73
BAB 72: New life.
74
BAB 73: Pedih.
75
BAB 74: Meisferaya flower.
76
BAB 75: Rahasia mereka.
77
BAB 76: Ketiga kalinya.
78
BAB 77: Pasangan.
79
BAB 78: The first night.
80
BAB 79: Diantara cinta.
81
BAB 80: Violin.
82
BAB 81: Alunan pertemuan.
83
BAB 82: Kau kembali.
84
BAB 83: Rahasia terpendam.
85
BAB 84: Flashback.
86
BAB 85: Titik terang.
87
BAB 86: Teman dekat.
88
BAB 87: Hasrat.
89
BAB 88: Debaran jantung.
90
BAB 89: Bersyarat.
91
BAB 90: Sang Idola.
92
BAB 91: Perubahan awal.
93
BAB 92: Sentuhan mata.
94
BAB 93: Teman yang dirindukan.
95
BAB 94: Godaan.
96
BAB 95: Mereka.
97
BAB 96: Queen of the models.
98
BAB 97: Comeback.
99
BAB 98: Niat.
100
BAB 99: Terperangkap.
101
BAB 100: Undangan.
102
BAB 101: Keputusannya.
103
BAB 102: Aku menemukanmu.
104
BAB 103: Kau milikku.
105
BAB 104: Dalam kebencian.
106
BAB 105: Rencana di malam mencekam.
107
BAB 106: Sekilas bayang.
108
BAB 107: Violinis bertopeng.
109
BAB 108: Malam panjang.
110
BAB 109: Pribadi ganda.
111
BAB 110: Alunan cinta
112
BAB 111: Kebisuan malam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!