Chapter 1: Balas Dendam yang Patah

Dering ponsel kembali memecah keheningan kamar. Suaranya tajam, seperti pisau yang menusuk langsung ke saraf kepala. Manda menghela napas berat, matanya menatap nanar ke layar yang terus-menerus menyala. Setelah beberapa detik yang terasa seperti siksaan, ia menggesek layar ponselnya dengan kasar.

"SIAPA?!" suaranya melengking, dingin dan marah.

"Ini Kevin..." suara di ujung seberang terdengar lelah, parau, penuh luka. "Apa alasanmu mutusin aku? Aku masih... sayang sama kamu, Manda."

Rahangnya mengeras. Jantungnya berdetak cepat, bukan karena cinta, tapi karena jenuh. Lelah dengan drama yang tak kunjung habis.

"Nomormu udah aku blokir. Jangan pernah hubungi aku lagi!" serunya.

"Tolong... izinkan aku nanya satu hal," suara Kevin nyaris menjadi bisikan. Lirih. Patah.

"Gak ada waktu buat itu!" potong Manda, matanya mulai berkaca-kaca, entah karena marah atau bosan.

"Aku ngelakuin semuanya buat kamu, Mandalika... Tapi kamu pergi tanpa alasan. Kenapa...?"

Hening.

Satu detik. Dua detik. Manda menggigit bibirnya, lalu berteriak:

"Karena kamu terlalu baik, Kevin! Terlalu gampang dicintai, dan terlalu mudah dilupakan!"

Telepon ditutup. Dengan brutal. Layar menjadi hitam, tapi jantung Manda masih berdetak seperti drum perang. Ia terduduk, menggenggam ponsel seolah ingin meremukkannya.

"Manda! Kamu di mana?!" suara ibunya memanggil dari luar kamar.

"Iya, Ma! Jangan teriak-teriak, aku denger!" jawabnya sambil membuka pintu dengan dorongan kasar.

Tatapan sang ibu tajam, penuh amarah yang terpendam. "Berapa banyak cowok yang nyariin kamu hari ini? Manda, kamu bikin masalah apa lagi?!"

"Aku gak ngapa-ngapain! Kenapa Mama gak usir aja mereka?!"

"Mereka ke rumah karena kamu, Manda. Temui mereka. SEKARANG."

"Temenin!"

"Kalau kamu gak genit, gak pacaran sama lima orang sekaligus, Mama gak bakal dipermalukan begini!"

"Ya karena aku cantik, Ma," jawab Manda, sinis. "Salah Manda?"

Mereka berjalan ke arah pintu. Manda membukanya—dan dunia di depan sana seperti medan perang.

"ADA APA LAGI?!" bentaknya.

Empat pria berdiri di halaman. Wajah mereka tegang, saling menatap dengan kebingungan dan kemarahan yang membuncah.

"Dia siapa?" tanya Jihan pada Vino, matanya menyipit.

"Seharusnya gue yang nanya itu!" bentak Vino.

"Kami pacaran satu bulan ini!" ujar Jihan, menggenggam kerah Vino.

"Pergi! Aku harus bicara sama dia!" sela Dafa, maju selangkah.

"Sayang... jelaskan semuanya. Mereka siapa?" suara Arka bergetar, nyaris putus asa.

Manda mendesis. Matanya dingin. Ia menatap mereka satu per satu, lalu...

BRAK!

Pintu dibanting. Dunia di luar langsung sunyi. Ibunya terdiam, syok melihat kekacauan yang baru saja terjadi.

"Sumpah! Menyebalkan!" geram Manda sambil menggigit bibir bawahnya keras.

"Mama kirim kamu ke luar negeri. Titik!" suara sang Ibu akhirnya keluar, tegas dan penuh tekanan.

Manda membelalak. "APA?! Mama mau buang aku?!"

Ibunya mencubit pipi Manda lembut tapi tegas. "Kamu udah 23 tahun. Dewasa, dong. Mama gak kuat lagi lihat kamu mainin hati orang terus. Pilih negara sendiri, atau Mama yang tentuin!"

"MAMA!" Manda menghentakkan kaki.

"BERSIKAP DEWASA, MANDA!"

Pintu kamar kembali tertutup keras. Kali ini, bukan karena amarah semata, tapi campuran luka, ketakutan, dan tekad.

---

Malam Hari – Ruang Keluarga

"Papa, pinjam mobil," suara Manda terdengar manja.

"Gak usah dikasih, Pa! Dia pasti keluyuran lagi!" sahut ibunya tajam.

"Ma, plis! Pa, ayolah..." rayunya sambil memeluk lengan sang ayah.

Ayahnya hanya tertawa kecil. "Nih. Tapi pulang cepat, ya!"

"Thank you, Papa paling sayang!"

---

Di Rumah Caca

"Gue harus balas dendam," Manda duduk di sofa, matanya berkilat.

"Dendam ke siapa?" tanya Caca.

"Semua cowok-cowok brengsek itu. Mereka bikin Mama marah. Sekarang gue jadi korban!"

"Terus?"

"Gue butuh aktor. Pacarmu. Cuma satu malam."

"Angga?"

"Yes. Suruh dia jadi pacar palsuku. Upload foto, bikin drama. Biar mereka kapok!"

---

Café XYZ

Cahaya temaram, aroma kopi, dan musik lembut menyatu sempurna. Tapi bukan itu yang ada di kepala Manda—melainkan: eksekusi.

"Gue pesan tiga steak. Dua jus. Satu kopi." katanya kepada pelayan.

Beberapa menit kemudian...

"Kevin... kayaknya dia di parkiran," bisik Caca.

Manda hanya tersenyum. "Bagus."

Kevin datang. Langkahnya berat. Sorot matanya penuh amarah.

"DIA SIAPA?!"

Manda tetap tenang. Angga menatap Kevin, sedikit gugup.

"Pacar gue," jawab Manda akhirnya.

"Baru semalam putus! Dan kamu gini ke gue?!" Kevin nyaris berteriak.

"Kamu cuma masa lalu. Dan maaf, aku gak menyesal." jawab Manda, dingin dan tegas.

"Kamu akan menyesal, Manda. Sumpah!"

"Silakan. Tapi aku udah gak peduli."

Kevin pergi. Manda kembali duduk. Senyumnya tipis. Kemenangan.

---

Restoran – Setelah Drama

Angga duduk di seberangnya, menatap Manda dengan penuh kekaguman.

"Kamu... luar biasa cantik."

"Jangan mulai deh," ujar Manda. "Ini bukan kali pertama gue mainin perasaan orang."

Angga tertawa gugup.

Manda mengangguk ke arah Caca. "Panggil dia. Biar ikut."

Foto diambil. Tawa kecil tercipta.

Tapi malam belum berakhir.

---

Di Rumah Caca – Detik-detik Patah

"Ca, kita harus bicara," ucap Angga.

"Apa, Sayang?"

"Aku... gak bisa terus sama kamu. Aku suka temen kamu, Ca."

Petir seakan menyambar jantung Caca. Matanya melebar. Dunia runtuh.

"Apa?!" suaranya parau.

"Maaf. Gue gak bisa bohong. Gue jatuh cinta sama Manda."

PLAK! Tamparan mendarat di pipi Angga.

"PERGI!" seru Caca, air mata jatuh bebas di pipinya.

---

Kamar Manda – Tengah Malam

Manda berbaring. Menatap langit-langit. Lalu membuka galeri ponsel.

"Hmm... yang ini bagus. Yang itu juga."

Dering ponsel berbunyi. Nama yang tertera: CACA.

"Halo, Ca?"

Suara di seberang terdengar pecah. Marah. Retak.

"ANGGA MUTUSIN GUE GARA-GARA LO, DASAR PENGKHIANAT!"

Manda terdiam.

Kemenangan malam ini ternyata tak semanis yang ia bayangkan.

...To be continued....

Please Like, Comment & Vote, Guys!

Episodes
1 PROLOG
2 Chapter 1: Balas Dendam yang Patah
3 Chapter 2: Pelarian ke Negeri Asing
4 Chapter 3: Luka di Antara Dua Tangan
5 Chapter 4: Bersamamu.
6 BAB 5: Perundung kejam.
7 BAB 6: Rumor.
8 BAB 7: Crazy girl.
9 BAB 8: Kau dan aku.
10 BAB 9: Kenangan manis.
11 BAB 10: Ciuman pertama.
12 BAB 11: Cemburu.
13 BAB 12: Sebaiknya jangan.
14 BAB 13: Kejam.
15 BAB 14: Sinaran bintang
16 BAB 15: Perpisahan.
17 BAB 16: Takdir Tuhan.
18 BAB 17: Aku kembali.
19 BAB 18: Kesetiaan.
20 BAB 19: Perkelahian.
21 BAB 20: Dia milikku!
22 BAB 21: Melangkah maju.
23 BAB 22: Populer.
24 BAB 23: Kekhawatiran.
25 BAB 24: Penyesalan.
26 BAB 25: Mereka memburuku.
27 BAB 26: Ego.
28 BAB 27: Diantara kita.
29 BAB 28: Cinta segi empat.
30 BAB 29: Karma.
31 BAB 30: Kacau.
32 BAB 31: Rumit.
33 BAB 32: Duka.
34 BAB 33: Beban.
35 BAB 34: Rencana awal.
36 BAB 35: Firasat
37 BAB 36: Mengapa?
38 BAB 37: Tutur.
39 BAB 38: Perubahan.
40 BAB 39: Apa yang terjadi?
41 BAB 40: Iba.
42 BAB 41: Ujian cinta.
43 BAB 42: Aku menyayangimu.
44 BAB 43: Sahabat.
45 BAB 44: Kerinduan.
46 BAB 45: Hari menyebalkan.
47 BAB 46: Lamaran konyol.
48 BAB 47: Topeng.
49 BAB 48: KFC.
50 BAB 49: Speechless.
51 BAB 50: Triliunan bintang.
52 BAB 51: Situasi.
53 BAB 52: Gaun berdarah.
54 BAB 53: Pertikaian.
55 BAB 54: Oversize.
56 BAB 55: Melenceng.
57 BAB 56: Gaje.
58 BAB 57: Wedding advertisement.
59 BAB 58: Dangerous.
60 BAB 59: Secret.
61 BAB 60: Keluarga bedebah.
62 BAB 61: Mimpi buruk.
63 BAB 62: Fatal.
64 BAB 63: Histeris.
65 BAB 64: Lampiasan amarah.
66 BAB 65: Tindakan.
67 BAB 66: Tiga pria itu.
68 BAB 67: Angkuh.
69 BAB 68: Parasit.
70 BAB 69: Dramatis.
71 BAB 70: Lancang.
72 BAB 71: Kemenangan.
73 BAB 72: New life.
74 BAB 73: Pedih.
75 BAB 74: Meisferaya flower.
76 BAB 75: Rahasia mereka.
77 BAB 76: Ketiga kalinya.
78 BAB 77: Pasangan.
79 BAB 78: The first night.
80 BAB 79: Diantara cinta.
81 BAB 80: Violin.
82 BAB 81: Alunan pertemuan.
83 BAB 82: Kau kembali.
84 BAB 83: Rahasia terpendam.
85 BAB 84: Flashback.
86 BAB 85: Titik terang.
87 BAB 86: Teman dekat.
88 BAB 87: Hasrat.
89 BAB 88: Debaran jantung.
90 BAB 89: Bersyarat.
91 BAB 90: Sang Idola.
92 BAB 91: Perubahan awal.
93 BAB 92: Sentuhan mata.
94 BAB 93: Teman yang dirindukan.
95 BAB 94: Godaan.
96 BAB 95: Mereka.
97 BAB 96: Queen of the models.
98 BAB 97: Comeback.
99 BAB 98: Niat.
100 BAB 99: Terperangkap.
101 BAB 100: Undangan.
102 BAB 101: Keputusannya.
103 BAB 102: Aku menemukanmu.
104 BAB 103: Kau milikku.
105 BAB 104: Dalam kebencian.
106 BAB 105: Rencana di malam mencekam.
107 BAB 106: Sekilas bayang.
108 BAB 107: Violinis bertopeng.
109 BAB 108: Malam panjang.
110 BAB 109: Pribadi ganda.
111 BAB 110: Alunan cinta
112 BAB 111: Kebisuan malam.
113 BAB 112: Diantara kita dan mereka
114 BAB 113: Bersemi
115 BAB 114: Terlupa
Episodes

Updated 115 Episodes

1
PROLOG
2
Chapter 1: Balas Dendam yang Patah
3
Chapter 2: Pelarian ke Negeri Asing
4
Chapter 3: Luka di Antara Dua Tangan
5
Chapter 4: Bersamamu.
6
BAB 5: Perundung kejam.
7
BAB 6: Rumor.
8
BAB 7: Crazy girl.
9
BAB 8: Kau dan aku.
10
BAB 9: Kenangan manis.
11
BAB 10: Ciuman pertama.
12
BAB 11: Cemburu.
13
BAB 12: Sebaiknya jangan.
14
BAB 13: Kejam.
15
BAB 14: Sinaran bintang
16
BAB 15: Perpisahan.
17
BAB 16: Takdir Tuhan.
18
BAB 17: Aku kembali.
19
BAB 18: Kesetiaan.
20
BAB 19: Perkelahian.
21
BAB 20: Dia milikku!
22
BAB 21: Melangkah maju.
23
BAB 22: Populer.
24
BAB 23: Kekhawatiran.
25
BAB 24: Penyesalan.
26
BAB 25: Mereka memburuku.
27
BAB 26: Ego.
28
BAB 27: Diantara kita.
29
BAB 28: Cinta segi empat.
30
BAB 29: Karma.
31
BAB 30: Kacau.
32
BAB 31: Rumit.
33
BAB 32: Duka.
34
BAB 33: Beban.
35
BAB 34: Rencana awal.
36
BAB 35: Firasat
37
BAB 36: Mengapa?
38
BAB 37: Tutur.
39
BAB 38: Perubahan.
40
BAB 39: Apa yang terjadi?
41
BAB 40: Iba.
42
BAB 41: Ujian cinta.
43
BAB 42: Aku menyayangimu.
44
BAB 43: Sahabat.
45
BAB 44: Kerinduan.
46
BAB 45: Hari menyebalkan.
47
BAB 46: Lamaran konyol.
48
BAB 47: Topeng.
49
BAB 48: KFC.
50
BAB 49: Speechless.
51
BAB 50: Triliunan bintang.
52
BAB 51: Situasi.
53
BAB 52: Gaun berdarah.
54
BAB 53: Pertikaian.
55
BAB 54: Oversize.
56
BAB 55: Melenceng.
57
BAB 56: Gaje.
58
BAB 57: Wedding advertisement.
59
BAB 58: Dangerous.
60
BAB 59: Secret.
61
BAB 60: Keluarga bedebah.
62
BAB 61: Mimpi buruk.
63
BAB 62: Fatal.
64
BAB 63: Histeris.
65
BAB 64: Lampiasan amarah.
66
BAB 65: Tindakan.
67
BAB 66: Tiga pria itu.
68
BAB 67: Angkuh.
69
BAB 68: Parasit.
70
BAB 69: Dramatis.
71
BAB 70: Lancang.
72
BAB 71: Kemenangan.
73
BAB 72: New life.
74
BAB 73: Pedih.
75
BAB 74: Meisferaya flower.
76
BAB 75: Rahasia mereka.
77
BAB 76: Ketiga kalinya.
78
BAB 77: Pasangan.
79
BAB 78: The first night.
80
BAB 79: Diantara cinta.
81
BAB 80: Violin.
82
BAB 81: Alunan pertemuan.
83
BAB 82: Kau kembali.
84
BAB 83: Rahasia terpendam.
85
BAB 84: Flashback.
86
BAB 85: Titik terang.
87
BAB 86: Teman dekat.
88
BAB 87: Hasrat.
89
BAB 88: Debaran jantung.
90
BAB 89: Bersyarat.
91
BAB 90: Sang Idola.
92
BAB 91: Perubahan awal.
93
BAB 92: Sentuhan mata.
94
BAB 93: Teman yang dirindukan.
95
BAB 94: Godaan.
96
BAB 95: Mereka.
97
BAB 96: Queen of the models.
98
BAB 97: Comeback.
99
BAB 98: Niat.
100
BAB 99: Terperangkap.
101
BAB 100: Undangan.
102
BAB 101: Keputusannya.
103
BAB 102: Aku menemukanmu.
104
BAB 103: Kau milikku.
105
BAB 104: Dalam kebencian.
106
BAB 105: Rencana di malam mencekam.
107
BAB 106: Sekilas bayang.
108
BAB 107: Violinis bertopeng.
109
BAB 108: Malam panjang.
110
BAB 109: Pribadi ganda.
111
BAB 110: Alunan cinta
112
BAB 111: Kebisuan malam.
113
BAB 112: Diantara kita dan mereka
114
BAB 113: Bersemi
115
BAB 114: Terlupa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!