Kesiangan

Sinar pagi sang surya mengintip kamar seorang gadis melalui sela sela jendela yang di lapisi gorden tipis, Membuat sang punya Kamar mulai terasa terusik, Akhirnya dia membuka matanya secara perlahan.

"What!?"

Teriak Ayyara, ketika bangun tidur, pas melihat jam dinding nya sudah menunjukan pukul 7:05 WIB.

"Ada apa si Ra!? teriak teriak!" ucap Melly masih memejamkan matanya.

"Mel!"

"Mel"

"Bangun! udah hampir setengah delapan" ucap Ayyara menggoyang goyang kan badan Melly.

"Apa?" Pekik Melly lansung bangun dan berdiri.

Melly berlari menuju kamar mandi, tapi Ayyara lebih cepat.

"Eitss! Aku duluan, Kamu di kamar mandi yang ada di dapur aja" ucap Ayyara sebelum menutup pintu.

Melly lansung berlari keluar kamar menuju ke dapur. Tapi baru beberapa langkah keluar dari kamar, dia kembali masuk.

Melly lupa membawa handuk dan baju ganti Karna terburu buru.

Melly membuka lemari Ayyara dan memilih pakaian Ayyara yang menurutnya cocok untuk nya. Karna dia memang belum memiliki stok baju kerja di Apartemen Ayyara.

Setelah beberapa menit mereka keluar dari kamar mandi hampir bersamaan.

Ayyara sudah rapi dengan pakain kerjan nya, tapi rambutnya masih terbungkus oleh handuk.

Sedangkan Melly sudah rapi mulai ujung rambut hingga ujung kaki, tinggal mengoles sedikit bedak dan lipstik untuk menyempurnakan kecantikan nya.

Ayyara bergegas mengambil ponselnya dan memasukan dalam tas, tidak lupa dia membawa charger.

"Ayo!" ucap Ayyara menenteng alat make up nya beserta hair dryer.

"Kamu mau ke kantor dengan gaya begitu?" tanya Melly ketika melihat Ayyara masih melilitkan handuk di rambutnya.

Melly sengaja tidak keramas untuk mempersingkat waktu. Tapi si Ayyara malah menyempatkan diri keramas walau waktu sudah tidak memadai.

"Iyalah, mau gimana lagi!" sahut Ayyara.

"Ayo! buruan! atau aku tinggal ni" ucapnya berjalan dengan sedikit berlari menuju pintu utama.

Melly yang tidak mau benar benar di tinggal berlari mengejar Ayyara yang sudah sampai di depan pintu.

Mereka masuk ke dalam lift, untuk menuju ke lantai dasar.

Ting

Pintu lift terbuka, mereka sudah sampai di lantai dasar.

Semua orang memandang aneh ke arah Ayyara. Bagaimana tidak terlihat aneh, pakaian nya sudah rapi, eehhh malah masih memakai handuk melilit di kepalnya.

Ayyara dan Melly menghiraukan tatapan aneh mereka, Fokusnya sekarang hanya satu, yaitu sampai kantor sebelum jam kantor di mulai.

Melly menambah laju lari nya, ketika sudah melihat mobil Ayyara sudah dekat.

Ketika Ayyara menekan tombol buka kunci mobilnya. Melly dengan sigap masuk kedalam mobil. Melly masuk duduk di kursi samping kemudi.

Melly membuka tasnya, dia mengeluarkan alat make up nya.

Ayyara masuk ke dalam mobil, dan duduk di kursi kemudi.

"Kamu ya Mel! mengagalkan semua rencana ku!" ucap Ayyara menyalakan mesin mobilnya dan lansung tancap gas menuju jalan raya.

Hehehehhe

Tawa Melly, yang mengerti maksud Ayyara, rencana yang dia gagalkan adalah Ayyara ingin memakai make up nya di mobil, malah keduluan sama Melly yang duduk di kursi samping kemudi.

"Tergantung yang gerak cepat kali ini" ucapnya sambil mengoles lipstik nude di bibir nya.

"Kali ini, Kamu menang. Tapi tidak untuk besok besok" gerutu Ayyara yang mengemudikan mobil nya dengan sedikit ugal ugalan.

"Astaga!! liat lah itu! Sekertaris mu yang bar bar" ucap Jack pada David sambil menunjuk mobil Ayyara yang menyalip nya dengan ugal ugalan.

David hanya geleng geleng kepala melihatnya, sebenarnya dia tadi melihat mobil yang menyalip mobilnya dengan ugal ugalan, tapi dia tidak memperhatikannya. Ternyata itu mobil milik Sekertarisnya yang bar bar.

Krekk

Suara ban mobil bergesekan dengan batu paving block. Ayyara melajukan mobilnya dengan sedikit kencang memasuki area perusahaan, ketika mau berhenti terpaksa dia mengerem cukup kuat.

"Auuwww!" ringis Melly yang jidatnya terbentur.

"Kira kira dong Ra, Kalau mau berhenti!" ucapnya mengelus elus jidatnya.

"Ini sudah di ukur dengan memakai rumus panjang kali lebar kali tinggi, pas kan parkir nya tidak bengkok!" ucapnya tertawa.

"Tapi rumus mu itu menyiksaku" gerutu Melly, membuka sabut pengaman nya.

"Kamu aja yang sial" ucap Ayyara cekikan.

"Udah ahh! Aku duluan! Bai bai!" ucapnya membuka pintu mobil.

Ayyara hanya menertawakan Melly, dia mengambil semua barang bawaan nya.

Ayyara membuka pintu terlebih dahulu, dan berpapasan mobil Jack dan David baru memasuki area perusahaan.

Ayyara tersenyum senang melihat kedatangan mobil bos nya.

"Kak Jack!" teriaknya dengan senyum tidak pernah luntur di bibirnya.

Jack dan David menoleh, mereka melotot melihat pemandangan aneh di depan nya. Dimana Ayyara yang sudah berpakaian rapi, tapi masih melilitkan handuk di rambutnya.

"hahahahhaha" Tawa Jack, David hanya tersenyum tipis dan geleng geleng kepala melihat tingkah Ayyara.

"Kalian! Bukan saatnya untuk menertawakan ku, lebih baik kalian membantu orang yang kesusahan" ucap Ayyara

"Kak Jack! Sini de" ucap Ayyara dengan senyum mengembang melambaikan tangan nya pada Jack.

"Ada apa lagi itu, kalau di lihat dari senyumnya mencurigakan" gumam Jack yang hanya bisa di dengar oleh David.

"Saya tidak mau ikut ikutan aneh!" ucap David berjalan menuju pintu utama perusahaan, meninggalkan Jack seorang diri, dilanda kebingunan.

"Kak Jack!" teriak Ayyara lagi.

Mau tak mau, Jack akhirnya menurut menghampiri Ayyara yang masih setia berdiri di samping mobilnya.

"Ada apa?" tanya Jack

Ayyara tidak menjawab, dia membuka kembali pintu mobil dan mengambil alat make upnya, hair dryer, beserta cermin.

Ayyara menyerahkan hair dryer beserta cermin nya kepada Jack.

"Apa apaan ini!? Kamu mau buka salon di kantor?" tanya Jack terpaksa menerima hair dryer dan cermin yang di letakkan Ayyara di telapak tangan nya.

"Iya! dan Kak Jack yang akan menjadi karyawan nya, atau Kak Jack mau jadi pelanggan? boleh juga! Nanti rambutnya Saya gunting mirip model rambut pemain sepak bola. Kalau perlu Bos Kak Jack jadi pelanggan utama, mau Saya botak kin rambutnya!" ucap Ayyara tertawa di akhir kalimatnya

"Hahahahaha" Jack ikut tertawa mendengarnya.

"Sekalian kasih minyak goreng, supaya tambah licin!" sahut Jack di sela sela tawanya.

"Waaw! ide bagus tu" ucap Ayyara sambil tertawa.

Semua orang yang ada di lobi, menatap aneh pada mereka, terutama pada Ayyara di tambah Jack yang membawa peralatan Ayyara. Memang seperti mereka berada di salon. Tapi Ayyara dan Jack menghiraukan mereka, malahan mereka asyik tertawa.

"Mereka kenapa?" bisik karyawan pada teman nya heran melihat Ayyara dan Jack tertawa terbahak bahak.

"Sekertaris nya Bos kali ini, memang cantik apa adanya"

"Mereka aneh banget sih!"

"Asisten Jack, ternyata bisa ketawa juga"

"Sekertaris sok ke cantikan, kecentilan"

"Asisten Jack ganteng banget! kalau lagi tertawa"

"Cantik sekali Nona Ayyara ini!"

"Tidak tau tempat banget si, malu malu in, sekertaris apaan itu"

Begitulah kira kira desas desus karyawan yang melihat Ayyara Dan Jack berjalan sambil tertawa.

Ayyara dan Jack masuk ke dalam lift, Ayyara menekan tombol angka yang ingin mereka tuju.

Terpopuler

Comments

Erna Ladi Yanti

Erna Ladi Yanti

ini sngt lucu thor

2024-09-23

5

lihat semua
Episodes
1 Hari Pertama Masuk Kerja
2 Meeting Di Luar
3 Naik Level Jadi Menyebalkan
4 Bertemu Sahabat
5 Perkara Kopi
6 Semanis Yang Buat
7 Ayyara Ngambek
8 Kedatangan Tamu
9 Bersama Melly
10 Kesiangan
11 Buka Salon
12 Menghadiri Pesta
13 Wanita Misterius
14 Markas LadyBugs
15 Tiger
16 Pangeran Es Dan Putri Derita
17 Makan Siang
18 Pulang Kerja
19 Club Malam
20 Club Malam part 2
21 Perjalanan
22 Kantor Cabang
23 Ratu Di Antara Beribu Bintang
24 Kehancuran
25 Alergi
26 Rumah Sakit
27 Bukan Kopi Hitam
28 Makan Bersama
29 Orang Yang Sama
30 Peluncuran Prodak Baru.
31 Bebek Nakal
32 Mencari Pengganti Bebek
33 Pemberitahuan
34 Mansion David
35 Memulai dan Melangkah bersama
36 Warung Kopi
37 Obat Nyamuk
38 Putri Mafia
39 Rubah Kecil Nakal
40 Menggali Lubang
41 Penjahat Amatir
42 Perjalanan
43 Kebun Teh
44 Kedatangan Adelia
45 Mencari Ayyara
46 Kedatangan Orang Tua Ayyara
47 Level Terendah
48 Pembuktian
49 Rasa Ingin Memiliki
50 Terbalaskan
51 Berangkat Bareng
52 Editan
53 Konferensi Pers
54 Kerasukan
55 LDR
56 Mengukir Senyum Bersama
57 Kebelet Kawin
58 Pernikahan
59 The King Vs The Queen
60 Drama Pengantin Baru
61 Telat
62 Kedatangan Tante Girang
63 Siraman Rohani
64 Boneka Beruang
65 Tersampaikan dan Terbalaskan
66 Ayyara Diculik
67 Ditemukan
68 Rumah Sakit
69 Balasan Setimpal
70 Kantor
71 Pohon Tetangga
72 Sonia Nekat
73 Pasangan Fenomenal
74 Bukti Cinta
75 Serangan Surya
76 Pohon Jambu
77 Sekertaris Baru
78 Asinan
79 Sarapan
80 Salah Sasaran
81 Menu Makan Malam Bumil
82 Bumil Pengen Seblak
83 Solusi Terbaik
84 Gagal Sarapan
85 Sasaran Pembuktian
86 Hamil Kembar.
87 Brownies Beracun
88 Imbalan
89 Akhir Segalanya
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Hari Pertama Masuk Kerja
2
Meeting Di Luar
3
Naik Level Jadi Menyebalkan
4
Bertemu Sahabat
5
Perkara Kopi
6
Semanis Yang Buat
7
Ayyara Ngambek
8
Kedatangan Tamu
9
Bersama Melly
10
Kesiangan
11
Buka Salon
12
Menghadiri Pesta
13
Wanita Misterius
14
Markas LadyBugs
15
Tiger
16
Pangeran Es Dan Putri Derita
17
Makan Siang
18
Pulang Kerja
19
Club Malam
20
Club Malam part 2
21
Perjalanan
22
Kantor Cabang
23
Ratu Di Antara Beribu Bintang
24
Kehancuran
25
Alergi
26
Rumah Sakit
27
Bukan Kopi Hitam
28
Makan Bersama
29
Orang Yang Sama
30
Peluncuran Prodak Baru.
31
Bebek Nakal
32
Mencari Pengganti Bebek
33
Pemberitahuan
34
Mansion David
35
Memulai dan Melangkah bersama
36
Warung Kopi
37
Obat Nyamuk
38
Putri Mafia
39
Rubah Kecil Nakal
40
Menggali Lubang
41
Penjahat Amatir
42
Perjalanan
43
Kebun Teh
44
Kedatangan Adelia
45
Mencari Ayyara
46
Kedatangan Orang Tua Ayyara
47
Level Terendah
48
Pembuktian
49
Rasa Ingin Memiliki
50
Terbalaskan
51
Berangkat Bareng
52
Editan
53
Konferensi Pers
54
Kerasukan
55
LDR
56
Mengukir Senyum Bersama
57
Kebelet Kawin
58
Pernikahan
59
The King Vs The Queen
60
Drama Pengantin Baru
61
Telat
62
Kedatangan Tante Girang
63
Siraman Rohani
64
Boneka Beruang
65
Tersampaikan dan Terbalaskan
66
Ayyara Diculik
67
Ditemukan
68
Rumah Sakit
69
Balasan Setimpal
70
Kantor
71
Pohon Tetangga
72
Sonia Nekat
73
Pasangan Fenomenal
74
Bukti Cinta
75
Serangan Surya
76
Pohon Jambu
77
Sekertaris Baru
78
Asinan
79
Sarapan
80
Salah Sasaran
81
Menu Makan Malam Bumil
82
Bumil Pengen Seblak
83
Solusi Terbaik
84
Gagal Sarapan
85
Sasaran Pembuktian
86
Hamil Kembar.
87
Brownies Beracun
88
Imbalan
89
Akhir Segalanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!