Episode 8: Kesadaran Telah Terbentuk.

Seluruh prajurit ras Peri mulai mendominasi perang, waktu mulai menunjukkan realitas kemenangan, tetapi kekalahan bagi ras Barqo, menit beralih jam, ketakutan mulai membentuk kedamaian, informasi akurat mulai dikumpulkan, harapan rakyat dan raja bersinergi melahirkan keselamatan, cahaya mentari malu-malu mulai menembus celah-celah awan, langit ungu mulai jingga, pelan namun pasti, perang dadakan ini akan usai.

Hingga butuh pergantian petang pada malam, aura damai mulai mencuat, awan kelabu mulai hilang, ras Barqo pelan-pelan mulai mundur mengalah, Peri menang, dan gemuruh di langit telah pudar, kilatan listrik serta petir terbawa sirna bersama mundurnya prajurit Barqo, kini para medis yang bertugas, membawa yang mati dan menyembuhkan yang sakit.

Di kedalaman hutan, kesunyian diisi oleh gemerisik dedaunan yang bersentuhan, layaknya berlomba menentukan siapa yang paling berisik, gelap semakin pekat, hanya berkat sinar tubuh alami dari Falas yang membuat area gelap di sekitarnya terefleksikan cahayanya, hutan semakin malam semakin terasa mencekam.

Nurvati tanpa pegal masih berdiri dalam penantian kedamaian, hatinya masih pilu, masih dalam kedukaan yang kelam, pikiran gelap keputusasaannya masih membayangi alam pikirnya, sedangkan Falas, tetap tabah, karena selain orang tuanya di kota, ia juga santai saja menghadapi perang ini, toh, selama masih mampu berlari maka selama itulah masih mampu menyelamatkan diri.

”Prajurit Peri datang sangat larut ...,“ ujar Falas dengan menggantung kalimatnya memberi kesempatan bagi tubuhnya untuk bangkit berdiri.

”... nah, ayo kita langsung kembali pada orang tuamu,“ ajak Falas dengan mengepakan dua sayap putihnya dan perlahan melayang ke udara.

Nurvati menengadahkan kepala pada Falas yang perlahan mulai terbang, tentunya, Nurvati tak dapat terbang, ia lantas memutar tubuhnya ke belakang, gengsi menjerat pikirannya untuk membuat kakinya langsung melangkah pergi, tanpa bicara.

Melangkah apatis tanpa memberi tahu Falas bahwa dirinya tak bisa terbang.

Menyadari keganjilan itu, Falas buru-buru terbang meluncur ke hadapan Nurvati, melayang di depannya dalam jarak satu meteran, membuat langkah Nurvati terpaksa terhenti, namun dengan rasa gengsi dalam hati, Nurvati bersedekap menyilang tangan, enggan membicarakan alasan Nurvati memilih jalan kaki.

”Kita terbang, terlalu berbahaya bila jalan di hutan ini malam-malam,“ kata Falas tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Nurvati sengap, gengsi menciptakan rasa malu untuk tidak membeberkan fakta penting. Penghinaan seperti teman-temannya dulu, membentuk traumatik pada mental Nurvati, ia tak sudi dihina dan takut kalau Falas menghina Nurvati cacat. Dalam tujuh detik keheningan menyelimuti dua peri itu, tak ada respons berarti dari Nurvati, seketika Nurvati mulai kembali meneruskan langkahnya, berjalan melewati Falas ke samping kanannya.

Falas mulanya sengap dengan memutar tubuh selaras bersama langkah Nurvati, menatap Nurvati lekat-lekat, merenungi baik-baik penyebab apa yang sekiranya menjadikan Nurvati enggan terbang. Hingga secara ajaib, saat Nurvati telah melangkah agak jauh, memberikan petunjuk tersirat yang menampakkan punggung Nurvati yang sama sekali tanpa sayap, mencetuskan ilham dalam kepala Falas; Falas baru sadar bahwa Nurvati tak punya sayap, pastinya tak bisa terbang.

”Ah, bodohnya aku,“ gumam Falas dalam batin.

Maka, buru-buru Falas melayang mendekati Nurvati, secara tiba-tiba, tanpa tersiapnya Nurvati, dengan kedua tangan Falas, ia membopong Nurvati, membawanya untuk terbang.

”Eh? A-apa yang kau lakukan?“ cemas Nurvati sedikit meronta tapi tak terlalu berarti karena pikirannya kalut.

”Tenang, aku akan membawamu terbang,“ balas Falas dengan terus melayang menuju ketinggian ke atas hutan. Membopong Nurvati tanpa canggung dengan kedua tangannya.

Nurvati sengap dan nampak pasrah, selain malas untuk jalan, tak mungkin juga ia menolak bantuan baik dari seseorang, bahkan karenanya, raut mukanya berubah tenang, sikapnya pun tenang, tetapi mata hijaunya bersama pandangan sedihnya, tertuju pada wajah Falas, menatapnya begitu pilu dan aneh.

Tapi Falas; ia terus mengepakan sayap dengan tatapan ke depan dalam konsentrasi penuh, terbang tinggi lalu menembus rimbunnya dedaunan pohon, gemerisik daun yang bersentuhan baik karena kepakan sayap maupun angin, mengisi keheningan suasana. Dedaunan kebiruan yang nampak menjadi gelap karena hitamnya malam, terlihat berguguran. Perang telah usai, ras Barqo terbebar untuk pulang.

Raut wajah Falas begitu serius, dan kala dia berhasil terbang ke atas pepohonan hutan, pandangan Nurvati jatuh pada pohon di bawahnya, berangan-angan tentang ketinggian, baginya, selama hidupnya, ini adalah kali pertamanya ia dibawa terbang bersama orang asing, lebih-lebih orang tersebut adalah anak laki-laki yang notabene laki-laki di alam Peri hanya sudi bermain bersama gadis-gadis berilmu tinggi, dan itu sudah menjadi budaya di alam Peri ini. Kendati nyatanya, Nurvati dibopong terbang oleh anak laki-laki tanpa adanya hinaan pada kecacatan Nurvati, entah juga mungkin karena Falas punya niat buruk, namun yang pasti, berkat perbuatan Falas ini, perasaan sedih Nurvati sempat terlupakan dan itu cukup membuat Nurvati tak menolak bantuan Falas.

Di bawah kerlip bintang yang mulai mengintip dari gelapnya langit, dengan udara sejuk yang selaras bersama cahaya rembulan lewat balik awan, Falas terbang membawa Nurvati menuju tempat ayah Nurvati berada, hati Falas tampak senang karena mampu membantu seseorang, meski ada sedikit keanehan pada sikap Nurvati yang terasa cua pada bantuannya, Falas tetap bersyukur bisa membantu.

Kini pandangan Nurvati serta pandangan Falas terfokus ke depan, pada kaki langit yang sekiranya tempat ayah Nurvati berada.

Sementara di kota Peri, para prajurit perang masih berjaga penuh kesiapan, meski pihak lawan seluruhnya telah bubar, malah perang telah berhenti, itu bukan alasan bagus untuk berleha-leha, kewaspadaan tetap bersinergi dengan kehati-hatian, semalam ini ratusan prajurit berpatroli, baik patroli udara mau pun patroli darat, seluruh sudut kota-kota Peri tak lepas dalam pengawasan.

Masyarakat yang bekerja mulai kembali pulang, bagi yang telah di rumah tetap bertahan bersama keluarga, seluruh rakyat mulai beraktivitas di bawah pengawasan ketat para tentara, hingga beberapa di antara masyarakat yang hendak pulang sempat diidentifikasi terlebih dulu, supaya dengan begitu, mata-mata musuh yang menyamar akan mudah tertangkap.

Terdapat informasi penting yang didapat dalam penyerangan tiba-tiba ini, menurut kesaksian dari pihak ras Barqo, penyerangan ini didasari oleh faktor balas dendam. Menurut pihak Barqo, ras Peri telah menyerang bangsa Barat dan Selatan di alam Barqo, menyerang tiba-tiba dengan membabi buta, membunuh para lansia sekaligus membunuh para anak-anak, kemudian kabur laksana berbuat benar penuh pahala.

Jelas! Ras Peri dan pihak kerajaan begitu bingung, karena realitas yang sebenarnya, mereka sama sekali tak pernah menyuruh untuk menyerang alam ras Barqo, semuanya tengah dipersiapkan untuk perang, digembleng dalam pelatihan militer dan benar-benar tak ada surat perintah atau izin untuk menyerang ras Barqo, apalagi membantai anak-anak dan lansia, sungguh di luar hukum!

Maka secara tegas, ras Peri menolak dakwaan ras Barqo, tak terima atas fitnah itu, karena bagaimana pun, hal itu mampu menimbulkan keresahan serta kebencian dari ras lain pada ras Peri; mencoreng nama baik ras Peri sebagai penghubung malaikat.

Otomatis tanpa segan, para tawanan perang dikurung sampai informasi valid didapatkan, kali ini, ras Peri akan mencari kebenaran berita tersebut, sekaligus tetap mempersiapkan legiun-legiun militer untuk lanjut berperang.

Entah siapa yang benar, entah mungkin memang terdapat ras Peri yang melanggar hukum atau ini hanya adu domba dari pihak ketiga saja, yang pasti, informasi valid itu terus dicari.

Sementara kerajaan bangsa Peri tengah bimbang, di hutan bagian Timur tak luput dari patroli tentara, akan tetapi, tak satu pun tentara yang terlihat di sekitar Falas, dan Falas terus terbang membawa Nurvati pada tujuannya.

Terpopuler

Comments

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

likes

2020-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 (PERKENALAN.)
2 PROLOG.
3 Episode 1: Tidak Seperti Semestinya.
4 Episode 2: Masih Menanggung Keraguan.
5 Episode 3: Kebencian Warisan Takdir. (Part 1)
6 Episode 4: Kebencian Warisan Takdir. (Part 2)
7 Episode 5: Pelarian Menyedihkan.
8 Episode 6: Misteriusnya Sang Takdir.
9 Episode 7: Pahlawan Yang Dibenci.
10 Episode 8: Kesadaran Telah Terbentuk.
11 Episode 9: Kematian Menjadi Awal Kelahiran.
12 Episode 10: Pertolongan Membentuk Harapan.
13 Episode 11: Bermula Dari Cerita.
14 Episode 12: Berakhir Dengan Cerita.
15 Episode 13: Kecurigaan Menuntut Kebenaran.
16 Episode 14: Terusirnya Sang Dewi.
17 Episode 15: Bidak Hitam Yang Misterius.
18 Episode 16: Bertarung Untuk Keselamatan.
19 Episode 17: Lupa Dalam Derita.
20 Episode 18: Hasrat Menibulkan Kesan.
21 Episode 19: Kesempatan Terakhirnya.
22 Episode 20: Demi Ampunan Sang Pengasih.
23 Episode 21: Redanya Waktu Krusial.
24 Episode 22: Suatu Kelabilan Jadi Bukti.
25 Episode 23: Pertemuan Penting.
26 Episode 24: Kenyataan Dalam Harapan.
27 Episode 25: Kebersamaan Menimbulkan Harapan.
28 Episode 26: Revolusi Menuju Pemakmuran.
29 Episode 27: Kekaguman Melahirkan Cinta.
30 Episode 28: Cinta Menghadirkan Kebencian.
31 Episode 29: Penolakan Memicu Rasa Sakit.
32 Episode 30: Kedamaian Membutuhkan Pengorbanan.
33 Episode 31: Dewa Awarta Vs Dewi Kerisia.
34 Episode 32: Kebetulan Yang Ditakdirkan.
35 Episode 33: Pembalasan Adalah Keadilan.
36 Episode 34: Kepasrahan Menyembulkan Derita.
37 Episode 35: Takdir Menuntun Keputusan.
38 Episode 36: Kesuksesan Dalam Derita.
39 Episode 37: Dendam Sumber Inspirasi.
40 Episode 38: Bersama Dendam Muncul Keadilan.
41 Episode 39: Keadilan Pemicu Perang.
42 Episode 40: Penyesalan Bukanlah Solusi.
43 Episode 41: Dendam Menjadi Harapan.
44 Episode 42: Dewi Awan Dan Ketua Razael.
45 Episode 43: 7 Meter Demi Keadilan.
46 Episode 44: Masa Lalu Yang Terus Ditangisi.
47 Episode 45: Pola Pikir Memenjarakan Jiwa.
48 Episode 46: Rakyat Jelata VS Abdi Negara.
49 Episode 47: Beda Paham Akan Dihukum.
50 Episode 48: Rencana Dalam Kerahasiaan.
51 Episode 49: Dalam Keadilan Ada Dendam.
52 Episode 50: Kenangan Dalam Rencana.
53 Episode 51: Dihakimi Atau Menghakimi.
54 Episode 52: Rencana Dalam Perang.
55 Episode 53: Pertemuan Dengan Yang Dirindukan.
56 Episode 54: Dibalik Rindu Memunculkan Nestapa.
57 Episode 55: Dalam Perspektif Dan Persepsi Sang Ibu.
58 Episode 56: Sama Senang Dalam Keberagaman.
59 Episode 57: Dalam Cerita Yang Mengukir Pilu.
60 Episode 58: Dalam Realita Berujung Tangisan Kematian.
61 Episode 59: Pengorbanan Ibu Yang Membentuk Derita.
62 Episode 60: Senyuman Akhir Dalam Beban Kesedihan.
63 Episode 61: Kenyataan Pahit Tak Dapat Diubah.
64 Episode 62: Kesia-siaan Dalam Lakonisme.
65 Episode 63: Dalam Hasutan Kaum Utopis.
66 Episode 64: Gegabahnya Pangeran Memicu Konflik.
67 Episode 65: Menolak Bantuan Yang Memunculkan Kerapuhan.
68 Episode 66: Kartu 'As' Jenderal Perang Dibuka.
69 Episode 67: Permulaan Yang Buruk Dalam Harapan Kemenangan.
70 Episode 68: Dalam Dimensi 4 Yang Dipotong.
71 Episode 69: [Kuning+Hijau=Kuning Lemon] Sang Penyihir.
72 Episode 70: 'Kupersembahkan Jiwaku Demi Laknat-Mu'.
73 Episode 71: Fana Dalam Kemenangan.
74 Episode 72: Sang Wanita Terhormat Dalam Mencapai Kesempurnaan.
75 Episode 73: Kepasrahan Yang Merenggut Harapan.
76 Episode 74: Dalam Arwah Yang Diperbutkan.
77 Episode 75: Tangisan Untuk Hari Yang Cerah.
78 Episode 76: Cinta Yang Disanjung Jadi Kebencian.
79 Episode 77: Ujian Sang Penyihir.
80 Episode 78: Kegagalan Memicu Amarah.
81 Episode 79: Praduga Menentang Kenyataan.
82 Episode 80: Penyihir Yang Diuji.
83 Episode 81: Mengorbankan Diri Demi Keselamatan.
84 Episode 82: Kebersamaan Dalam Susah.
85 Episode 83: Menginterpretasikan Musuh Dalam Bingung.
86 Episode 84: Harapan Dalam Dilema.
87 Episode 85: Dikeabadian Di Alam Kematian. (Part 1)
88 Episode 86: Senandung Ayat-Ayat Kematian. (Part 1)
89 Episode 87: Senandung Ayat-Ayat Kematian. (Part 2)
90 Episode 88: Menggapai Impian Surgawi.
91 Episode 89: Kehormatan Yang Kalah Dalam Kematian.
92 Episode 90: Risalah Para Raja. (Part 1)
93 Episode 91: Bicarakan Impian Bicarakan Harapan.
94 Episode 92: Kepahlawan Yang Berarti Dalam Kehidupan.
95 Episode 93: Kemisteriusan Menggugah Tanya.
96 Episode 94: Sang Pendekar Pemecah Waktu.
97 Episode 95: Dalam Penyelidikan Yang Menakut-Nakuti.
98 Episode 96: Dalam Implikasi Menjalani Rencana.
99 Episode 97: Dalam Ambisi Dalam Kenihilan.
100 Episode 98: Melipur Lirih Siksa Kenyataan.
101 Episode 99: Kenyataan Tersembunyi Membentuk Ketegangan.
102 Episode 100: Risiko Kematian Dalam Pertarungan Penyelamatan.
103 Episode 101: Kemenangan Yang Menanggung Rencana.
104 Episode 102: Terangnya Cinta Yang Menghindari Makna Derita.
105 Episode 103: Menanggung Beban Hampa Kesepian.
106 Episode 104: Kesan Alami Menampik Kepergian.
107 Episode 105: Makna Dalam Waktu Yang Misterius.
108 Episode 106: Sejarah Yang Diukir Oleh Impian.
109 Episode 107: Tak Semudah Yang Tertampak.
110 Episode 108: Dalam Pertarungan Yang Memicu Kegetiran.
111 Episode 109: Dibalik Kegelapan Dalam Napas Pertarungan.
112 Episode 110: Digelap Malam Menikmati Siksa.
113 Episode 111: Desakan Waktu Memicu Angkat Tangan Pembalasan.
114 Episode 112: Ekspektasi Yang Memberikan Kematian.
115 Episode 113: Hutan Kematian Dalam Kutukan Sang Dewa.
116 Episode 114: Sang Dewi Karunia Dalam Kasih-Nya.
117 Episode 115: Lantunan Ayat Kehidupan Sang Dewi Karunia.
118 Episode 116: Berbagi Adalah Citra Keindahan.
119 Episode 117: Tujuan Utama Menuju Arti Kehidupan.
120 Episode 118: Cita-cita Buta Meresap Dalam Arti Kehidupan.
121 Episode 119: Implementasi Hukum Dalam Mengukuhkan Posisi.
122 Episode 120: Dua Kutub Dari Satu Entitas.
123 Episode 121: Menginterpretasikan Berlalunya Waktu.
124 Episode 122: Identitas Dalam Arti Hidup.
125 Episode 123: Ledakan Untuk Kematian Kemenangan.
126 Episode 124: Instruksi Demi Meloloskan Dari Kehancuran.
127 Episode 125: Di Sini Masih Mengalun Dalam Mimpi-Mimpi.
128 Episode 126: Realisasi Kenangan Dalam Motivasi Ekstrinsik.
129 Episode 127: Segalanya Berakhir Di Sini Dalam Kematian Pengabdian.
130 Episode 128: Ketika Segala Waktu Membisu.
131 Episode 129: Sebuah Pesan Dalam Kebenaran.
132 Episode 130: Risalah Para Raja. (Part 2.)
133 Episode 131: Warna Bunga-Bunga Kenangan Kesedihan.
134 Episode 132: Segala Warna Adalah Bunga-Bunga Layu.
135 Episode 133: Merenggut Waktu Dan Tangis Kesepian.
136 Episode 134: Persembahan Kenyataan Dalam Istana Impian.
137 Episode 135: Memadamkan Tingginya Langit Senja.
138 Episode 136: Masa Lampau Mengiringi Beban Kenyataan.
139 Episode 137: Merampas Peluang Demi Kepahlawanan.
140 Episode 138: Do'a-Do'a Mengiringi Momentum Kepergian.
141 Episode 139: Demi Ambisi Merenggut Gelar.
142 Episode 140: Menyentak Kenyataan Yang Bekerja.
143 Episode 141: Kebersamaan Dalam Substansi Impian.
144 Episode 142: Merdunya Irama Murka Kematian.
145 Episode 143: Menyatakan Eksekusi Sebagai Hadiah.
146 Episode 144: Setitik Keadilan. (Jilid Satu, Tamat.)
147 PERIHAL JILID 1.
148 Episode 145: Kenangan Mencapai Sublim. (Jilid 2.)
149 Episode 146: Hujan Di Jiwa Yang Sepi.
150 Episode 147: Menguak Makna Rahasia.
151 Episode 148: Harapan Dalam Dimensi Kelima.
152 Episode 149: Dan Meninggalkan Kemelut Waktu.
153 Episode 150: Melawan Dunia Putus Asa.
154 Episode 151: Interpretasi Kenyataan Bekerja.
155 Episode 152: Bersama Kemelut Rahasia.
156 Episode 153: Menyelisik Kenyataan Di Depan.
157 Episode 154: Luruh Untuk Momen Tak Terduga.
158 Episode 155: Menyingkap Tabir Realitas.
159 Episode 156: Persembahan Hukum Keadilan.
160 Episode 157: Takluknya Mawar Berduri Dalam Cerimannya.
161 Episode 158: Dengan Lantang Menyuguhkan Harapan.
162 Episode 159: Mematahkan Sayap Angin Barat.
163 Episode 160: Melatih Segenap Sensasi Bakat.
164 Episode 161: Merdunya Petikan Harpa Di Suram Malam.
165 Episode 162: Dalam Mala Dalam Politik.
166 Episode 163: Kinerja Kesan Dalam Momen.
167 Episode 164: Meningglkan Ruang Kinerja Nasib.
168 Episode 165: Waktu Demi Setitik Keputusan.
169 Episode 166: Demi Arti Hidup Kepahlawanan.
170 Episode 167: Memasrahkan Getir Kenyataan.
171 Episode 168: Pahlawan Dalam Tanda Jasa.
172 Episode 169: Kebisuan Dalam Air Mata Kematian.
173 Episode 170: Bersama Angin Pembawa Mimpi.
174 Episode 171: Bukan Demi Dendam Atau Keadilan!
175 Episode 172: Selaras Dalam Udara.
176 Episode 173: Seni Kewajiban. (Part 1.)
177 Episode 174: Seni Kewajiban. (Part 2.)
178 Episode 175: Seni Kewajiban. (Part 3.)
179 Episode 176: Seni Kewajiban (Part 4.)
180 Episode 177: Dalam Tiga Kata Kewajiban Berakhir.
181 Episode 178: Menggenggam Luka Ketidakberdayaan.
182 Episode 179: Dalam Senyuman Rahasia.
183 Episode 180: Tetap Melukis Mimpi.
184 Episode 181: Bulir-Bulir Air Mata Pengharapan.
185 Episode 182: Basa-Basi Perasaan.
186 Episode 183: Menanti Pagi Yang Cerah.
187 Episode 184: Melingkupi Suasana Hati Dingin.
188 Episode 185: Dendam Dan Kewajiban.
189 Episode 186: Laksana Semburat Dalam Arti Hidup.
190 Episode 187: Disimpan Dalam Kenangan.
191 Episode 188: Digelap Malam Kesendirian.
192 Episode 189: Suara Merdu Sang Ibu.
193 Episode 190: Kenyataan Tak Dapat Dibantah.
194 Episode 191: Demi Keabsahan Bukti.
195 Episode 192: Semua Awal Diakhiri.
196 Episode 193: Tiga Pintu Karma.
197 Episode 194: Malam Kehadiran.
198 Episode 195: Hadiah Dari Realita.
199 Episode 196: Mencoba Memahami Dan Terus Berpikir.
200 Episode 197: Tak Terdengar Suara Hatinya.
201 Episode 198: Melepas Rindu Untuk Memasrahkan Kepergian.
202 Episode 199: Mengiringi Waktu Terlepas.
203 Episode 200: Masih Bergerak Bersama Waktu.
204 Episode 201: Transisi Arah Angin.
205 Episode 202: Menghentikan Waktu Berputar. (TAMAT.)
Episodes

Updated 205 Episodes

1
(PERKENALAN.)
2
PROLOG.
3
Episode 1: Tidak Seperti Semestinya.
4
Episode 2: Masih Menanggung Keraguan.
5
Episode 3: Kebencian Warisan Takdir. (Part 1)
6
Episode 4: Kebencian Warisan Takdir. (Part 2)
7
Episode 5: Pelarian Menyedihkan.
8
Episode 6: Misteriusnya Sang Takdir.
9
Episode 7: Pahlawan Yang Dibenci.
10
Episode 8: Kesadaran Telah Terbentuk.
11
Episode 9: Kematian Menjadi Awal Kelahiran.
12
Episode 10: Pertolongan Membentuk Harapan.
13
Episode 11: Bermula Dari Cerita.
14
Episode 12: Berakhir Dengan Cerita.
15
Episode 13: Kecurigaan Menuntut Kebenaran.
16
Episode 14: Terusirnya Sang Dewi.
17
Episode 15: Bidak Hitam Yang Misterius.
18
Episode 16: Bertarung Untuk Keselamatan.
19
Episode 17: Lupa Dalam Derita.
20
Episode 18: Hasrat Menibulkan Kesan.
21
Episode 19: Kesempatan Terakhirnya.
22
Episode 20: Demi Ampunan Sang Pengasih.
23
Episode 21: Redanya Waktu Krusial.
24
Episode 22: Suatu Kelabilan Jadi Bukti.
25
Episode 23: Pertemuan Penting.
26
Episode 24: Kenyataan Dalam Harapan.
27
Episode 25: Kebersamaan Menimbulkan Harapan.
28
Episode 26: Revolusi Menuju Pemakmuran.
29
Episode 27: Kekaguman Melahirkan Cinta.
30
Episode 28: Cinta Menghadirkan Kebencian.
31
Episode 29: Penolakan Memicu Rasa Sakit.
32
Episode 30: Kedamaian Membutuhkan Pengorbanan.
33
Episode 31: Dewa Awarta Vs Dewi Kerisia.
34
Episode 32: Kebetulan Yang Ditakdirkan.
35
Episode 33: Pembalasan Adalah Keadilan.
36
Episode 34: Kepasrahan Menyembulkan Derita.
37
Episode 35: Takdir Menuntun Keputusan.
38
Episode 36: Kesuksesan Dalam Derita.
39
Episode 37: Dendam Sumber Inspirasi.
40
Episode 38: Bersama Dendam Muncul Keadilan.
41
Episode 39: Keadilan Pemicu Perang.
42
Episode 40: Penyesalan Bukanlah Solusi.
43
Episode 41: Dendam Menjadi Harapan.
44
Episode 42: Dewi Awan Dan Ketua Razael.
45
Episode 43: 7 Meter Demi Keadilan.
46
Episode 44: Masa Lalu Yang Terus Ditangisi.
47
Episode 45: Pola Pikir Memenjarakan Jiwa.
48
Episode 46: Rakyat Jelata VS Abdi Negara.
49
Episode 47: Beda Paham Akan Dihukum.
50
Episode 48: Rencana Dalam Kerahasiaan.
51
Episode 49: Dalam Keadilan Ada Dendam.
52
Episode 50: Kenangan Dalam Rencana.
53
Episode 51: Dihakimi Atau Menghakimi.
54
Episode 52: Rencana Dalam Perang.
55
Episode 53: Pertemuan Dengan Yang Dirindukan.
56
Episode 54: Dibalik Rindu Memunculkan Nestapa.
57
Episode 55: Dalam Perspektif Dan Persepsi Sang Ibu.
58
Episode 56: Sama Senang Dalam Keberagaman.
59
Episode 57: Dalam Cerita Yang Mengukir Pilu.
60
Episode 58: Dalam Realita Berujung Tangisan Kematian.
61
Episode 59: Pengorbanan Ibu Yang Membentuk Derita.
62
Episode 60: Senyuman Akhir Dalam Beban Kesedihan.
63
Episode 61: Kenyataan Pahit Tak Dapat Diubah.
64
Episode 62: Kesia-siaan Dalam Lakonisme.
65
Episode 63: Dalam Hasutan Kaum Utopis.
66
Episode 64: Gegabahnya Pangeran Memicu Konflik.
67
Episode 65: Menolak Bantuan Yang Memunculkan Kerapuhan.
68
Episode 66: Kartu 'As' Jenderal Perang Dibuka.
69
Episode 67: Permulaan Yang Buruk Dalam Harapan Kemenangan.
70
Episode 68: Dalam Dimensi 4 Yang Dipotong.
71
Episode 69: [Kuning+Hijau=Kuning Lemon] Sang Penyihir.
72
Episode 70: 'Kupersembahkan Jiwaku Demi Laknat-Mu'.
73
Episode 71: Fana Dalam Kemenangan.
74
Episode 72: Sang Wanita Terhormat Dalam Mencapai Kesempurnaan.
75
Episode 73: Kepasrahan Yang Merenggut Harapan.
76
Episode 74: Dalam Arwah Yang Diperbutkan.
77
Episode 75: Tangisan Untuk Hari Yang Cerah.
78
Episode 76: Cinta Yang Disanjung Jadi Kebencian.
79
Episode 77: Ujian Sang Penyihir.
80
Episode 78: Kegagalan Memicu Amarah.
81
Episode 79: Praduga Menentang Kenyataan.
82
Episode 80: Penyihir Yang Diuji.
83
Episode 81: Mengorbankan Diri Demi Keselamatan.
84
Episode 82: Kebersamaan Dalam Susah.
85
Episode 83: Menginterpretasikan Musuh Dalam Bingung.
86
Episode 84: Harapan Dalam Dilema.
87
Episode 85: Dikeabadian Di Alam Kematian. (Part 1)
88
Episode 86: Senandung Ayat-Ayat Kematian. (Part 1)
89
Episode 87: Senandung Ayat-Ayat Kematian. (Part 2)
90
Episode 88: Menggapai Impian Surgawi.
91
Episode 89: Kehormatan Yang Kalah Dalam Kematian.
92
Episode 90: Risalah Para Raja. (Part 1)
93
Episode 91: Bicarakan Impian Bicarakan Harapan.
94
Episode 92: Kepahlawan Yang Berarti Dalam Kehidupan.
95
Episode 93: Kemisteriusan Menggugah Tanya.
96
Episode 94: Sang Pendekar Pemecah Waktu.
97
Episode 95: Dalam Penyelidikan Yang Menakut-Nakuti.
98
Episode 96: Dalam Implikasi Menjalani Rencana.
99
Episode 97: Dalam Ambisi Dalam Kenihilan.
100
Episode 98: Melipur Lirih Siksa Kenyataan.
101
Episode 99: Kenyataan Tersembunyi Membentuk Ketegangan.
102
Episode 100: Risiko Kematian Dalam Pertarungan Penyelamatan.
103
Episode 101: Kemenangan Yang Menanggung Rencana.
104
Episode 102: Terangnya Cinta Yang Menghindari Makna Derita.
105
Episode 103: Menanggung Beban Hampa Kesepian.
106
Episode 104: Kesan Alami Menampik Kepergian.
107
Episode 105: Makna Dalam Waktu Yang Misterius.
108
Episode 106: Sejarah Yang Diukir Oleh Impian.
109
Episode 107: Tak Semudah Yang Tertampak.
110
Episode 108: Dalam Pertarungan Yang Memicu Kegetiran.
111
Episode 109: Dibalik Kegelapan Dalam Napas Pertarungan.
112
Episode 110: Digelap Malam Menikmati Siksa.
113
Episode 111: Desakan Waktu Memicu Angkat Tangan Pembalasan.
114
Episode 112: Ekspektasi Yang Memberikan Kematian.
115
Episode 113: Hutan Kematian Dalam Kutukan Sang Dewa.
116
Episode 114: Sang Dewi Karunia Dalam Kasih-Nya.
117
Episode 115: Lantunan Ayat Kehidupan Sang Dewi Karunia.
118
Episode 116: Berbagi Adalah Citra Keindahan.
119
Episode 117: Tujuan Utama Menuju Arti Kehidupan.
120
Episode 118: Cita-cita Buta Meresap Dalam Arti Kehidupan.
121
Episode 119: Implementasi Hukum Dalam Mengukuhkan Posisi.
122
Episode 120: Dua Kutub Dari Satu Entitas.
123
Episode 121: Menginterpretasikan Berlalunya Waktu.
124
Episode 122: Identitas Dalam Arti Hidup.
125
Episode 123: Ledakan Untuk Kematian Kemenangan.
126
Episode 124: Instruksi Demi Meloloskan Dari Kehancuran.
127
Episode 125: Di Sini Masih Mengalun Dalam Mimpi-Mimpi.
128
Episode 126: Realisasi Kenangan Dalam Motivasi Ekstrinsik.
129
Episode 127: Segalanya Berakhir Di Sini Dalam Kematian Pengabdian.
130
Episode 128: Ketika Segala Waktu Membisu.
131
Episode 129: Sebuah Pesan Dalam Kebenaran.
132
Episode 130: Risalah Para Raja. (Part 2.)
133
Episode 131: Warna Bunga-Bunga Kenangan Kesedihan.
134
Episode 132: Segala Warna Adalah Bunga-Bunga Layu.
135
Episode 133: Merenggut Waktu Dan Tangis Kesepian.
136
Episode 134: Persembahan Kenyataan Dalam Istana Impian.
137
Episode 135: Memadamkan Tingginya Langit Senja.
138
Episode 136: Masa Lampau Mengiringi Beban Kenyataan.
139
Episode 137: Merampas Peluang Demi Kepahlawanan.
140
Episode 138: Do'a-Do'a Mengiringi Momentum Kepergian.
141
Episode 139: Demi Ambisi Merenggut Gelar.
142
Episode 140: Menyentak Kenyataan Yang Bekerja.
143
Episode 141: Kebersamaan Dalam Substansi Impian.
144
Episode 142: Merdunya Irama Murka Kematian.
145
Episode 143: Menyatakan Eksekusi Sebagai Hadiah.
146
Episode 144: Setitik Keadilan. (Jilid Satu, Tamat.)
147
PERIHAL JILID 1.
148
Episode 145: Kenangan Mencapai Sublim. (Jilid 2.)
149
Episode 146: Hujan Di Jiwa Yang Sepi.
150
Episode 147: Menguak Makna Rahasia.
151
Episode 148: Harapan Dalam Dimensi Kelima.
152
Episode 149: Dan Meninggalkan Kemelut Waktu.
153
Episode 150: Melawan Dunia Putus Asa.
154
Episode 151: Interpretasi Kenyataan Bekerja.
155
Episode 152: Bersama Kemelut Rahasia.
156
Episode 153: Menyelisik Kenyataan Di Depan.
157
Episode 154: Luruh Untuk Momen Tak Terduga.
158
Episode 155: Menyingkap Tabir Realitas.
159
Episode 156: Persembahan Hukum Keadilan.
160
Episode 157: Takluknya Mawar Berduri Dalam Cerimannya.
161
Episode 158: Dengan Lantang Menyuguhkan Harapan.
162
Episode 159: Mematahkan Sayap Angin Barat.
163
Episode 160: Melatih Segenap Sensasi Bakat.
164
Episode 161: Merdunya Petikan Harpa Di Suram Malam.
165
Episode 162: Dalam Mala Dalam Politik.
166
Episode 163: Kinerja Kesan Dalam Momen.
167
Episode 164: Meningglkan Ruang Kinerja Nasib.
168
Episode 165: Waktu Demi Setitik Keputusan.
169
Episode 166: Demi Arti Hidup Kepahlawanan.
170
Episode 167: Memasrahkan Getir Kenyataan.
171
Episode 168: Pahlawan Dalam Tanda Jasa.
172
Episode 169: Kebisuan Dalam Air Mata Kematian.
173
Episode 170: Bersama Angin Pembawa Mimpi.
174
Episode 171: Bukan Demi Dendam Atau Keadilan!
175
Episode 172: Selaras Dalam Udara.
176
Episode 173: Seni Kewajiban. (Part 1.)
177
Episode 174: Seni Kewajiban. (Part 2.)
178
Episode 175: Seni Kewajiban. (Part 3.)
179
Episode 176: Seni Kewajiban (Part 4.)
180
Episode 177: Dalam Tiga Kata Kewajiban Berakhir.
181
Episode 178: Menggenggam Luka Ketidakberdayaan.
182
Episode 179: Dalam Senyuman Rahasia.
183
Episode 180: Tetap Melukis Mimpi.
184
Episode 181: Bulir-Bulir Air Mata Pengharapan.
185
Episode 182: Basa-Basi Perasaan.
186
Episode 183: Menanti Pagi Yang Cerah.
187
Episode 184: Melingkupi Suasana Hati Dingin.
188
Episode 185: Dendam Dan Kewajiban.
189
Episode 186: Laksana Semburat Dalam Arti Hidup.
190
Episode 187: Disimpan Dalam Kenangan.
191
Episode 188: Digelap Malam Kesendirian.
192
Episode 189: Suara Merdu Sang Ibu.
193
Episode 190: Kenyataan Tak Dapat Dibantah.
194
Episode 191: Demi Keabsahan Bukti.
195
Episode 192: Semua Awal Diakhiri.
196
Episode 193: Tiga Pintu Karma.
197
Episode 194: Malam Kehadiran.
198
Episode 195: Hadiah Dari Realita.
199
Episode 196: Mencoba Memahami Dan Terus Berpikir.
200
Episode 197: Tak Terdengar Suara Hatinya.
201
Episode 198: Melepas Rindu Untuk Memasrahkan Kepergian.
202
Episode 199: Mengiringi Waktu Terlepas.
203
Episode 200: Masih Bergerak Bersama Waktu.
204
Episode 201: Transisi Arah Angin.
205
Episode 202: Menghentikan Waktu Berputar. (TAMAT.)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!