"Mengubah nasibku? Apakah kamu menyuruhku untuk mempercayai itu? Aku hanyalah seseorang dengan bakat tingkat E tanpa jiwa bertarung, bagaimana bisa aku mengubah nasib ku?" ucap Huang Lei.
"Hei, nak! Apakah kamu menyerah hanya karena bakat tingkat E dan tidak memiliki Jiwa bertarung?"
"Biar aku beritahu padamu sesuatu yang menarik. Belum lama ini aku bertemu dengan seseorang pemuda yang tidak hanya memiliki bakat Tingkat F, tetapi dia juga tidak memiliki atribut!"
"Dia adalah seseorang yang nasibnya jauh lebih buruk darimu!" kata Wu Chen menceritakan Lin Yinghan.
"Terus? Apa hubungannya dengan ku?" ujar Huang Lei.
"Tidak ada hubungannya denganmu. Yang ingin aku katakan adalah, walaupun dirinya memiliki nasib yang lebih buruk darimu, tapi dia tidak menyerah seperti dirimu!" ucap Wu Chen.
Huang Lei yang mendengar perkataan Wu Chen, hanya diam tanpa suara.
Kemudian tanpa banyak bicara, Wu Chen melemparkan Tiket Emas ke tanah, dan itu hampir saja menancap ke adik kecil Huang Lei yang berharga.
Huang Lei yang melihat itunya hampir tertancap oleh sebuah kardus seketika merasa ngeri hingga berkeringat dingin.
"A-Apa ini?" tanya Huang Lei melihat tiket tersebut.
"Tiga bulan lagi, pendaftaran mahasiswa Universitas Tujuh Naga akan dibuka. Jika kamu ingin mengubah nasibmu, datanglah dan bawa tiket itu bersama mu!"
"Mungkin itu akan menjadi satu-satunya kesempatan kamu untuk merubah nasib yang kamu miliki!" kata Wu Chen.
Setelah mendengar perkataan Wu Chen, dengan rasa penasaran dan curiga Huang Lei kemudian bertanya.
"Sebenarnya siapa kamu? Kenapa aku harus percaya padamu?"
Wu Chen yang tidak ingin mengungkapkan identitasnya kemudian menjawab.
"Jika kamu benar-benar ingin tahu, maka datanglah ke Universitas Tujuh Naga! Kita akan bertemu kembali disana!"
Lalu Wu Chen menghilang dari hadapan Huang Liang dan hanya meninggalkan sisa debu di tanah.
Setelah Wu Chen pergi, Huang Lei lalu melihat Tiket Emas yang berada di antara pahanya.
Itu adalah satu-satunya kesempatan yang dia miliki untuk mengubah nasibnya.
Sementara itu di sisi lain, tampak Wu Chen yang sedang berdiri di atas salah satu bangunan tertinggi di Kota Bumi.
"Target ke-Lima sudah selesai. Sekarang mari kita cari target berikutnya!" kata Wu Chen.
Lalu Wu Chen kembali terbang ke langit dan meninggalkan Kota Bumi, menuju ke tujuan berikutnya.
Kemudian di atas sebuah hutan...
Ketika dalam perjalanan, Wu Chen yang sedang terbang di langit melihat sekelompok orang yang sedang diserang oleh sekawanan binatang monster.
Itu adalah Serigala Perak, binatang monster yang terkenal akan kecepatan dan keganasannya.
Sedangkan sekelompok orang itu berjumlah lima orang, mereka adalah tim yg terdiri dari tiga orang pria dan dua orang wanita.
Kelima orang itu bertarung dengan sekuat tenaga, namun karena jumlah monster yang terlalu banyak, mereka mulai kewalahan dan terdesak.
Seseorang dengan pedang besar yang merupakan pemimpin kelompok tersebut menahan serangan cakar Serigala Perak di depannya.
"Tahan! Jangan biarkan monster-monster itu mengacaukan formasi kita! Bertahanlah!" kata Pemimpin Kelompok tersebut.
Dia bernama Jiao Qi, seorang Ahli di Tingkat Grandmaster Tahap Sembilan.
Namun baru sesaat Jiao Qi berkata untuk bertahan kepada kelompoknya, tiba-tiba salah satu teman mereka yang merupakan pertahan utama terkena serangan cakar dari seekor Serigala Perak.
"Yi Ba!" teriak Jiao Qi.
Pertahanan utama telah roboh, situasi mereka menjadi semakin sulit. Namun itu belum semuanya.
Tiba-tiba sebuah kekuatan besar datang dan mengejutkan mereka.
Kekuatan besar itu berasal dari Raja Serigala Perak yang merupakan binatang buas tingkat Lima yang setara seorang ahli di Tingkat Raja.
Makhluk itu berjalan dari tengah-tengah kawanan Serigala menuju ke arah Jiao Qi dan kelompoknya.
Jiao Qi dan kawan-kawan yang melihat kemunculan Raja Serigala Perak, ketakutan hingga tidak bisa bergerak.
'Sial! Apakah kami semua akan mati disini?'
Jiao Qi dan kawan-kawannya sudah putus asa, tidak ada yang bisa mereka lakukan selain menunggu kematian.
Namun disaat Jiao Qi dan kawan-kawannya sudah putus asa, tiba-tiba muncul seseorang dari langit menghantam Kepala Raja Serigala Perak, hingga membuatnya mati seketika.
Saat debu mulai memudar, terlihat orang itu ternyata adalah Wu Chen.
Jiao Qi dan kawan-kawan yang melihat kemunculan Wu Chen, seketika sangat terkejut hingga ternganga.
'Si-siapa orang itu? Dia membunuh Raja Serigala Perak yang merupakan binatang buas tingkat lima dengan begitu mudah? Siapa dia?'
Jiao Qi sulit untuk mempercayai apa yang di lihatnya. Dia bertanya-tanya siapa orang yang ada di depannya tersebut.
Disisi lain, Wu Chen yang menaruh satu kakinya di atas kepala Raja Serigala Perak, kemudian menoleh dan melihat ke arah Jiao Qi.
"Hey!" panggil Wu Chen.
Jiao Qi yang mendengar Wu Chen memanggilnya, seketika tersentak dan tersadar dari lamunannya.
"Apakah kamu pemimpin kelompok ini?" tanya Wu Chen.
"Y-ya..., aku pemimpinnya!" jawab Jiao Qi dengan gugup.
"Lindungi kelompok mu, aku akan membantu kalian membersihkan serigala-serigala ini!" ucap Wu Chen kepada Jiao Qi.
Disekitar terlihat para Serigala Perak yang sebelumnya terkejut karena kedatangan Wu Chen, kini sudah mulai berkumpul kembali.
"Apa!? Anda ingin melawan para serigala perak itu sendirian!?"
Mendengar Wu Chen mengatakan ingin melawan para serigala perak itu seorang diri, Jiao Qi seketika sangat terkejut.
"Ya, ini tidak akan lama, mungkin tiga puluh detik!" ucap Wu Chen dengan penuh percaya diri.
"Tiga puluh detik!?" Jiao Qi tambah terkejut lagi.
'Para Serigala Perak itu setidaknya berjumlah dua puluh lebih, tapi dia mengatakan hanya butuh tiga puluh detik untuk mengalahkan mereka?' pikir Jiao Qi dalam benaknya.
Kemudian Wu Chen mengangkat tangannya dan daun-daun di tanah mulai mengambang di udara bagaikan ratusan pisau.
Menyaksikan fenomena itu, Jiao Qi dan kawan-kawan dibuat semakin terkejut lagi dan lagi.
'Itu... Mind Sword!?' ucap Jiao Qi dalam benaknya mengenali fenomena tersebut.
Lalu, tanpa banyak bicara Wu Chen melepaskan semua dedaunan itu dan membunuh semua Serigala Perak dalam sekejap.
Melihat Wu Chen yang dapat dengan mudah membunuh semua Serigala Perak tersebut, Jiao Qi dan kawan-kawan kembali dibuat terkejut hingga sulit untuk berkata-kata.
Sementara itu di sisi lain, Wu Chen yang telah membunuh semua Serigala Perak tersebut, terlihat sangat santai dan biasa saja.
'Hmm lima detik, itu lebih cepat dari perkiraan ku!' ucap Wu Chen dalam benaknya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...****************...
................
................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments