Dibuat Salah Tingkah

Sesampainya di rumah, karena kebetulan Al mengajak keempat temannya bertemu setelah pulang kerja di restoran yang memiliki kamar pribadi, maka ia tiba di rumah menjelang malam. Bella juga sudah menunggu untuk makan malam bersama, kali ini Al tidak meminta wanita tersebut menyiapkan air karena ia ingin mandi langsung dari sower.

Setelah selesai mandi, akhirnya kedua orang tersebut duduk berhadapan di meja makan. Seperti biasa, Bella melayani Al dalam hal mengambil makanan ke piring lalu mereka memulai makan malam.

Saat makan, tiba-tiba saja Bella merasa gugup. Al, entah kenapa selalu memandangnya dengan sangat intens, membuatnya salah tingkah. Jujur, Bella sudah mulai jatuh cinta pada Al, sama seperti perasaan pria itu namun sayang Al masih belum menyadarinya.

Jika di tanya bagaimana ia bisa jatuh cinta. Bella hanya bisa tersenyum, ia tidak akan bisa menjelaskannya. Namun yang pasti, cintanya hadir bukan karena Al memanjakannya apalagi memberikan banyak barang-barang mahal. Jatuh cinta memang cukup sulit kalau di tanya alasannya.

Namun, meskipun demikian. Bella tidak akan memberitahu siapa pun tentang perasaannya. Ia takut nantinya Al akan memandang rendah padanya bahkan menuduhnya sebagai wanita materialistis.

"Kenapa kau memandang ku seperti itu?" Akhirnya Bella berani bertanya setelah tidak tahan di tatapan terus.

"Apakah salah jika aku melihat wajah istri ku?"

"Ya, tidak tapi kenapa saat makan dan tatapan mu juga sedikit berbeda dari biasanya?" Bella seorang wanita, walau belum pernah jatuh cinta sebelumnya. Namun ia mulai menebak tatapan aneh Al, seperti tatapan cinta. Dan kebenaran itu membuatnya menjadi besar kepala. Salahkah? Tidak tahu, Bella benar-benar tidak tahu apakah dirinya salah menebak atau memang dia boleh merasa cintanya terbalaskan.

"Aku ingin, jadi tidak perlu menemukan alasan. Dimana pun, selagi yang ku lihat istri ku maka semuanya baik-baik saja. Kecuali jika kau keberatan ku lihat."

"Tidak, aku sama sekali tidak keberatan." Tapi tatapan mu membuatku salah tingkah dan menjadi besar kepala. Bella bergumam dalam hati.

Al bertindak biasa saja, ia merasa cukup kenyang sehingga makanan di hadapannya tidak terlalu di sentuh dan memilih memandang wajah cantik sang istri yang sedang makan. Cukup menyenangkan, bahkan lebih menyenangkan dari pada menonton siaran televisi.

"Oh ya. Katakan pada ku, apa definisi cinta menurut mu?" Tiba-tiba saja Al ingin bertanya hal tersebut pada Bella. Berpikir mungkin sang istri tahu.

Kenapa dia tiba-tiba bertanya definisi cinta padaku? Apakah perasaan ku tidak bertepuk sebelah tangan? Astaga. Tidak Bella, jangan besar kepala. Mungkin saja dia hanya ingin bertanya atau dia sedang dekat dengan wanita lain.

Seketika, pertanyaan Al membuat Bella menjadi khawatir. Kalau sampai suaminya menemukan wanita lain, kemana ia akan pergi? Tidak mungkin menetap. Dia tidak ingin menjadi seperti ibunya.

"Kenapa kau tidak menjawab pertanyaan ku?"

Lamunan Bella buyar ketika mendengar pertanyaan kedua Al.

"Definisi cinta bagi ku cukup sederhana. Ketika kau melihat senyumnya kau bahagia, ketika berdekatan dengannya kau merasa nyaman dan setiap tentangnya terasa menyenangkan."

Al terkejut, semua yang Bella bicarakan ternyata apa yang sedang ia rasakan. Apakah benar ia sedang jatuh cinta? Apakah benar kalau ia telah menjadi budak cinta istrinya? Tiba-tiba kepala Al menjadi pusing sendiri.

"Apakah jawaban ku terasa aneh?" tanya Bella ketika melihat reaksi sang suami.

"Tidak. Apa kau pernah merasakan hal seperti itu?" Al berusaha menutupinya. Ia masih belum yakin dengan perasaannya.

Sebelum Bella menjawab, tiba-tiba saja Albert datang dan memberi tahu kalau Myra ingin berbicara pada Al.

"Tuan, nyonya ingin berbicara dengan anda."

"Hm."

Al pergi meninggalkan Bella. Hal tersebut membuat wanita itu menarik nafas lega, kalau saja sang ibu mertua tidak menelpon mungkin mulutnya akan jujur tentang perasaan tanpa ia sadari.

Syukurlah, terima kasih Bu. Jika saja ibu tidak membantu, mungkin aku sudah menjadi lelucon di mata Al.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Al kembali. Bella menjadi penasaran apa yang sebenarnya ibu mertua dan suaminya bicarakan.

"Albert, minta seorang desainer datang ke rumah kita besok. Aku ingin yang paling profesional, dia harus membuat gaun malam untuk Bella dengan jenis hanya ada satu di dunia ini. Tidak ada yang boleh sama atau bahkan mengikuti gayanya. Apakah kau paham?"

"Siap, Tuan."

"Dan minta make up artist profesional untuk membantu Bella Minggu depan. Katakan padanya bahwa Bella akan hadir dalam acara penyambutan keluarga Xavier."

"Baik, Tuan."

Bella tercengang, minggu depan ia akan bertemu dengan semua keluarga Wesley. Tidak hanya satu, mungkin ada banyak keluarga kaya yang ikut hadir. Tiba-tiba saja Bella ingin kabur dari rumah, ia masih belum siap tentang hal tersebut.

"Kau juga akan di ajari. Tenang saja, aku akan meminta guru tata Krama untuk datang mengajari mu, jadi. Berhentilah memasang wajah takut, dan aku takut kau tidak akan pernah bisa lari dari rumah ini."

"Kenapa kau bisa tahu?" tanya Bella spontan.

"Otak kecil mu terlalu mudah di tebak, sekarang mari kita ke kamar. Aku butuh istirahat, dan kau harus menemani ku." Satu hal lagi keanehan yang Al rasakan namun hatinya masih saja menolak percaya kalau ia sedang jatuh cinta.

"Baik."

Terpopuler

Comments

Lembayung Senja

Lembayung Senja

knp novelnya semua ndak up lg kak

2024-09-16

0

Lilis mulyati

Lilis mulyati

bkannya Mira itu ibunya Alana ya nyonya Mira stanly.dan ayah Alana nmanya Albert kok AQ jdi bngung knapa Albert jdi assistantnya al

2024-09-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!