Awalnya Alexander hanya ingin mengambil berkas yang sangat penting di rumah. Tertinggal ketika ia memutuskan tinggal di apartemen yang tidak jauh dari perusahaanya.
Hanya mengambil, tidak berharap bertemu dengan Bella karena memang Al belum ingin bertemu. Namun, ketika mobilnya tiba di rumah. Ia langsung di buat kesal dengan kehadiran Lara.
"Selamat pagi, Tuan Al. Akhirnya anda kembali juga." Lara memang tidak tahu kalau Al akan pulang. Itu juga alasan kenapa ia meminta para pria itu mempersiapkan kamera untuk merekam perbuatan mereka pada Bella.
Namun, karena Al sudah hadir. Lara malah memikirkan sesuatu yang lain. Dia juga yakin hal itu akan lebih mempermudah dirinya menyingkirkan Bella.
Jacob yang akhirnya tiba untuk menyambut kehadiran Al langsung menatap dingin pelayan wanita yang ia tahu sangat menyukai tuannya.
"Jangan menghalangi Tuan Alexander untuk masuk, Lara. Kembalilah ke posisi mu."
Posisi Lara cukup dekat dengan Al dan Jacob bisa melihat tatapan jijik dan marah Al.
"Aku hanya ingin menyapa Tuan." Lara memasang ekspresi sedih. Terlihat seperti wanita polos yang tidak sengaja melakukan kesalahan.
Sayangnya di mata Jacob dan Al. Ekspresi itu terlihat sangat menjijikan.
"Itu bukan perkerjaan mu! Dan tolong sadar akan posisi mu."
Kata-kata dingin Jacob membuat Lara tersedak. Ia bersumpah akan menyingkirkan Jacob setelah berhasil mendapatkan Al.
Gemas melihat Lara tak kunjung menyingkir. Salah satu pelayan tiba-tiba menarik tubuh Lara dan setelah itu Al masuk ke dalam rumah di ikuti Jacob.
"Kenapa kau menarik ku?!" Lara menatap marah pada rekannya.
"Apa kau ingin kehilangan kepala mu? Apa kau tidak bisa melihat tatapan jijik dan marah tuan Al pada mu?"
"Jangan memulainya. Al tidak pernah melakukan itu. Kau hanya iri pada ku."
Merasa lelah dengan sikap tidak tahu malu Lara. Rekannya itu memutuskan pergi meninggalkannya. Tentu saja Lara juga ikut masuk karena ingin melancarkan rencananya setelah kehadiran Al di rumah.
"Apa anda mencari nyonya Bella, Tuan?" Jacob berusaha memancing Al. "Nyonya sedang menonton televisi. Apa anda ingin saya memanggilnya."
Ketika tiba di ruang tamu. Al memberikan Jacob tatapan 'apa kau yakin dia menonton' sebab Bella tidak ada di sana dan televisi juga sudah mati.
"Mungkin nyonya ada di kamarnya, Tuan. Aku akan memanggilnya." Jacob pergi ke kamar Bella. Ini kesempatan yang bagus untuk keduanya bertemu. Jacob berharap setelah ini hubungan keduanya bisa dekat.
Sayangnya saat melihat ke dalam kamar. Jacob tidak melihat Bella di sana, apalagi di kamar mandi. Ia meminta pelayan ikut mencari nyonya mereka sedangkan Al memutuskan mengambil berkas yang dia butuhkan.
Namun pencarian itu tidak membuahkan hasil. Kini Jacob panik.
"Ada apa?" Al awalnya ingin pergi setelah mendapatkan berkasnya. Namun, saat mendengar bahwa Bella menghilang ia langsung kesal.
"Nyonya Bella menghilang, Tuan." Jacob merasa bersalah.
Alexander yang mendengar hal tersebut menjadi terkejut, lalu berubah marah ketika para pelayan mengabaikan keberadaan Bella.
"Kenapa dia bisa hilang? Apa kalian tidak bisa menjaga satu wanita saja? Cepat perintahkan beberapa pelayan untuk mencari di seluruh kediaman, sedangkan sisanya lihat rekaman cctv."
"Baik, Tuan."
Lara yang melihat keributan tersebut memutuskan untuk keluar.
"Sepertinya aku tahu kemana nyonya pergi, Tuan." Meskipun enggan tapi Lara harus memaksa dirinya memanggil Bella dengan sebutan nyonya.
Semua orang langsung melihat ke arah Lara.
"Apa maksud mu?" Jacob bertanya.
"Aku melihat kemana nyonya pergi dan dengan siapa dia ke sana."
"Jelaskan dengan benar dan jika kau berbohong kau akan mendapatkan hukuman."
"Aku tidak berbohong. Saat aku memetik bunga di taman belakang, tiba-tiba saja aku melihat nyonya Bella dengan gerakan mencurigakan bertemu dengan beberapa pria lalu mereka pergi ke hutan belakang. Awalnya aku ingin menghalangi nyonya, tapi nyonya mengancam ku, Tuan. Maafkan aku yang gagal menjaga nyonya." Lara berpura-pura menangis.
Al yang mendengar hal tersebut terkejut, namun ia tidak percaya pada karangan Lara. Dia yakin Bella bukan wanita seperti itu mengingat ia sudah mengawasi wanita tersebut bertahun-tahun.
Meskipun tidak percaya, tapi entah kenapa Al harus pergi ke hutan untuk mencari Bella.
"Siapkan mobil untuk masuk ke dalam hutan dalam waktu lima menit."
Tanpa banyak bertanya, Jacob langsung pergi mempersiapkan mobil yang biasanya Al gunakan untuk berjalan-jalan ke hutan yang ada di belakang kediaman.
"Mari, Tuan."
Al masuk, lalu mobil berjalan dengan kecepatan tinggi. Karena sudah terbiasa dengan kondisi jalanan dan mobil yang dibawa mendukung, membuat perjalanan itu hanya memakan waktu sepuluh menit untuk mencapai tempat di mana Bella yang sudah tidak berdaya dengan pakaian hampir terbuka sepenuhnya.
Melihat bahwa wanita yang akan menjadi nyonya Alexander akan segera dilecehkan, membuat Al dengan kejam menembak kelima pria itu hingga meninggal di tempat.
Tidak ada yang merasa heran, memang seperti itulah cara Alexander bekerja.
Setelah puas melenyapkan para pria menjijikan tersebut, Alexander memerintahkan Jacob dan pengawalnya memberikan tubuh mereka ke sekolompok serigala serta burung gagak yang ada di dalam hutan.
"Bagaimana bisa kau menurunkan harga diri mu untuk pelayan rendahan seperti wanita itu? Bagaimana bisa kau membuat ku hampir malu karena memiliki istri kotor yang sudah di nikmat oleh banyak pria? Bahkan jika aku tidak menyentuh mu, selagi kau menjadi istri ku. Tidak ada yang bisa menyentuh mu."
Tadi saat di perjalanan Al sempat melihat rekaman cctv tentang kemana perginya Bella. Dan ia semakin marah saat mengetahui siapa dalangnya.
"M-maaf."
Hanya itu kata-kata yang bisa Bella sampaikan, dia sangat menyesal karena membiarkan dirinya di jebak oleh Lara.
"Maaf kata mu!!! Apakah hanya kata maaf bisa membuat ku puas dengan kebodohan mu?!" Sebagai seorang pria yang berhati dingin dan berdarah dingin pada musuhnya membuat Al tidak pernah bisa menerima kata maaf.
"A-aku tidak tahu jika dia sengaja melakukan ini." Ini pertemuan pertama mereka setelah menikah, namun suasananya sangat menyeramkan. Bella sangat ketakutan dan merasa jijik pada dirinya sendiri.
"Kau memang sangat bodoh, sejak kapan seorang nyonya harus mengikuti permintaan pelayan rendahan sepertinya? Katakan pada ku!!! Sejak kapan seorang nyonya di jadikan pelayan oleh seorang pelayan rendahan!"
Bella menangis sesenggukan, Jacob dan para pengawal tidak berani mengangkat kepala karena penampilan Bella yang acak-acakan. Mereka bahkan ikut takut saat melihat kemarahan Al yang sangat mengerikan.
"Aku akan melakukan apa pun agar kau memaafkan ku." Hingga akhirnya, hanya itu ucapan yang Bella ingat karena setelah itu Al langsung membawanya dengan kasar, masuk ke mobil meninggalkan Jacob dan para pengawal menuju rumah dengan kecepatan tinggi.
Bella yang di berikan jas kerja Al untuk menutupi tubuhnya menjadi semakin takut, dia bahkan mulai pasrah jika Al akan membunuhnya.
Sesampainya di rumah, Al dengan cepat membawa Bella lalu menuju kolam renang yang paling dalam dan segera terdengar suara bantingan keras di dalam air, membuat semua pelayan menjadi ketakutan. Tubuh Bella yang tidak sempat melawan langsung tenggelam, di tambah dirinya tidak bisa berenang membuat air mulai masuk ke dalam rongga pernafasannya.
"Jangan sampai ada yang menolongnya, jika aku tahu salah satu dari kalian membantunya maka bersiap-siaplah untuk mati!!!" Lalu Al pergi meninggalkan Bella yang mulai kehilangan kesadarannya akibat air kolam. Air mata juga menetes dan ada senyum samar di bibirnya karena sebentar lagi dirinya akan menyusul sang ibu.
"Terima kasih." Itu menjadi kata terakhir sebelum Bella menutup matanya.
Al yang sedang melihat Bella dari lantai 2 menjadi sedikit menyesal atas tindakannya, dia membuang Bella ke kolam bukan karena ingin membunuhnya. Tapi ingin memberikan wanita itu pelajaran agar tidak lagi mudah dibodohi.
"T-tuan, ini gawat. Nyonya Bella sepertinya tidak terlihat lagi dan permukaan kolam menjadi tenang kembali," ucap seorang pelayan tua yang cukup dekat dengan Bella.
Setelah mendengar ucapan pelayan tersebut, Al melihat permukaan kolam menjadi tenang dan dari situlah dia sadar bahwa dirinya sudah sangat keterlaluan.
Al langsung berlari ke lantai bawah lalu masuk ke dalam kolam untuk menyelamatkan Bella yang sudah mencapai dasar kolam dengan mata tertutup serta senyum tenang yang membuat Al menjadi semakin merasa bersalah.
Menarik tangannya, Al langsung membawa Bella ke permukaan lalu membaringkannya di tepi kolam renang. Setelah keluar dari kolam, Al mulai memberikan pertolongan pertama.
"Kami sudah menghubungi dokter Raiden, Tuan." Karena tahu jika Bella pasti akan membutuhkan seorang Dokter, mereka langsung menghubungi Raiden yang kebetulan teman akrab Al sekaligus dokter pribadi Al.
"Baik."
Setelah mengatakan hal itu, Al membawa Bella ke kamar lalu meminta pelayan menggantikan pakaian sang istri sedangkan dirinya pergi ke kamar untuk membersihkan diri. Bagaimanapun, dia juga basah dan membutuhkan pakaian hangat serta kering.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Preesha Cruz
kejam Nanti jadi BuciN😀
2025-01-05
0
harwanti unyil
suami kejam
2024-11-22
0