Kehidupan Yang Membaik

"Tidak, ini bahkan terlalu banyak, dan aku berpikir bahwa aku tidak akan bisa menggunakan semuanya." Bella takjub, benar-benar takjub dengan kehidupan orang kaya. Bahkan, kehidupan keluarga William tidak ada nilainya dari kehidupannya sekarang.

"Anda tidak perlu menggunakan semuanya, Nyonya. Jika ada dari mereka yang anda sukai, maka anda bisa menyampaikan pada tuan Jacob."

"Akan ku pikirkan."

Setelah puas melihat isi Walk in closet. Bella memutuskan membersihkan diri, dia juga tidak merasa keberatan saat tahu bahwa tasnya di bakar.

Bagaimanapun, pakaian itu sudah sangat lusuh. Ada banyak tempelan dan warnanya kain memudar.

Setelah puas memanjakan diri di kamar mandi yang tidak kalah mewahnya. Bella akhirnya selesai, kulit tubuhnya mulai bersinar kembali setelah sekian lama di paksa meredup oleh keadaan.

Jika kemarin penampilan cantik namun terkesan hambar. Maka sekarang, setelah menggunakan perawatan kulit yang lebih mahal dari milik Lita. Bella tampil cantik dan tidak membosankan.

Semua yang melihat merasa kagum, meskipun ada kekurangan dari penampilan tersebut. Bella kurang percaya diri sehingga auranya sebagai seorang nyonya kaya raya tidak terpancar sama sekali.

Tapi tidak masalah. Al sudah memikirkan hal tersebut, dan dia sengaja membayar guru tata Krama untuk mendidik istrinya.

Bagaimanapun, di masa depan mereka harus tampil bersama di muka umum, dan Bella diwajibkan menjaga sikap serta kehormatan suaminya.

Ketika di meja makan, Bella hanya bisa terdiam. Semua jenis makanan terbaik ada di depan matanya. Jika itu dulu, dia hanya bisa melihatnya dari dunia maya atau di meja makan ayah dan ibunya bersama anak kesayangan mereka. Hanya melihat sebab Bella tidak pernah di izinkan bergabung di meja makan.

"Sebenarnya, ini terlalu banyak. Aku bahkan tidak yakin bisa menghabiskannya."

"Makan apa yang anda suka, Nyonya. Jika ada yang tersisa, itu akan menjadi urusan kami."

"Bisakah kalian ikut makan bersama ku?"

"Maaf, kami hanya pelayan. Jadi, kami tidak berhak ikut bersama anda. Selamat makan, Nyonya." Pelayan bernama Lansonia langsung mengundurkan diri.

Bella yang duduk di meja makan sendirian sambil di awasi oleh beberapa pelayan yang berdiri di sisi lain dengan jarak beberapa meter hanya bisa terdiam. Ini jauh lebih mendebarkan dari pada saat dia mewanti-wanti momen malam pertama yang tidak pernah terjadi tadi malam.

Meskipun pada awalnya dia merasa itu tidak nyaman, tapi karena rasa lapar. Bella akhirnya memulai sarapan paginya.

Semua jenis tanaman terbaik, ikan segar dan daging nomor satu ada di hadapannya. Meskipun di masa lalu Bella hanya bisa sarapan dengan teh serta roti kering, perutnya masih baik-baik saja ketika mengkonsumsi makanan bergizi di hadapannya.

Kini, Bella merasa bahwa Tuhan sengaja membuatnya menikahi pria misterius yang wujudnya tidak dia ketahui atau pernah dia jumpai. Di juga merasa bersyukur karena tidak diberi kesempatan untuk melarikan diri, kalau tidak. Dia akan melewatkan kesempatan hidup dalam kemewahan dan dimanjakan sebagai seorang ratu.

"Anda sudah selesai, Nyonya?"

"Ya, apa sekarang aku harus bertemu dengan kedua istri suami ku yang lain?"

Semua pelayan yang mendengar perkataan Bella terkejut. Mereka yakin kalau tuan mereka belim pernah menikah dan Bella satu-satunya istri sekaligus nyonya di rumah ini.

"Maaf, Nyonya. Untuk hal itu sebaiknya anda bertanya pada tuan Jacob. Kami tidak bisa menjawabnya."

Karena Jacob belum memberitahu apapun maka mereka memutuskan tidak mengatakan apapun.

"Oh, Baiklah." Bella semakin penasaran sekaligus takut. Ia bahkan mulai memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak akan pernah terjadi.

...

"Bagaimana dengan wanita itu?"

"Nyonya makan dengan lahap, dan berprilaku baik. Mungkin, dalam sebulan ke depan. Tubuh nyonya akan pulih." Jacob merasa sakit hati ketika melihat kondisi fisik Bella yang cukup mengkhawatirkan.

Mungkin bagi wanita itu, dia baik-baik saja dan sehat. Tapi, di mata Jacob, kondisi Bella sangat mengkhawatirkan. Tubuhnya yang kurus, wajahnya yang pucat seolah kekurangan darah dan banyak kekurangan lainnya.

Jacob memutuskan mengembalikan kondisi Bella ke bentuk normal. Bentuk yang seharusnya para wanita miliki secara sehat.

"Apa seburuk itu kondisinya?" Bagaimanapun, Al tidak pernah bertemu Bella dalam kurun waktu yang cukup lama. Dan setiap kiriman foto anak buahnya tentang Bella, Al tidak pernah melihatnya.

"Sebaiknya anda melihat foto-foto yang saya kirimkan, Tuan. Anda harus tahu dan perduli pada kesehatan istri anda meskipun tidak ada cinta diantara kalian." Jacob merasa tidak berdaya akan ketidak pedulian yang Al miliki.

Pria itu hanya perduli pada perkembangan perusahaan. Bahkan terkadang lupa pada kesehatannya sendiri.

"Hm, sudahkah kau mengirim guru tata Krama untuknya?"

"Sudah, Tuan. Pria itu akan mulai mengajar besok pagi."

"Jika dia suka sesuatu atau ingin melakukan hobinya, turuti saja. Yang terpenting, dia dilarang ke luar rumah tanpa izin dari ku."

"Baik, Tuan."

***

"Selamat siang, Nyonya. Perkenalkan nama saya Jacob Tilford, kepala pelayan di kediaman tuan Alexander, pria yang sudah sah menjadi suami anda." Siang hari, Jacob yang dari semalam tidak memperlihatkan diri akhirnya menghampiri Bella.

"Selamat siang, Tuan Jacob." Bella sedikit gugup setiap kali berbicara dengan Jacob dan orang-orang yang ada di kediaman Alexander. Hanya Sonia yang cukup dekat dengannya karena wanita itu yang pertama kali melayaninya.

"Apa anda memiliki sesuatu yang ingin ditanyakan? Atau anda merasa pakaian kurang memuaskan? Anda bisa memberitahu saya, semuanya akan diubah sesuai selera anda."

"Tidak, tidak ada. Semuanya sesuai selera ku. Hanya saja aku sedikit penasaran dengan suami ku. Apa aku tidak bisa bertemu dengannya? Dan juga aku ingin bertemu dua istrinya yang lain. Tidak bermaksud apa-apa, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih karena sudah membiarkan ku hidup enak di rumah ini. Aku juga belum menyapanya sebagai seorang tamu pada tuan rumah."

Jacob tahu itu. Bella bukan wanita yang serakah atau sulit di puaskan. Jika wanita lain, mereka pasti akan membuat ulah ketika mengetahui bahwa suaminya tidak repot-repot menemui mereka ketika menikah, bahkan pernikahan antara tuan mudanya dengan Bella sedikit menyedihkan. Tapi, Bella sama sekali tidak keberatan atau bertanya.

Dia hanya perduli pada mengucapkan terima kasih dan masih bertindak sebagai seorang tamu ketika tuan mudanya sudah memperlakukan bak seorang ratu. Bahkan ingin menyapa dua istri tuannya yang sebenarnya tidak pernah ada.

"Tuan muda cukup sibuk, tapi jika anda ingin berbicara dengannya. Saya bisa menghubungi, tuan pasti senang ketika anda berinisiatif memanggilnya. Dan juga tuan bukan pria tua dan dia juga tidak memiliki dua istri. Anda satu-satunya nyonya di rumah ini." Sebenarnya, Jacob tidak yakin dengan kata-katanya. Mungkin saja panggilan yang Bella lakukan akan mengganggunya. Tapi, dia ingin mencoba bagaimana respon sang tuan muda ketika istrinya mengajaknya berbicara.

"Tapi Lita mengatakan kalau aku akan menjadi istri ketiga."

"Kami sengaja melakukannya agar keluarga anda tidak banyak bertanya. Untuk alasan utamanya anda sebaiknya bertanya pada tuan muda."

Meskipun penasaran Bella memutuskan untuk tidak bertanya. Di izinkan tinggal di rumah mewah dan di layani dengan baik sudah lebih dari cukup baginya.

"Tidak perlu, aku takut mengganggunya. Mungkin saat dia luang dan kembali ke rumah, aku akan menyapanya dan mengucapkan terima kasih ku."

"Baiklah, saya akan memberitahu Anda jika tuan kembali ke rumah."

"Terima kasih."

"Sama-sama, tapi anda harus membiasakan diri untuk tidak sering mengucapkan terima kasih pada orang lain terutama pelayan seperti kami, Nyonya. Jika orang-orang yang membenci tuan muda mendengarnya, mereka akan mengolok-olok tuan muda."

"Baik, aku akan mengingatnya."

"Besok akan ada guru tata Krama. Saya berharap anda mendengarkan setiap pelajaran yang guru itu berikan pada anda. Bagaimanapun, anda sudah resmi menjadi nyonya Alexander. Anda harus belajar tata Krama agar di masa depan, ketika tuan muda membawa anda menghadiri acara bisnis, anda tidak mempermalukan tuan muda."

"Aku akan mengingatnya." Bella berjanji akan belajar sungguh-sungguh dan tidak membiarkan suaminya malu ketika membawanya.

Sayangnya, Bella masih belum menyadari sosok sang suami dan latar belakang pria itu. Hanya saja, dia mulai curiga ketika melihat lambang huruf 'XV' di beberapa tempat di kediaman seperti sendok makan, sofa dan mobil mewah yang ada di kediaman yang dia tempati.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!