Aku mau kamu menjadi ...

Sesaat Kinan diam ditempat yg sama ...

"kamu ikut sekarang keruangan saya", sambil menarik tangan Kinan yg membuatnya kaget tapi diam dengan memandang sebuah anugerah Tuhan untuk laki-laki tampan dan berkarisma, pikir Kinan.

"tapi saya sedang menunggu orang, Pak"

"saya sudah menunggumu diam berdisi seperti patung selama 5 menit 30 detik. Jadi, cukup membuktikan jika kamu tidak menunggu siapapun"

Ketika mereka ada didepan pintu yg terlihat mewah . Direktur Kio membukanya dan membawa Kinan duduk di sofa dengan 2 minuman dingin dan camilan di atas meja panjang itu.

"ada yg mau saya perintahkan kepadamu", ujar Kio kepada Kinan dengan tatapan yg masih bingung.

"hmmm, maaf Pak. bisa lepaskan dulu tangan saya ?", pinta Kinan sambil menarik tangannya dari genggaman Kio.

Kio langsung melepas genggaman nya.

"aku mau kamu menjadi ..."

Sebelum Kio menyelesaikan perkataannya ...

"maaf Pak klo saya menjadi sekretaris pribadi seperti nya tidak bisa. Karena saya adalah tipe orang yg pelupa", sambil menundukkan kepalanya.

"bukan"

"ouh, saja diterima kerjadi jadi cleaning service ?"

"bukan juga"

"atau jangan-jangan saya diterima jadi karyawan magang ya, Pak ? kalo iya, jadi bisa kerja di divisi pemasaran, Pak. Kebetulan saya kuliah di jurusan bisnis dan saya baru lulus dari universitas x, Pak"

"bukan"

"lho ? bukan juga, Pak ? terus bapak mau saya jadi apa ?"

"haaahhh... aku mau kamu menjadi istriku", ucapnya sambil menatap lekat dalam wajah Kinan

"uhuk ... uhuk ...", seketika Kinan tersedak minuman yg baru saja diminum nya. "lho ? Pak ? maaf Pak, tapi saya kan tidak kenal bapak"

"saya tidak tua jadi stop panggil saya bapak"

"lalu ?"

"panggil saja Mas"

"gawat ini ... seperti nya aku masih didalam mimpi tidurku malam tadi", gumam Kinan dalam hati sambil mencubit kedua pipinya sendiri

"ouch sakit ternyata, berarti aku ga mimpi"

"pasti sakit ya ?", tanya Kio sambil mengusap lembut pipi Kinan

Merah merona wajah Kinan sangat terlihat dengan jelas

"tidak Pak"

"kamu menolak saya ?"

"bukan Pak"

"berarti kamu menerima saya ?"

"iya Pak", Kinan langsung menjawab pertanyaan terakhir Kio dengan lantang dan langsung merasa sangat gelagapan menghadapi situasi ini."maksud saya, saya tidak tau Pak. Maaf"

"bukan jawaban maaf yg ingin saya dengar dari kamu", Kio langsung tertunduk sedih

"hmmm ... tapi Pak saya kan bukan apa-apa dibandingkan Pak Kio"

"bukan Pak tapi Mas"

"Mas ?"

"aku tidak melihat orang berdasarkan kedudukannya, saya mencintai kamu apa adanya pada pandangan pertama tadi pagi. Dan untuk pertama kalinya, aku merasa sangat bahagia dengan hanya melihat mu saja. Apalagi aku memiliki dirimu, Kinan", senyuman manis terpancar daru raut muka Kio

"hah ?", Kinan menutup mulutnya karena tidak percaya apa yg dikatakan oleh pemilik gedung bertingkat dimana dia berada sekarang.

"maukah kamu menikah denganku ?"

"tapi, saya ..."

"mari kita saling mengenal lebih dekat ketika kita sudah sah menjadi suami dan istri", ujar Kio sambil memegang kedua telapak tangan Kinan dengan erat

"beri saya waktu, Mas"

"berapa lama ?"

"1 minggu"

"terlalu lama, saya tidak sanggup jika tidak melihatmu bahkan sedetik saja"

"apakah Mas tidak apa-apa jika menikah dengan saya meski saya belum mencintai Mas ?", tanya Kinan

"cinta akan tumbuh dengan sendirinya dalam kebersamaan kita nanti", senyum manis Kio mampu membuat Kinan membalas dengan senyuman

"bagaimana beri saya waktu 3 hari ?"

"tidak. Saya akan beri kamu waktu sampai besok saja. Menurut ku itu sudah terlalu lama. Saya tidak bisa menerima penawaran lagi dari kamu", Kio mengatakan nya dengan tegas

"baiklah, Mas"

Setelah, Kinan keluar dari ruangan direktur itu. Gadis berhijab nan cantik pergi ke sebuah cafe didepan kantor Adness.

"Mbak, saya pesan cappucino with puding, ya", pinta Kinan kepada pelayang cafe.

"Baik, kak", jawab pelayan cafe dengan ramah.

Kinan berjalan dan duduk di sebuah meja dekat dengan jendela yang memperlihatkan betapa ramainya jalan.

"huftttt", hembusan nafas panjang membuat Kinan berpikir keras.

Kinan bingung harus berbuat apa dengan permintaan dari Direktur Adness Group. Dia bingung dengan dirinya. Jauh didalam hatinya, dia masih mencintai kakak kelasnya, Mas Angga. Tetapi, hari ini dia harus mengubur jauh perasaannya.

Ketika tadi dia bertemu dengan Mas Angga, gadis berkulit putih yg cantik itu tidak sengaja melihat cincin yang melingkar indah di jari kakak kelasnya. Dia memang belum pernah menikah. Pacaran aja tidak pernah. Hehehehe. Namun, Kinan tahu betul jika cincin itu adalah bukti jika orang itu telah menikah.

"Mas Angga sudah menikah", gumam dengan pelan.

"Aku tidak mau menjadi duri atau pelakor dalam suatu hubungan pernikahan orang lain. Aku harus melupakan Mas Angga. Bismillah", ucap Kinan dalam hatinya.

Dan pelayan cafe membawakan minuman pesanan Kinan.

"Terimakasih Mbak"

"Sama-sama, Kak. Selamat menikmati"

Kinan menikmati suasana sore hari dengan tenang sebelum dia kembali pulang ke kosnya.

Episodes
1 Mata Kita Bertemu
2 Malam itu ... (1)
3 Malam itu ... (2)
4 Aku mau kamu menjadi ...
5 Takdir itu Rahasia Tuhan
6 Pertemuan Singkat
7 Aku cinta kamu
8 Sah
9 Pelan-pelan saja ...
10 Orang sabar itu dibenci setan
11 Orang Marah itu juga dibenci setan
12 Arti dari Kerja Keras ala Kio
13 Iri itu boleh-boleh saja, asal ...
14 Special Unboxing
15 Tugas Negara
16 Aku Ragu
17 Perihal Jatah
18 Cerita Malam
19 Bukan Tatapan Mata Biasa
20 Pertengkaran Pertama Kali
21 Introgasi Darurat
22 Pernikahan itu Rasa Nano
23 Kok Buram ya?
24 Pingsan Bahagia
25 Apakah Kita Bisa Bertemu Sekarang?
26 Ada Manis, Ada Pahit
27 Nasihat Orang Tua
28 Papi Pasti Pulang
29 Kesedihan Kinan
30 Hasil Penyelidikan Sementara
31 Hati yang Rapuh
32 Ketenangan Hati
33 Dukungan Sahabat
34 Selalu Tentang Kamu, Mas Kiki
35 Bukan Dingin Karena Angin
36 Waktu Terus Berlalu
37 Pertemuan Pertama
38 Bertemu Lagi
39 Periksa Kandungan
40 Pulang
41 Kebenaran
42 Status Baru
43 Pindah Rumah
44 Hari Pertama Bekerja
45 Kantor
46 Bingkisan
47 Aku Ternoda
48 Pesta
49 Sakit
50 Lagu yang Sedih
51 Detak Jantung
52 Ngidam
53 Acara 7 Bulanan
54 Waktu yang Singkat
55 Kecelakaan
56 Ingatan Tentang Kinan
57 Putraku
58 Giovan Adness
59 Dugaan Hamil Kedua
60 Akhir Bahagia
61 End
62 Pengumuman
63 Sweet Chapter 1
64 Sweet Chapter 2
65 Sweet Chapter 3
66 Sweet Chapter 4
67 Novel Baru
68 New Season
69 Papi
70 Bunda
71 Bayi Besar
72 Anak Kedua
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Mata Kita Bertemu
2
Malam itu ... (1)
3
Malam itu ... (2)
4
Aku mau kamu menjadi ...
5
Takdir itu Rahasia Tuhan
6
Pertemuan Singkat
7
Aku cinta kamu
8
Sah
9
Pelan-pelan saja ...
10
Orang sabar itu dibenci setan
11
Orang Marah itu juga dibenci setan
12
Arti dari Kerja Keras ala Kio
13
Iri itu boleh-boleh saja, asal ...
14
Special Unboxing
15
Tugas Negara
16
Aku Ragu
17
Perihal Jatah
18
Cerita Malam
19
Bukan Tatapan Mata Biasa
20
Pertengkaran Pertama Kali
21
Introgasi Darurat
22
Pernikahan itu Rasa Nano
23
Kok Buram ya?
24
Pingsan Bahagia
25
Apakah Kita Bisa Bertemu Sekarang?
26
Ada Manis, Ada Pahit
27
Nasihat Orang Tua
28
Papi Pasti Pulang
29
Kesedihan Kinan
30
Hasil Penyelidikan Sementara
31
Hati yang Rapuh
32
Ketenangan Hati
33
Dukungan Sahabat
34
Selalu Tentang Kamu, Mas Kiki
35
Bukan Dingin Karena Angin
36
Waktu Terus Berlalu
37
Pertemuan Pertama
38
Bertemu Lagi
39
Periksa Kandungan
40
Pulang
41
Kebenaran
42
Status Baru
43
Pindah Rumah
44
Hari Pertama Bekerja
45
Kantor
46
Bingkisan
47
Aku Ternoda
48
Pesta
49
Sakit
50
Lagu yang Sedih
51
Detak Jantung
52
Ngidam
53
Acara 7 Bulanan
54
Waktu yang Singkat
55
Kecelakaan
56
Ingatan Tentang Kinan
57
Putraku
58
Giovan Adness
59
Dugaan Hamil Kedua
60
Akhir Bahagia
61
End
62
Pengumuman
63
Sweet Chapter 1
64
Sweet Chapter 2
65
Sweet Chapter 3
66
Sweet Chapter 4
67
Novel Baru
68
New Season
69
Papi
70
Bunda
71
Bayi Besar
72
Anak Kedua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!