Cinta Pertama
Gadis cantik nan baik hati adalah jati dirinya, Kinan namanya. Tapi, itu semua hanya masa lalu sebelum malam itu dengan hujan deras berhasil menutupi air mata kesedihan dan putus asa dalam hidup.
Setelah berhasil menyelesaikan kuliah nya, Kinan mulai memikirkan bagaimana kelanjutan kehidupan nya nanti. Dia mulai menulis buku diary teman hatinya itu. Kinan merasa tinggal di kota besar dapat memberikan peluang besar untuk memulai karir. Umur 23 tahun adalah umur yg terbilang cukup untuk mencari pekerjaan demi orang tua dan adiknya di desa.
Hijab biru laut dengan pakaian tunik merah jambu dan rok abu-abu, Kinan memasuki berbagai gedung yg terlihat sangat megah dan mewah tentunya. Meski penampilan yg sederhana, aura kecantikan dari wajah yg cantik bersih dan putih bersinar dibawah terik matahari mampu menarik perhatian beberapa karyawan di gedung itu. Sebuah gedung yang dijadikan target untuk mencari pekerjaan. Hmmm ... pencarian ini untuk yg ke-10 kalinya. Kinan berharap semoga keberuntungan datang di hari yg cerah ini.
"yosh, semangat Kinan", ucapnya dalam hati sambil berjalan menghampiri resepsionis di balik pintu kaca gedung itu dengan bertuliskan 'Welcome in Adness Group'
"permisi mbak, saya mau tanya, apakah ada ...", belum selesai bertanya. Salah satu karyawan di meja resepsionis itu memberikan tatapan yg merendah.
"maaf ya, dilarang mengemis disini. silahkan", dengan menunjukkan pintu keluar dengan jari telunjuknya.
tiba-tiba ...
"Kio ada ?", tanya laki-laki dengan jas hitam dan rambut yg terlihat macho dengan senyuman aneh dari bibirnya.
"maaf Pak Ken. Direktur sedang ada rapat direksi. Kira-kira akan selesai 2 jam lagi", senyuman manis terlihat jelas dari kedua karyawan di meja resepsionis.
"oke deh"
"ups, ada orang lain ya disini", tatapan aneh yg membuat Kinan merasa tidak nyaman berdiri bersebelahan dengan laki-laki berpostur badan yg tegap dan ehem tampan.
"maaf mbak saya bukan pengemis. hmmm, saya mau tanya apakah disini menerima lamaran pekerjaan", Kinan sadar jika dipandang sebagai pengemis. Tapi, dia tetap memberanikan diri untuk bertanya lagi.
"ouh, cari pekerjaan yaaa ?", jawab Ken dengan membalikkan badannya menghadap Kinan.
"iya Pak", ketus Kinan
"mau pekerjaan yaaa ? Ada kok. Ikut aku", tanpa bertanya terlebih dahulu kepada Kinan. Laki-laki itu tiba-tiba menarik tangan lembut gadis cantik ke lift dan menekan tombol 20.
Tidak berselang lama, mereka tiba didepan pintu dengan akses pita merah yg melilit gagang pintunya.
"dilihat dari penampilan dan wajahmu, aku tau siapa yg bisa memberikan pekerjaan yg pantas buat kamu", Ken menyentuh sedikit dagu Kinan dengan senyuman manis tapi aneh
Pintu itu terbuka dan laki-laki sangan tampan melebihi Ken datang menghampiri mereka berdua dan terlihat laki-laki yang sedikit tampan juga berada disampingnya.
"Kio ... lu bilang kemaren butuh orang alias pembantu buat nemenin Oma dirumah ? Ni, gua nemu", sambil menunjuk kearah Kinan.
"Udah ada", jawaban yang singkat dari pria tampan dengan jas berwarna navy yang melekat ditubuhnya.
"Ohhh ... kirain loe belum nemu", jawab Ken.
"Maaf ya gadis cantik, lowongan pekerjaan kosong nih. Gimana kalo kamu aja yang kerja sama aku? gimana?", tanya Ken kepada gadis cantik yang terlihat sedang memandang kearah depan dengan tatapan seperi orang yang kaget.
Kinan membisu tanpa ekspresi apapun. Kaget ? Tidak, Terkagum-kagum ? Tidak juga. Dia hanya melihat kearah depan. Lebih tepatnya ke orang disebelah laki-laki yang sangat tampan itu
"Mas Angga ? ", ucap Kinan dengan pelan dan masih bisa didengar oleh ketiga laki-laki tampan didepannya.
"Mas Angga ? ", gumam Kio dengan pelan dan menoleh kearah sekretaris nya
"Angga ? Kamu kenal dengan perempuan itu ?", tanya Kio dan menunjuk kearah Kinan
Angga melihat arah jari telunjuk Kio dan ...
"De Kinan ? Kinan anaknya Pak Firman? Iya kan ? ", tanpa berpikir panjang. Angga langsung memeluk Kinan dengan erat.
"Mas Angga ... Kinan kangen banget, Mas", Kinan membalas pelukan Angga sambil bergumam "Syukurlah Ya Allah, aku bisa bertemu dengan cinta pertamaku, hu ... hu ... hu ...".
Seketika, Kinan melepaskan pelukannya
"Ya Allah, maaf Mas Angga saya tidak sengaja", ucap Kinan dengan warna merah merona pipinya.
'Ya Allah maafkan hamba karena bersentuhan dengan laki-laki bukan mahram ku', Kinan melantunkan doa nya dalam hati untuk meminta ampunan kepada Allah.
Kio dan Ken berdiri mematung melihat pasangan yg mereka kira sedang bertemu kangen karena *LDR ?
*Long Distance Relationship
Angga pun juga melepas pelukannya. "Kinan ? Kamu ngapain ke sini ? Bagaimana keadaan keluarga mu ? baik-baik saja kan ?", tanya Angga sambil memegang pundak Kinan.
"Alhamdulillah baik, Mas", wajah Kinan merah merona karena malu tapi senang.
Dan ...
"ehem, Angga siapkan makan siang untukku. Aku tunggu d ruangan. Ingat waktu dan tepat juga jika ada hal lagi yg seperti ini", Kio pergi meninggalkan mereka berdua dengan Ken yg tetap berdiri di samping Kinan. Seketika mata Kio dan Kinan bertemu. "astaga jantung ku. Seperti nya, besok aku perlu ke rumah sakit untuk pemeriksaan rutin", gumam Kio dengan berjalan yang juga diikuti oleh Ken.
"Kinan aku pergi dulu yaaa. Hmmm, aku tinggal sebentar. Kamu bisa lihat-lihat gedung ini sapa tau ada yg cocok. Nanti aku cari kamu, oke ?", Angga meninggalkan Kinan yang mematung sambil berpikir sejenak
"aku lihat-lihat gedung ? apa yg mau dilihat coba ? kaca semua disini", gumam Kinan sambil melihat disekitarnya, "sekarang aku harus kemana ? dan mana laki-laki td yg menarik ku ke sini, hah ?", lanjutnya dalam hati.
Kinan berdiri sambil menunggu sesuatu yang datang dan mengajak nya pergi dari tempat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments