Dia Yang Tak Dapat Kuhindari

Dia Yang Tak Dapat Kuhindari

Bab 1. Pulang ketanah air

Bersyukur Hanum mempunyai IQ di atas rata-rata, sehingga mendapat bea siswa untuk melanjutkan pendidikannya di Harvard university dan mampu menyelesaikan pendidikan S2 nya hanya dalam waktu 1,5 tahun. Tak terasa 4 tahun aku di negara orang menimba ilmu sambil bekerja di perusahaan besar di negara ini.

Hari ini, adalah hari libur dan waktunya bagiku untuk istirahat dan memanjakan diriku. Tiba-tiba telpon Hanum berdering dan menampilkan mama is calling....

"Assalamualaikum mamaku sayang..."

"waalaikum salam sayang...."

"Gimana kabarnya, papa dan mama..."

"Alhamdulillah kami sehat, sayang...kapan rencana kamu pulang, sayang, terlalu lama di negara orang nggak baik lho..."

"Memang harus pulang, ya ma...apa nggak sebaiknya mama dan papa aja yang tinggal di Amerika bersama denganku???"

"Hanum....hujan emas di negeri orang dan hujan batu di negeri sendiri, akan lebih baik di negeri sendiri...kali ini mama nggak terima alasanmu lagi, sudah cukup kamu bekerja di sana selama ini. Di Indonesia masih banyak perusahaan yang bisa kamu tempati bekerja".

"iyya...iyya...mama sayang, senin aku masukkan surat pengunduran diriku, dan insya allah hari rabu Hanum pulang".

"ya udah,,,kalo begitu kamu siap-siap pulang, mama dan papa menunggumu".

Keesokan harinya, Hanum memantapkan diri menyerahkan langsung surat pengunduran dirinya, demi orang tua yang sangat Hanum sayangi. Rasanya berat meninggalkan perusahaan ini, salah satu perusahaan besar yang betul-betul menghargai hasil kerja para karyawannya, tempat Hanum berkarier meskipun hanya sebagai wakil manager keuangan. GMT Coorporation yang bergerak diberbagai bidang.

Didepan ruangan HRD, dengan perasaan berat Hanum mengetuk pintunya.

tok...tok...tok

Ceklek

"Oh...miss hanum,,,please come in" (oh...nona hanum, silahkan masuk)

"thank you, sir" (terima kasih, tuan)

"Can I help you, miss hanum???"(ada yang bisa saya bantu, nona hanum??)

"Sorry sir, I came to submit a resignation letter" (maaf tuan, saya datang bermaksud menyerahkan surat pengunduran diri)

"But why, miss hanum, did something happen???(tapi mengapa nona hanum, apakah sesuatu terjadi???)

"everything's fine sir,,,, it's just that my parents want to me want me to go home"(semuanya baik-baik saja tuan, hanya saja kedua orangtuaku menginginkan saya pulang)

"Ok with a heavy heart I accept your resignation letter, if one day you change your mind, we are waiting for you"(baiklah dengan berat hati saya terima surat pengunduran dirimu, jika suatu saat kamu berubah pikiran, kami menunggumu)

Setelah urusan pengunduran diri dan salam perpisahan dengan karyawan di department tempat Hanum selesai, sambil menarik nafas yang berat Hanum pun berjalan keluar dari gedung terkeren di Amerika. Semoga aku bisa kembali kesini dengan keadaan yang lebih baik. Batinku.

Waktu tak terasa cepat berlalu, hari rabu pun tiba dan waktunya untuk kembali ketanah air. Berat rasanya meninggalkan apartment yang telah Hanum tempati selama kurang lebih 4 tahun lamanya, apartemen yang lumayan mewah hasil menabung dari kiriman papa yang tidak pernah Hanum gunakan. Selama menempuh pendidikan selain memanfaatkan beasiswaku dan bekerja disalah satu perusahaan besar membuatku mampu membeli apartement tanpa diketahui mama dan papa Hanum.

Sambil duduk menunggu keberangkatan, kilasan masa lalu yang telah Hanum lupakan kembali menari-nari dibenaknya.

Akhirnya pengumuman penerbangan tujuan Indonesia pun terdengar.

Setelah Perjalanan yang panjang dan cukup melelahkan berakhir, tibalah Hanum di bandara Soekarno Hatta...

"Hufffttt...Jakarta....I'm back"batin Hanum

Sejenak menikmati udara pagi di bandara, sambil menunggu taksi online pesanan Hanum. Hmmmm...kurang lebih 4 tahun tidak pernah pulang, begitu banyak perubahan yang terjadi. Semoga saja aku bisa cepat memperoleh pekerjaan.

Tak lama kemudian, taksi pun tiba dan segera Hanum memasukkan barang-barangnya dibantu supir taksi. Dan taksinya melaju dengan kecepatan sedang.

Menempuh perjalanan 45 menit dari bandara, akhirnya Hanum tiba di rumah tempat dia melewati masa-masa indah bersama kedua orang tuaku.

"tok...tok...tok...assalamualaikum"

"waalaikum salam....siapa..."terdengar suara dari dalam rumah.

Ceklek

"Non Hanum????"seru bi ina

"Iyya bi ina...ini hanum....apa kabar bibi.."

"Alhamdulillah sehat non...wahh,,,non hanum tambah cantik dan kelihatan lebih dewasa"

"Siapa bi,,,bertamu pagi-pagi".

"Tamu jauh, nya..."

"Assalamualaikum mamaku sayang..."Hanum memeluk wanita yang selama ini dirindukannya

"Pa...papa....hanum sudah tiba.."

"Akhirnya anak gadis, papa pulang juga"seru papa dari dalam.

"iyya dong, pa...hanum pasti pulang".sambil memeluk laki-laki yang sangat kucintai.

"Ayo...masuk sekalian kita sarapan bersama. Makanan sudah siap dimeja."

Sarapan bersama kedua orang yang paling Hanum sayang setelah 4 tahun, rasanya sangat berbeda. Bahagia itulah kata yang paling tepat untuk mengungkapkan perasaanku saat ini.

"Pa...mulai besok hanum mau cari lowongan pekerjaan ya, nggak enak rasanya tinggal di rumah".

"Mama nggak setuju, sayang...kamu kerja di perusahaan kita aja, toh nanti kamu juga yang akan menjalankannya."

"Ck...mama, nggak asyik lagi kerja di perusahaan sendiri, hanum nggak mau jadi bayang-bayang papa..."

"Tapi sayang...saran mama bisa dipertimbangkan sayang...toh tidak ada salahnya kamu mulai belajar dari sekarang".

"Nantilah, pa...jika hanum sudah siap. Untuk saat ini biarlah hanum mencari pengalaman dulu ditempat lain."

"Tapi jangan keenakan kerja ditempat orang, nak...apa kata orang nanti kalau mereka tau anak tunggal atma wijaya kerja sebagai karyawan di perusahaan orang".

"Maka dari itu pa, ma,,, biarkanlah sementara seperti ini dulu, hanya orang-orang dekat aja yang tau".

"Tapi sampai kapan, sayang..."

"Sampai aku siap, ma, pa...hanum kan juga pengen berkarier dulu tanpa ada campur tangan atma wijaya. oh ya ma, pa...hanum istirahat dulu, ya..."

"Baiklah sayang...istirahatlah yang cukup, ingat hubungi sahabat-sahabatmu, dua hari lalu mama ketemu mereka dan mereka tau kalau kamu akan segera pulang"

"Ok ma...ntar sore hanum telpon mereka".

Setengah berlari Hanum menuju kamar yang sudah lama tidak ditempati. Rasanya rindu dengan kasurku yang empuk.

Betul kata mama, seenak-enaknya, sebahagia-bahagianya dinegara orang, negara sendiri lebih nyaman. Karena terlalu lelah dengan perjalanan akhirnya Hanum berlayar ke alam mimpi.

Terpopuler

Comments

Rezamal Nazriel

Rezamal Nazriel

lanjut thor

2023-02-26

0

Winsulistyowati

Winsulistyowati

Assalamualaikum.Thor aku baca Novel anda yg K2..

2022-10-31

1

Yenni Tantiana Ose Pehan

Yenni Tantiana Ose Pehan

nyimak thor

2021-10-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!