Bab 9. Eyang Cakra Buana, Penguasa Gunung Halimun. Part 1

Beberapa menit berlalu. Dan suasana kembali tenang, setelah baru saja terjadi sebuah insiden kecil yang bagi Bu Surmi sangat mengagetkannya dengan kedatangan Orang Utan yang tubuhnya tinggi besar itu.

"Diminum, Nak. Air kelapa muda sangat bagus buat tubuh dan kesehatan. Nanti, kalau kamu pulih lagi, kamu tidak akan merasakan sakit lagi." Si Kakek memulai pembicaraannya lagi, sambil memberikan kelapa muda yang telah dikupas, dan siap diminum.

Bu Surmi langsung menerimanya, dan langsung meminumnya.

"Hmmmsshh... Aaaah... Ssegeeer...!!" Kata Bi Surmi wajah nya kelihatan sedikit ceria setelah meminum air kelapa muda tersebut. Lalu meneruskan lagi perkataannya, seraya muji Sang Kakek.

"Ternyata, Kakek benar-benar hebat yah, bisa menaklukan orang Utan dan patuh pada Kakek."

Yang dipuji hanya terkekeh.

"Semenjak masih kecil, kakek urus si orang utan itu. Awalnya, Kakek berhasil menyelamatkan dari cengkraman hewan buas yang hampir saja membunuhnya." Ujar si Kakek. Bu Surmi pun hanya manggut-manggut.

Tidak berselang lama, pandangannya mulai serius lagi, sepertinya ia baru ingat ada perintah dari Eyang Cakra Buana yang belum dilaksanakan mengenai Bu Surmi.

"Kita mulai lagi, membahas pembicaraan yang tertunda."

"Mengenai apa, Kek..?"

" Apa kamu sudah lupa. Apa yang Kakek bicarakan mengenai Eyang Cakra Buana. Dan juga nanti ada kaitannya dengan dirimu yang dianggap generasi ke 7 pewaris pusaka darinya...?" Si Kakek kembali menjelaskan. Dan kepala wanita paruh baya itu mengangguk tanda nya mengerti.

"Silahkan kek, Kakek lanjutkan lagi cerita tentang Eyang Cakra Buana dan benda pusaka yang dimilikinya itu."

Bu Surmi tampak serius, dan mulai khusyu mendengarkan cerita si Kakek.

Si Kakek pun mulai menceritakan sejarah keberadaan Eyang Cakra Buana dan hubungannya dengan Bukit Halimun.

"Konon menurut cerita, dari leluhur Kakek, Ratusan tahun silam, hiduplah seorang pemuda yang sangat tampan rupawan.

Nama pemuda tersebut adalah Cakra.

Dari kecil ia hidup dan dibesarkan oleh neneknya, karena kedua orang tua Cakra sudah meninggal dunia akibat kebiadaban bangsa penjajah saat itu."

Si Kakek berhenti sebentar, setelah mengatur nafasnya, kemudian melanjutkan ceritanya lagi.

"Hidup yang serba kekurangan dan penuh dengan keprihatian, juga rasa dendam membara ingin membalaskan kematian kedua orang tuanya, membuat Cakra muda mulai belajar ilmu-ilmu kanuragan dan kebathinan. Bertapapun menjadi salahsatu hobi bagi Cakra muda. Hingga akhirnya ia menemukan seorang guru dari bangsa Jin, yang akhirnya, entah apa sebenarnya yang terjadi, anak Raja Jin itu ditikahkan dengan Cakra Muda." Sambung si Kakek, lalu melanjutkan lagi ceritanya.

"Beberapa puluh tahun kemudian, Cakra muda dapat menaklukkan sebuah kerajaan di alam Jin, dan berkuasa di sana. Hal ini tentunya dengan kekuatan dan ilmu yang dikuasai oleh Cakra muda yang sangat tinggi tiada tanding. Cakra muda berubah namanya menjadi Prabu Cakra Buana. Seiring berjalanya waktu, hingga suatu hari, isteri Prabu Cakra Buana sedang mengidam, dengan keinginan yang sangat aneh, Prabu Cakra Buana diminta oleh isterinya yang dari bangsa Jin itu untuk mendapatkan daging seekor kancil putih yang berada di alam manusia, akhirnya Prabu Cakra Buana beserta para pengawalnya berusaha berburu kancil yang diinginkan oleh isterinya itu, seekor kancil berkulit putih yang serasa mustahil didapatkan, mana ada seekor kancil yang kulitnya putih."

Sejenak si Kakek terdiam, mencoba mengingat cerita kejadian riwayat tentang Prabu Cakra Buana.

"Kenapa terdiam, Kek,. ? Ceritanya sangat menarik sekali, seperti cerita di negara dongeng saja." Ucap Bu Surmi, walau sedikit bergurau tapi tampak serius mendengarkan penuh rasa penasaran.

"Sebenarnya, kakek juga tidak yakin dan tidak tahu persis, cerita ini dongeng apa memang nyata adanya. Apa hanya sebuah legenda saja. Karena kakek juga mendengar dari nenek moyang kakek. Cerita ini kan terjadi ratusan bahkan mungkin ribu tahun yang lalu. Dan yang kakek alami selama ini, kakek sering sekali bermimpi dengan sosok yang menjelma dan mengaku sebagai Prabu Cakra Buana. Dan entah bagaimana awalnya, kakek percaya dan sangat yakin dengan adanya Prabu Cakra Buana. Apalagi sering sekali mendatangi kakek dengan bisikan-bisikan Gaib darinya. Yang akhitnya kakek memutuskan untuk menjadi kuncen di Bukit Halimun, yang konon menurut cerita pula, Prabu atau Eyang Cakra Buana lah yang menguasai Bukit itu." Jawab si Kakek panjang lebar. Hingga membuat Bu Surmi terdiam. Entah apa yang ada dalam benak pikiran wanita paruh baya tersebut. Menit kemudian, terdengar kalimat tanya dari Bu Surmi pada Sang Kakek.

"Akhirnya berhasil enggak, Kek, Prabu Cakra Buana mendapatkan seekor kancil putih. ?"

Mendengar pertanyaan dari Bu Surmi. Sang Kakek menarik nafas panjang. Pandangannya menjadi tatapan kosong yang tidak lepas dari sebuah bukit besar beberapa puluh kilo meter di hadapannya.

" Sebelum kakek melanjutkan ceritanya, alangkah perlu sekali, kakek mengkondisikan murid kakek dulu, agar suami dan anak kamu tidak terlalu mengkhawatirkanmu. Keadaan kamu sebenarnya berada di alam bawah kesadaran, yang mana, raga kamu masih tergeletak di kamar. Dan yang diketahui oleh suami dan anakmu, kamu masih dalam keadaan pingsan saat ini." Jawab si Kakek sedikit melebar, keluar tema pembicaraan. Walau akhirnya, Bu Surmi memahaminya.

"Siapa murid kakek..?"

" Mbok Darsih.."

Jawab si Kakek.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

.

Terpopuler

Comments

Fathiya Fitri

Fathiya Fitri

bukit halimun itu d mana, thoor.. nih novel kayak cerita nyata saja ih... bikin pnasaran...

2024-09-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1, Mendadak uring-uringan tak jelas, setelah pulang dari ladang
2 Bab 2 Tak kunjung sembuh
3 Bab 3. Kedatangan "seseorang" ketika tak sadarkan diri
4 Bab 4. Utusan dari Leluhur
5 Bab 5. Berawal dari menemukan binatang 'aneh' saat di ladang
6 Bab 6. Binatang Kadal 'Jejadian'
7 Bab 7. Hilangnya Bangkai Kadal, dan Sebuah Teguran Misterius
8 Bab 8. Didatangi Orang Utan.
9 Bab 9. Eyang Cakra Buana, Penguasa Gunung Halimun. Part 1
10 Bab 10. Eyang Cakra Buana, Penguasa Bukit Halimun. part 2.
11 Bab 11. Pergi ke Bukit Halimun
12 Bab 12. Malam Sebelum Perjalanan
13 Bab. 13. Perjalanan Menuju ke Bukit Halimun. Part 1.
14 Bab 14 Perjalanan ke Bukit Halimun. Part 2
15 Bab 15. Kadal Misterius Muncul Lagi
16 Bab 16. Dihadang Dua Laki-laki Tak Dikenal
17 Bab 17. Firasat kurang Baik
18 Bab 18. Firasat Fatma dan Kucing Hitam
19 Bab 19. Terpaksa Melawan.
20 Bab 20. Pertarungan tak Berimbang
21 Bab 21. Ki Durgala. Siapakah Dia?
22 Bab 22. Durgala dan Darsih.
23 TTJL Bab 23. Pertarungan Tak Bisa Dielakkan Lagi
24 TTJL Bab 24. Hampir Tak Ada Harapan.
25 TTJL Bab 25. Di Tempat Kakek Sura
26 TTJL Bab 26. Malam Purnama di Puncak Bukit Halimun.
27 TTJL Bab 27. Diwarisi Jimat Pusaka
28 TTJL Bab 28. Salah Jalan & Berurusan dengan Siluman Kera
29 TTJL . Bab 29. Tamu Tak Diundang. (Kedatangan Siluman Kera) Part 1
30 TTJL Bab. 30. Tamu Tak diundang (Kedatangan Siluman Kera) Part 2
31 TTJL Bab 31. Bertemu Nenek Tua Menyeramkan.
32 TTJL Bab 32. Tentang Bukit Halimun, Bukit Harendong dan Lembah Monyet.
33 TTJL Bab. 33. Bujukan Nenek Tua
34 TTJL Bab 34. Kekuatan Baru dalam Jiwa Bu Surmi.
35 TTJL Bab 35. Lengkingan si Nenek.
36 TTJL Bab. 36. Ritual Raja Kera dan Lelaki Paruhbaya
37 TTJL Bab 37. Persembahan Buat Dewa Kematian.
38 TTJL Bab 38. Bisa Memahami Bahasa Binatang
39 TTJL Bab 39. Gagalnya Ritual Penyembahan
40 TTJL Bab 40. Musuh Bebuyutan.
41 TTJL Bab. 41. Serangan Bertubi-tubi.
42 TTJL Bab 42. Kakek Sura Kewalahan.
43 TTJL. Bab 43. Mbok Darsih dibawa Kabur.
44 TTJL Bab. 44. Kelemahan Kakek Sura.
45 TTJL Bab. 45. Kerasukan Eyang Cakra Buana.
46 TTJL Bab 46. Kakek Sura dibawa Pergi.
47 TTJL Bab 47. Penawaran Benggala Jengah
48 TTJL 48. Menjemput Mbok Darsih.
49 TTJL. Bab 49. Sekilas tentang Dirman
50 TTJL. Bab. 50. Perlawanan. ( Part 1 ).
51 TTJL. Bab 51. Perlawanan (Part2).
52 TTJL Bab.52. Dikepung Sekutu Siluman.
53 TTJL. Bab 53. Hampir Seminggu, Nggak ada Kabar.
54 TTJL Bab.54 Liciknya Benggala Jengah
55 TTJL. Bab. 55. Melawan Sundel Bolong dan Genderuwo
56 TTJL Bab. 56. Pertarungan sesama Kawan yang Jadi Lawan.
57 TTJL Bab 57. Korban Tumbal Benggala Jengah
58 TTJL Bab 58. Manusia-manusia Berkepala Tengkorak.
59 TTJL Bab 59. Memusnahkan Manusia-manusia berkepala Tengkorak.
60 TTJL. Bab. 60. Perlawanan Hebat.
61 TTJL Bab 61. Pertarungan Menegangkan.
62 TTJL Bab 62. Hubungan Benggala Jengah dan Cakra Buana. ( Part 1 )
63 TTJL Bab 63. Hubungan Benggala Jengah dan Cakra Buana ( Part 2 )
64 TTJL Bab. 64. Kembali pada Pertarungan.
65 TTJL Bab 65. Berniyat Melarikan Diri
66 TTJL Bab 66. Dewi Kegelapan, Ratu Siluman Ular, Sekutunya Benggala Jengah.
67 TTJL. Bab. 67. Tumbangnya Sang Raja Siluman Kera.
68 TTJL. Bab. 68. Akhirnya Keluar dari Sarang Kerajaan Siluman Kera.
69 TTJL Bab. 69. Bertemu Dirman yang Tergencet Batu Besar
70 TTJL Bab. 70. Sekilas siapa Dirman.
71 TTJL Bab. 71 Ratu Siluman Ular Sancaki Weling.
72 TTJL Bab. 72 Mulai Melawan
73 TTJL Bab. 73 Selendang Merah Milik Sancaki Weling.
74 TTJL. Bab. 74 Senjata Lain Sancaki Weling
75 TTJL Bab. 75. Berbagai Jurus dari Sancaki Weling
76 TTJL Bab. 76. Akhirnya Tak Bisa Dimusnahkan.
77 TTJL Bab. 77. Kembali ke Rumah Kakek Sura.
78 TTJL Bab. 78. Berada di Tempat Kakek Sura.
79 TTJL Bab. 79 Pulang, Meninggalkan Tempat Kakek Sura dengan Keanehan Besar
80 TTJL Bab. 80. Benalu dalam Perjalanan Pulang
81 TTJL Bab. 81. Bertemu lagi dengan Durgala.
82 TTJL Bab 82. Kekalahan dan Tamat Riwayat nya Ki Durgala.
83 TTJL Bab. 83. Kebakaran
84 TTJL Bab 84. Mulai Dikenal Sebagai Orang Pintar.
85 TTJL Bab 85. Persaingan
86 TTJL Bab 86 Ritual Mbah Parmo ( bag. 1)
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1, Mendadak uring-uringan tak jelas, setelah pulang dari ladang
2
Bab 2 Tak kunjung sembuh
3
Bab 3. Kedatangan "seseorang" ketika tak sadarkan diri
4
Bab 4. Utusan dari Leluhur
5
Bab 5. Berawal dari menemukan binatang 'aneh' saat di ladang
6
Bab 6. Binatang Kadal 'Jejadian'
7
Bab 7. Hilangnya Bangkai Kadal, dan Sebuah Teguran Misterius
8
Bab 8. Didatangi Orang Utan.
9
Bab 9. Eyang Cakra Buana, Penguasa Gunung Halimun. Part 1
10
Bab 10. Eyang Cakra Buana, Penguasa Bukit Halimun. part 2.
11
Bab 11. Pergi ke Bukit Halimun
12
Bab 12. Malam Sebelum Perjalanan
13
Bab. 13. Perjalanan Menuju ke Bukit Halimun. Part 1.
14
Bab 14 Perjalanan ke Bukit Halimun. Part 2
15
Bab 15. Kadal Misterius Muncul Lagi
16
Bab 16. Dihadang Dua Laki-laki Tak Dikenal
17
Bab 17. Firasat kurang Baik
18
Bab 18. Firasat Fatma dan Kucing Hitam
19
Bab 19. Terpaksa Melawan.
20
Bab 20. Pertarungan tak Berimbang
21
Bab 21. Ki Durgala. Siapakah Dia?
22
Bab 22. Durgala dan Darsih.
23
TTJL Bab 23. Pertarungan Tak Bisa Dielakkan Lagi
24
TTJL Bab 24. Hampir Tak Ada Harapan.
25
TTJL Bab 25. Di Tempat Kakek Sura
26
TTJL Bab 26. Malam Purnama di Puncak Bukit Halimun.
27
TTJL Bab 27. Diwarisi Jimat Pusaka
28
TTJL Bab 28. Salah Jalan & Berurusan dengan Siluman Kera
29
TTJL . Bab 29. Tamu Tak Diundang. (Kedatangan Siluman Kera) Part 1
30
TTJL Bab. 30. Tamu Tak diundang (Kedatangan Siluman Kera) Part 2
31
TTJL Bab 31. Bertemu Nenek Tua Menyeramkan.
32
TTJL Bab 32. Tentang Bukit Halimun, Bukit Harendong dan Lembah Monyet.
33
TTJL Bab. 33. Bujukan Nenek Tua
34
TTJL Bab 34. Kekuatan Baru dalam Jiwa Bu Surmi.
35
TTJL Bab 35. Lengkingan si Nenek.
36
TTJL Bab. 36. Ritual Raja Kera dan Lelaki Paruhbaya
37
TTJL Bab 37. Persembahan Buat Dewa Kematian.
38
TTJL Bab 38. Bisa Memahami Bahasa Binatang
39
TTJL Bab 39. Gagalnya Ritual Penyembahan
40
TTJL Bab 40. Musuh Bebuyutan.
41
TTJL Bab. 41. Serangan Bertubi-tubi.
42
TTJL Bab 42. Kakek Sura Kewalahan.
43
TTJL. Bab 43. Mbok Darsih dibawa Kabur.
44
TTJL Bab. 44. Kelemahan Kakek Sura.
45
TTJL Bab. 45. Kerasukan Eyang Cakra Buana.
46
TTJL Bab 46. Kakek Sura dibawa Pergi.
47
TTJL Bab 47. Penawaran Benggala Jengah
48
TTJL 48. Menjemput Mbok Darsih.
49
TTJL. Bab 49. Sekilas tentang Dirman
50
TTJL. Bab. 50. Perlawanan. ( Part 1 ).
51
TTJL. Bab 51. Perlawanan (Part2).
52
TTJL Bab.52. Dikepung Sekutu Siluman.
53
TTJL. Bab 53. Hampir Seminggu, Nggak ada Kabar.
54
TTJL Bab.54 Liciknya Benggala Jengah
55
TTJL. Bab. 55. Melawan Sundel Bolong dan Genderuwo
56
TTJL Bab. 56. Pertarungan sesama Kawan yang Jadi Lawan.
57
TTJL Bab 57. Korban Tumbal Benggala Jengah
58
TTJL Bab 58. Manusia-manusia Berkepala Tengkorak.
59
TTJL Bab 59. Memusnahkan Manusia-manusia berkepala Tengkorak.
60
TTJL. Bab. 60. Perlawanan Hebat.
61
TTJL Bab 61. Pertarungan Menegangkan.
62
TTJL Bab 62. Hubungan Benggala Jengah dan Cakra Buana. ( Part 1 )
63
TTJL Bab 63. Hubungan Benggala Jengah dan Cakra Buana ( Part 2 )
64
TTJL Bab. 64. Kembali pada Pertarungan.
65
TTJL Bab 65. Berniyat Melarikan Diri
66
TTJL Bab 66. Dewi Kegelapan, Ratu Siluman Ular, Sekutunya Benggala Jengah.
67
TTJL. Bab. 67. Tumbangnya Sang Raja Siluman Kera.
68
TTJL. Bab. 68. Akhirnya Keluar dari Sarang Kerajaan Siluman Kera.
69
TTJL Bab. 69. Bertemu Dirman yang Tergencet Batu Besar
70
TTJL Bab. 70. Sekilas siapa Dirman.
71
TTJL Bab. 71 Ratu Siluman Ular Sancaki Weling.
72
TTJL Bab. 72 Mulai Melawan
73
TTJL Bab. 73 Selendang Merah Milik Sancaki Weling.
74
TTJL. Bab. 74 Senjata Lain Sancaki Weling
75
TTJL Bab. 75. Berbagai Jurus dari Sancaki Weling
76
TTJL Bab. 76. Akhirnya Tak Bisa Dimusnahkan.
77
TTJL Bab. 77. Kembali ke Rumah Kakek Sura.
78
TTJL Bab. 78. Berada di Tempat Kakek Sura.
79
TTJL Bab. 79 Pulang, Meninggalkan Tempat Kakek Sura dengan Keanehan Besar
80
TTJL Bab. 80. Benalu dalam Perjalanan Pulang
81
TTJL Bab. 81. Bertemu lagi dengan Durgala.
82
TTJL Bab 82. Kekalahan dan Tamat Riwayat nya Ki Durgala.
83
TTJL Bab. 83. Kebakaran
84
TTJL Bab 84. Mulai Dikenal Sebagai Orang Pintar.
85
TTJL Bab 85. Persaingan
86
TTJL Bab 86 Ritual Mbah Parmo ( bag. 1)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!