JAYO 04: Cari Dia

Sebuah senyuman terukir jelas pada bibir seorang pria yang menatap kepergian Dara dan anak kecil yang meyebut namanya Aga. Rasa penasarannya menyeruak saat mengingat apa yang tadi anak kecil itu ucapkan.

" Kok dia bilang nggak punya ayah ya, lha terus suami Dara kemana?"

" Kaivan!! Ngomong apa Lo? Selintas gue dengar Lo nyebut nama Dara, itu Dara temen kita pas SMA dulu kan? Emang Lo udah ketemu sama dia, dimana, kapan, mana?"

Plak!

Sebuah tepukan keras melayang di kepala Rendi Dirgantara, teman sekaligus asisten Kaivan Sandy Abinawa. Mereka sama-sama teman SMA, jadi sudah lama saling mengenal. Saat ini di kota Malang, Kaivan menjadi direktur utama A-DIS. A-DIS adalah perusahaan yang didirikan oleh Kai Bhumi Abinawa di Jakarta. Namun 3 tahun ini mereka membuka cabang di Malang, dan putra sulung Kai ini menjadi direktur utamanya.

Kaivan membawa serta Rendi bersamanya karena memang sudah dari sejak usia muda mereka berteman dan juga bekerja bersama. Sebenarnya ada satu orang juga yang ikut bekerja sama, namun setelah kuliah orang itu memilih untuk pergi.

Ya orang tersebut adalah Dara, atas bantuan Kai, Dara yang waktu itu masih SMA sudah magang di A-DIS pusat. Kai melakukan itu karena Dara memang membutuhkan biaya untuk membantu perekonomian dia dan ayahnya.

Kai mengambil keputusan itu karena waktu itu Kaivan dan Dara sempat membuat web pacarsewaan. Dimana hal tersebut sedikit berbahaya untuk dilakukan oleh anak-anak SMA. Setelah mereka berdua ketahuan, Kai pun memutuskan untuk Dara menjadi bagian A-DIS meskipun masih sebagai pelajar.

" Aku tadi lihat Dara, aku yakin kalau itu Dara. Tapi, dia sama anak kecil masi. Usianya sekitar 3-5 tahun lah. Nah sekarang tugas mu Rend, cari keberadaan Dara, anak itu sekolah di TK, tapi aku nggak baca tadi di TK mana. Seragamnya warna hijau. Nah cari mulai dari sekarang Ren."

" Apa?"

Rendi sangat speechless mendengar penuturan dari Kaivan. Sebenarnya bukan hal yang sulit mencari Dara sejak lama, hanya saja Kaivan menghormati keputusan Dara untuk menjauh dari kehidupan mereka.

Tapi ceritanya berbeda dengan sekarang dimana Dara tiba-tiba muncul dihadapannya. Kaivan tidak lagi menahan diri, ia akan menemukan Dara dan menanyakan semua hal yang menjadi pertanyaannya selama ini. Terutama pertanyaan yang dari dulu sangat ia ingin tanyakan yakni mengapa tiba-tiba Dara menghilang setelah sidang skripsi. Bahkan Dara sama sekali tidak mengikuti acara wisuda. Hanya sebuah pesan yang ditinggalkan oleh wanita itu kepadanya.

Kembali lagi pada Kaivan dan Rendi, wajah syok Rendi jelas sekali tergambar. Ia bahkan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. " Van, yang bener aje dah ah. Lu mah kadang-kadang kalau ngasih perintah. Mana bisa gue dapetin cuma dengan info minim gitu." Rendi melakukan protes, terkadang sang teman itu kalau sedang mode atasan memang lebih kejam.

" Ya kalau Lo nggak sanggup, gue tinggal bilang ke Abi buat ngirim orang lain yang bisa ngelakuin tugas tanpa protes. Dan Anda saudara Rendi Dirgantara silakan kembali ke pusat untuk berada di bawah perintah Abi."

" Oh tidak Tuan Muda, saya akan langsung menjalankan perintah Anda."

Rendi tanpa basa-basi langung pergi, ia tak lagi protes atas perintah Kaivan. Dalam dirinya, Rendi lebih memilih kerepotan dibawah perintah Kaivan ketimbang Kai. Tentu saja seribet-ribetnya Kaivan lebih baik dari pada sesederhananya Kai. Maka dari itu ancaman untuk dikembalikan ke Jakarta langung mempan untuk Rendi. Dia bahkan lupa bahwa saat ini Kaivan masih tertinggal di mini market.

" Dasar anak itu, main pergi aja. Tapi nggak masalah, lebih cepat lebih bagus."

Kaivan tersenyum, ia merasa tidak sabar untuk bisa menemui Dara kembali. Dan tadi, anak kecil tadi ia yakin adalah anak dari Dara.

Berbeda dengan Kaivan, Dara saat ini malah dilanda kegelisahan. Orang yang sangat ia hindari itu malah tiba-tiba muncul di hadapannya. Bukannya Dara tidak tahu kalau A-DIS membuat kantor cabang di sini, tapi bagaimanapun kita Malang juga lumayan luas dan sungguh ia tidak menyangka akan bertemu Kaivan.

" Ibu, ibu tenal sama Om yang tadi?" Sambil menikmati ice cream nya, Aga menanyakan perihal pria yang ia temui tadi di mini market.

" Ooh yang tadi, kenal tapi hanya sebatas tahu aja. Nggak usah dipikirin ya, sekarang kita pulang oke."

Dara tidak ingin bohong juga, mengatakan bahwa dirinya tidak mengenal Kaivan karena pada kenyataannya dia kenal baik dengan pria tadi. Tapi itu adalah masa lalu, masa lalu yang ia harus kubur dalam karena memang dia yang menginginkan seperti itu.

Lagi pula tidak ada manfaatnya kembali berhubungan dengan Kaivan. Dara juga tidak ingin pria itu tahu kondisi dirinya yang seperti ini. Sudah cukup bagi Kaivan dan keluarga Abinawa tahu bahwa ia hidup dengan baik-baik saja.

Bukan hanya Kaivan ia hilang kontak, dengan Ran adik dari Kaivan pun sama. Bahkan ketika Ran menikah, ia tidak mengucapkan apapun. Semua itu karena dia memang ingin menghilang dari kehidupan teman-temannya.

Sudah cukup bagi Dara bergantung kepada para orang baik itu, ia tidak ingin lagi semakin merepotkan dan juga mereka dibicarakan buruk dibelakang karena dirinya. Menjauh dan tidak berhubungan adalah pilihan yang tepat bagi Dara.

Dara menghela nafasnya kasar, ia kembali teringat pertemuannya tadi dengan Kaivan. Pria itu, temannya itu, cinta pertamanya itu masih sama dengan 7 tahun silam dirinya pergi meninggalkannya. Tidak ada perubahan dalam wajahnya, malah Kaivan yang sekarang terlihat lebih matang di matanya.

Usia mereka sama-sama 30 tahun sekarang, jika dia sudah punya Aga, maaka ia juga yakin bahwa pria itu juga pasti sudah punya keluarga juga.

" Huh, apa yang aku pikirin sih?" gumam Dara pelan.

" Ibu, Om tadi ganteng lho Bu. Coco buat jadi ayahnya Aga. Tadi Aga bilang te Om itu, mau nda jadi ayah Aga."

Shaaaah

Dara mengusap wajahnya kasar, ia sangat terkejut mengapa putra itu bisa-bisa berkata seperti itu kepada orang asing yang baru ditemuinya sekali. Ia akui semuanya adalah salah dirinya karena hingga detik ini tidak memberitahu siapa ayah dari Aga. Tapi rasanya sangat sulit untuk mengatakan itu. Rasa sakit hatinya terhadap pria yang sudah pernah jadi orang yang dicintainya tersebut sangat dalam.

Namun bukan itu yang utama. Hal yang paling menyakitkan bagi Dara adalah prima yang sangat ia tidak ingin sebut namanya itu hingga sekarang sama sekali tidak pernah melihat darah dagingnya. Jangankan itu, ketika Aga lahir bahkan dia sama sekali tidak datang ke rumah sakit untuk melihat proses kelahiran putranya. Maka dari itu, Dara berpikir bahwa pria semacam Davka sungguh sangat tidak layak untuk dipanggil Ayah.

TBC

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Kaivan ... anaknya Kai Bhumi Abinawa...
Haaahhhhh... dapat janda juga....kayak Rama dan Sita

2024-12-26

1

Sabaku No Gaara

Sabaku No Gaara

bayikk pikir kisahx kaivan itu stop di www.pacar sewaan.com...terxta berlanjut di sini ...woow keren

2024-10-05

0

Paris Sutiawan

Paris Sutiawan

kaivan kayak eyang Rama jodohx sma² janda beranak satu

2024-09-26

1

lihat semua
Episodes
1 JAYO 01: Ayah Aga Mana?
2 JAYO 02: Pasangan Lucknut
3 JAYO 03: Aga Pengen Punya Ayah
4 JAYO 04: Cari Dia
5 JAYO 05: Om Tadi Cocok Lho
6 JAYO 06: Keinginan Davka, Keyakinan Erika
7 JAYO 07: Usaha Rendi Membuahkan Hasil
8 JAYO 08: Aga Si Gemoy Ku Sakit
9 JAYO 09: Curiga Terus
10 JAYO 10: Aku Serius
11 JAYO 11: Nda Mau Pulang
12 JAYO 12: Itu Suami Barumu?
13 JAYO 13: Apa Anakku, Kok Nggak Mirip?
14 JAYO 14: Jangan Ganggu Calon Istri Saya
15 JAYO 15: Aku Harus Selidiki
16 JAYO 16: Diatas Angin
17 JAYO 17: Ini Akan Lebih Mudah
18 JAYO 18: Kenalin Calon Ayah Aga
19 JAYO 19: Minta Tolong Selidki
20 JAYO 20: Yak Ketemu!
21 JAYO 21: Om nya Selem
22 JAYO 22: Cih! Alesan
23 JAYO 23: Kok turun Temurun Gini Sih :D
24 JAYO 24: Tatanya Ibu Sok Tantik
25 JAYO 25: Sentuh Hatinya
26 JAYO 26: Laah Ini Orang
27 JAYO 27: Kamu Masih Cantik
28 JAYO 28: Kesaksian
29 JAYO 29: Sebuah Ide
30 JAYO 30: Aga Nda Kenal
31 JAYO 31: Huuu Dasar Nggak Tahu Malu!
32 JAYO 32: Kok Nyesek Ya?
33 JAYO 33: Jangan Dipikirin Dulu
34 JAYO 34: Kecolongan
35 JAYO 35: Mulutnya Bener-bener Deh
36 JAYO 36: Tidak Berubah
37 JAYO 37: Kaivan Aja Syok
38 JAYO 38: Waah Erika Salah Nyari Lawan
39 JAYO 39: Ohooo, Tidak Semudah Itu
40 JAYO 40: Nda Mau Ayah Sepelti Itu
41 JAYO 41: Daftar Hitam
42 JAYO 42: Rendi Membujuk
43 JAYO 43: Malu Pasti
44 JAYO 44: Om Nda Pelnah Telihatan Tuh
45 JAYO 45: Yaah Dikunciin
46 JAYO 46: Tck Tck Tck
47 JAYO 47: Tahap Lanjutan
48 JAYO 48: OTW Cucu
49 JAYO 49: Paling Tahu
50 JAYO 50: Huwaaaaaa
51 JAYO 51: Sakit
52 JAYO 52: Diamankan
53 JAYO 53: Berkat Kamu
54 JAYO 54: Sudahi Saja
55 JAYO 55: Maafkan Saya
56 JAYO 56: Mari Kita Lakukan
57 JAYO 57: Kehidupan Bisa Berubah
Episodes

Updated 57 Episodes

1
JAYO 01: Ayah Aga Mana?
2
JAYO 02: Pasangan Lucknut
3
JAYO 03: Aga Pengen Punya Ayah
4
JAYO 04: Cari Dia
5
JAYO 05: Om Tadi Cocok Lho
6
JAYO 06: Keinginan Davka, Keyakinan Erika
7
JAYO 07: Usaha Rendi Membuahkan Hasil
8
JAYO 08: Aga Si Gemoy Ku Sakit
9
JAYO 09: Curiga Terus
10
JAYO 10: Aku Serius
11
JAYO 11: Nda Mau Pulang
12
JAYO 12: Itu Suami Barumu?
13
JAYO 13: Apa Anakku, Kok Nggak Mirip?
14
JAYO 14: Jangan Ganggu Calon Istri Saya
15
JAYO 15: Aku Harus Selidiki
16
JAYO 16: Diatas Angin
17
JAYO 17: Ini Akan Lebih Mudah
18
JAYO 18: Kenalin Calon Ayah Aga
19
JAYO 19: Minta Tolong Selidki
20
JAYO 20: Yak Ketemu!
21
JAYO 21: Om nya Selem
22
JAYO 22: Cih! Alesan
23
JAYO 23: Kok turun Temurun Gini Sih :D
24
JAYO 24: Tatanya Ibu Sok Tantik
25
JAYO 25: Sentuh Hatinya
26
JAYO 26: Laah Ini Orang
27
JAYO 27: Kamu Masih Cantik
28
JAYO 28: Kesaksian
29
JAYO 29: Sebuah Ide
30
JAYO 30: Aga Nda Kenal
31
JAYO 31: Huuu Dasar Nggak Tahu Malu!
32
JAYO 32: Kok Nyesek Ya?
33
JAYO 33: Jangan Dipikirin Dulu
34
JAYO 34: Kecolongan
35
JAYO 35: Mulutnya Bener-bener Deh
36
JAYO 36: Tidak Berubah
37
JAYO 37: Kaivan Aja Syok
38
JAYO 38: Waah Erika Salah Nyari Lawan
39
JAYO 39: Ohooo, Tidak Semudah Itu
40
JAYO 40: Nda Mau Ayah Sepelti Itu
41
JAYO 41: Daftar Hitam
42
JAYO 42: Rendi Membujuk
43
JAYO 43: Malu Pasti
44
JAYO 44: Om Nda Pelnah Telihatan Tuh
45
JAYO 45: Yaah Dikunciin
46
JAYO 46: Tck Tck Tck
47
JAYO 47: Tahap Lanjutan
48
JAYO 48: OTW Cucu
49
JAYO 49: Paling Tahu
50
JAYO 50: Huwaaaaaa
51
JAYO 51: Sakit
52
JAYO 52: Diamankan
53
JAYO 53: Berkat Kamu
54
JAYO 54: Sudahi Saja
55
JAYO 55: Maafkan Saya
56
JAYO 56: Mari Kita Lakukan
57
JAYO 57: Kehidupan Bisa Berubah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!