" Oh begitu? Kamu pergi meeting bersama Roy? "
" Iya sayang " Ucap Mas Willy
Aku hanya mengangguk dan tersenyum untuk menanggapinya. Selesai sarapan aku mengantar suami dan anak-anakku.
" Mas berangkat dulu ya sayang " Ucap suamiku sambil mencium keningku dan akupun menyaliminya dengan takzim
" Iya Mas hati-hati " Ucapku
" Mamah, Adek dan Kakak berangkat dulu " Ucap Kayla
" Iya Nak, hati-hati " Ucapku sambil melambaikan tangan
Setelah mobil mereka tidak terlihat aku masuk ke dalam rumah. Menuju kamar dan segera menelfon Nayla.
" Halo Nay "
" Iya halo Na? Ada apa? " Jawab Nayla
" Eem.. Bagaimana apakah kamu sudah menanyakan tentang mata-mata kepada suamimu? "
" Sudah Na. Nanti akan aku kirimkan nomornya, dia adalah detektif lokal tapi kerjanya tidak perlu di ragukan " Ucap Nayla
" Benarkah? Terimakasih ya Nay kamu telah membantuku "
" Iya sama-sama. Kenapa kamu telihat lesu seperti itu? " Tanya Nayla
Aku menceritakan tentang permintaan maaf suamiku dan kebohongan suamiku pada Nayla
" Willy.. Willy sampai aku tau. Lebih cantik kamu dari pada selingkuhannya. Aku yang akan maju paling depan untuk menertawakannya " Sinis Nayla
" Sudah lah Nay, Belum tentu juga dia selingkuh. Siapa tau di la hanya sedang menutupi sesuatu dariku tapi bukan perselingkuhan " Ucapku lirih
" Sarena! Kamu jangan bodoh! Bagaimana mungkin Willy tidak selingkuh, sedangkan dia saja berbohong dan pulang kerumahmu larut malam. Padahal jelas-jelas asistennya mengatakan bahwa dia sudah pulang di jam 4 sore. Lalu kemana suamimu itu jika bukan pergi kerumah gundiknya itu " Ucap Nayla menggebu-gebu.
" Hust jaga bicaramu Nay. Kamu ini sedang hamil, Jangan suka bicara yang tidak-tidak. Aku takut akan berimbas ke anakmu nanti. Aku tau kamu marah, tapi bicaralah yang baik. Pikirkan anak yang ada di dalam kandunganmu itu " Ucapku pada Nayla
" Astagfirulloh ya Allah ampuni hambamu ini. Emang mulut kalo ngomong suka ngga bisa di rem " Tukas Nayla
" Huh, Aku heran bagaimana Rendy bisa tahan menghadapi sifat Bar-barmu itu Nay "
" Haha, Jika di dekatku dia selalu mengelus dada Na. Karena mungkin aku selalu menguji kesabarannya " Jawab Nayla tertawa
" Ya coba kamu ubah sedikit sifat random dan bar-barmu itu. Kasihan Rendy sudah lelah bekerja, sampai rumah dia juga stres melihat tingkahmu yang absurd itu " Selorohku
" Haha.. Tapi dia juga senang Na jika aku sedang bertingkah absurd . Dia Sampai tertawa ngakak melihat tingkahku "
" Ya bagaimana tidak ngakak. Tingkahmu kalau sedang gabut seperti orang kesurupan Nay " Jawabku sambil terkikik geli
" Haha .. Tidak apa-apalah yang penting aku bisa membuat dia tertawa karena tingkahku itu Na " Ucap Nayla
" Aku tidak bisa membayangkan jika nanti anakmu lahir, Sifat dan tingkahnya mirip sepertimu. Ya Ampuun rumahmu akan selalu ramai dengan tingkah random kamu dan anakmu " Aku terkekeh membayangkan Nayla dan anaknya nanti
" Ya jangan dong Na. Kalau aku punya anak yang tingkahnya sepertiku bisa jadi aku darah tinggi " Ucap Nayla
" Lah itu kamu sadar diri kalau tingkahmu bisa membuat orang darah tinggi "
Nayla hanya tertawa ngakak mendengar ucapanku.
" Ya sudah Nay. Aku mau menelfon detektif yang kamu bilang tadi " Ucapku
" Oke, Aku juga mau mandi ini "
Aku akhiri terlfonku bersama Nayla dan segera menelfon detektif lokal tadi.
" Halo selamat pagi " Ucapnya di seberang sana
" Iya Halo, apakah benar ini detektif beni? Tanyaku padanya
" Benar, Dengan siapa ya? " Tanyanya
" Saya Sarena, teman dari Rendy, saya mendapatkan nomor anda darinya "
" Oh iya Pak Rendy. Ada yang bisa saya bantu Bu Sarena? " Tanya Beni
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Soraya
q suka klo karakter Sarena tegar gak lemah
2024-10-15
0