Chapter 14

Bab 14~Memasuki rintangan ke dua

Melihat kedua temannya masih tertinggal, wajah Chan Ling berubah panik. Gadis itu terus berteriak agar kedua pemuda yang bersamanya mempercepat langkah sebelum gerbang tertutup rapat.

"Fangxuan, Lee, cepat! serunya sembari terus melambaikan tangan. Chan Ling khawatir jika teman dan kakak kembarnya tidak bisa keluar dari tempat tersebut. "Sial, waktunya habis." desisnya seraya menatap jam pasir di genggaman tangannya."Cepat!" teriaknya lagi tak sabar.

Namun, perlahan cahaya dari portal tersebut memudar dan semakin mengecil. Itu tandanya gerbang mulai tertutup lagi. Tapi Fangxuan, Chan Lee dan beberapa orang lainnya masih berada di dalam hutan ilusi.

Mereka berusaha melesat secepat kilat, namun portal gerbang ilusi hampir tertutup sempurna.

Satu ... dua ... tiga

Swoooosssshhhh

"Tidaaaaaaakkk!" Chan Ling berteriak dengan tangan terulur. Gadis itu yakin jika Fangxuan dan kembarannya terperangkap di hutan ilusi untuk selamanya.

Angin berhembus kencang seiring tertutupnya gerbang hutan penyerap jiwa. Cahaya putih perlahan membentuk seperti kabut tebal yang menutupi hutan tersebut dan menghalangi pandangan mereka.

"Fangxuan, Lee!" teriaknya tak berdaya. Gadis itu bahkan terduduk dengan bertumpu pada lututnya, menyesal tak bisa membawa Fangxuan dan Lee keluar dari hutan itu.

Beberapa orang lainnya juga menunduk meratapi nasib temannya yang tertinggal. Kepalanya menggeleng sambil tertunduk ketika melihat pasir yang ada di jam sudah habis tak tersisa. "Sial!" gumam mereka lirih.

Namun, sedetik kemudian suara hentakan kaki mendarat keras tepat di hadapan semua peserta yang tersisa sehingga semua orang mendongakkan kepala.

Bruk

Dua pasang kaki mendarat sempurna setelah terayun ke atas. Itu adalah sepasang kaki Fangxuan dan Chan Lee yang mendarat di tanah setelah keduanya berhasil keluar dari hutan penyerap jiwa melewati hutan ilusi.

Chan Ling mendongak menatap tak percaya. Selanjutnya, gadis itu melompat ke arah dua pemuda tersebut dengan mata berkaca. "Kalian selamat, syukurlah!" ucapnya lega.

Fangxuan dan Chan Lee membalas rangkulan Chan Ling sambil tertawa kecil. "Iya. Kami beruntung bisa keluar tepat waktu." desis keduanya.

Tapi, di sela kebahagiaan mereka, ada orang-orang yang terjebak karena tak sempat melarikan diri seperti Fangxuan dan Chan Lee. Alhasil, mereka menjadi patung tanpa bisa bergerak untuk keluar dari hutan terkutuk itu.

"Bagaimana kalian bisa selamat? Sedangkan adik seperguruan ku tidak bisa keluar?!" Seorang pemuda bertanya dengan tatapan sengit.

Ia merasa jika tingkatan kultivasi dan kekuatan tubuh Fangxuan juga Chan Lee jauh di bawah adik seperguruannya. Huang Ji tidak percaya jika kedua pemuda tersebut malah selamat di detik terakhir.

"Itu__"

"Anggap saja kami beruntung," Fangxuan menyela ucapan Chan Lee. Ia merasa tidak harus menjawab pertanyaan Huang Ji.

Tangan Huang Ji mengepal sempurna. Pemuda itu kesal setengah mati karena Fangxuan tidak memberitahukan apa penyebab keberuntungan mereka tersebut.

Setelah kabut tebal menutup gerbang hutan penyerap jiwa sepenuhnya, terdengar suara para tetua menginstruksi.

"Selamat kepada para peserta yang telah lolos di tahap pertama. Selanjutnya, kalian langsung bisa masuk ke tahap kedua. Jika ada yang ingin menyerah di tahap ini, maka segera balik jam pasir yang ada di tangan kalian agar kalian otomatis kembali ke dunia nyata. Namun jika kalian merasa yakin untuk melanjutkannya, maka berjalanlah ke arah barat untuk menghadapi rintangan tahap kedua!"

Semua peserta terdiam sejenak sembari saling pandang dengan rekan masing-masing. Entah apa yang ada di pikiran mereka saat ini, karena terlihat dari ekspresi wajahnya bahwa mereka kebingungan.

Di satu sisi, menjadi prajurit khusus adalah impian semua kesatria, di tambah hadiah yang cukup banyak benar-benar membuatnya tertarik. Tapi, di sisi lain keselamatan nyawanya sedang dipertaruhkan di sini. Tidak menutup kemungkinan mereka akan mati di tempat mengerikan seperti peserta yang lain. Jika beruntung, mereka akan selamat dan keluar melewati setiap rintangan.

Pilihan yang sangat sulit untuk diambil. Tapi, dengan tekad yang penuh keyakinan, apapun pilihan yang diambil tidak boleh disesali.

Setelah lama berpikir, akhirnya mereka pun menentukan pilihan. "Aku pilih mundur." cetus salah satu sambil membalikkan jam pasir yang ada ditangannya.

Seketika, orang itu lenyap dari tempat tersebut dan kembali ke dunia asal, tepat di alun-alun Kota Zhengwu.

"Aku juga," timpal yang lain mengikuti.

Mereka yang memilih mundur dan tak melanjutkan ke tahap selanjutnya berarti sudah berpikir matang dan menyerah menjadi prajurit khusus. Padahal, ini baru tahap pertama dan mereka sudah menyerah. Tapi, itu wajar. Karena bagaimana pun, keselamatan nyawa lebih penting dari segalanya.

Namun, peserta yang melanjutkan pun tak sedikit. Dengan memantapkan hati, mereka melangkah menuju ke arah barat sesuai instruksi para tetua di luar ruang dimensi.

Setelah para peserta berjalan sedikit jauh ke arah barat, kini mereka tengah berdiri di depan sebuah terowongan dibawah gunung Lun. Terowongannya cukup besar, mungkin bisa dilewati kereta api jika di masa sekarang.

Namun, di terowongan itu tak ada setitik cahaya yang terlihat. Hanya kegelapan abadi yang akan menemani sepanjang perjalanan mereka. Walaupun seperti itu, yang terpenting saat ini ialah melewati rintangan tanpa terluka sedikitpun.

"Terowongan yang sangat gelap." desis para peserta sembari saling memandang satu sama lain. Mereka jadi ragu untuk masuk kedalam terowongan tersebut.

"Apa kalian takut? Pengecut!" Hui An berkata dengan nada mengejek sembari melangkah lebih dulu memasuki terowongan tersebut.

Tak lupa, ia membawa obor yang telah disiapkan di luar gerbang terowongan oleh pihak panitia kompetisi.

Hua An melangkah dengan keyakinan tinggi. Dia bahkan sempat tersenyum miring ke arah Fangxuan dan kawan-kawan penuh arti. Mungkin dia ingin mengatakan jika Fangxuan adalah seorang pecundang lewat tatapan mengejeknya tadi.

Fangxuan hanya mengepalkan tangan dengan gigi yang menggertak. Pemuda itu kesal melihat tingkah congkak Gua An tadi. "Kau pikir aku takut!" batinnya mengeram kesal.

Tapi, dia tak mau membuat keributan dengan bertengkar bersama Hua An. Melewati rintangan saja sudah cukup melelahkan, ditambah harus bertengkar bersama Hua An, sungguh merepotkan.

"Tidak usah dihiraukan, Fangxuan, Lee. Kita masuk saja!" bisik Chan Ling.

Kedua pemuda tersebut mengangguk lalu berjalan masuk ke dalam terowongan bersama peserta lain dengan membawa obor di tangan, seperti yang Hua An lakukan.

Belum jauh mereka melangkah, terdengar suara keras dari dalam sana seperti gempa bumi hingga tanah pun bergetar karenanya.

GRADAK ... BUUUUMMMM

Semua peserta saling menatap satu sama lain karena terkejut dengan kejadian tersebut. Namun, mereka lebih terkejut lagi sesaat kemudian.

Setelah suara keras tadi menghilang, disusul auman binatang buas yang memekakkan telinga. Sepertinya binatang buas tersebut berada di dalam terowongan dan sangat dekat dengan posisi mereka.

GROOOOOAAAAARRRRR

"Aaaarrggghhh, apa itu?!"

...Bersambung .......

Terpopuler

Comments

Aru Lauje

Aru Lauje

terowongan

2025-03-24

2

Dendi Sudiyono

Dendi Sudiyono

alur ceritanya kacau...

2025-03-21

0

Dev_Faraira

Dev_Faraira

Entah ya entah ga..

2024-12-01

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter 149
150 Chapter 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
166 Chapter 166
167 Chapter 167
168 Chapter 168
169 Chapter 169
170 Chapter 170
171 Chapter 171
172 Chapter 172
173 Chapter 173
174 Chapter 174
175 Cuap-cuap Othor
Episodes

Updated 175 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter 149
150
Chapter 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165
166
Chapter 166
167
Chapter 167
168
Chapter 168
169
Chapter 169
170
Chapter 170
171
Chapter 171
172
Chapter 172
173
Chapter 173
174
Chapter 174
175
Cuap-cuap Othor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!