Chapter 7

Bab 7~Pendekar Bertopeng

Setelah mendapat izin dari kakek, Fangxuan pun melangkahkan kaki menuju kota sekitar. Ia ingin melihat-lihat pemandangan di luar sana sambil mengingat jalanan untuk kembali ke kotanya.

Namun, ketika baru menginjak alun-alun kota, perhatian Fangxuan tertuju pada keramaian di sana. Beberapa pendekar berusaha mengorbankan para penduduk tidak bersalah untuk dijadikan tumbal.

Melihat ketidakadilan yang terjadi, tentu saja hati Fangxuan tergerak. Ia pun menghentikan hal keji yang dilakukan Gu dan teman-temannya.

"S-Siapa kau sebenarnya?!" Mong Gu bertanya sembari menahan sakit di lengan akibat tebasan tak terlihat Fangxuan.

Darah masih mengalir deras dari luka tebasan tersebut. Tentu saja itu sangat menyakitkan.

Dong Fangxuan menyeringai penuh arti. Pemuda itu berbalik badan sembari berkata lalu pergi. "Panggil aku, Fangxuan!" ujarnya lantang.

Setelah itu, ia pun benar-benar melangkah pergi dari tempat tersebut.

Namun, belum sempat kakinya melangkah jauh, tiba-tiba sesuatu menghentikan langkahnya.

Sebuah anak panah melesat ke arahnya, tapi beruntung Fangxuan bisa menebak tembakan tersebut hingga dirinya pun mengelak dengan cepat.

Jleb

Anak panah tersebut menancap di tanah setelah ditangkis tangan Fangxuan.

Semua orang termasuk Fangxuan lekas menoleh ke arah selatan. Di sana, berdiri seorang wanita berusia tiga puluh tahun sedang memegang busur yang diyakini telah melepaskan anak panahnya ke arah Fangxuan.

"Bocah ingusan tak tahu diri. Sudah mencelakai orang ingin pergi begitu saja! Cih, sungguh tidak sopan." sarkas wanita tersebut.

Mong Gu dan yang lainnya gegas mendekati wanita tersebut. "Kakak Hao, pemuda itu membuat onar di wilayah kita. Lihat, tangan Gu sampai putus karena ulahnya!"

Wanita yang dipanggil kakak itu menoleh tajam ke arah Fangxuan, namun pemuda itu tetap santai seolah tak terintimidasi sama sekali.

"Bedebah, kurang ajar kau. Cari mati, heh?!"

Fangxuan berdecak menanggapi ucapan wanita tersebut. "Nyonya, kau ini aneh sekali. Mereka yang telah mencelakai warga namun bebas begitu saja, sedangkan aku yang telah menolong malah kau katai seperti itu. Jangan-jangan, di tempat ini semua pendekar sama saja, suka mengorbankan yang lemah. Ckk, sungguh keterlaluan."

"Banyak omong, kau. Jangan suka ikut campur urusan kami. Sebaiknya tutup mulutmu itu!"

Wanita bernama Hao Yi itu melesat ke arah Fangxuan sembari menghunuskan sebuah pedang dengan tatapan membunuh.

Melihat hal tersebut, tentu Fangxuan segera menghindar dengan memutar tubuhnya ke samping.

Pertarungan pun tak terelakan. Keduanya sama-sama bertahan dan menyerang untuk melumpuhkan lawan, walaupun kekuatan mereka sebenarnya tak seimbang sebab wanita tersebut berada di jiwa martial level tujuh, sedangkan Fangxuan baru menerobos level lima. Itupun berkat bantuan pil bunga mawar es yang diberikan kakek Yaoshan.

Trang ... Trang

Wush

Secepat kilat Fangxuan menghindar dari serangan wanita tersebut yang terus gencar menebas dan menghunus pedang ke arahnya.

Fangxuan menangkis pedang Hao Yi hanya dengan seruling yang dibelinya di jalan tadi. Tanpa pedang tanpa senjata apapun, Fangxuan seolah meremehkan kekuatan jiwa martial level tujuh di hadapannya.

Setelah puas mengadu senjata, Hao Yi berdiri mengeluarkan tenaga dalam untuk melumpuhkan lawannya. Bocah ingusan yang memakai topeng sebelah di wajahnya itu harus mati saat ini juga, batin Hao Yi.

Tangan Hao Yi melakukan gerakan memutar seperti membentuk bola besar. Dari bola tersebut keluar angin yang cukup dahsyat hingga meniup sekitaran. Setelah angin tersebut berputar semakin cepat, tangan Hao Yi didorong sekuat tenaga ke arah depan, tepatnya ke arah Fangxuan.

"Rasakan ini!" Sebuah bayangan monster ular air besar muncul dibelakang Hao Yi dan bersiap menyerang lawannya dengan ganas.

Melihat hal itu, tentu saja hati Fangxuan sedikit gentar sebab ia sadar betul jika kekuatan mereka tidak seimbang. Tapi, pemuda itu berusaha dengan sebaik mungkin untuk melawan Hao Yi agar dirinya tetap hidup.

"Jurus berpindah kilat," Fangxuan melesat guna menghindari serangan ganas tersebut, tapi sepertinya monster martial Hao Yi mengikuti ke mana ia melangkah. "Sial, ular itu tahu pergerakan kakiku." Fangxuan berdecak sembari terus menghindar.

Hao Yi mengeram lalu memutar kembali bola angin di tangannya sangat besar. Bola tersebut diarahkan kembali mengejar Fangxuan dengan sangat cepat.

"Matilah kau, bocah!" teriaknya lagi.

Wuuuuussshhh

Baaaammm

"Argh!" Tubuh Fangxuan terpental beberapa meter dari posisi awal. Bahkan pemuda itu memuntahkan darah dari mulutnya. "Sialan."

"Hahaha. Bocah bodoh yang sok jagoan. Bagaimana? Apa kau masih bisa bertahan?!" ejek Hao Yi sembari tertawa lantang.

Semua orang ikut tertawa melihat Fangxuan terluka karena serangan Hao Yi, pendekar wanita dari kota Ziushan.

Tubuh Fangxuan tersungkur di bibir tebing pengorbanan, dengan monster martial ganas di bawahnya yang lapar akan jiwa manusia.

Tempat itulah yang biasa dijadikan altar pengorbanan jiwa untuk meningkatkan level kultivasi seseorang setelah memberikan persembahan untuk monster martial tersebut.

Hao Yi berjalan mendekati Fangxuan yang masih bersimpuh memegangi dada. Kakinya menginjak dada Fangxuan sekuat tenaga hingga pemuda itu meringis kesakitan.

Senyumnya tampak menyeringai, seperti hendak memakan Fangxuan hidup-hidup. "Bocah sepertimu tidak pantas melawanku. Jadi, sebaiknya kau mati saja. Hiyaaaaaa!" Tangan Hao Yi bergerak mengayun pedang di tangan untuk menebas kepala Fangxuan.

Tapi, tiba-tiba saja tangan Fangxuan bergerak lebih cepat menangkap kaki yang menginjak dadanya itu, lalu dengan gerakan cepat pula ia melempar tubuh Hao Yi ke bawah tebing, tepatnya ke mulut monster martial yang sedang kelaparan.

Karena Hao Yi tak bisa membaca pergerakan Fangxuan yang tiba-tiba, sehingga tubuhnya melesat begitu cepat ke bawah, menembus lapisan pembatas yang menghalangi hawa manusia dan monster martial di bawah.

"Arrrrrggghhh!" Hao Yi memekik terkejut mendapati dirinya tak bisa melayang kembali ke atas sebab Fangxuan melemparnya dengan menggunakan jurus pukulan tapak bayang.

"ARGH, TIDAAAAAAAAKKKK!"

Tubuh Hao Yi dilahap langsung oleh monster martial yang tersegel di bawah tebing tersebut.

Entah itu hanya suatu keberuntungan atau memang kekuatan Fangxuan bisa menandingi kekuatan Hao Yi yang berada di level tujuh. Yang pastinya, hari ini adalah anugerah untuk Fangxuan.

Fangxuan dan yang lainnya hanya bisa mendengar jeritan kesakitan Hao Yi tanpa tahu apa yang terjadi.

Sebetulnya semua orang penasaran dengan wujud makhluk penghuni tebing tersebut, yang suka memakan jiwa manusia. Tapi, tak ada satupun yang bisa kembali setelah turun ke bawah tebing.

Setelah kematian Hao Yi, tak lama kemudian sebuah cahaya kebiruan muncul dari bawah melayang ke atas lalu melesat ke arah Fangxuan, orang yang telah memberi persembahan untuk makhluk tersebut.

Seluruh pasang mata menyaksikan bagaimana cahaya kebiruan itu melesat cepat ke arah pemuda bertopeng sebelah yang masih bersimpuh memegangi dadanya.

"AAARRRRGGGHHHH!" Fangxuan berteriak cukup keras saat cahaya kebiruan itu menabrak tubuhnya.

Setelah itu, tubuh Fangxuan melayang di udara dengan diselimuti cahaya kebiruan tadi.

Lengan dan dadanya tiba-tiba membesar perlahan, membentuk otot-otot bisep yang cukup keras. Luka di sekujur tubuh perlahan menghilang disertai munculnya kekuatan baru.

Cahaya kebiruan yang menyelimuti tubuh Fangxuan sebelumnya memudar setelah terserap ke dalam tubuhnya. Kakinya dengan perlahan menapak kembali ke tanah dan memperlihatkan penampilan baru.

Semua orang terkejut dengan perubahan tersebut.

Warga yang tadi ditolong Fangxuan pun berteriak lantang sambil menyerukan namanya. "Hidup Pendekar bertopeng Fangxuan!"

"Hidup!"

...Bersambung ......

Terpopuler

Comments

PngkritikKerasAuthor

PngkritikKerasAuthor

Yg pasti Krena faktor kbruntungan sbg MC. Bkn lbih kuat dari lawan nya..

2025-03-13

1

Agus Rahmat

Agus Rahmat

sampai disini cukup mengesankan.hadiah dulu buat othor

2025-03-10

1

Entis Sutisna

Entis Sutisna

Mantaaap Fangxuan....lanjuuuutkan Thor...💪💪😡😡😍😍🔥🔥

2025-03-01

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter 149
150 Chapter 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
166 Chapter 166
167 Chapter 167
168 Chapter 168
169 Chapter 169
170 Chapter 170
171 Chapter 171
172 Chapter 172
173 Chapter 173
174 Chapter 174
175 Cuap-cuap Othor
Episodes

Updated 175 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter 149
150
Chapter 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165
166
Chapter 166
167
Chapter 167
168
Chapter 168
169
Chapter 169
170
Chapter 170
171
Chapter 171
172
Chapter 172
173
Chapter 173
174
Chapter 174
175
Cuap-cuap Othor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!