Chapter 4

Bab 4~Seorang Murid

"Aaaaaaarrrrrrrrrrggggjhhhhh!"

Tubuh Fangxuan jatuh terlentang karena tak dapat menahan rasa sakit seperti terbakar api. Matanya terpejam seiring detak jantung yang perlahan berhenti berdetak.

"Apa aku akhirnya mati?!" gumamnya dalam hati.

Sementara kakek Yaoshan masih terlihat tenang melihat pemuda yang kini sedang menutup mata karena ulahnya tadi.

"Fangxuan ... Fangxuan! Kau masih bisa bertahan?!" Terdengar suara kakek Yaoshan memenuhi telinganya hingga Fangxuan pun mengerutkan mata sebelum membukanya.

Pemuda itu lantas bergerak duduk setelah merasakan tubuhnya baik-baik saja, tidak panas seperti tadi. "Apa aku masih hidup? Aku belum mati 'kan, Kek?!"

Pertanyaan konyol itu kembali terlontar sehingga kakek tergelak lepas. "Haish, bocah. Belum apa-apa kau sudah menyerah dengan mengatakan kematian!"

Fangxuan meringis sambil menggaruk kepalanya tak gatal. Namun, sedetik kemudian ia mengerutkan kening karena tak merasakan sakit apapun di bagian tubuhnya.

Tangannya meraba ke seluruh bagian tubuh yang terluka kemudian menuju wajahnya yang masih terasa sakit sebelumnya. Rasa sakit yang sempat dirasakannya itu kini menghilang seiring kulit wajah yang berubah mulus kembali.

Padahal sebelumnya, sebagian wajah Fangxuan hancur karena tergores bebatuan serta ranting-ranting pepohonan.

"Apa ini? Lukaku sembuh total?!" desisnya sembari menatap wajah kakek Yaoshan tak percaya.

"Aku melakukan teknik pengobatan padamu, namanya ilmu pengganti tubuh. Bagaimana? Apa masih terasa sakit?!" tanya kakek.

Fangxuan segera membungkuk dengan tangan terkepal seperti memberi hormat. "Terima kasih atas pertolongan Guru! Berkat kebaikan Anda, aku bisa merasakan jika tubuhku sangat sehat dan kuat."

"Bagus jika begitu. Berarti sekarang kau siap untuk pelatihan, bukan?!"

Dong Fangxuan mengangguk pasti.

Kakek berdiri dengan menekuk kedua lutut sedikit memasang kuda-kuda, setelah itu menggerakkan kedua tangan dan mendorongnya kuat. "Hiyaaaaa!"

Tak cukup sampai di situ, kedua kakinya melayang ke udara, mengibaskan tendangan hingga terdengar bunyi 'wush' dari gerakan cepatnya.

Fangxuan terus memperhatikan agar segera bisa mengikuti gerakan yang kakek ajarkan saat ini.

Tak cukup sampai di situ, dengan lihainya kakek bergerak ke sana ke mari sembari menggerakkan kedua tangan dan kaki. Melompat, menerjang, melayang lalu memukul tinju ke tanah sehingga menimbulkan getaran yang cukup dahsyat.

Goa yang dihuni seperti mau rubuh akibat kekuatan yang dikeluarkan kakek Yaoshan.

"Itu adalah jurus mengguncang bumi." ujarnya tanpa menatap.

Dong Fangxuan mengangguk-anggukan kepala mendengar penjelasan kakek Yaoshan. Untuk pertama kalinya ia melihat seseorang memperlihatkan jurus hebat kepadanya secara langsung.

Fangxuan terharu.

Katanya tubuhnya lemah, tapi mengapa ketika kakek Yaoshan memperlihatkan jurus-jurusnya, tubuh Fangxuan bereaksi? Apa karena ia melihatnya secara langsung?

"Guru, itu__"

Kakek Yaoshan menyeringai penuh arti, kemudian memutar kedua tangan membentuk gumpalan seperti bola kecil berwarna putih. Gumpalan bola putih tersebut berputar searah, lalu melesat cepat menabrak dada Fangxuan dengan keras hingga pemuda itu menjerit keras.

"Aaaaarrrgghhh!"

Dada Fangxuan terasa sesak seperti dihantam batu besar, namun anehnya itu tak membuatnya ambruk ke tanah. Napasnya memburu seperti sudah berlari jauh dengan keringat bercucur deras.

"Apa yang kau lakukan padaku, Guru?!" Pemuda itu bertanya tak sabar.

Kakek Yaoshan tersenyum menanggapi. "Itu cukup untuk membuat segel di tubuhmu terbuka. Dengan begitu, lautan spiritmu akan kembali normal dan kau akan segera bisa berkultivasi." sahutnya yakin.

"Segel? Maksud Guru, tubuhku tersegel hingga aku tidak bisa melakukan kultivasi seperti yang lain?!" Fangxuan bertanya cemas.

Kakek Yaoshan mengangguk pasti. "Ya, kau benar. Tapi jangan khawatir, aku sudah membukanya dan mengobati lautan spiritmu. Setelah meditasi selama sebulan penuh, kekuatan tubuhmu akan meningkat. Kau akan berada di ranah jiwa martial tingkat satu," jelasnya.

Mendengar itu membuat Fangxuan senang. Dengan begitu ia bisa membalas dendam kepada orang-orang yang dulu merendahkan dan menyiksanya. "Baik, Kek. Umm, maksudku, Guru. Aku akan melakukan meditasi sesuai perintah Guru."

"Karena kau resmi jadi muridku, gulungan ini ku serahkan padamu!" Kakek melemparkan gulungan kuno jurus rahasia pada Fangxuan yang langsung ditangkapnya.

Tentu saja Fangxuan menyambutnya dengan gembira.

"Ingat, Fangxuan, jangan keluar goa apapun alasannya. Selama setahun penuh, kau harus sudah menguasai seluruh jurus-jurus yang ada di dalam buku rahasia tujuh bintang ini!" titah kakek Yaoshan.

"Baik, Guru, sesuai perintah Anda."

Sekte Tombak Api.

Di aula sekte Tombak Api sedang diadakan pertemuan besar. Para tetua kecuali tetua ke dua datang menghadiri pertemuan tersebut.

Mereka berkumpul menjadi satu untuk membahas ujian kesetaraan para murid yang diadakan bulan depan.

Selain untuk melatih kekuatan tubuh, ujian tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan jiwa martial mereka ke level yang lebih tinggi.

Yang menariknya adalah, bukan cuma murid sekte Tombak Api saja yang ikut serta, melainkan seluruh murid di sekte sekitar kota Donghae bisa mengikuti ujian kesetaraan tersebut.

Para pendekar muda berbakat lainnya bisa ikut serta tanpa kecuali. Dengan begitu, ujian kesetaraan murid ini menjadi jauh lebih menarik dibandingkan ujian-ujian sebelumnya.

"Jin Yang, bagaimana persiapan untuk ujian nanti?" Tetua pertama bertanya.

Guru Jin segera mengepalkan tangan memberi hormat lalu menjawab pertanyaan tersebut. "Persiapan untuk ujian kesetaraan murid sudah mencapai hampir lima puluh persen, Tetua."

"Oh, jadi sudah setengah jalan rupanya. Bagus," puji tetua pertama. "Baiklah, aku percayakan sepenuhnya padamu. Tapi ingat, aku tidak ingin mendengar hal apapun yang akan merusak ujian tersebut!"

"Tentu, Tetua!" Guru Jin pun membungkuk lalu undur diri untuk melaksanakan tugas yang dipercayakan padanya.

Selepas kepergian guru Jin, tetua pertama memanggil seseorang untuk datang ke ruangan pribadinya.

Seorang wanita muda berusia sekitar delapan belas tahun menunduk hormat di hadapan tetua pertama segera setelah masuk ke dalam ruangan.

Mereka terlibat pembicaraan serius tanpa diketahui atau didengarkan orang lain.

Tetua pertama menyeringai penuh arti ketika memberikan perintah pada gadis tersebut. Setelah itu, ia menyuruhnya pergi lagi ke suatu tempat.

"Ingat, Gu Xi, jangan ada yang melihatmu melakukannya! Jika hal ini sampai bocor ke telinga yang lain, maka bersiaplah untuk mati saat itu juga!" ancamnya kemudian.

Gu Xi menunduk hormat sembari mengepalkan kedua tangan di depan dada. Setelah itu, ia pergi dengan cara menghilang tiba-tiba seperti sebuah bayangan. Melesat tanpa terlihat jelas.

Tetua pertama Dong Jun mengelus janggut panjangnya yang sudah memutih sambil menatap ke luar jendela. Pria tua itu sedang memikirkan sesuatu saat ini.

Tak lama kemudian seseorang datang menghampiri sambil membawa sebuah bungkusan di tangan.

Kain hitam dengan darah segar masih menetes dari sesuatu yang dibungkusnya itu. Bau amis darah tercium menyeruak sampai menusuk Indra penciuman, tapi itu justru membuat tetua pertama senang.

"Tetua, hamba sudah melaksanan perintah Anda!"

Tetua pertama Dong Jun berbalik badan menghadap orang tersebut, lalu tertawa lepas setelahnya. "Hahaha, bagus, kau memang muridku."

...Bersambung .......

Terpopuler

Comments

Aru Lauje

Aru Lauje

di lanjut

2025-03-24

2

Entis Sutisna

Entis Sutisna

Lanjuuuuutkan Thor...💪💪😡😡🔥🔥

2025-03-01

1

arumazam

arumazam

ketua jin di bunuh kyknya

2024-12-02

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter 149
150 Chapter 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
166 Chapter 166
167 Chapter 167
168 Chapter 168
169 Chapter 169
170 Chapter 170
171 Chapter 171
172 Chapter 172
173 Chapter 173
174 Chapter 174
175 Cuap-cuap Othor
Episodes

Updated 175 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter 149
150
Chapter 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165
166
Chapter 166
167
Chapter 167
168
Chapter 168
169
Chapter 169
170
Chapter 170
171
Chapter 171
172
Chapter 172
173
Chapter 173
174
Chapter 174
175
Cuap-cuap Othor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!