Bab 20. Gaji pertama

Mengigil Nara di dalam kamar karena masuh terbayang kejadian tadi bagai mana sadis nya Celia saat mengambil ginjal gadis itu, Bahkan dengan santai nya memberikan ginjal kepada istri yang sudah menyuruh atau menyewa pembunuh bayaran dengan harga mahal. Karena agensi Edwar memang menyediakan apa yang pelanggan minta walau sekalipun hal yang sangat sulit, Lagi pula mengambil organ nya korban tak membuat pembunuh merasa kesulitan karena mereka juga sudah menghabisi nyawa orang yang mereka bunuh, Mudah saja hanya untuk mengambil dan memberikan. Sama seperti Celia tadi melakukan pembunuhan dan juga mengambil ginjal selingkuhan, Hanya saja melibatkan Nara yang masih tak tahu apa apa.

Akibat nya sekarang gadis itu menggigil ketakutan dengan perasaan yang sangat tidak menentu, Mau makan tentu saja tidak akan tertelan karena sangking ngeri nya dengan kejadian tadi. Tangan yang biasa untuk memetik kopi atau menanam padi di sawah malah untuk menusuk perut dan mengambil ginjal, Parah nya tadi karena Nara tak tahu tata letak yang benar. Dia malah salah mengambil organ lain sehingga usus nya ikut tertarik keluar, Itu lah yang membuat Nara sangat mual bukan main karena teringat dengan usus itu, Duduk meringkuk dalam kamar karena mau keluar juga rasa kaki sakit sekali untuk berjalan karena tulang nya belum pulih sepenuh nya.

"Ini bagian mu." Edwin memberikan delapan gepok uang merah.

"Terima kasih, Tuan." Celia mengambil nya dan memasukan kedalam tas.

"Kerja bagus! Terus pertahan kan kinerja mu yang seperti itu." Puji Edwin.

"Hanya untuk kerja saja aku bagus, Untuk hal lain aku tak akan bagus." Celia berkata getir.

"Jangan membahas hal yang tak perlu! Aku tak mau membicarakan hal yang sudah ku tegas kan berulang kali." Geram Edwin.

"Aku semangat hidup lagi karena mu, Bukan karena dendam atau pun hal lain nya." Celia berkata sambil menatap Edwin tajam.

"Keluar lah jika tak ada urusan lagi." Usir Edwin.

Celia membuang nafas kasar karena pria ini masih saja sama seperti tiga tahun yang lalu, Tetap menolak cinta nya Celia. Gadis ini bersemangat menjalani hidup karena Edwin yang di jadikan tujuan nya, Namun Edwin terus saja menghindar karena dia memang tak ingin punya hubungan dengan siapa pun. Banyaj gadis yang ia tolong dan di jadikan pembunuh bayaran, Tapi tak ada satu pun yang menarik hati nya.

"Apa yang Nara lakukan saat kau ajak?" Edwin baru ingat ketika Celia sudah mau keluar.

"Seperti biasa, Orang baru adalah beban." Jawab Celia agak ketus.

"Itu tugas mu untuk menuntun dia supaya tak menjadi beban." Ucap Edwin.

"Akan ku lakukan." Celia segera pergi dari ruangan nya Edwin.

Setelah Celia pergi dari ruangan nya, Edwin mengeluarkan foto Nara yang rambut nya di kepang dua. Senyum gadis itu sangat manis bila sedang tak ingat dengan beban pikiran nya, Tanpa sadar sudut bibir Edwin juga melengkung karena melihat foto Nara.

Di buka nya CCTV yang ada di kamar Nara, Gadis itu masih sama posisi nya seperti tadi. Tampak nya dia sangat terguncang dengan apa yang sudah di alami nya. Bahkan sambil memijit kaki nya yang mungkin sakit, Edwin bangun dari kursi nya menuju kamar Nara yang paling ujung.

"Mau sampai kapan kau begitu, Nara?!" Suara Celia masuk kedalam gendang telinga Nara.

"Eh, Kakak! Aku cuma lagi pijit kaki saja." Dusta Nara menyembunyikan rasa takut nya.

"Kau pikir bisa berbohong padaku? Aku tak menerima kebohongan!" Bentak Celia.

"Kakak!"

Nara menahan tangan Celia yang mau bergegas pergi, Walau Celia bisa di bilang galak pada nya. Namun Nara merasa nyaman, Bahkan sekarang dia memeluk pinggang Celia yang sedang berdiri dan postur tubuh Celia yang tinggi membuat Nara terlihat sangat kecil. Sekali banting saja pasti sudah patah tulang nya Nara, Namun Celia tak pernah main kasar dengan anak didik nya.

"Aku memang takut! Sungguh aku takut sekali tadi." Nara mengakui nya.

"Lalu bagai mana, Mau ku pulang kan saja kerumah orang tua mu?!" Tawar Celia menyeringai iblis.

"Jangan! Aku janji akan belajar supaya lebih berani, Aku bersumpah akan menjadi kuat seperti mu." Teriak Nara yang panik mau di pulangkan.

"Apa aku tak salah dengar? Mimpi saja kau mau menjadi seperti ku, Lihat darah saja kau takut." Ejek Celia.

"Kedepan nya pasti tak akan begitu lagi, Pokok nya aku akan semangat." Janji Nara.

"Ku pegang omongan mu! Ku beri waktu satu bulan, Bila kau tetap tak ada kemajuan maka kau akan ku buang." Ancam Celia.

Nara mengangguk cepat karena takut di buang, Pokok nya dia bertekad akan kuat seperti Celia. Dari pada hidup terhina di bawah tekanan para iblis yang ada di rumah itu, Lebih baik Nara berjuang keras di sini supaya bisa menjadi kuat dan bahkan bisa balas dendam pada orang yang sudah menyakiti nya bagai kan binatang hina.

"Ini uang untuk mu, Beli apa yang kau ingin kan." Celia memberikan uang merah dua puluh lembar.

"Dua juta! Kakak memberiku uang sebanyak ini?" Nara tak percaya dengan jumlah nya.

"Itu nominal paling sedikit karena kau tadi ketakutan." Ucap Celia.

"Kalau tidak takut berapa tadi aturan nya upah ku?" Tanya Nara penasaran.

"Tak usah bertanya soal upah padaku! Lebih baik kau berlatih dengan giat supaya dapat gaji sesungguh nya dari Tuan Edwin." Celia segera pergi setelah berucap demikian.

Nara yang tak pernah memegang uang sebanyak itu jadi girang bukan main, Dulu uang paling banyak yang ia pegang adalah lima puluh ribu. Itu pun ia dapat ketika lebaran dan ada orang yang memberikan THR maka Nara akan dapat uang, Bila tidak maka tak ada uang sedikit pun dalam hidup nya. Kerja keras pun tak pernah dapat gaji dari Pak Tono, Dia hanya di suruh kerja saja tanpa upah.

"Pokok nya aku harus kuat seperti Kak Celia." Tekad Nara berusaha membuang rasa takut dalam hati nya.

Sangking senang nya karena mendapatkan uang, Nara berguling guling di atas ranjang sambil menciumi uang yang menurut dia sangat lah wangi sekali. Tak sadar bahwa Tuan besar tegak di depan pintu memperhatikan tingkah laku nya yang sangat norak.

"Mau sampai kapan kau berguling guling?!"

"Eh, Tuan!"

Edwin berdiri di depan pintu dengan wajah dingin nya, Dia memperhatikan uang yang ada di tangan Nara. Pasti Celia yang sudah memberi gadis ini uang, Celia memang baik namun tak bisa membuka hati Edwin juga sayang nya.

Terpopuler

Comments

Morna Simanungkalit

Morna Simanungkalit

lanjuuut

2025-01-08

0

Retno Palupi

Retno Palupi

lanjut

2024-11-05

0

Lilik Supriyani

Lilik Supriyani

trs semangat Nara.. Edwin kayak suka sama kamu..trs celia gmn dong..asik jg ni lanjut Thor

2024-10-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pemulaan
2 Bab 2. Gara² apel
3 Bab 3. Di hukum Ibu
4 Bab 4. Keluh kesah
5 Bab 5. Kisah Nara
6 Bab 6. Menjual istri
7 Bab 7. Lastri agak baik
8 Bab 8. Di datangi Alan
9 Bab 9. Di hajar bersama
10 Bab 10. Menabrak Nara
11 Bab 11. Nara hilang
12 Bab 12. Keluarga Pattinson
13 Bab 13. Ceraikan aku
14 Bab 14. Alan datang
15 Bab 15. Sebulan sudah
16 Bab 16. Tawaran Nadia
17 Bab 17. Nara bangun
18 Bab 18. Calon adik
19 Bab 19. Di ajak Celia
20 Bab 20. Gaji pertama
21 Bab 21. Latihan menembak
22 Bab 22. Lima tahun berlalu
23 Bab 23. Misi Nara
24 Bab 24. Anak wali kota
25 Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26 Bab 26. Kenangan
27 Bab 27. Pembeli lahan
28 Bab 28. Arhan hilang
29 Bab 29. Duel
30 Bab 30. Tak terima
31 Bab31. Suami istri
32 Bab 32. Amarah Edwin
33 Bab 33. Berpelukan
34 Bab 34. Bertemu teman
35 Bab 35. Kebakaran
36 Bab 36. Salah paham Edwin
37 Bab 37. Pertengkaran kembali
38 Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39 Bab 39. Rumah tangga Nadia
40 Bab 40. Tuduhan gay
41 Bab 41. Bertengkar
42 Bab 43. Siksaan.
43 Bab 43. Penderitaan
44 Bab 44. Cinta itu apa
45 Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46 Bab 46. Kesedihan Ibu
47 Bab 47. Pengorbanan Celia
48 Bab 48. Jasad Vina
49 Bab 49. Ingin menikah
50 Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51 Bab 51. Sakit nya Alan
52 Bab 52. Lastri datang kekota
53 Bab 53. Ternyata adik nya
54 Bab 54. Menolak
55 Bab 55. Gadis gadis
56 Bab 56. Video untuk Tono
57 Bab 57. Mendatangi Zizi
58 Bab 58. Tersinggung
59 Bab 59. Tantrum lagi
60 Bab 60. Tono masuk perangkap
61 Bab 61. Siksaan Nara
62 Bab 62. Mayat Nayla
63 Bab 63. Lastri mati
64 Bab 64. Helen dan Jeff
65 Bab 65. Nasihat Helen
66 Bab 66. Cerita Zizi
67 Bab 67. Rundingan
68 Bab 68. Nasi basi
69 Bab 69. Mengamuk lagi
70 Bab 70. Setuju
71 Bab 71. Nara tertembak
72 Bab 72. Di beri pilihan
73 Bab 73. Pulang kerumah
74 Bab 74. memohon ampun
75 Bab 75. Desainer
76 Bab 76. Tono mati
77 Bab 77. Persiapan nikah
78 Bab 78. Pernikahan N&E
79 Bab 79. Suami istri
80 Bab 80. Selesai
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1. Pemulaan
2
Bab 2. Gara² apel
3
Bab 3. Di hukum Ibu
4
Bab 4. Keluh kesah
5
Bab 5. Kisah Nara
6
Bab 6. Menjual istri
7
Bab 7. Lastri agak baik
8
Bab 8. Di datangi Alan
9
Bab 9. Di hajar bersama
10
Bab 10. Menabrak Nara
11
Bab 11. Nara hilang
12
Bab 12. Keluarga Pattinson
13
Bab 13. Ceraikan aku
14
Bab 14. Alan datang
15
Bab 15. Sebulan sudah
16
Bab 16. Tawaran Nadia
17
Bab 17. Nara bangun
18
Bab 18. Calon adik
19
Bab 19. Di ajak Celia
20
Bab 20. Gaji pertama
21
Bab 21. Latihan menembak
22
Bab 22. Lima tahun berlalu
23
Bab 23. Misi Nara
24
Bab 24. Anak wali kota
25
Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26
Bab 26. Kenangan
27
Bab 27. Pembeli lahan
28
Bab 28. Arhan hilang
29
Bab 29. Duel
30
Bab 30. Tak terima
31
Bab31. Suami istri
32
Bab 32. Amarah Edwin
33
Bab 33. Berpelukan
34
Bab 34. Bertemu teman
35
Bab 35. Kebakaran
36
Bab 36. Salah paham Edwin
37
Bab 37. Pertengkaran kembali
38
Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39
Bab 39. Rumah tangga Nadia
40
Bab 40. Tuduhan gay
41
Bab 41. Bertengkar
42
Bab 43. Siksaan.
43
Bab 43. Penderitaan
44
Bab 44. Cinta itu apa
45
Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46
Bab 46. Kesedihan Ibu
47
Bab 47. Pengorbanan Celia
48
Bab 48. Jasad Vina
49
Bab 49. Ingin menikah
50
Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51
Bab 51. Sakit nya Alan
52
Bab 52. Lastri datang kekota
53
Bab 53. Ternyata adik nya
54
Bab 54. Menolak
55
Bab 55. Gadis gadis
56
Bab 56. Video untuk Tono
57
Bab 57. Mendatangi Zizi
58
Bab 58. Tersinggung
59
Bab 59. Tantrum lagi
60
Bab 60. Tono masuk perangkap
61
Bab 61. Siksaan Nara
62
Bab 62. Mayat Nayla
63
Bab 63. Lastri mati
64
Bab 64. Helen dan Jeff
65
Bab 65. Nasihat Helen
66
Bab 66. Cerita Zizi
67
Bab 67. Rundingan
68
Bab 68. Nasi basi
69
Bab 69. Mengamuk lagi
70
Bab 70. Setuju
71
Bab 71. Nara tertembak
72
Bab 72. Di beri pilihan
73
Bab 73. Pulang kerumah
74
Bab 74. memohon ampun
75
Bab 75. Desainer
76
Bab 76. Tono mati
77
Bab 77. Persiapan nikah
78
Bab 78. Pernikahan N&E
79
Bab 79. Suami istri
80
Bab 80. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!