Bab 19. Di ajak Celia

Sekitar pukul sebelas malam Celia mendatangi Nara yang sudah tertidur pulas, Sebenar nya dia kasihan juga melihat gadis yang baru akan di lantik ini tertidur dalam posisi duduk. Mungkin saja Nara memang sengaja menunggu nya karena tadi sudah janjian, Namun Celia tak bisa membiarkan rasa iba nya terus menguasai hati, Nanti bila Nara kebablasan manja maka dia sendiri yang akan mendapat hukuman dari Edwin. Jabatan nya sebagai pembunuh bayaran nomor satu bisa di geser oleh orang lain, Maka Celia langsung membangun kan Nara yang baru pulas pulas nya tertidur. Nara kaget melihat Celia yang sudah berdiri di hadapan nya dengan pakaian yang sangat cool, Di sendiri juga memakai celana dan baju yang sudah Celia siap kan dari awal. Hanya saja dia merasa Celia sangat lah keren, Timbul di hati nya ingin keren juga menjadi Celia, Nara belum melihat seberapa tangguh wanita yang ada di hadapan nya ini bila sedang menghadapi lawan.

Bahkan lawan saja bisa langsung tumbang hanya melihat bayangan Celia, Hati Nara terpaku pada gadis ini dan bertekad akan berusaha agar bisa tangguh dan kuat seperti Celia. Hanya saja Nara tak tahu latihan seperti apa yang akan ia hadapi nanti nya untuk menjadi sekeren Celia, Harus kuat fisik dan juga kuat mental.

"Kita berangkat sekarang, Makan lah ini supaya kau tak mengantuk." Celia memberikan sebutir obat.

Nara mengambil dan meminum nya dengan air, Mereka berdua segera berjalan pergi. Nara sangat kesusahan mengumbangi jalan Celia yang sangat cepat, Langkah nya juga begitu tegap. Tak seperti dia yang sangat lelet karena menahan sakit pada tulang nya, Bukan karena saja saja sebenar nya. Tapi memang Nara ini gadis yang sangat lelet bila di suruh sesuatu yang darurat, Apa saja bisa ia kerjakan asal kan sabar menunggu.

"Aku sudah bilang pada Tuan Edwin bahwa tak bisa menjamin keselamatan mu." Peringat Celia yang sudah dua meter di depan Nara.

"Tulang kaki ku sakit untuk berjalan, Kak." Rintih Nara.

"Itu hanya tulang, Kau tak perlu semanja itu!" Sentak Celia.

Ternyata Celia juga bisa galak, Nara mengabaikan semua rasa sakit nya demi bisa tegar seperti panutan nya satu ini. Meski langkah nya masih ketinggalan di belakang, Namun Nara tetap berusaha agar bisa seimbang berjalan dengan Celia.

"Kita naik tangga?" Kaget Nara ketika sudah tiba di sebuah gedung yang sangat megah bertuliskan apartement.

"Lalu kau mau gimana? Aku biasa nya pakai tali untuk manjat keatas, Kau bisa memang nya." Tantang Celia

"Tali?!"

Nara terbelalak kaget mendengar bahwa Celia bisa naik ketas menggunakan tali saja, Sungguh sangat pandai gadis yang ada di hadapan nya. Rasa kagum Nara semakin menjadi dan ingin segera menjelma sebagai gadis yang kuat hidup di dunia ini, Toh nanti tanpa keluarga jahanam nya dia juga bisa hidup sendirian bila sudah kuat seperti Celia. Hanya perlu kerja untuk mengumpulkan uang, Dari para kerja dengan keluarga Tono. Setengah mati dan tak mendapat uang sepeser pun, Baju yanh di pakai juga hanya baju bekas sisa kedua Kakak nya. Bahkan kadang sengaja di rusak dulu agar Nara memakai nya seperti gembel, Lebih baik dan sangat baik dia di sini saja walau pasti akan banyak tantangan.

"Ikuti setiap gerakan ku!" peringat Celia ketika tiba di depan pintu apartement yang di tuju.

Nara hanya mengangguk memperhatikan semua nya, Celia mengeluarkan pisau dari pinggang nya dan membuka pintu dengan sangat lihai. Nara memperhatikan gerakan Celia ketika membuka pintu, Menurut nya sangat mudah karena hanya di tekan dan di putar.

"Jangan bergerak semau mu, Lihat saja apa yang aku lakukan." Titah Celia.

"Iya."

Celia sangat waspada dengan musuh walau sekalipun musuh nya hanya orang biasa, Karena nasib buruk tak ada yang tahu. Incaran nya adalah gadis yang sedang tidur di atas pangkuan pria bertubuh gempal dengan kepala botak, Di lihat dari wajah nya yang masih muda, Nara bisa menebak bahwa ini adalah sepasang kekasih yang sedang selingkuh. Hanya saja cara orang kota saat membalas sangat sadis, Langsung main bunuh dengan menyewa pembunuh bayaran yang sangat mahal.

Sreeeet.

Celia menarik gadis yang berbaring di atas pangkuan itu sehingga membuat sang gadis menjerit kaget, Baru saja akan membuka mulut Pisau Celia sudah menusuk batang leher nya sehingga darah muncrat membasahi karpet berbulu tersebut. Bukan hanya satu tusukan saja,Celia juga menyayat leher gadis itu seperti sedang memotong ayam.

Nara membeku di tempat menyaksikan bagai mana sadis nya Celia menghabisi musuh, Mayat gadis itu tergeletak di atas lantai. Sedangkan sang pria masih tak sadar bahwa kekasih nya tewas begitu saja di tangan pembunuh bayaran, Nara mengira ini sudah selesai karena gadis itu sudah mati, Namun Celia masih berjongkok dan mengoyak baju yang seperti jaring laba laba saja.

"Perhatikan semua nya dengan baik." Celia menatap Nara.

"Apa yang mau Kakak lakukan?" Nara agak takut sekarang.

Celia menarik tangan Nara hingga gadis ini terjatuh di sebelah nya, Dengan tangan Nara dia menusuk perut gadis tadi tepat pada dada nya hingga turun kebawah. Darah menyembur dari luka itu dan Nara histeris seketika, Celia tak peduli dan tetap mencengkeram erat tangan nya Nara agar terus menggores sampai habis.

"Cukup, Ku mohon hentikaaaan." Pekik Nara.

"Kalau kau gagal maka aku juga akan di buang karena kau adalah tanggung jawab ku sekarang, Ambil ginjal nya atau ku ledakan kepala mu!" Ancam Celia menodongkan pistol nya.

Tangan Nara gemetaran karena sekarang di landa dengan rasa takut yang sangat besar, Celia menodong kepala nya dengan pistol dan bila salah gerak saja maka nyawa Nara akan hilang.

"Aku tidak bisa, Kak." Nara mencoba untuk minta belas kasihan.

"Maka matilah saja!" Bentak Celia.

Dor.

Kaca pecah berantakan karena di tembak oleh Celia, Detik itu juga pria yang jadi jalang langsung bangun. Dia sangat kaget karena berada dalam kondisi yang sangat membingungkan, Apa lagi setelah melihat mayat selingkuhan nya yang sedang di bedel oleh tangan Nara.

"Siapa kalian?!" Bentak pria botak.

"Jangan bermulut lebar!" Bentak Celia memasukan pistol kedalam mulut pria ini.

Tentu saja tubuh pria ini membeku di tempat karena sangking takut nya dengan kesangaran nya Celia, Tak bisa mau berbuat apa apa, Bahkan untuk memanggil anak buah nya pun dia tak punya kesempatan lagi. Terpaksa hanya melihat tubuh kekasih nya di robek robek oleh pembunuh bayaran yang pasti adalah suruhan istri nya.

Terpopuler

Comments

Morna Simanungkalit

Morna Simanungkalit

sungguh diluar dugaan aku kira dijadikan istri malah dijadikan jadi pembunuh bagaimana ini thor ,bagusnya llari aja nara.

2025-01-08

0

Lily Formosa Lily

Lily Formosa Lily

ngeri banget.kok bisa ya nulis novel gini.jngn yang nulis

2025-04-11

0

Hamidah Hamidah

Hamidah Hamidah

sadisnya thor ga takut karma

2025-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pemulaan
2 Bab 2. Gara² apel
3 Bab 3. Di hukum Ibu
4 Bab 4. Keluh kesah
5 Bab 5. Kisah Nara
6 Bab 6. Menjual istri
7 Bab 7. Lastri agak baik
8 Bab 8. Di datangi Alan
9 Bab 9. Di hajar bersama
10 Bab 10. Menabrak Nara
11 Bab 11. Nara hilang
12 Bab 12. Keluarga Pattinson
13 Bab 13. Ceraikan aku
14 Bab 14. Alan datang
15 Bab 15. Sebulan sudah
16 Bab 16. Tawaran Nadia
17 Bab 17. Nara bangun
18 Bab 18. Calon adik
19 Bab 19. Di ajak Celia
20 Bab 20. Gaji pertama
21 Bab 21. Latihan menembak
22 Bab 22. Lima tahun berlalu
23 Bab 23. Misi Nara
24 Bab 24. Anak wali kota
25 Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26 Bab 26. Kenangan
27 Bab 27. Pembeli lahan
28 Bab 28. Arhan hilang
29 Bab 29. Duel
30 Bab 30. Tak terima
31 Bab31. Suami istri
32 Bab 32. Amarah Edwin
33 Bab 33. Berpelukan
34 Bab 34. Bertemu teman
35 Bab 35. Kebakaran
36 Bab 36. Salah paham Edwin
37 Bab 37. Pertengkaran kembali
38 Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39 Bab 39. Rumah tangga Nadia
40 Bab 40. Tuduhan gay
41 Bab 41. Bertengkar
42 Bab 43. Siksaan.
43 Bab 43. Penderitaan
44 Bab 44. Cinta itu apa
45 Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46 Bab 46. Kesedihan Ibu
47 Bab 47. Pengorbanan Celia
48 Bab 48. Jasad Vina
49 Bab 49. Ingin menikah
50 Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51 Bab 51. Sakit nya Alan
52 Bab 52. Lastri datang kekota
53 Bab 53. Ternyata adik nya
54 Bab 54. Menolak
55 Bab 55. Gadis gadis
56 Bab 56. Video untuk Tono
57 Bab 57. Mendatangi Zizi
58 Bab 58. Tersinggung
59 Bab 59. Tantrum lagi
60 Bab 60. Tono masuk perangkap
61 Bab 61. Siksaan Nara
62 Bab 62. Mayat Nayla
63 Bab 63. Lastri mati
64 Bab 64. Helen dan Jeff
65 Bab 65. Nasihat Helen
66 Bab 66. Cerita Zizi
67 Bab 67. Rundingan
68 Bab 68. Nasi basi
69 Bab 69. Mengamuk lagi
70 Bab 70. Setuju
71 Bab 71. Nara tertembak
72 Bab 72. Di beri pilihan
73 Bab 73. Pulang kerumah
74 Bab 74. memohon ampun
75 Bab 75. Desainer
76 Bab 76. Tono mati
77 Bab 77. Persiapan nikah
78 Bab 78. Pernikahan N&E
79 Bab 79. Suami istri
80 Bab 80. Selesai
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1. Pemulaan
2
Bab 2. Gara² apel
3
Bab 3. Di hukum Ibu
4
Bab 4. Keluh kesah
5
Bab 5. Kisah Nara
6
Bab 6. Menjual istri
7
Bab 7. Lastri agak baik
8
Bab 8. Di datangi Alan
9
Bab 9. Di hajar bersama
10
Bab 10. Menabrak Nara
11
Bab 11. Nara hilang
12
Bab 12. Keluarga Pattinson
13
Bab 13. Ceraikan aku
14
Bab 14. Alan datang
15
Bab 15. Sebulan sudah
16
Bab 16. Tawaran Nadia
17
Bab 17. Nara bangun
18
Bab 18. Calon adik
19
Bab 19. Di ajak Celia
20
Bab 20. Gaji pertama
21
Bab 21. Latihan menembak
22
Bab 22. Lima tahun berlalu
23
Bab 23. Misi Nara
24
Bab 24. Anak wali kota
25
Bab 25.Bertemu keluarga Pattinson
26
Bab 26. Kenangan
27
Bab 27. Pembeli lahan
28
Bab 28. Arhan hilang
29
Bab 29. Duel
30
Bab 30. Tak terima
31
Bab31. Suami istri
32
Bab 32. Amarah Edwin
33
Bab 33. Berpelukan
34
Bab 34. Bertemu teman
35
Bab 35. Kebakaran
36
Bab 36. Salah paham Edwin
37
Bab 37. Pertengkaran kembali
38
Bab 38. Anda cemburu Tuan?
39
Bab 39. Rumah tangga Nadia
40
Bab 40. Tuduhan gay
41
Bab 41. Bertengkar
42
Bab 43. Siksaan.
43
Bab 43. Penderitaan
44
Bab 44. Cinta itu apa
45
Bab 45. Terbakar nya rumah Nayla
46
Bab 46. Kesedihan Ibu
47
Bab 47. Pengorbanan Celia
48
Bab 48. Jasad Vina
49
Bab 49. Ingin menikah
50
Bab 50. Kedatangan Alan dan Zizi
51
Bab 51. Sakit nya Alan
52
Bab 52. Lastri datang kekota
53
Bab 53. Ternyata adik nya
54
Bab 54. Menolak
55
Bab 55. Gadis gadis
56
Bab 56. Video untuk Tono
57
Bab 57. Mendatangi Zizi
58
Bab 58. Tersinggung
59
Bab 59. Tantrum lagi
60
Bab 60. Tono masuk perangkap
61
Bab 61. Siksaan Nara
62
Bab 62. Mayat Nayla
63
Bab 63. Lastri mati
64
Bab 64. Helen dan Jeff
65
Bab 65. Nasihat Helen
66
Bab 66. Cerita Zizi
67
Bab 67. Rundingan
68
Bab 68. Nasi basi
69
Bab 69. Mengamuk lagi
70
Bab 70. Setuju
71
Bab 71. Nara tertembak
72
Bab 72. Di beri pilihan
73
Bab 73. Pulang kerumah
74
Bab 74. memohon ampun
75
Bab 75. Desainer
76
Bab 76. Tono mati
77
Bab 77. Persiapan nikah
78
Bab 78. Pernikahan N&E
79
Bab 79. Suami istri
80
Bab 80. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!